Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN MUTAN DROSOPHILA


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Praktikum
Mata Kuliah Genetika

Dosen Pengampu :
Milla Listiawati, M.Pd.
Ukit, M.Si.

Disusun Oleh
Kelompok 2/6B
Lia Fakhriah 1172060050
Linda Fauziyah 1172060051
Muhammad Syahdan Al fajar 1172060055
Muhammad Irfan Faiz 1172060070
Nenden Hardiyanti 1172060080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020
Judul Praktikum : Pengenalan Mutan Drosophila

Tanggal Praktikum : Jumat, 8 Mei 2020

Tujuan Praktikum : Mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi tipe-tipe mutan


Drosophila berdasarkan pengamatan fenotip morfologinya.

A. Landasan Teori

Drosophila melanogaster merupakan salah satu spesies dari lalat buah. Lalat buah
biasa digunakan dalam berbagai percobaan didalam laboratorium dikarenakan sangat mudah
berkembang biak dan satu perkawinan bisa menghasilkan ratusan keturunan setiap dua
minggu. Drosophila melanogaster hanya memiliki empat pasang kromosom yang muda
dibedakan dengan mikroskop cahaya (Campbell & dkk., 2008).

Alasan penggunaan Drosophila melanogaster untuk percobaan adalah karena


jumlah kromosomnya sedikit, siklus hidupnya singkat, menghasilkan banyak telur ketika
sekali bertelur, mempunyai kromosom raksasa pada kelenjar ludahnya, dan pada
Drosophila melanogaster jantan jarang sekali ditemui pindah silang (Jones & G. , 1991).

Drosophilla melanogaster selama ini telah mengalami mutasi genetik sehingga


dikenal dengan berbagai macam strain, menurut Morgan dkk telah berhasil menemukan
85 macam strain yang menyimpang dari tipe normal (wild type) (Hotimah, Purwatiningsih,
& Senjarini, 2017).

Istilah mutasi dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi pada materi
genetik maupun proses yang menyebabkan perubahan itu terjadi. Organisme yang
mengalami mutasi disebut dengan mutan. Mutasi dapat mempengaruhi genotipe maupun
fenotipe suatu makhluk hidup (Snustad, D. , & Michael , 2012).

Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada sekuens DNA di dalam suatu proses.
Sebuah Mutasi terjadi ketika gen DNA rusak atau berubah sedemikian rupa untuk mengubah
pesan genetik yang dibawa oleh gen itu. Mutagen mengubah urutan basa dalam gen DNA di
sejumlah cara, yaitu, meniru basa nukleotida yang benar dalam molekul DNA, tetapi gagal
untuk pasangan basa benar selama replikasi DNA. Menghapus bagian dari nukleotida
(seperti kelompok amino pada adenin), kembali menyebabkan pasangan basa yang tidak tepat
selama replikasi DNA. Menambahkan kelompok hidrokarbon ke berbagai nukleotida, juga
menyebabkan pasangan basa yang salah selama replikasi DNA. Mutan adalah suatu variasi
dari ekspresi gen yang muncul dari hasil mutase (Lewis, 2003).

Terdapat dua tipe mutasi yaitu mutasi titik dan mutasi kromosom. Mutasi
titip merupakan mutasi yang terjadi pada basa nitrogen. Terdapat 4 tipe mutasi titik
antara lain delesi yaitu berkurangnya basa nitrogen, insersi yaitu penambahan basa
nitrogen, dan substitusi yaitu pertukaran basa nitrogen. Sedangkan mutasi pada kromosom
antara lain delesi, duplikasi, inversi, dan translokasi (Hartwell, Leland, & et al. , 2011).

Drosophila melanogaster memiliki banyak jenis mutan, salah satunya adalah pada
warna mata terdapat jenis warna putih (white), scarlet atau merah tua, atau cokelat kehitaman
(sepia). Mutasi yang terjadi pada bentuk mata antara lain adalah bentuk lonjong dan besar
(Roughoid), mata tereduksi (lobe), tidak memilik mata (eyemissing), dan mata sipit (barr).
Mutasi pada warna tubuh terdiri atas mutan Drosophila melanogaster hitam (black), kuning
(yellow) atau cokelat tua (ebony). Mutasi yang terjadi pada sayap Drosophila melanogaster
dibedakan menjadi sayap curly (melengkung ke atas), taxi (panjangnya terentang menjauhi
tubuh), miniature (sayapnya terbentang sepanjang tubuh), dan dumpy (keadaan sayap
terbelah) (Hartwell, Leland, & et al. , 2011).

