Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN RESMI OBSERVASI

PENGELOLAAN DAN TEKNIK LABORATORIUM IPA


OBSERVASI LABORATORIUM IPA
TINGKAT SMP/MTS

Disusun oleh:
Kelompok 2

1. Fatwa Syihabi (18312244000)


2. Maya Fitri Astuti (18312244022)
3. Akhadiyani Sipta Ulinuha (18312244024)
4. Rigen Utami (18312244000)
5. Refi Aulia Nur Rohmah (18312244037)

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
A. Judul

Observasi Laboratorium IPA Tingkat SMP/Mts

B. Tujuan
1. Mengetahui kondisi laboratorium di SMP Muhammadiyah 3 Depok dan SMP Negeri
1 Sewon
2. Membandingkan kondisi laboratorium ​SMP Muhammadiyah 3 Depok dan SMP
Negeri 1 Sewon
C. Dasar teori

Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan dan


dijabarkan dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, laboratorium merupakan tempat
untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba penelitian,
dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas
dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.

Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran


ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Depdikbud (1988:7) menyebutkan bahwa
laboratorium ialah tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan.

Menurut kegunaannya, laboratorium dibagi menjadi dua jenis yaitu laboratorium


pembelajaran (​classroom laboratory​) dan laboratorium penelitian (​research laboratory​).
Laboratorium pembelajaran mempunyai ukuran yang lebih besar dari laboratorium
penelitian. Laboratorium pembelajaran bisa disebut juga dengan laboratorium sekolah
yang didesain untuk proses belajar mengajar, praktikum dan kegiatan lain yang
mendukung proses pembelajaran (Nyoman Kertiasa, dkk., 1979:5).

Menurut Laboratorium IPA adalah tempat bekerja untuk mengadakan percobaan


atau penyelidikan dalam bidang ilmu tertentu seperti fisika, biologi, kimia. Umumnya
laboratorium itu merupakan tempat tertutup, tetapi hal itu tidak mutlak. Kebun atau
kolam percobaan biologi misalnya merupakan ruangan yang terbuka (Nyoman Kertiasa,
dkk., 1979:7).

Laboratory work engages studentsin learning through firsthand experiences.


Laboratory work permits students to plan and to participatein investigation or to take
part in activities that will help them improve their technical, laboratory. Ingeneral,
laboratory work can be used to promote the following learning outcomes:attitudes
towardscience, scientific attitudes, scientific inquiry, conceptual development, technical
skill, teamwork skills (Koballa dan Chiappetta, 2010 : 213). Jadi, menurut Koballa dan
Chiappetta, kegiatan di laboratorium melibatkan siswa dalam pembelajaran melalui
pengalaman langsung. Kegiatan di laboratorium memungkinkan siswa untuk
merencanakan dan berpartisipasi dalam penyelidikan atau untuk mengambil bagian
dalam kegiatan yang akan membantu mereka meningkatkan teknis, laboratorium mereka.
Pada umumnya, kegiatan di laboratorium dapat digunakan untuk mempromosikan hasil
pembelajaran berikut: sikap terhadap ilmu, sikap ilmiah, penyelidikan ilmiah,
pengembangan konseptual, keterampilan teknis, keterampilan kerja tim.

Menurut Sutrisno (2010:10), agar kegiatan proses pembelajaran di dalam ruang


praktikum dapat berjalan dengan baik, maka ruang praktikum hendaknya memiliki
fasilitas-fasilitas utama sebagai berikut:
1. Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan dan lain lain), instalasi air
dengan bak cucinya, instalasi gas dan instalasi limbah.
2. Fasilitas meubelair berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan meja
demonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku siswa dan lemari penyimpanan alat alat
praktikum.
3. Papan tulis dan mungkin layar untuk OHP (​Overhead Projector​) dan LCD (​Liquit Crystal
Display)​
Fasilitas umum terpenting dalam laboratorium adalah sebagai berikut.
1. Penerangan
Ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang dapat diubah-ubah
sesuai kebutuhan. Sumber cahaya dapat berasal dari cahaya matahari atau dari listrik
(Riandi, 2012:43). Menurut Standar Nasional Indonesia No. 03-2396-2001 tentang Tata
Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami, pencahayaan alami merupakan
pemanfaatan terang langit sebagai penerangan dalam ruang. Sehingga pencahayaan alami
siang hari dapat dikatakan baik apabila pada pukul 08.00 hingga ​16.00 waktu setempat,
ruangan tidak gelap karena cahaya dapat masuk kedalam ruang. Pencahayaan dalam
ruang juga merata dan tidak terdapat silau maupun perbedaan pencahayaan yang drastis
di berbagai sudut.
Menurut Tregenza (2011;44) pencahayaan alami yang baik yaitu yang memenuhi
kebutuhan akan pencahayaan sehari-hari dengan beberapa kriteria, yaitu:
a. Pencahayaan sepanjang waktu, termasuk saat hari mulai gelap ataupun siang hari.
b. Pencahayaan siang hari yang terang selama musim salju.
c. Kebutuhan pengguna bangunan untuk merasakan kontak dengan dunia luar.
d. Menghindari silau yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mengurangi bahaya
terhadap penglihatan pengguna.

Menurut Tregenza (2011:44) terdapat lima kesalahan umum dalam perancangan


pencahayaan alami yaitu silau dari cahaya langsung, silau dari pantulan cahaya, pantulan
pada bidang kerja, cahaya yang terlalu terang, dan pencahayaan yang terlalu gelap.

2. Ventilasi
Laboratorium IPA membutuhkan ventilasi yang baik, lebih-lebih untuk
laboratorium biologi yang sering menggunakan bahan-bahan mudah menguap.
Kadang-kadang ventilasi tidak dapat dicukup dari jendela, sehingga dibutuhkan alat
perotasi udara seperti kipas penyedot (​ceiling fans)​ . Adanya kipas penyedot ini dapat
membantu pergantian udara menjadi lebih baik (Riandi, 2012:43).

3. Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium IPA, terutama untuk
laboratorium biologi. Pasokan air ke dalam laboratorium tersebut harus cukup. Selain
jumlah pasokan, kualitasnya juga harus baik, kualitas air yang kurang baik dapat
mempercepat kerusakan alat-alat terutama alat-alat yang terbuat dari logam (Riandi,
2012:43-44).
Sementara itu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran
dan industri (2002:4) air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari
dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Kualitas air
bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi
dan radioaktif sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

4. Bak cuci
Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton atau porcelain. Bak cuci yang terbuat
dari porcelain mudah ternoda apabila kena bahan-bahan kimia. Bak cuci harus dilengkapi
dengan saringan untuk mencegah masuknya sisa-sisa praktikum yang berupa bahan
padat. Untuk menghindari adanya kerusakan bak cuci, hindarkan pembuangan
bahan-bahan kimia seperti asam-basa kuat dan bahan-bahan korosif lainnya (Riandi,
2012:44).

5. Listrik
Pada laboratorium, listrik merupakan fasilitas yang sangat penting. Besarnya daya
yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-alat laboratorium, terutama alat-alat
laboratorium yang membutuhkan daya besar, seperti oven, furnace, autoclave dan
lain-lain (Riandi, 2012:44).
Tegangan listrik harus selalu dicek apakah stabil atau tidak. Tegangan listrik yang
tidak stabil dapat merusak alat-alat. Harus diperhatikan pula instalasi listrik, jangan
didekatkan dengan aliran air dan gas. Selain itu harus dilengkapi dengan pengaman yang
mudah dijangkau. Terminal out let harus mudah dijangkau. Instalasi listrik secara
periodic perlu diperiksa kondisinya. Kabel-kabel listrik secara periodic disikat untuk
menghilangkan bahan-bahan korosif yang biasanya menempel pada permukaan kabel.
Socket dan plug harus diperiksa apakah masih berfungsi dengan baik atau rusak (aus).
Apabila rusak harus segera diganti. Periksa juga secara periodic hubungan kabel ke
socket apakah masih terikat dengan kuat (Riandi, 2012:44).
Sedangkan menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran
dan industri (2002:4) instalasi adalah penjaringan pipa/kabel untuk fasilitas listrik, air
limbah, air bersih, telepon dan lain-lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
industri.

6. Meubelair
Perlengkapan yang berupa meubelair harus diperhatikan kualitas dan ukurannya.
Misalnya untuk meja perlu diperhatikan ketinggiannya. Umumnya meja siswa/mahasiswa
ukuran tingginya 70-75 cm. Meja guru/dosen atau meja demonstrasi harus lebih tinggi
dari meja siswa, agar sewaktu demonstrasi dapat terlihat sampai ke meja siswa paling
belakang. Kursi laboratorium apabila memungkinkan ketinggiannya dapat diatur,
sehingga siswa/mahasiswa dapat menyesuaikan dengan jenis kegiatan
praktikum/percobaan (Riandi, 2012:44).

Meja samping yang biasa dipakai untuk menyimpan alat-alat yang menetap
umumnya terbuat dari cor beton. Namun demikian dapat juga meja samping tersebut
dibuat dari bahan kayu keras. Bagian bawah meja samping dapat sekaligus digunakan
sebagai lemari. Ukuran meja samping panjangnya bervariasi sesuai kebutuhan, sedangkan
lebarnya antara 50 cm sampai 60 cm dengan ukuran tinggi 70 cm -75 cm. Demikian
halnya meja untuk timbangan harus rata dan tidak mudah bergetar atau goyang. Meja
timbangan ini sangat cocok dibuat dari cor beton atau dari bahan kayu keras yang tebal.
Lemari alat dan bahan hendaknya memiliki tahapan (​shelve)​ yang dapat diubah-ubah
posisinya agar memudahkan dalam menata alat-alat yang bervariasi ukurannya (Riandi,
2012:44-45).

Adakalanya dibutuhkan suatu lemari yang khusus digunakan untuk menyimpan


mikroskop dan alat optik lainnya. Lemari mikroskop dibuat dengan tahapan (​shelve​) yang
kokoh dan datar yang dapat dibuat dari bahan logam atau kayu keras. Ukurannya
disesuaikan dengan kebutuhan atau jumlah mikroskop yang dimiliki. Hal yang perlu
diperhatikan untuk lemari mikroskop tersebut adalah diusahakan tidak lembab agar
terhindar dari jamur (Riandi, 2012:45).

Ruang laboratorium IPA menurut (Riandi, 2012:45) berfungsi sebagai tempat


berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPA secara praktek yang memerlukan peralatan
khusus. Standar umum ruang laboratorium sebagai berikut:

a. Ruang laboratorium IPA dapat menampung minimum satu rombongan belajar.


b. Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA 2,4 m2/peserta didik.
c. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum
ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2.
Lebar minimum ruang laboratorium IPA 5 m.
d. Ruang laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas untuk memberi pencahayaan
yang memadai untuk membaca buku dan mengamati objek percobaan.
e. Tersedia air bersih.
f. Ruang laboratorium IPA dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel
berikut :

No. Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabotan

1.1 Kursi 1 buah/peserta Kuat, stabil, dan mudah


didik,ditambah dipindahkan
1 buah/guru
1.2 Meja peserta didik 1 buah/7 Kuat dan stabil. Ukuran memadai
peserta didik untuk menampung kegiatan peserta
didik secara berkelompok
maksimum 7 orang.

1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab Kuat dan stabil. Luas meja


memungkinkan untuk melakukan
demonstrasi dan menampung
peralatan dan bahan yang
diperlukan. Tinggi meja
memungkinkan seluruh peserta
didik dapat mengamati percobaan
yang didemonstrasikan

1.4 Meja persiapan 1 buah/lab Kuat dan stabil. Ukuran memadai


untuk menyiapkan materi
percobaan.

1.5 Lemari alat 1 buah/lab Ukuran memadai untuk menampung


semua alat. Tertutup dan dapat
dikunci.

1.6 Lemari bahan 1 buah/lab Ukuran memadai untuk menampung


semua bahan dan tidak mudah
berkarat. Tertutup dan dapat
dikunci.

1.7 Bak cuci 1 buah/ 2 Tersedia air bersih dalam jumlah


kelompok, memadai.
ditambah 1
buah di ruang
persiapan.

