Disusun oleh:
Kelompok 2
2019
A. Judul
B. Tujuan
1. Mengetahui kondisi laboratorium di SMP Muhammadiyah 3 Depok dan SMP Negeri
1 Sewon
2. Membandingkan kondisi laboratorium SMP Muhammadiyah 3 Depok dan SMP
Negeri 1 Sewon
C. Dasar teori
2. Ventilasi
Laboratorium IPA membutuhkan ventilasi yang baik, lebih-lebih untuk
laboratorium biologi yang sering menggunakan bahan-bahan mudah menguap.
Kadang-kadang ventilasi tidak dapat dicukup dari jendela, sehingga dibutuhkan alat
perotasi udara seperti kipas penyedot (ceiling fans) . Adanya kipas penyedot ini dapat
membantu pergantian udara menjadi lebih baik (Riandi, 2012:43).
3. Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium IPA, terutama untuk
laboratorium biologi. Pasokan air ke dalam laboratorium tersebut harus cukup. Selain
jumlah pasokan, kualitasnya juga harus baik, kualitas air yang kurang baik dapat
mempercepat kerusakan alat-alat terutama alat-alat yang terbuat dari logam (Riandi,
2012:43-44).
Sementara itu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran
dan industri (2002:4) air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari
dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Kualitas air
bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi
dan radioaktif sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
4. Bak cuci
Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton atau porcelain. Bak cuci yang terbuat
dari porcelain mudah ternoda apabila kena bahan-bahan kimia. Bak cuci harus dilengkapi
dengan saringan untuk mencegah masuknya sisa-sisa praktikum yang berupa bahan
padat. Untuk menghindari adanya kerusakan bak cuci, hindarkan pembuangan
bahan-bahan kimia seperti asam-basa kuat dan bahan-bahan korosif lainnya (Riandi,
2012:44).
5. Listrik
Pada laboratorium, listrik merupakan fasilitas yang sangat penting. Besarnya daya
yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-alat laboratorium, terutama alat-alat
laboratorium yang membutuhkan daya besar, seperti oven, furnace, autoclave dan
lain-lain (Riandi, 2012:44).
Tegangan listrik harus selalu dicek apakah stabil atau tidak. Tegangan listrik yang
tidak stabil dapat merusak alat-alat. Harus diperhatikan pula instalasi listrik, jangan
didekatkan dengan aliran air dan gas. Selain itu harus dilengkapi dengan pengaman yang
mudah dijangkau. Terminal out let harus mudah dijangkau. Instalasi listrik secara
periodic perlu diperiksa kondisinya. Kabel-kabel listrik secara periodic disikat untuk
menghilangkan bahan-bahan korosif yang biasanya menempel pada permukaan kabel.
Socket dan plug harus diperiksa apakah masih berfungsi dengan baik atau rusak (aus).
Apabila rusak harus segera diganti. Periksa juga secara periodic hubungan kabel ke
socket apakah masih terikat dengan kuat (Riandi, 2012:44).
Sedangkan menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran
dan industri (2002:4) instalasi adalah penjaringan pipa/kabel untuk fasilitas listrik, air
limbah, air bersih, telepon dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
industri.
6. Meubelair
Perlengkapan yang berupa meubelair harus diperhatikan kualitas dan ukurannya.
Misalnya untuk meja perlu diperhatikan ketinggiannya. Umumnya meja siswa/mahasiswa
ukuran tingginya 70-75 cm. Meja guru/dosen atau meja demonstrasi harus lebih tinggi
dari meja siswa, agar sewaktu demonstrasi dapat terlihat sampai ke meja siswa paling
belakang. Kursi laboratorium apabila memungkinkan ketinggiannya dapat diatur,
sehingga siswa/mahasiswa dapat menyesuaikan dengan jenis kegiatan
praktikum/percobaan (Riandi, 2012:44).
Meja samping yang biasa dipakai untuk menyimpan alat-alat yang menetap
umumnya terbuat dari cor beton. Namun demikian dapat juga meja samping tersebut
dibuat dari bahan kayu keras. Bagian bawah meja samping dapat sekaligus digunakan
sebagai lemari. Ukuran meja samping panjangnya bervariasi sesuai kebutuhan, sedangkan
lebarnya antara 50 cm sampai 60 cm dengan ukuran tinggi 70 cm -75 cm. Demikian
halnya meja untuk timbangan harus rata dan tidak mudah bergetar atau goyang. Meja
timbangan ini sangat cocok dibuat dari cor beton atau dari bahan kayu keras yang tebal.
Lemari alat dan bahan hendaknya memiliki tahapan (shelve) yang dapat diubah-ubah
posisinya agar memudahkan dalam menata alat-alat yang bervariasi ukurannya (Riandi,
2012:44-45).
