Anda di halaman 1dari 30

BANGUNAN DAN SARANA LABORATORIUM

Disusun Oleh :

Kelompok 4 TK 1B

1. Anggi Rika Wulandari (4)


2. Dhea Novia Silviani (11)
3. Irwani Anggraini (18)
4. Neneng Melawati (25)
5. Putri Defrina Nurfalah (28)
6. Salma Siti Sabita (32)
7. Titis Clarisa Ningrum (39)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK

KESEHATAN BANDUNG

2020
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohim…

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-


Nya yang telah memberikan kemudahan dalam pengerjaan tugas Mata Kuliah Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) yang berjudul “Bangunan dan Sarana Laboratorium” dapat
tersusun hingga selesai.

Tak lupa kami ucapkan rasa Terima Kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen Mata
Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) , Ibu Ayu Nala Elmuna, H,S,Si,M.Biotek
yang telah memberikan ilmunya kepada kami.

Dalam Tugas ini kami membahas tentang bangunan dan sarana laboratorium.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi kami pribadi
dan orang lain.

Kami sadar betul bahwa penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, guna perbaikan
penulisan atau penyusunan makalah kami selanjutnya.

Terimakasih.

Bandung, 15 September 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bangunan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan perencanaan dan pelaksanaan pembuatan maupun perbaikan bangunan. Dalam
penyelenggaraan bangunan diusahakan ekonomis dan memenuhi persyaratan tentang
bahan, konstruksi maupun pelaksanaan nya. Laboratorium kesehatan pendidikan
merupakan unit penunjang akademik pada perguruan tinggi. yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan menggunakan peralatan bahan dan metode keilmuan tertentu.
Sarana Laboratorium merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik
bangunan/ruangan laboratorium itu sendiri.
Bangunan dan Sarana Laboratorium adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hal-
hal yang berhubungan dengan perencanaan dan pembangunan suatu unit penelitian atau
lainnya guna menjauhkan terjadinya kesalahan yang amat fatal pada pengoperasiannya.

Laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan,


penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi
atau bidang ilmu lain (Emha, 2002).

Laboratorium kesehatan pendidikan merupakan unit penunjang akademik pada


perguruan tinggi. yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan menggunakan peralatan bahan dan metode
keilmuan tertentu.

Pendidikan yang efektif adalah pendidikan yang mampu memfasilitasi peserta didik
secara maksimal sehingga mampu berkontribusi positif untuk perkembangan serta
pembangunan nasional. Salah satu komponen pendidikan yang wajib ada dalam
pendidikan yaitu sarana dan prasarana. Menurut Barnawi dan M. Arifin (2012) sarana
pendidikan mencakup peralatan semua dan perlengkapan yang secara langsung
menunjang proses pendidikan sedangkan prasarana pendidikan mencakup semua
peralatan dan perlengkapan yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan.
Oleh karena itu sarana dan prasarana pendidikan merupakan faktor yang wajib ada karena
sangat penting dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu bangunan dan sarana laboratorium
2. Untuk mengetahui apa itu laboratorium Pendidikan
3. Untuk mengetahui syarat-syarat laboratorium
4. Untuk mengetahui tata ruang laboratorium
5. Untuk mengetahui resiko di laboratorium
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bangunan Laboratorium

2.1.1 Pengertian Bangunan

Bangunan merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari hal-hal


yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembuatan maupun
perbaikan bangunan. Dalam penyelengaraannya bangunan diusahakan
ekonomis dan memenuhi persyaratan tentang bahan,kontruksi,maupun
pelaksanaanya.
2.1.2 Syarat-Syarat Bangunan Laboratorium