Mutasi pada Drosophila melanogaster terdapat 4 jenis, yaitu bentuk mata,


warna mata, warna tubuh, dan bentuk sayap. Mutasi pada bentuk sayap antara lain cut
wings, miniature, dumpy, vestigial, curly, dan taxi. Mutasi pada warna tubuh antara lain
yellow, black, dan ebony. Mutasi pada warna mata antara lain white, sepia, scarlet, clot,
dan claret, Sedangkan pada mutasi bentuk mata adalah eyemissing (Russel , 1994).

Karakteristik Drosophilla melanogaster tipe normal dicirikan dengan mata


merah, mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan mata tunggal (oceli) pada bagian
atas kepalanya dengan ukuran relatif lebih kecil dibanding mata majemuk, warna tubuh
kuning kecokelatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Ukuran tubuh
Drosophilla melanogaster berkisar antara 3-5 mm (Hotimah, Purwatiningsih, & Senjarini,
2017).

Morfologi umum dari Drosophila melanogaster normal adalah, memiliki warna


tubuh coklat muda keabu-abuan, warna mata merah-bata, dan panjang sayap melebihi
panjang tubuh. Selain itu, Drosophila melanogaster memiliki rambut halus pada tubuhnya
(Markow & P. , 2006).
Drosophila melanogaster wild type memiliki badan berwarna abu-abu dan mata merah.
Ukuran tubuh lalat jantan lebih kecil dibandingkan betina. Pada lalat jantan terdapat 5
segmen sedangkan lalat betina memiliki 7 segmen (Ashburner & Thompson , 1978).

B. Alat dan Bahan


Tabel 1. Alat praktikum pengenalan mutan Drosophila

No Alat Gambar Kegunaam Jumlah


1 Mikroskop stereo dan Untuk mengamati 1 buah
monokuler drosophila

2 Kaca obyek dan kaca Untuk meletakan 1 buah


penutup objek yang akan
diamati

3 Jarum serangga Digunakan untuk 1 buah


meneliti objek

4 Botol eterisasi sebagai tempat 1 buah


untuk membius
drosophila

5 Cawan petri re- Sebagai wadah 1 buah


eterisasi pengamatan
drosophila
Tabel 2. Bahan praktikum pengenalan mutan Drosophila

No Bahan Gambar Kegunaan Jumlah


1 Stock mutan Sebagai bahan 5 ekor
Drosophila pengamatan

2 Larutan detergen Untuk secukupnya


mensterilisasi
drosophila

3 Ether Untuk membius secukupnya


drosophila

C. Langkah Kerja

sebagian mutan
Setelah dibius
tersebut dibius
Drosophila tipe dimasukkan ke
dengan hati-hati.
mutan dari botol dalam cawan petri
Hindari
stock disediakan untuk diamati
terlepasnya
morfologinya.
mutan ke luar

Tabulasikan hasil pengamatan


Mutan yang telah pengamatan dilakukan secara
selesai diamati saudara dan cermat dengan
dimasukkan ke dideskripsikan selalu
dalam larutan setiap tipe mutan membandingkan
deterjen. berdasarkan hasil nya dengan tipe
pengamatan liar
D. Hasil Pengamatan

Berdasarkan pengamatan video perbedaan Drosophila melanogaster mutan


(https://youtu.be/LDAemJyaRAU) dan lalat buah Drosophila melanogaster yang ditangkap
pada hari Minggu (10 Mei 2020) didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel Hasil Pengamatan Drosophila melanogaster

Gambar
Warna Tubuh Warna Mata Kondisi Sayap Tipe Mutan
(sex)
Drosophila melanogaster (https://youtu.be/LDAemJyaRAU)
Wild Merah Mereduksi Dumpy
menjadi 2/3 dari
ukuran sayap
normal
(Betina)
Wild Merah Bentuk sayap Taxi
lonjong, lebih
panjang
melebihi
(Jantan)
tubuhnya
Drosophila melanogaster (Liar)
Black/hitam Plum Mereduksi Ebony
menjadi 2/3 dari
ukuran sayap
normal
Wild Wild Sayap normal Sepia

Wild Vermilion Sayap Taxi


membentang
sekitar 750 dari
axis tubuh
Ebony Plum Sayap normal Ebony

Wild Wild Sayang Curled


melengkung ke
atas dan ke
depan

E. Pembahasan

Pada praktikum kali ini mengeni tentang pengenalan mutan Drosophilla


melanogaster. Selain itu, kami mengamati 5 ekor Drosophila melanogaster yang terdapat di
buah tomat, pisang dan pepaya, namun salah satu Drosophila yang kami amati terdapat
keunikan. Setelah diteliti lebih lanjut seekor Drosophila ini memiliki warna tubuh yang unik.
Jika pada umumnya warna tubuh Drosophila normal adalah coklat, namun tidak dengan
Drosophila mutan yang kami amati.

