Mendeskripsikan perbedaan organisme uniseluler dan 7.1 Memahami perbedaan organisme uniseluler dan
multiseluler, menganalisis spesialisasi organisme multiseluler 7.2 Menganalisis spesialisasi sel pada orgaisme multise
proses
multiseluler, memahami langkah pembentukan suatu organ dari pembentukan
spesialisasi sel suatu organ dari spesialisasi sel
Analisis Materi
ASESMEN DIAGNOSTIK
men diagnostik dilakukan pada awal proses pembelajaran. Pada modul ajar ini, asesmen diagnostik meliputi 3 pertanyaan pema
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Indikator Asesmen
Kegiatan Pembelajaran
as 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 2 JP yang terdiri atas :
n uniseluler dan multiseluler ; spesialisasi sel Kegiatan 2 : percobaan mengamati organisme penyusun air kolam ;
Kegiatan Pembelajaran 1 Uraian KP 1
SPESIALISASI SEL
Spesialisasi sel mengacu pada diferensiasi sel berdasarkan lokasi
jaringan
Organisme uniseluler adalah individu lengkap yang terbuat dari hanya satu sel.
Mereka adalah protista, prokariota, dan jamur. Organisme uniseluler mampu
menyelesaikan semua fungsi yang diperlukan untuk kehidupan mereka meskipun
hanya terdiri dari hanya satu sel.
Contoh Organisme uniseluler
Struktur sel Prokariotik
Sumber : https://id.images.search.yahoo.com/search/images;
Sel-sel yang melakukan spesialisasi atau memiliki karakter dan fungsi sejenis saling
bekerjasama untuk membentuk suatu jaringan. Jaringan bersama sama dengan jaringan
lain akan membentuk organ. Organ akan bekerjasama dengan organ lain membentuk
sistem organ. Sistem organ inilah akan menjalankan fungsi tubuh.
Tahapan pembentukan organisme dapat dilihat pada gambar berikut
Sistem organ yang terdapat pada manusia seperti sistem pencernaan, sistem peredaran
darah, sistem ekskresi, sistem gerak dan sistem pernapasan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Percobaan (Aktivitas 1.6)
Mengamati Organisme Bersel Satu Yang Ada Di Air
Kelas :
Kelompok :
Nama :
1. ………………………….
2. ………………………….
3. ………………………….
4. ………………………….
5. ………………………….
Prosedur:
1. Saring air kolam atau air sungai dengan menggunakan kertas saring atau tissue
2. Teteskan satu tetes air kolam atau sungai ke gelas objek, tutup dengan gelas penutup
3. Letakan Kaca benda (preparat) tersebut di atas meja benda pada mikroskop
4. Mula-mula gunakan pembesaran lemah, kemudian pembesaran kuat
5. Amati / periksa kemungkinan adanya organisme bersel satu dari dalam air yang
tampak, sesuaikan dengan gambar atau literature pada buku referensi
6. Gambarkan hasil pengaamatanmu di buku kertas atau buku catatanmu organisme
yang terlihat di Mikroskop
Hasil Pengamatan
2.
Pertanyaan :
1. Non Kognitif
Jawaban:
1. Uniseluler
2. Amoeba, Euglena, Paramecium, chlamydomonas
3. Sel-sel yang memiliki karakter dan fungsi yang sama saling bekerjasama
4. - Stomata, - Sel otot, - Sel darah merah
5. Sel, jaringan, organ, sistem organ, organ
6. Jika memilih jawaban satu sel tidak lebih baik dibandingkan dengan multisel :
Memiliki hanya satu sel berarti tidak efisien dalam menjalankan tugas, dan berumur
lebih pendek, serta tidak memiliki keragaman.
Ket. Penilaian
Jumlah Skor
NA Perolehan
Jumlah Skor X 100 = …..
= Maksimal
- Percobaan (Aktivitas 1.6) mengamati Organisme bersel satu yang ada diair (Kerja sama
dan Kreatif)
- Sikap (Profil Peserta Didik Pancasila) melalui observasi yang
dituangkan dalam jurnal
Sikap : Mandiri, Kerja sama dan bernalar kritis
No. Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Ket.