1. Laboratorium tidak terletak diatas tanah pertanian dan tidak terletak diarah
mata angin.
Hal ini sangat penting diperhatikan karena arah mata angin atau
kemana arah mata angin bertiup akan mempengaruhi aktivitas di ruang
laboratorium.angin dapat membawa debu,membawa asap dari luar ruangan
laboratorium,atau membawa aroma yang tidak sedap bahkan bahaya dari zat-
zat yang beracun,yang dimaksudkan juga untuk menghindari terjadinya
pencemaran udara.
2. Dinding laboratorium harus berwarna terang.
Untuk menciptakan pencahayaan yang baik. Selain dari sinar matahari
(sumber alami) dan cahaya lampu (sumber buatan),dinding lab juga sangat
berperan dalam memaksimalkan tingkat pencahayaan di dalam laboratorium.
Juga perlu disediakan pencahayaan untuk keadaan darurat. Lalu dinding juga
harus tahan air agar mudah dibersihkan, maka dinding dapat dilapisi dengan
cat epoxy.
3. Bentuk/desain laboratorium harus memperhatikan aspek keselamatan atau
keamanan.
Struktur bangunan dan bahan dari bangunan yang dibuat harus
dipastikan tidak memberikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan dari
personal yang ada di laboratorium.diupayakan sudut antara dengan langit-
langit melengkung ( tidak tersudut tajam).
4. Lokasi bangunan hendaklah sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya
pencemaran dari lingkungan sekelilingnya,
 Lokasi yang suplai listriknya memiliki frukluasi voltase yang cukup
baik agar kebutuhan penelitian dapat tercapai dengan baik.
 Jauh dari sumber getaran seperti rel kereta api atau jalan yang dilewati
kendaraan berat. Agar terciptanya suasana aman dan tenang dalam
penelitian dan terhindar dari gangguan.
 Terletak di tempat yang tidak tercemar agar penelitian berjalan dengan
lancar .
 Letak laboratorium mempunyai jarak yang jauh terhadap sumber air.
Hal ini untuk menghindari pencemaran air.
 Laboratorium harus mempunyai saluran pembuangan air pencuci agar
tidak mencemari sumber air penduduk sekitar.
 Jarak laboratorium harus cukup jauh dari bangunan lain. Agar ventilasi
dan penerangan alami yang optimum dapat diperoleh ( jarak minimal 3
m ).
5. Lubang pemasukan dan pengeluaran udara serta pipa-pipa dan salurannya
hendaklah dipasang sedemikian rupa.
6. Lantai tidak boleh licin dan harus rata agar tidak mengganggu aktivitas di
dalam laboratorium.
Pemilihan permukaan lantai tidak boleh licin untuk menghindari tumpahan
yang mungkin terpapar, terkontaminasi lainnya yang mungkin terpapar
termasuk debu yang akan timbul. Jika licin kemungkinan dapat terjadi slip,
tanpa sambungan (nat, hospital plinth, kedap air. Dan harus tahan terhadap
bahan kimia apabila tumpah muda di bersihkan dan didesinfeksi.

2.1.3 Tata Letak Tetap dan Tidak Tetap


Laboratorium Kimia, di mana letak meja-meja, bangku, berapa
renggang barang-barang tersebut berjarak dan di mana letak bak-bak cuci,
perlengkapan air, listrik dan gas, letak lemari, alat pengaman dan kotak P3K
diletakan. Hal ini merupakan segi-segi yang harus diperhatikan dalam
pengaturan tata ruang Laboratorium Kimia. Tata ruang tersebut dapat dibagi
atas ruang tetap dan tata ruang tidak tetap.