Drosophilla melanogaster selama ini telah mengalami mutasi genetik sehingga


dikenal dengan berbagai macam strain, menurut Morgan dkk telah berhasil menemukan 85
macam strain yang menyimpang dari tipe normal (wild type) (Robert, 2005) . Salah satu
contohnya adalah strain sepia dan plum, yang merupakan mutan Drosophila melanogaster.
Mutan tersebut memiliki kelainan genetik pada kromosom tertentu sehingga menyebabkan
terjadinya perbedaan fenotip jika dibandingka dengan Drosophilla melanogaster tipe normal
(Wild Type).

Gamabar. Drosophila melanogaster


Klasifikasi Drosophila melanogaster

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Inaecta

Ordo : Diptera

Famili : Drosophilidae

Genus : Drosophila

Spesies : Drosophila melanogaster

Dalam pengamatan Drosophila melanogaster dianataranya meliputi, warna tubuh,


warna mata, kondisi sayap dan tipe mutan. Berdasarkan hasil pengamatan rata-rata
Drosophila melanogaster memiliki warna tubuh wild, black, dan ebony, warna mata yang
dimiliki Drosophila melanogaster merah, plum, wild dan vermilion. Kondisi sayap
Drosophila melanogaster mereduksi menjadi 2/3 dari ukuran sayap normal, bentuk sayap
lonjong, lebih panjang melebihi tubuhnya, Sayap normal dan sayap membentang sekitar 750
dari axis tubuh. Sedangkan tipe mutan Drosophila melanogaster dumpy, taxi, ebony, sepia
dan curled.

Warna tubuhnya dominan hitam (khususnya bagian ventral abdomen) jenis mutan
yang terjadi pada Drosophila pengamatan pertama yaitu jenis Ebony. Drosophila mutan ini
memiliki kesalahan pada gen yang berfungsi untuk membangun pigmen yang memberi warna
pada tubuh Drosophila melanogaster normal. Menurut Markow (2006) jenis mutan ini terjadi
karena adanya mutasi pada kromosom ketiga dengan lokasi pautan berjarak 70,7 unit dari
salah satu ujung kromosom.

Selanjutnya kami mendapati Drosophilla jenis sepia, Pada saat mengamati jenis
mutan sephia, yang terlihat adalah terdapat perbedaan antara Drosophila yang normal dengan
Drosophila yang mengalami mutan sephia (se) adalah pada warna matanya. Seperti yang
telah kita ketahui bahwa pada Drosophila normal, warna mata adalah merah. Tetapi, pada
Drosophila yang mengalami jenis mutan sephia, warna mata menjadi coklat hingga
kehitaman. Hal ini dapat terjadi karena mutan kelebihan pigmen sepia pterin (Ashburner M. ,
1989) . Jenis mutan sephia (se) terjadi karena adanya mutasi pada kromosom ketiga dengan
lokasi pautan berjarak 26 unit dari salah satu ujung kromosom (3– 26) Karakterisktik strain se
(sepia) dicirikan bentuk tubuh sama dengan Drosophilla melanogaster tipe normal,
perbedaan terletak pada mata facet yang berwarna cokelat tua. Perbedaan warna mata ini
disebabkan ada kelainan kromosom nomor 3, lokus 26.0 (Ashburner M. , 1989) , Strain pm
(plum) dicirikan bentuk tubuh sama dengan Drosophilla melanogaster tipe normal, warna
mata facet ungu tua. Kelainan ini disebabkan adanya mutasi pada kromosom nomor 2, lokus
54,5 (Chumaisiah, 2002).

Karakteristik Drosophilla melanogaster tipe normal dicirikan dengan mata merah,


mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan mata tunggal (oceli) pada bagian atas
kepalanya dengan ukuran relatif lebih kecil dibanding mata majemuk (Robert, 2005) . Warna
tubuh kuning kecokelatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Ukuran
tubuh Drosophilla melanogaster berkisar antara 3-5 mm (Indayani, 1999).

Drosophila melanogaster yang ketiga, kami mendapati jenis mutan yang unik yaitu
jenis taxi, yang mengalami mutasi pada sayap dengan jenis mutan yang berbeda. Setelah
diamati dengan menggunakan kaca pembesar (lup), sudah terlihat jelas bahwa bentuk sayap
pada Drosophila mutan ini mengalami keanehan. Tidak seperti Drosophila normal yang
dapat merapatkan kembali sayap mereka setelah terbang, Drosophila mutan ini tidak dapat
merapatkan sayap mereka. Sayapnya membentang sekitar 75% dari axis tubuh. Sayap pada
mutan ini akan terus terbentang ketika terbang maupun hinggap (Ashburner M. , 1989). Jenis
mutan ini terjadi karena adanya mutasi pada kromosom ketiga dengan lokasi pautan berjarak
91 unit dari salah satu ujung kromosom.