1 Perabotan
D. Metodologi observasi
1. Waktu dan tempat
a. Hari, tanggal : Jumat, 19 September 2019 dan Senin, 23 September 2019
b. Waktu : 13:00 sd 15:00 WIB
c. Tempat : SMP Negeri 1 Sewon dan SMP Muhammadiyah 3 Depok
2. Alat dan Bahan
a. Alat perekam suara berupa hp
b. Kertas dan alat tulis
c. Alat pengukur panjang
d. Alat dokumentasi
3. Prosedur Kerja
E. Data hasil
1. SMP Muhammadiyah 3 depok
20. Sumber udara (Air 3 buah Tidak Terletak di sisi bagian timur
condition) berfungsi atas dan 1 di bagian selatan
atas. Sebagai sirkulasi udara
dan mempertahankan suhu
udara tetap dingin.
2. SMP N 1 Sewon
Ruang persiapan
F. Pembahasan
SMP Negeri 1 Sewon ini adalah salah satu sekolah menengah pertama yang
terletak di daerah Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. SMP Negeri 1 sewon ini
beralamat lengkap di Jl. Parangtritis Km. 7 Sewon, Bantul, Timbulharjo, Kec. Sewon,
Kab. Bantul Prov. D.I. Yogyakarta. SMP ini telah terakreditasi A. Pada observasi kali
ini, bertujuan untuk mengetahui komponen apa saja yang ada pada laboratorium tingkat
SMP. Berdasarkan hasil wawancara pada pengelola, Laboratorium ini berdiri sejak
sekolah didirikan. Laboratorium ini awalnya adalah ruang guru, kemudian mendapatkan
bantuan untuk ruang guru sehingga dijadikan ruang laboratorium. Laboratorium ini
didirikan khusus untuk siswa, jika ada masyarakat umum yang ingin menggunakan harus
izin kepada kepala sekolah.
SMP Muhammadiyah 3 Depok ini adalah salah satu sekolah swasta yang terletak
di Kecamatan Depok. SMP ini juga telah terakreditasi A. alasan kami memilih sekolah
ini adalah agar dapat dibuat perbandingan antara Laboratorium IPA di SMP Swasta dan
laboratorium IPA di SMP Negeri. Sedikit mengenai laboratorium IPA SMP
Muhammadiyah 3 Depok yaitu, Laboratorium di SMP Muhammadiyah 3 Depok
menghadap ke utara. Jika praktikan atau siswa-siswi masuk ke dalam laboratorium maka
yang terlihat pertama kali adalah terdapat 4 wastafel di sisi sebelah barat, lalu ruang
praktikum (meja dan kursi praktikan) yang menghadap ke selatan, pintu menuju ruang
alat dan bahan di sisi timur bagian selatan, papan tulis di sebelah selatan dan di sisi barat
sebelah selatan juga terdapat almari tempat penyimpanan piala prestasi yang diperoleh
dari siswa-siswi SMP Muhammadiyah 3 Depok. Berukuran 7x8 meter persegi ruang
laboratorium masih belum dipakai secara optimal. Bahkan untuk kesempatan tertentu,
ruang laboratorium ini menjelma menjadi ruang yang multifungsi seperti ruang
sekretariat saat sekolah mengadakan ujian dan sebagai ruang rapat.
a. Ventilasi
b. Sumber cahaya
c. Sumber air
e. Meja Demonstrasi
i. Rak
j. Ruang persiapan
k. Ruang penyimpanan
l. Media pembelajaran
SMP Negeri 1 Sewon ini adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama
(SMP) yang terletak di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. SMP Negeri 1 sewon ini beralamat lengkap di Jl. Parangtritis Km. 7
Sewon, Bantul, Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul Prov. D.I.
Yogyakarta. SMP ini telah terakreditasi A. Pada observasi kali ini, bertujuan
untuk mendata dan menginventarisasikan alat dan fasilitas yang ada pada
laboratorium tingkat SMP.
G. Kesimpulan
1. Kondisi fasilitas yang ada di SMP Muhammadiyah 3 Depok tergolong bagus, dan
lengkap bahkan masih banyak peralatan yang masih dalam kondisi terbungkus
dan bersegel. Laboratorium ini digunakan untuk berbagai kegiatan seperti rapat,
dan ruang pertemuan, sedangkan untuk praktikum lebih sering dilakukan di kelas
dengan membawa alat-alat yang ada di laboratorium. Sehingga, observer
berpendapat bahwa laboratorium ini belum dimanfaatkan dan dikelola dengan
baik. Sedangkan, kondisi pada laboratorium di SMP Negeri 1 sewon, peralatan
praktikum tergolong lengkap dan memenuhi standar dalam hal jumlah dan
alat-alat praktikum sesuai dengan pembelajaran. Tetapi, untuk kondisi fasilitas
umum seperti washtafel, pintu, dan lampu memerlukan pembaharuan dikarenakan
kondisinya tidak memungkinkan untuk digunakan.
2. Perbandingan antara laboratorium SMP Muhammadiyah 3 Depok dan SMP
Negeri 1 Sewon
Depdiknas. 2007. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : BSNP.
SA :
Koballa & Chiapetta. 2010. Science Instruction in the Middle and Secondary Schools. U
Pearson.
Nuryani, Rustaman. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang : Universitas Negeri
Malang.
Nyoman Kertiasa dkk. (1979). Petunjuk Pengelolaan Laboratorium IPA. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Gambar : Torso tulang tengkorak Gambar : Media pembelajaran Gambar : lemari bahan