 Tata Ruang Tetap


Sebaiknya laboratorium diletakan dengan posisi arah utara–selatan karena
arah demikian erat dengan banyaknya sinar matahari yang masuk dan ada
sangkut pautnya dengan ventilasi cahaya alami.
Buku Penuntun Perencanaan Pembangunan memberikan syarat sebagai
berikut :
a. Laboratorium tidak terletak di atas tanah pertanian dan tidak terletak di
arah angin. Hal ini untuk menghindari pencemaran udara dalam
lingkungan yang lebih luas.
b. Letak laboratorium mempunyai jarak yang cukup jauh terhadap sumber
air. Hal ini untuk menghindari pencemaran air di lain tempat yang
berhubungan.
c. Laboratorium harus mempunyai saluran pembuangan air pencuci agar
tidak mencemari sumber air penduduk sekitar.
d. Jarak laboratorium harus cukup jauh dari bangunan lain, agar ventilasi
dan penerangan alami yang optimum dapat diperoleh (jarak minimal yang
disyartakan adalah 3 meter).
e. Letak laboratorium mudah dikontrol dalam kompleks sekolah guna
menjaga keamanan dari pencurian, kebakaran dan lain-lain.
(Tata Ruang Tetap)
Keterangan gambar :
O : Stop kontak
◘ : Bak cuci
1 : Ruang gelap, kegunaannya untuk proses pembuatan foto atau kegiatan
yang mensyaratkan bebas cahaya seperti fotografi dan sablon. Luas minimum
2,5 m2 yang disediakan untuk dua orang.
2 : Ruang timbang, ruangan ini khusus untuk menyimpan timbangan agar
bebas dari pengaruh dan reaksi zat-zat/gas kimia korosif. Selain itu juga untuk
menimbang zat-zat yang memerlukan kepekaan tinggi.
3 : Gudang
4 : Ruang perlengkapan/persiapan, yaitu tempat guru dan laboran/pembantu
laboratorium melakukan persiapan sebelum kegiatan praktikum atau
demonstrasi dilakukan. Luas lantai 20 m2 untuk laboratorium yang luasnya
100 m2 sehingga tidak mengganggu kegiatan ruang lain.
5 : Meja demonstrasi
6 : Meja pesert praktikum, tempat dilaksanakan nya peserta praktikum
7 : Papan tulis
8 : Meja dinding, digunakan untuk menempatkan m ikroskop jika
membutuhkan kecahayaan yang cukup
9 : Almari Asam, di dalam ruangan ini terdapat lemari asam yang berguna
untuk menyimpan zat kimia yang bersifat asam atau basa kuat yang mudah
menguap. Ruang ini dipakai pula untuk percobaan reaksi kimia zat eksplosif
dan menghasilkan gas iritan (mengganggu pernapasan dan kulit). Ruangan ini
dilengkapi dengan kipas angin listrik. Luas ruangan ini adalah 5 m x 10 m.
10 : Shower pembasuh mata, untuk membasuh mata jika mengalami gatal
pada mata atau akibat percikan bahan kimia

 Tata Ruang Tidak Tetap


Tatanan dalam ruang ini terdiri dari perabotan yang mudah dipindah-
pindahkan. Penempatan perabotan ini harus mempertimbangan hal-hal sebagai
berikut :
1. Keamanan; penempatan perabotan harus menghindari penyebab
kecelakaan.
2. Kemudahan; penempatan perabotan harus sedemikian rupa sehingga
mudah di dapat jika diperlukan.
3. Keleluasaan; penempatan perabotan harus memungkinkan guru dan
siswa untuk bebas bergerak dalam melakukan percobaan.
4. Keindahan; penempatan perkakas/perabotan harus memberikan rasa
kenyamanan dan keindahan dan enak dipandang.
5. Kefisikaan; penempatan perabotan/perkakas/zat harus memperhitungkan
pengaruh cahaya, listrik, dan panas.
6. Kekimiaan; penempatan perabotan/perkakas/zat kimia harus
mempertimbangkan adanya pengaruh uap/gas kimia, kelembaban, kontak
korosif antarlogam dan gas/zat.
7. Kebiologian; penempatan perkakas harus memperhitungkan
kemungkinan hidupnya tumbuhan, jamur, binatang dan lain-lain.
(Tata Ruang Tidak Tetap)
Keterangan gambar:
1 : Meja praktikum
2 : Bangku
3 : Rak alat-alat
4 : Almari/Rak zat
5 : Almari asam
6 : Bak cuci
7 : Meja guru/Laboran
8 : Almari Buku/Berkas
9 : Almari neraca timbang
10 : Tempat timbangan
11 : Rak/ Almari Jas Praktik
12 : Meja Asisten
13 : Papan tulis
14 : Shower pembasuh Mata

Dari denah tata letak tersebut nampak adanya beberapa perbedaan


kelengkapan laboratorium tetap dan tidak tetap, namun demikian ketidak
lengkapan tersebut bukan berarti mengurangi kapasitasnya sebagai tempat untuk
melakukan kerja-kerja percobaan dan penelitian. Hal demikian karena dari yang
satu dengan yang lainnya dapat dicarikan kelengkapannya pada tempat lain.
Perbedaan prinsip terletak pada perlengkapan yang dapat bergerak (dapat
dipindah-pindah) dan tata ruang serta kapasitas ruangan untuk penangungjawab
atau asisten laboratorium. Sedangkan pada laboratoriun tetap memliki fasilitas
umum yang standar tidak dapat lagi dipindahkan.
2.2 Sarana Laboratorium
2.2.1 Pengertian Sarana Laboratorium
Sarana laboratorium adalah seperangkat alat dan bahan yang digunakan untu
suatu kegiatan praktikum, alat tersebut bisa berupa alat utama atau alat yang
yang membantu proses kegiatan praktikum, sehingga tujuan dari kegiatan
praktikum dapat tercapai. Sebenarnya sarana bukan hanya meliputi seperangkat
alat atau barang saja, tapi bisa juga suatu tempat atau ruangan untuk proses
kegiatan praktikum.
2.2.2 Jenis Sarana
Sarana yang harus tersedia di laboratorium untuk memenuhi keperluan dan
perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang proses penelitian yang teratur
dan berkelanjutan. Berikut rinciannya:
a. Berupa ruangan
 Ruang gelap
 Ruang timbang
 Gudang
 Ruang persiapan