D. Metodologi observasi
1. Waktu dan tempat
a. Hari, tanggal : Jumat, 19 September 2019 dan Senin, 23 September 2019
b. Waktu : 13:00 sd 15:00 WIB
c. Tempat : SMP Negeri 1 Sewon dan SMP Muhammadiyah 3 Depok
2. Alat dan Bahan
a. Alat perekam suara berupa hp
b. Kertas dan alat tulis
c. Alat pengukur panjang
d. Alat dokumentasi
3. Prosedur Kerja
E. Data hasil
1. SMP Muhammadiyah 3 depok

No. Nama Jumlah Kondisi Keterangan

1. Ruangan utama 1 baik Panjang : 10 m


praktikum Lebar : 7 m
Luas : 70 m

2. Ruang Penyimpanan 1 baik Panjang : 5 m


Lebar : 3 m

3. Meja Praktikum 17 baik Berwarna coklat, terbuat dari


kayu
Panjang : 1,5 m
Lebar : 0,7 m
Tinggi : 0,7 m

3 Kursi praktikum 67 baik Bahan kayu (memiliki


sandaran)
tinggi 30 cm

4 Meja demonstrasi 1 baik Bahan kayu


Panjang : ​126 cm
​Lebar : ​ 66 cm
Tinggi : ​76 cm

6. Papan tulis 1 Baik Panjang : ​248 cm


Lebar : 124 cm
Tinggi :65 cm

7. Kipas angin 3 buah Baik Bahan plastik, tergantung di


atap laboratorium

8. LCD 1 buah Baik Merk Epson

9. Proyektor 1buah Baik Merk Screenview


panjang 172 cm

10. Keran dan wastafel 4 Baik Terbuat dari keramik


berukuran 45cm x 45cm x 27
cm, dapat mengalirkan air

11. Rak penyimpanan 4 buah Baik Untuk menyimpan alat-alat


yang tidak berbahaya.
12. Stopkontak 3 Baik dan Terbuat dari bahan plastik
berfungsi

13. Lampu 6 Baik Terletak di atap laboratorium,


dapat menyinari seluruh
ruang praktikum

14. Lubang sirkulasi udara 7 Baik Lubang sirkulasi udara dalam


kondisi tertutup

15. Ruang penyimpanan 1 buah Baik panjang : 4 m


Lebar : 3 m
Ruang penyimpanan
berfungsi untuk menyimpan
peralatan praktikum.

16. Lubang pembuangan 4 buah Baik Berada di setiap wastafel dan


limbah air berbahan keramik

17. Kit Pencernaan 1 buah Baik Untuk memperagakan proses


pencernaan, tetapi terbatas
dengan jumlah yang hanya
terdapat 1.

18. Lemari penyimpanan 4 buah Baik 1 buah untuk menyimpan


peralatan mudah pecah
seperti tabung reaksi, dan
gelas beker, 1 buah untuk
menyimpan kit peraga, 1
buah untuk menyimpan torso
peraga, dan 1 buah untuk
menyimpan bahan kimia

19. Alat pemadam 1 buah baik Alat pemadam kebakaran


kebakaran berada di dekat pintu keluar

20. Sumber udara (​Air 3 buah Tidak Terletak di sisi bagian timur
condition) berfungsi atas dan 1 di bagian selatan
atas. Sebagai sirkulasi udara
dan mempertahankan suhu
udara tetap dingin.

No. Nama Jumlah Kondisi Keterangan

21. Lemari 1buah Baik Berbahan kayu


penyimpanan Ukuran
piala 1,5x0,7x2 m
penghargaan 1

22. Lemari 1 buah Baik Berbahan kayu


penyimpanan
piala
penghargaan 2

23. Kit optik 11 buah Baik Terletak di rak


kayu
24. Kit mekanika 9 buah Baik Terletak di rak
kayu

25. globe 2 buah Baik Untuk


mengetahui
gambaran dari
bumi.

26. Jam dinding 1 buah Berfungsi baik Menempel di


dinding sisi
timur

27. Mikroskop 7 buah Baik Diletakkan di


kotak kayu di
tata di rak

28. Torso tulang 2 buah Baik Ditata di almari

29. Torso anatomi 1 pasang Baik Ditata di almari


mata kayu

30. Torso anatomi I buah Ditata di almari


ikan kayu

31. Media 2 buah Baik Ditata di almari


pembelajaran kayu
struktur dan sel

32. Bingkai tata 1 buah Baik Digantung


tertib pada ruang
penyimpanan

33. Bingkai pohon 1 buah Baik Digantung


karier pada ruang
penyimpanan

34. Komputer, cpu 8 buah Tidak Tergeletak di


dan keyboard berfungsi lantai, tanpa
ada perhatian

2. SMP N 1 Sewon

No. Nama benda Jumlah Kondisi Keterangan

1. Ruang praktikum 1 ruangan Baik Panjang : 9 m


Lebar :9m

2. Pintu 2 buah Kurang baik Bagian tepi pintu ada


yang keropos

3. Kursi 32 buah Baik Berbentuk lingkaran


pada bagian atasnya dan
terbuat dari kayu dan
besi

4. Jendela tetap 4 buah Baik Jendela kaca yang tidak


bisa dibuka (permanen)

5. Jendela 8 buah Baik Jendela kaca yang dapat


dibuka

6. Jendela bisa dibuka ( 3 buah Baik Jendela yang dapat


kotak kotak kecil) dibuka dan memiliki
bentuk persegi panjang
yang tersusun dari atas
kebawah, sedangkan
untuk lainnya terletak
diatas jedela atau pintu

7. Ventilasi 20 buah Baik Ada 4 ventilasi yang


berpasangan atas dan
bawah

8. Wastafel 4 buah Kurang baik Semua wastafel dapat


mengalirkan air. Karena
bahannya plastik ada
bagian wastafel yang
pecah.

9. Almari 2 Baik Untuk menyimpan alat


peraga praktikum
seperti rangka tubuh
manusia, batu-batuan,
organ telingan, organ
tubuh, kulit, dan
lainnya.