1
2
3
4
5
- Penilaian Sumatif
Soal Sel Uniseluler
Setelah mempelajari mengenai stem sel di dalam kelas, Pelajar diharapkanmembuat paparan
berupa esai, poster, atau komik mengenai penggunaansel punca. Ikutilah instruksi di bawah
ini:
Carilah informasi mengenai dua eksperimen yang menggunakan sel punca.Gunakan
informasi tersebut untuk membuat kesimpulan dari apa yang telah kita pelajari di kelas,
sertakan diagram atau gambar yang mendukung risettersebut. Kalian juga harus bisa
mendeskripsikan dan membuat ringkasan,mengapa sebagian orang mendukung riset sel
punca, sementara ada juga yang menolak riset tersebut. Kaitkanlah riset mengenai sel punca
dengan salah satu faktor berikut: kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, etika, dan lingkungan.
RUBRIK PENILAIAN
Langkah Kerja
1 Menyiapkan alat tulis dan kertas untuk
menggambar
2 Menggambar organisme dari hasil
pengamatan
3 Mencantumkan nama dan bagian-bagian
organisme dari hasil pengamatan
4 Memberikan warna
Kriteria laporan
1 Memenuhi sistimatika laporan (Judul,
Tujuan, Alat dan Bahan, presedur, data
pengamatan, Pembahasan, Kesimpilan
2 Data, Pembahasan dan kesimpulan benar
3 komunikatif
Pengayaan
Bentuk pembelajaran pengayaan dapat dipilih sebagai berikut :
1. Belajar berkelompok, dengan pengelompokan pelajar berdasarkan minat tertentu. Guru
dapat memberikan permasalahan yang nyata dan dekat dengan keseharian pelajar,
kemudian kelompok tersebut diminta untuk menyelesaikan permasalahan atau
mengajukan solusi berdasarkan tahapan berpikir ilmiah yang telah dipelajari.
2. Belajar mandiri, yang dilakukan pelajar untuk memperdalam topik yang diminatinya.
Seperti belajar berkelompok, aktivitas pengayaan ini dimulai dari permasalahan untuk
kemudian diteliti secara mendalam oleh pelajar yangbersangkutan.
3. Pembelajaran berbasis tema, dilakukan dengan kolaborasi antar mata pelajaran. Pelajar
akan memecahkan permasalahan berdasarkan tema tertentu, dengan melihat dari
berbagai sudut pandang mata pelajaran agar didapatkan pemahaman yang menyeluruh
terhadap permasalahan yang akan
Remedial
1. Bimbingan secara individu, dilakukan ketika pelajar memiliki kesulitan yang sangat
berbeda dibandingkan teman-temannya. Dikarenakan sifatnya yangsangat personal, guru
terkadang perlu menyediakan waktu khusus untuk melakukan bimbingan ini.
2. Bimbingan secara berkelompok, dilakukan pada saat guru menemukan beberapa pelajar
memiliki kesulitan yang relatif sama.
3. Pembelajaran ulang, dilakukan ketika sebagian besar pelajar menunjukkan kesulitan
dalam memahami konsep yang dipelajari. Pada saat ini, guru perlu mengubah metode
pengajaran atau menggunakan media yang berbeda. Ada kalanya guru juga perlu
menyesuaikan tugas yang diberikan.
4. Pemberian tugas, dilakukan sebagai upaya latihan bagi pelajar agar dapat memahami
materi dari berbagai sudut pandang.
5. Pemanfaatan tutor sebaya, dilakukan dengan bantuan pelajar dengan kemampuan dan
kecepatan belajar yang lebih. Tutor sebaya seringkali terbukti lebih efektif dalam
menyelesaikan kesulitan kesulitan misalnya dari sisi komunikasi, karena kedekatan atau
faktor usia yang relatif sama membuat pelajar memahami materi yang disampaikan
dengan bahasa yang lebih mudah dipahami. Selain menguntungkan pelajar dengan
kesulitan belajar, tutor juga mendapatkan keuntungan karena dengan menjelaskan materi
pada temannya memberi potensi lebih besar baginya untuk semakin menguasai konten
yang disampaikan.