b. Berupa perlengkapan
 Kursi Kuliah (bangku)
 Meja demonstrasi
 Meja siswa
 Meja dinding
 AC / Kipas Angin
 LCD Projector
 Papan tulis / white board
 Komputer (Laboratorium)
 Lemari alat dan bahan
 Bak cuci
 Shower pembasuh mata
2.2.3 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam sarana laboratorium
a. Ketinggian penyimpanan alat dan bahan perlu diperhatikan agar tidak
menyebabkan pesrta praktikum di laboratorium membungkuk atau melebihi
kepala
b. Bangku harus dirancang sedemikian rupa agar tersedia ruang untuk kaki dan lutut
c. Ketinggian bangku harus disesuaikan atau fleksibel
d. Meja praktikum tidak boleh tembus air, harus tahan terhadap asam basa kemudian
harus terbuat dari porselin, meja praktikum harus memiliki perlawanan terhadap
asam dan tidak mudah untuk menghasilkan reaksi kimia
e. Lemari alat dan praktikum

2.2.4 Pemeliharaan sarana laboratorium


Pemakaian sarana dan prasarana dalam kurun waktu yang lama akan
mengalami berkurangnya fungsi dan manfaat yang diperoleh dari sarana
laboratorium ataupun terjadi kerusakan kecil yang masih ekonomis apabila
diperbaiki. Hal ini memerlukan pemeliharaan yang akan menambah manfaat
dari sarana laboratorium. Jadi setelah melakukan praktikum diharapkan
peserta dapat membersihkan,membereskan dan meletakkan kembali sarana
laboratorium sesuai dengan ketentuan pedoman pengelolaan. Agar sarana
laboratorium dapat digunakan dalam jangka panjang.
2.2.5 Alat-Alat Laboratorium

N GAMBAR NAMA ALAT FUNGSI


O
Sebagai penampung sample /
1. Beker Glass bahan sementara, atau bisa
digunakan sebagai penyimpan zat
sementara.
2. Gelas Ukur Alat ukur volume, untuk sampel
bahan cair dengan ketelitian rendah

3. Pipet Volume Mengambil bahan dan mengukur


volume larutan hanya satu skala
ukuran dengan ketelitian tinggi
(ketelitian lebih tinggi dibanding
pipet ukur).

 Membuat suatu larutan dengan 


4. Labu Ukur volume yang diketahui secara
teliti.
 Mengencerkan larutan sampai
volume tertentu dengan
ketelitian yang tinggi.

 Mengukur volum bahan


5. Erlenmeyer kimia cair dengan ketelitian
rendah
 Sebagai tempat
menampung bahan kimia untuk
sementara
 Tempat
menghomogenkan larutan atau
media.
 Tempat untuk menyimpan
media pada pengujian mikro
 Digunakan untuk
menampung titran pada saat
tetrasi
 Tempat menyimpan
media  pada analisa mikrobiologi

Mereaksikan zat kimia pada suhu


6. Cawan Porselin tinggi
Tempat mengarangkan bahan 
yang kemudian sekaligus tempat
untuk mengabukkan bahan
Menguapkan bahan dengan cara
dipanaskan baik pemanasan
langsung maupun tidak langsung

7. Neraca Analitik Menimbang alat ,bahan dengan


ketelitian 0,0001gr dan kapasitas
maksimum.
8. Lumpang dan Alu Untuk Menghaluskan Bahan.