10. Almari tempel 8 buah baik Terdapat menempel


4 buah didinding dan berfungsi
4 buah ntuk menyimpan alat
alat praktikum. Dengan
ukuran 200 x 60 x 30
cm dengan tahun
peroleh 1979 .
11. Almari Dos 1 buah Baik Ukuran 180x45x150 cm

12. Almari Kaca 1 buah Baik Ukuran 180x60x45 cm

13. Almari Obat 1 buah Baik Ukuran 60x45x180 cm

14. Almari Obat 1 buah Baik Ukuran 100x50x180 cm

15. Almari Lerek 1 lerek Baik Ukuran 165x125x50 cm

16. Rak Arsip 2 buah Baik Ukuran 125x150x40 cm

17. Almari Arsip 1 buah Baik Ukuran 120x170x50 cm

18. Almari Data 1 buah Baik Ukuran 120x170x50 cm

19. Almari lerek tempel 1 buah Baik Ukuran 200x60x30 cm

20. Meja praktikum 13 meja Baik 9 meja berukuran


sedang dan 4 buah
berukuran besar

21. Sumber listrik 3 buah Baik Dapat mengalirkan


(stopkontak) listrik

22. Kipas angin 3 buah Baik Dapat berfungsi

23. Papan tulis 1 buah Baik Tertempel didinding

24. Bingkai foto presiden Masing-m Baik Tertempel didinding


dan wakil presiden asing 1
buah

25. Struktur organisasi 1 buah Baik Tertempel di dinding


pengelolaan
laboratorium

26. Tata tertib 1 buah Baik Tertempel di dinding


laboratorium

27. Jadwal penggunaan 1 buah Baik Tertempel di papan


laboratorium tulis (jadwal kegiatan
praktikum masing
-masing kelas)

28. Meja guru 1 buah Baik Berbahan kayu

29 Meja demo 1 buah Baik Berbahan kayu

30. Proyektor dan layar 1 buah Baik Proyektor menempel


di langit-langit ruang
praktikum dan layar
berada di atas papan
tulis

31. Langit-langit 1 ruang Baik, namun Terdiri dari


ada beberapa kotak-kotak eternit
bagian yang berukuran kurang lebih
tepi kotak 1m
eternitnya
mulai lapuk

32. Ubin 1 ruang Baik Ubin berbahan


keramik berukuran
30x30 cm

33. Sumber cahaya 6 buah rusak Tidak Dapat menyala


(lampu)

34. Setumpukan karya - Tidak terurus Terdapat di lantai, dan


siswa tidak terurus dengan
baik.

35. 1 buah Baik Terpajang dirak


Bingkai tsunami bergabung dengan kit

36. Neraca 3 lengan 4 buah Baik Tersimpan di almari


penyimpanan

37. Catu daya 3 buah Baik Terbungkus seperti


baru dan tersimpan di
almari penyimpanan

38. Peralatan simulasi tata 1 buah Baik Tersimpan di almari


surya kayu penyimpanan

Ruang persiapan

No Nama barang Jumlah Kondisi Keterangan

1. Ruangan persiapan dan 1 ruang Baik Berada dalam satu


ruang administrasi ruang dengan :
Panjang : 6 meter
Lebar : 3 meter

2. Lampu 2 buah Baik Lampu dapat menyala


terang
3. Komputer 1 buah Baik Dapat digunakan

4. Printer 1 buah Baik Dapat digunakan

5. Langit-langit 1 ruang Baik, namun Bahan plafon


persiapan ada 1 kotak berwarna putih
bagian yang
tidak terdapat
eternit

6. Kursi 3 buah Baik 2 buah berbentuk


segiempat sedangkan
1 berbentuk lingkaran
seperti kursi praktik

7. Meja 2 buah Baik 1 meja digunakan


untuk meletakkan alat
administrasi dan 1
untuk data-data

8. Almari 3 buah Baik Untuk menyimpan


peralatan dan
data-data

9. Kit percobaan 8 buah Baik Kit hidrostatika 2 buah


Kit optika 2 buah,
4 buah Kit Mekanika

10. Pintu 3 buah Baik 1 buah berada di sisi


utara, 1 buah
penghubung ruang
persiapan dengan
ruang penyimpanan,
dan 1 penghubung
antara ruang persiapan
dengan ruang
praktikum

11. Jendela 3 buah Baik Dapat dibuka

12. Ventilasi 6 buah Baik Tidak tertutup

13. Alat peraga 6 buah Baik Alat peraga berupa


planet-planet luar matahari, bumi, bulan,
angkasa dan planet-planet di
sekitar bumi

14. Globe 1 buah Baik Dalam keadaan


terbungkus plastik

15. Rak 1 buah Baik Untuk meletakkan


alat-alat praktikum

F. Pembahasan

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui komponen-komponen apa saja yang


terdapat pada laboratorium IPA tingkat SMP/MTS dan membandingkan komponen
tersebut dari data hasil kelompok lain. Observasi ini dilakukan di SMP Negeri 1 Sewon
dan SMP Muhammadiyah 3 Depok. Pelaksanaan waktu observasi di kedua SMP
dilaksanakan di waktu yang berbeda, di SMP.

SMP Negeri 1 Sewon ini adalah salah satu sekolah menengah pertama yang
terletak di daerah Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. SMP Negeri 1 sewon ini
beralamat lengkap di Jl. Parangtritis Km. 7 Sewon, Bantul, Timbulharjo, Kec. Sewon,
Kab. Bantul Prov. D.I. Yogyakarta. SMP ini telah terakreditasi A. Pada observasi kali
ini, bertujuan untuk mengetahui komponen apa saja yang ada pada laboratorium tingkat
SMP. Berdasarkan hasil wawancara pada pengelola, Laboratorium ini berdiri sejak
sekolah didirikan. Laboratorium ini awalnya adalah ruang guru, kemudian mendapatkan
bantuan untuk ruang guru sehingga dijadikan ruang laboratorium. Laboratorium ini
didirikan khusus untuk siswa, jika ada masyarakat umum yang ingin menggunakan harus
izin kepada kepala sekolah.

SMP Muhammadiyah 3 Depok ini adalah salah satu sekolah swasta yang terletak
di Kecamatan Depok. SMP ini juga telah terakreditasi A. alasan kami memilih sekolah
ini adalah agar dapat dibuat perbandingan antara Laboratorium IPA di SMP Swasta dan
laboratorium IPA di SMP Negeri. Sedikit mengenai laboratorium IPA SMP
Muhammadiyah 3 Depok yaitu, Laboratorium di SMP Muhammadiyah 3 Depok
menghadap ke utara. Jika praktikan atau siswa-siswi masuk ke dalam laboratorium maka
yang terlihat pertama kali adalah terdapat 4 wastafel di sisi sebelah barat, lalu ruang
praktikum (meja dan kursi praktikan) yang menghadap ke selatan, pintu menuju ruang
alat dan bahan di sisi timur bagian selatan, papan tulis di sebelah selatan dan di sisi barat
sebelah selatan juga terdapat almari tempat penyimpanan piala prestasi yang diperoleh
dari siswa-siswi SMP Muhammadiyah 3 Depok. Berukuran 7x8 meter persegi ruang
laboratorium masih belum dipakai secara optimal. Bahkan untuk kesempatan tertentu,
ruang laboratorium ini menjelma menjadi ruang yang multifungsi seperti ruang
sekretariat saat sekolah mengadakan ujian dan sebagai ruang rapat.

