Anda di halaman 1dari 6

PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA MATA

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Lensa adalah benda bening yang tembus cahaya dengan bentuk
permukaannya merupakan garis sferis. Garis hubung antara pusat
lengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang
dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan
kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir.
Lensa dipelajari karena sangat dekat dengan krhidupan sehari-
hari. Lensa dapat membantu kita neraktifitas maupun dengan pekerjaan
yang terutama berhubungan dengan optik. Contoh sederhana dan mudah
dari aplikasi lensa ialah pada kaca mata. Alat optik adalah alat-alat yang
salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, seperti
cermin, lensa, serta optik atau prisma. Prinsip kerja dari alat optik adalah
dengan memanfaatkan prinsip pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya.
Pemantulan cahaya adalah peristiwa pengembalian arah rambat cahaya
pada reflektor. Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah
rambat cahaya karena cahaya melalui bidang batas antara dua zat bening
yang berbeda kerapatannya. Peristiwa pembiasan cahaya tidak hanya
terjadi pada lensa konvergen atau lensa divergen saja, tetapi bisa terjadi
pada kedua lensa yang digabungkan, sehingga bayangan yang dibentuk
pada lensa pertama akan menjadi benda untuk lensa kedua.
Didalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai beberapa
orang yang memanfaatkan lensa sebagai alat optik untuk melakukan
aktifitasnya. Misalnya penggunaan kaca mata, teroponh, kamera,
mikroskop, kaca pembesar atau loop, dan masih banyak lagi penggunaan
lensa lainnya.
Lensa dibagi menjadi dua jenis, yaitu lensa cembung dan lensa
cekung. Hasil banyangan akibat pembiasan kedua jenis lensa ini berbeda,
ada yang diperkecil, serta ada pula yang terbalik atau tegak. Bayangan
tersebut ada yang bersifat maya atau tidak tertangkap layar. Oleh karena
itu, dalam laporan praktikum ini, kami mencoba untuk meneliti lebih anjut
tentang pembentukan bayangan pada mata.
2. Tujuan
Tujuan pada praktikum percobaan pembentukan bayangan pada
mata adalah untuk mempelajari proses yang terjadi pada mata sehingga
mata dapat melihat benda.

B. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan
bias paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali
pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat lengkungan
kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh
permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan
kedua akan membuat bayangan akhir (Sarojo, 2011).
Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada
lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada
lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar ( divergen). Pada lensa
terdapat sinar-sinar istimewa pada lensa cembung berbeda dengan lensa
cembung (Purkono, 2007)
Hukum yang berlaku pada pembiasan cahaya yaitu hukum snellius
yang berbunyi. 1) Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu
bidang datar. 2) Jika sinar datang dari medium kurang rapat kemedium lebih
rapat (misalnya dari udara ke air atau dari udara ke kaca), maka sinar dibelokan
mendekati garis normal, sebaliknya jika sinar datang dari medium lebih rapat
kemedium kurang rapat, maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal. Hukum
Gauss, dengan menganggap tebal lensa dapat diabaikan terhadap jarak (baik
jarak benda ke lensa maupun jarak lensa ke benda), maka dapat ditentukan
formulasi dasar permulaan yang menghubungkan jarak fokus lensa (f), jarak
benda ke lensa (s), dan jarak bayangan ke lensa (s’) (Halliday, 1985).
C. DATA PENGAMATAN
1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan pembentukan
bayangan pada mata dapat dilihat pada Tabel 9.1 berikut.
Tabel 9.1 Alat dan Bahan yang digunakan pada Percobaan
Pembentukan Bayangan pada Mata
No. Alat dan Bahan Fungsi
1. Penjepit rel presisi 5 buah Sebagai pemegang alat diatas rel presisi
5 buah
2. Lampu dengan tiang 1 buah Sumber cahaya
3. Lensa cembung 1 buah Untuk membentuk bayangan
4. Pemegang slide 1 buah Untuk tempat slide
5. Slide panah 1 buah Sebagai objek pengamatan
6. Layar transparan 1 buah Sebagai tempat untuk melihat banyangan
yang terbentuk

2. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan pembentukan bayangan pada mata
yaitu, sebagai berikut:
1. Aturlah posisi benda yang telah kamu siapkan.
2. Aturlah posisi lensa (gerak-gerakan maju atau mundur) sehingga
terbentuk beyangan yang jelas pada layar.
3. Bayangan yang terbentuk adalah bayangan yang memiliki sifat sama
dengan sifat bayangan yang ditangkap oleh mata manusia.
4. Lakukan kegiatan ini dengan cermat dan teliti.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil
a. Data Pengamatan
Data pengamatan pada percobaan pembentukan bayangan
pada mata dapat dilihat pada Tabel 9.2 berikut.
Tabel 9.2 Data Pengamatan pada Percobaan Pembentukan Bayangan
pada Mata
No. Benda Sifat Bayangan
1. Anak panah keatas Terbalik-diperkecil-nyata
2. Anak panah kebawah Nyata-terbalik-diperkecil
3. Anak panah kesamping kiri Nyata-kekanan-diperkecil

2. Pembahasan
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung adalah nyata,
terbalik dan diperkecil. Bayangan ini dibentuk oleh lensa cembung pada
ruang 3. Pada percobaan yang telah dilakukan, bayangan terbentuk pada
ruang 3, sifat bayangan yang dibentuk adalah nyata, terbalik, dan
diperkecil. Begitupula pada mata, sifat bayangan yang dibentuk adalah
nyata, terbalik, dan diperkecil. Akan tetapi pada kenyataannya sifat
bayangan yang dibentuk oleh mata yaitu nyata, tegak, dan diperkecil. Hal
ini terjadi karena adanya pemrosesan informasi diotak, sehingga bayangan
seolah-olah terlihat tegak.
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, benda-benda yang
dipergunakan untuk percobaan pembentukan bayangan pada mata yaitu
lampu dianalogkan sebagai sumber cahaya yang dapat menyebabkan mata
dapat melihat benda. Benda (panah) dianalogkan dengan benda yang
dilihat oleh mata. Lensa cembung dianalogkan dengan lensa pada mata
manusia. Layar transparan pada percobaan ini berfungsi untuk menangkap
bayangan yang dibiaskan oleh lensa cembung . layar transparan
dianalogkan dengan retina yang juga memilki fungsi menagkap bayangan
yang dibentuk oleh lensa mata.
Jalannya cahaya pada mata manusia yaitu cahaya yang
dipantulkan oleh benda yang ditangkap oleh mata, menembus kornea dan
diteruskan melalui pupil. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil
diteruskan menembus lensa mata. Daya akomodasi pada lensa mata
mengatur cahaya supaya jatuh tepat dibintik kuning. Pada bintik kuning,
cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke
otak. Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak
sehingga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh pada percobaan pembentukan
bayangan pada mata yaitu cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap
oleh matamenembus kornea dan diteruskan melalui pupil. Intensitas
cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata. Daya
akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat dibintik
kuning. Pada bintuk kuning cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel
batang kemudian disampaikan ke otak. Cahaya yang disampaikan keotak
akan diterjemahkan oleh otak sehingga kita bisa mengetahiu apa yang kita
lihat.
2. Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum percobaan
pembentukan bayangan pada mata adalah sebagai berikut :
a. Untuk laboratorium : Agar memperbanyak alat-alat praktikum seperti
mikrometer sekrup, neraca digital, gelas ukur, dan lain sebagainya
agar pada saat prkatikum tidak saling menunggu alat, sehingga
menghambat jalannya parktikum.
b. Untuk asisten : kinerjanya sudah baik,dan lebih ditingkatkan lagi
c. Untuk praktikan : Agar tetap tertib pada saat ada waktu luang seperti
lagi menunggu alat agar tetap duduk ditempat supaya tidak
mengganggu praktikan lain.
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, David dan Robert Resnick. 1985. Fisika. Jakarta: Erlangga

Purwoko. 2007. Fisika. Jakarta: Ghalia Indonesia

Sarojo, G. 2011. Gelombang dan Optik. Jakarta: Salemba Teknika

Anda mungkin juga menyukai