Sayap Drosophilla melanogaster cukup panjang dan transparan (Karmana, 2010) ,


Posisi sayapnya bermula dari thorak, vena tepi sayap (costal vein) memiliki dua bagian yang
terinterupsi dekat dengan tubuhnya. aristanya pada umumnya berbentuk rambut dan memiliki
7-12 percabangan (Indayani, 1999) . Crossvein posterior umumnya berbentuk lurus, tidak
melengkung. Thoraknya memiliki bristle, baik panjang dan pendek, sedangkan abdomen
bersegmen lima dan bergaris hitam (Chumaisiah, 2002).

Drosophila melanogaster yang keempat, mendapati Drosophila dengan jenis


mutan Ebony yang mirip jenis nya pada pengamatan pertama tadi, namun yang terjadi pada
Drosophila mutan ini sayap nya normal tidak seperti yang di awal hanya mereduksi 2/3 dari
ukuran sayap normal.
Drosophila melanogaster yang kelima, mendapati Drosophila mutan jenis
curled/curly, Tipe curly terjadi karena kecacatan kromosom nomer 3, lokus 50. Pada tipe ini
gen curly merupakan gen dominan yang memunculkan bentuk sayap ke atas (Hartwell L. d.,
2010).

F. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap Drosophilla melanogaster dapat disimpulkan


sebagai berikut :

1. Drosophilla melanogaster mengalami mutasi genetik sehingga dikenal dengan berbagai


macam strain dan terdapat penyimpangan dari tipe normal.
2. Jenis mutan ebony, ini memiliki kesalahan pada gen yang berfungsi untuk membangun
pigmen yang memberi warna pada tubuh Drosophila melanogaster normal.
3. Jenis mutan sephia, karena adanya mutasi pada kromosom ketiga dengan lokasi pautan
berjarak 26 unit dari salah satu ujung kromosom (3– 26).
4. Mutan jenis taxi, sayap pada mutan ini akan terus terbentang ketika terbang maupun
hinggap.
5. Mutan jenis curly terjadi karena kecacatan kromosom nomer 3, lokus 50. Gen curly
merupakan gen dominan yang memunculkan bentuk sayap ke atas
DAFTAR PUSTAKA

Ashburner , M., & Thompson , J. N. (1978). The Laboratory Culture of Drosophila. The
genetics and biology of Drosophila. Massachusetts: Academic Press.

Ashburner, M. (1989). Drosophila Laboratory handbooks. USA: Coldspringharbor


Laboratory press .

Campbell, & dkk. (2008). Biologi Edisi 8. San Fracisco: Pearson Benjamin Cummings.

Chumaisiah, N. (2002). Pengaruh Inbreeding Terhadap Viabilitas dan Fenotip Lalat Buah
(Drosophila melanogaster) Tipe Liar dan Strain Sepia. Skripsi. . Jember: FKIP UNEJ
Jurusan Biologi.

Hartwell, Leland, & et al. . (2011). Genetics from genes to genome 4th Edition. New York:
McGrawHill.

Hartwell, L. d. (2010). Genetics: From Genes To Genomes 4 th edition. New York: McGraw-
Hill Companies.

Hotimah, H., Purwatiningsih, & Senjarini, K. (2017). Deskripsi Morfologi Drosophilla


melanogaster Normal (Diptera:Drosophilidae), Strain Sepia dan Plum. Jurnal ILMU
DASAR, 18 (1), 55-60.

Indayani, N. (1999). Pengaruh Umur Betina dan Macam Strain Jantan Terhadap
Keberhasilan Kawin Kembali Individu Betina Drosophila melanogaster. Skripsi.
Malang: FPMIPA IKIP MALANG.

Jones , R. N., & G. , K. R. (1991). Practical Genetics. Milton Keynes: Open University Press.

Karmana, I. W. (2010). Pengaruh macam strain dan umur betina terhadap jumlah turunan lalat
buah (Drosophila melanogaster). Gane swarna, 4(2), 1-10.

Lewis, R. (2003). Human genetics: concept and applications. New York: McGraw-Hill
Companies, Inc.

Markow , T. A., & P. , M. O. (2006). Drosophila Aguide to Species Identification and Use.
UK: Elsecier inc, Oxford.
Robert, B. (2005). Genetic Analysis and principles. New york: Hill international edition.

Russel , P. J. (1994). Fundamental of Genetics. New York: Harper Colins.

Snustad, D. , P., & Michael , J. S. (2012). Principles of Genetics 6th Edition. New Jersey:
Wiley.

Anda mungkin juga menyukai