Berikut adalah beberapa fasilitas yang terdapat di laboratorium IPA SMP


Muhammadiyah 3 Depok dan SMPN 1 Sewon :

a. Ventilasi

Adapun sirkulasi udara dalam laboratorium SMP Muhammadiyah


3 Depok ini ini mengandalkan 3 AC (​air conditioner)​ yang tersebar di
bagian timur atas dan 1 di bagian selatan atas. Fungsi AC adalah
mensirkulasi udara dan AC hanya bisa dioperasikan dalam keadaan
ruangan tertutup. ​Menurut literasi ventilasi berperan penting untuk
menghilangkan rasa gerah/penat bagi para pengguna laboratorium saat
tengah beraktivitas di dalamnya dan sebagai penetralisir suara di dalam
ruangan, (​Nuryani, 2005:139). Namun selain AC di laboratorium ini juga
terdapat jendela kaca berjumlah 3 dan ventilasi yang tertutup sebanyak 7
buah. Sedangkan pada SMP Negeri 1 Sewon untuk sirkulasi udara yang
utama memanfaatkan ventilasi yang berjumlah 20 buah tanpa AC di dalam
ruangan laboratorium tersebut. Untuk ventilasinya sendiri, sebanyak 4
buah ventilasi bentuknya berpasangan atas dan bawah. Dengan jumlah
yang lumayan banyak tersebut, bisa dikatakan bahwa sirkulasi udara di
kedua SMP ini sudah baik.

b. Sumber cahaya

Laboratorium SMP Muhammadiyah 3 Depok menggunakan 6


lampu sebagai penerangan saat dilakukan aktivitas di laboratorium. Selain
itu, penerangan juga di peroleh dari 3 buah jendela yang ada di
laboratorium ini, hal ini dapat dimanfaatkan untuk menghemat
penggunaan listrik di siang hari. Untuk sumber cahaya di SMPN 1 Sewon
ini menggunakan 12 buah lampu yang semuanya masih berfungsi baik.
Selain penerangan dari lampu, penerangan di lab ini juga diperoleh karena
pantulan cahaya matahari yang masuk ke dalam laboratorium melewati
jendela-jendela yang berada di sisi barat dan sisi timur. ​Menurut Standar
Nasional Indonesia No. 03-2396-2001 tentang Tata Cara Perancangan
Sistem Pencahayaan Alami, pencahayaan alami merupakan pemanfaatan
terang langit sebagai penerangan dalam ruang. Sehingga pencahayaan
alami siang hari dapat dikatakan baik apabila pada pukul 08.00 hingga
15.00 waktu setempat, ruangan tidak gelap karena cahaya dapat masuk
kedalam ruang. Berdasarkan literasi tersebut, pencahayaan alami pada
laboratorium IPA yang bersumber dari jendela dapat dikatakan cukup
baik,, namun untuk menerangi seluruh ruang kerja tetap harus dibantu
dengan lampu pada jam kerja Laboratorium IPA. ​Menurut Tregenza
(2011:44) terdapat lima kesalahan umum dalam perancangan pencahayaan
alami yaitu silau dari cahaya langsung, silau dari pantulan cahaya,
pantulan pada bidang kerja, cahaya yang terlalu terang, dan pencahayaan
yang terlalu gelap. Berdasarkan literatur tersebut, pencahayaan pada
Laboratorium IPA SMP Muhammadiyah 3 Depok dan SMPN 1 Sewon
dikategorikan baik karena tidak memenuhi 5 kriteria kesalahan umum
yang disebutkan oleh Tregenza.

c. Sumber air

Di laboratorium IPA SMP Muhammadiyah 3 Depok ini memiliki 4


wastafel yang terletak di sisi barat ​dan berfungsi sebagai sumber air,
terutama untuk mencuci peralatan praktikum setelah digunakan. Wastafel
di laboratorium ini terbuat dari bahan keramik yang berukuran 40x Di
SMPN 1 Sewon juga diketahui memiliki 4 wastafel yang semuanya masih
berfungsi. ​Nuryani (2005:139) ​menjelaskan keberadaan sumber air akan
sangat membantu kelancaran kegiatan di laboratorium. Dengan demikian
para pengguna laboratorium tidak akan merasa kesulitan jika
sewaktu-waktu mereka membutuhkan air atau ingin melakukan sesuatu
yang berhubungan dengan air. Laboratorium IPA SMP Muhammadiyah 3
Depok telah memiliki 4 fasilitas wastafel dan air keran yang dapat
membantu praktikan untuk melakukan eksperimen yang berbahan air.
Sedangkan pada SMP Negeri 1 Sewon memiliki ​4 buah wastafel dengan
keran yang mengalirkan air secara lancar dalam kondisi baik karena dapat
mengalirkan air dengan lancar tetapi bahan wastafel terbuat dari plastik
sehingga ujung-ujungnya pecah, hal ini sudah dalam usulan untuk
pembaharuan.
d. Instalasi listrik

Terdapat 3 stop kontak dalam laboratorium SMP Muhammadiyah


3 Depok yang sebagai sumber listrik bagi peralatan/alat praktikum
maupun fasilitas umum yang membutuhkan arus listrik untuk
pengoperasiannya. Letak stop kontak terdapat di dinding sebelah timur
dan selatan. Sedangkan di SMPN 1 Sewon juga terdapat 3 buah sumber
listrik, letaknya berada di sisi utara dan sisi barat dan sisi timur.

e. Meja Demonstrasi

Meja demonstrasi di laboratorium IPA SMP Muhammadiyah 3


Depok ini terbuat dari bahan kayu yang berukuran 126 cm x 66 cm x 76
cm. Terdapat satu buah meja demo dan diletakkan di sisi selatan bagian
depan. Di SMP N 1 Sewon juga terdapat satu buah meja demo yang
diletakkan di sisi utara di depan papan tulis. Meja demo ini berfungsi
sebagai tempat mendemokan prosedur praktikum, penggunaan alat-alat
yang akan dipraktikumkan serta meletakkan laptop untuk keperluan
presentasi atau hal lainnya. ​Menurut Sutrisno (2010:10), agar kegiatan
proses pembelajaran di dalam ruang praktikum dapat berjalan dengan
baik, maka ruang praktikum hendaknya memiliki fasilitas-fasilitas utama
sebagai berikut fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk
siswa, kursi dan meja demonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku
siswa dan lemari penyimpanan alat alat praktikum. Berdasarkan hal
tersebut, keberadaan meja demo pada Laboratorium IPA sangat sesuai
dengan literatur sebagai sarana untuk mendukung dan mendemonstrasikan
kegiatan praktikum.

f. Kursi dan meja praktikum


Pada laboratorium IPA SMP Muhammadiyah 3 Depok ini kursi
yang digunakan terbuat dari bahan kayu dan berjumlah 67 buah. Kursi
praktikum ini diletakkan mengelilingi sebuah meja praktikum dan
memiliki tinggi 40 cm . Untuk kursi praktikum di laboratorium ini masih
menggunakan kursi yang digunakan di dalam ruang kelas dan memiliki
sandaran, hal ini tentunya dapat mengurangi keleluasaan gerak praktikan.
Untuk meja praktikum di SMP Muhammadiyah berbahan kayu yang
berukuran 1,5 m x 0,7m x 0,7m, kursi ini sudah mencukupi apabila
digunakan untuk praktikum dan sesuai dengan anjuran kursi yang
selayaknya digunakan di laboratorium. Untuk kursi yang digunakan di
SMP N 1 Sewon menggunakan bahan kayu dan besi sebagai kaki
kursinya, kursi di SMP N 1 Sewon ini jauh lebih sesuai apabila digunakan
di dalam laboratorium. Kursi yang ada di laboratorium SMP 1 Sewon ini
berjumlah 32 buah. Untuk meja praktikumnya terdapat 13 buah, dimana 9
buah meja berukuran besar dan 4 buah meja berukuran sedang.

g. LCD dan Proyektor

Kedua SMP yang diamati, di dalam laboratoriumnya sudah


tersedia LCD dan proyektor untuk menunjang pembelajaran. Selain itu
LCD dan proyektor ini digunakan untuk mempresentasikan hasil
pembelajaran atau yang lain, misalnya untuk presentasi hasil praktikum,
pemutaran video pembelajaran dan sebagainya. Menurut Sutrisno (2010:
10), agar kegiatan proses pembelajaran di dalam ruang praktikum dapat
berjalan dengan baik, maka ruang praktikum hendaknya memiliki
fasilitas-fasilitas utama salah satunya papan tulis dan mungkin layar untuk
OHP (​Overhead Projector)​ dan LCD (​Liquid Crystal Display)​ . Sesuai
dengan literatur yang telah disebutkan sebelumnya, maka dapat dikatakan
bahwa kedua SMP ini sudah menjalankan pembelajaran dengan baik.
h. Almari

Almari pasti menjadi barang yang sangat dibutuhkan di


laboratorium. Ternyata penggunaan almari di kedua SMP ini tidak jauh
berbeda. Almari di SMP Muhammadiyah 3 Depok memiliki dua jenis
lemari yang digunakan, yaitu lemari penyimpanan sebanyak 4 buah di
dalam ruang penyimpanan alat dan bahan. Keempat lemari tersebut rincian
penggunaannya yaitu 1 buah untuk menyimpan peralatan mudah pecah, 1
buah lemari lagi untuk menyimpan alat peraga sains (kit), 1 buah untuk
menyimpan torso peraga dan yang terakhir untuk menyimpan bahan
kimia. Dua lemari penyimpanan piala berbahan kayu yang diletakkan di
sisi selatan di ruang praktikum. Selanjutnya lemari di SMP N 1 Sewon,
terdapat 2 buah dalam kondisi baik yang digunakan untuk menyimpan alat
peraga praktikum seperti rangka tubuh manusia, batu-batuan, organ
telinga, organ tubuh, kulit dan lain-lain. Selain itu juga terdapat almari
tempel sebanyak 16 buah dalam kondisi baik yang letaknya menempel di
dinding dan berfungsi untuk menyimpan alat praktikum dengan ukuran
200 x 60 x 30 cm. Selain itu ada juga almari dos sebanyak satu buah yang
berukuran 180 x 4 x 150 cm, lemari kaca sebanyak satu buah berukuran
180 x 60 x 45. Berikutnya ada lemari obat sebanyak dua buah, dimana
yang satu memiliki ukuran 60 x 45 x 180 cm, untuk ukuran selanjutnya
100 x 50 x 180. Berikutnya ada lemari lerek satu buah dalam keadaan baik
yang memiliki ukuran 165 x 125 x 50 cm. Selanjutnya ada lemari arsip
sebanyak 1 buah yang berukuran 120 x 170 x 50 cm, lemari data yang
berukuran 120 x 170 x 50 dan terakhir terakhir almari lerek tempel
sebanyak 1 buah yang berukuran 200 x 60 x 30 cm.

i. Rak

Di kedua SMP yang diamati ditemukan rak penyimpanan. Rak


penyimpanan di laboratorium SMP Muhammadiyah 3 Depok digunakan
untuk menyimpan alat-alat yang tidak berbahaya. Sedangkan rak
penyimpanan di SMP N 1 Sewon digunakan untuk penyimpanan alat-alat
praktikum. Diketahui juga terdapat rak arsip sebanyak 2 buah dalam
keadaan yang baik dan memiliki ukuran 120 x 170 x 50 cm yang terletak
di ruangan laboran. Keduanya memiliki rak namun difungsikan secara
berbeda, hal tersebut dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan tiap
laboratorium.

j. Ruang persiapan

Ruang persiapan adalah salah satu ruangan di dalam laboratorium


yang juga tak kalah penting fungsinya. Ruang persiapan ini harusnya
digunakan praktikan untuk bersiap-siap sebelum memulai aktivitas
praktikum di laboratorium. Dari hasil pengamatan, pada SMP
Muhammadiyah 3 Depok tidak ditemukan adanya ruangan persiapan.
Begitu memasuki ruangan laboratorium maka yang terlihat langsung
ruangan praktikum dan pintu menuju ruang penyimpanan. Sedangkan
pengamatan terhadap SMPN 1 ditemukan adanya ruangan persiapan yang
tergabung dengan ruangan administrasi. Di dalam ruangan seluas 6 m x 3
m ini sumber penerangannya 2 buah lampu. Lalu di sisi utara terdapat 1
buah komputer dan printer. Langi-langit dari ruangan ini cukup baik,
namu terdapat 1 petak / kotak bagian yang tidak tertutup eternit. Untuk
kursi di ruangan ini ada 3 buah dimana 2 buah berbentuk segiempat dan 1
lagi berbentuk lingkaran. 2 buah meja untuk tempat meletakkan komputer,
printer, alat administrasi, data-data dll diletakkan di sisi utara sebanyak 2
buah. Di sisi selatannya terdapat almari yang dipergunakan untuk
menyimpan perlatan dan data-data. Selain itu terdapat 3 pintu di ruangan
ini, yaitu 1 buah berada di sisi utara, 1 buah penghubung ruang persiapan
dengan penyimpanan, dan 1 penghubung antara ruang persiapan dengan
ruang praktikum. Untuk membantu pencahayaan juga diberikan jendela 3
buah yang dapat dibuka dan juga ventilasi untuk sirkulasi udara.

k. Ruang penyimpanan

Kedua SMP yang kita amati ini mempunyai ruang penyimpanan.


Ruang penyimpanan adalah ruangan yang digunakan untuk menyimpan
alat-alat praktikum . ruang penyimpanan pada SMP Muhammadiyah 3
Depok berukuran 5 m x 3 m. Di dalam ruangan ini terdapat 2 jendela dan
2 ventilasi untuk sirkulasi udara serta disediakan 3 stop kontak. Untuk
membantu penerangan dipasang sebuah lampu dan juga dilengkapi kotak
P3K. Di ruangan ini alat-alat praktikum disimpan di tata di dalam almari.
Namun karena laboratorium ini juga sering digunakan untuk ruangan lain,
sehingga alat-alat yang tidak jelas fungsinya tergeletak tak terurus di
lantai, bahkan terdapat komputer, printer yang sepertinya rusak diletakkan
begitu saja di lantai. Untuk ruang penyimpanan di SMPN 1 Sewon
berukuran lebih kecil yaitu 3 m x 3 m, ruangan penyimpanan ini sedikit
tak terurus terlihat banyaknya barang yang sudah tidak diperlukan tercecer
di lantai. Karena berukuran kecil dan bersebelahan dengan ruang laboran,
maka alat-alat yang seharusnya disimpan di ruang penyimpanan juga ikut
diletakkan di ruang laboran.

l. Media pembelajaran

Praktikum atau belajar apabila menggunakan media pasti akan


terasa lebih mudah dan menyenangkan. Oleh karena itu, di laboratorium
hendaknya disediakan media-media untuk menunjang proses belajar
maupun praktikum di laboratorium. Beberapa media pembelajaran yang
ada di SMP Muhammadiyah 3 Depok yaitu KIT. dari pengamatan
terhitung ada 1 KIT Pencernaan, 11 buah KIT Optik, 9 buah KIT
Mekanika, 8 buah KIT Panas dan Hidrostatika yang semuanya ditata di
rak kayu. Selain itu ada 2 buah globe, torso tulang torso anatomi mata,
torso anatomi ikan, serta media pembelajaran struktur dan sel yang
diletakkan di almari penyimpanan. Untuk media di SMPN 1 Sewon ini
diperoleh data adanya 8 buah kit dengan rincian 2 buah Kit Hidrostatika, 2
buah Kit Optika dan 4 buah Kit Mekanika. Selain itu juga ada alat peraga
planet-planet ruang angkasa sebanyak 6 buah dan terakhir globe (tiruan
bumi) sebanyak 1 buah.

SMP Negeri 1 Sewon

SMP Negeri 1 Sewon ini adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama
(SMP) yang terletak di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. SMP Negeri 1 sewon ini beralamat lengkap di Jl. Parangtritis Km. 7
Sewon, Bantul, Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul Prov. D.I.
Yogyakarta. SMP ini telah terakreditasi A. Pada observasi kali ini, bertujuan
untuk mendata dan menginventarisasikan alat dan fasilitas yang ada pada
laboratorium tingkat SMP.

Berdasarkan hasil wawancara pada pengelola, Laboratorium ini berdiri


sejak sekolah didirikan. Laboratorium ini awalnya adalah ruang guru, kemudian
mendapatkan bantuan untuk ruang guru sehingga dijadikan ruang laboratorium.
Laboratorium ini didirikan khusus untuk siswa, jika ada masyarakat umum yang
ingin menggunakan harus izin kepada kepala sekolah.

Organisasi pengelolaan laboratorium di SMP Negeri 1 Sewon terdiri dari


kepala sekolah, kemudian di bawahnya ada koordinator, kemudian guru bidang
studi IPA Terpadu sebanyak 4 guru dan yang terakhir ada petugas laboratorium.
Sumber perairan dari laboratorium ini yaitu sumur pribadi sekolahan, yang mana
air dari sumur ini dialirkan ke laboratorium menggunakan keran-keran.
Pengadaan fasilitas dan barang-barang yang ada di dalam laboratorium
merupakan dana dari bantuan dan donasi dari masyarakat umum.

Laboratorium SMP Negeri 1 Sewon terbagi menjadi 3 ruangan, yaitu


ruangan utama praktikum, ruang persiapan yang sekaligus digunakan sebagai
ruang administrasi, dan ruang penyimpanan. Ruang utama praktikum
laboratorium ini memiliki panjang dan lebar 9 m x 9m, sedangkan pada ruang
persiapan yang sekaligus digunakan sebagai ruang administrasi memiliki panjang
6m dan lebar 3m, dan ruang penyimpanan memiliki panjang 3m x 3m.
Laboratorium ini berkapasitas untuk 1 kelas, dengan jumlah rata-rata siswa
sebanyak 32 hingga 36 orang. Hal ini masih memenuhi kriteria standar yang
tercantum pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, dimana luas minimum
untuk satu orang siswa adalah 2,4x2,4m/ peserta didik. Sedangkan, untuk ruang
penyimpanan memiliki panjang 4 m x 3 m .

Pada laboratorium ini terdapat fasilitas-fasilitas yang tersedia, misalnya


aspar 1 buah, jendela tetap terdapat 4 buah dan jendela terbuka 8 buah serta
jendela yang dapat dibuka (kotak-kotak kecil) , 2 buah pintu dengan kondisi
kurang baik karena banyak yang kropos pada tepinya, 1 buah jam dinding, meja,
meja demonstrasi, kursi, beberapa macam almari, diantaranya : almari tempel
sebanyak 2 buah dalam kondisi baik yang digunakan untuk menyimpan alat
peraga seperti torso, batu-batuan, torso telinga, torso tubuh, kulit dan organ-organ
lainnya, kemudian ada almari tempel 26 buah, pintu dalam kondisi baik dan
menempel di dinding dengan ukuran 200x60x30 cm untuk menyimpan alat-alat
praktikum, almari dos dengan kodisi baik dan ukuran 180x45x150 cm almari obat
sebanyak 2 buah dengan ukuran 60x45x180cm dan yang satunya berukuran
100x50x180cm, almari lerek dengan ukuran 125x150x40cm , rak arsip dengan
ukuran 125x150x40cm, almari data dengan 120x170x50cm dan almari lerek
tempel dengan ukuran 200x60x30cm, sumber listrik, kipas angin , lemari dinding,
papan tulis, bingkai foto presiden, komputer, struktur organisasi pengelola lab,
tata tertib lab dan p3k.

Untuk pencahayaan di lab ini masih kurang, dikarenakan terdapat 6 lampu


tetapi semuanya dalam kondisi mati. Sehingga, ketika melaksanakan praktikum
hanya mengandalkan pencahayaan dari sinar matahari yang masuk melalui
jendela-jendela.

Menurut pengamat, penggunaan laboratorium belum maksimal, karena


berdasarkan hasil wawancara dengan laboran, diketahui bahwa praktikum lebih
sering dilakukan di dalam kelas dibanding dengan praktikum di laboratorium dan
laboratorium juga sering digunakan sebagai tempat melaksanakan rapat serta
tempat sekertariat saat sedang melaksanakan ujian. Hal ini menjadikan
laboratorium kurang digunakan sebagaimana mestinya.

G. Kesimpulan

Dari hasil observasi dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kondisi fasilitas yang ada di SMP Muhammadiyah 3 Depok tergolong bagus, dan
lengkap bahkan masih banyak peralatan yang masih dalam kondisi terbungkus
dan bersegel. Laboratorium ini digunakan untuk berbagai kegiatan seperti rapat,
dan ruang pertemuan, sedangkan untuk praktikum lebih sering dilakukan di kelas
dengan membawa alat-alat yang ada di laboratorium. Sehingga, observer
berpendapat bahwa laboratorium ini belum dimanfaatkan dan dikelola dengan
baik. Sedangkan, kondisi pada laboratorium di SMP Negeri 1 sewon, peralatan
praktikum tergolong lengkap dan memenuhi standar dalam hal jumlah dan
alat-alat praktikum sesuai dengan pembelajaran. Tetapi, untuk kondisi fasilitas
umum seperti washtafel, pintu, dan lampu memerlukan pembaharuan dikarenakan
kondisinya tidak memungkinkan untuk digunakan.
2. Perbandingan antara laboratorium SMP Muhammadiyah 3 Depok dan SMP
Negeri 1 Sewon

Pembanding SMP Muhammadiyah 3 SMP Negeri 1 Sewon


Depok

Kerapian tatanan Kurang rapi Rapi


peralatan

Kondisi Alat praktikum Baik Baik

Jumlah Alat praktikum Cukup Terbatas

Kondisi fasilitas umum Tidak sesuai standar Tidak sesuai standar

Pemanfaatan Kurang Kurang


laboratorium untuk
kegiatan praktikum

Pengelolaan Kurang Baik


laboratorium
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2007. ​Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.​ Jakarta : BSNP.

​ SA :
Koballa & Chiapetta. 2010. S​cience Instruction in the Middle and Secondary Schools. U
Pearson.

Nuryani, Rustaman. 2005. ​Strategi Belajar Mengajar Biologi.​ Malang : Universitas Negeri
Malang.
Nyoman Kertiasa dkk. (1979). ​Petunjuk Pengelolaan Laboratorium IPA.​ Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.


Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasaran.

Riandi. 2012. Pengelolaan Laboratorium​. Diakses dari http://file.upi.edu pada 11 September


2019 pukul 06.00 WIB.
Suyitno. 2011. ​Tata Letak Alat Laboratorium​. Yogyakarta: UNY
Tregenza, Peter & Michael Wilson. 2011. ​Daylighting, Architecture and Lighting Design.
London: Routledge Taylor & Francis Group
LAMPIRAN

Gambar 1. Keadaan lemari tempel Gambar 2. Keadaan ruang Gambar 3. Lemari di


laboratorium SMP N 1 Sewon persiapan SMP N 1 Sewon penyimpanan SMP N
1 Sewon

Gambar 4. Keadaan KIT Gambar 5. Almari Penyimpanan


Alat Laboratorium SMP Muh 3 Depok Laboratorium SMP Muh 3 Depok

Keterangan: seluruh gambar merupakan dokumentasi pribadi


Dokumentasi SMP Muhammadiyah 3 Depok

Gambar : almari penyimpanan Gambar : almari penyimpanan Gambar : Kipas angin

Sumber : Dok.Pribadi Sumber : Dok.Pribadi Sumber :Dok.Pribadi

Gambar : AC Gambar : Meja praktikum Gambar: Kursi praktikum

Sumber : Dok.Pribadi Sumber : Dok.Pribadi Sumber : Dok.Pribadi


Gambar : lemari piala Gambar : Almari Penyimpanan Gambar : Rak kayu

Sumber : Dok.Pribadi Sumber : Dok.Pribadi Sumber : Dok.Pribadi

Gambar : Torso tulang tengkorak Gambar : Media pembelajaran Gambar : lemari bahan

Sumber : Dok.Pribadi Sumber : Dok.Pribadi Sumber : Dok.Pribadi

Anda mungkin juga menyukai