Fungsi Rak kuvet untuk


9. Kuvet dan Rak meletakkan kuvet. Fungsi kuvet
adalah sebagai wadah standar yang
Kuvet
akan diuji menggunakan
spektrofotometer

10. Rak Tabung Tempat meletakkan tabung reaksi,


Reaksi

2.2.6 Peralatan Darurat

Peralatan darurat yang diperlukan saat kecelakaan dengan mengutamakan


kecepatan

1. Alarm kebakaran
Alarm kebakaran banyak digunakan untuk memberikan peringatan otomatis
mengenai kebakaran yang terjadi. Alarm kebakaran tidak hanya digunakan di
gedung-gedung tinggi, tetapi juga di gedung-gedung kecil yang memperhatikan
aspek keselamatan. Cara kerja alarm kebakaran sangat sederhana , alat ini akan
megeluarkan signal berupa suara alarm dan indikasi lampu menyala apabila
detektor menemukan salah satu atau beberapa tanda kebakaran, misalnya api,
asap, gas, maupun panas pada area yang dipasang alarm kebakaran.
2. Unit pencucian mata
Unit pencuci mata digunakan untuk mencuci mata atau muka jika terkena
percikan cairan bahan kimia. Air dari pencuci mata dialirkan selama mungkin
untuk menghilangkan  sisa-sisa cairan bahan kimia yang menempel. Unit
pencucisn mata biasanya di tempat kan di dekat pancuran keselamatan.
3. Kotak P3K
Kotak berisi obat-obatan dan perlengkapan peralatan pertolongan pertama
yang biasanya digunakan untuk mengobati cedera atau luka ringan, seperti
teriris, tergores, tersengat serangga, terkilir, dan luka bakar ringa. Isi dari kotak
P3K biasanya yaitu kain kasa steril, cairan antiseptic, sarung tangan,
termometer, pinset, gunting, pelester luka, obat-obatan dll.
4. Ventilasi
Ventilasi berfungsi untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Oleh sebab
itu ventilasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga kemungkinan
kontaminasi udara yang terjadi di laboratorium yang disebabkan zat kimia dapat
keluar dan digantikan oleh udara segar.
5. Alat dan bahan pemadam kebakaran
Digunakan unutuk memadamkan api jika terjadi kebakaran. Cara kerjanya yaitu
pertama tarik pin pengaman yang ada pada alat pemadam api, pada saat menarik
pin jangan tekan hendle agar tekanan tidak keluar. Kedua angkat dan arahkan
nozzle sumber api dengan memegang ujung selang alat pemadam api agar
penyemprotan dapat terkendali. Ketiga tekan terus hendle sampai api bias
dipadamkan atau isinya abis. Keempat arahkan alat pemadam kebakaran dari
kiri ke kanan atau sebaliknya.
6. Pancuran keselamatan
Pancuran keselamatan merupakan salah satu alat K3 yang berfungsi untuk
mengaliri air. Sediakan pancuran keselamatan di daerah penanganan bahan
kimia. Alat ini di gunakan pada saat P3K awal jika percikan bahan kimia
terkena anggota tubuh dan untuk memadamkan pakaian yang terbakar.
7. Pintu darurat
Pintu darurat berfugsi untuk evakuasi cepat dan aman jika terjadi kebekaran atau
kecelakaan pada suatu area.
8. Selimut kebakaran/fire blanet
Merupakan salah satu alat pemadam kebakaran untuk memadamkan api secara
efektif di gunakan untuk memadamkan kebakaran pada tahap awal dan
kebakaran sulit di padamkan oleh air misalnya api akibat minyak atau lemak
dan korsleting listrik. Selimut kebakaran ini terbuat dari kain berkualitas yang
mempunyai tahan terhadap panas. Selimut kebakaran biasanya berukuran 1,2 m
X 1,2 m atau 1,8 m X 1,8 m.

2.2.7 Resiko di Laboratorium


 RESIKO KIMIA

Yaitu potensi bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang


digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki atau
mempengaruhi tubuh tenga kerja melalui : inhalation (melalui pernafasan),
ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan), skin contact (melalui kulit).
Terjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat
tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi bahaya
debu, gas, uap. asap; daya acun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam T.

Adapun potensi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh bahan kimia adalah

a) Korosif

Bahan kimia yang bersifat korosif menyebabkan kerusakan pada


permukaan tempat dimana terjadi kontak. Kulit, mata dan sistem pencernaan
adalah bagain tubuh yang paling umum terkena.

Contoh : konsentrat asam dan basa , fosfor.

b) Iritasi

Iritasi menyebabkan peradangan pada permukaan di tempat kontak.


Iritasi kulit bisa menyebabkan reaksi seperti eksim atau dermatitis. Iritasi
pada alat-alat pernapasan yang hebat dapat menyebabkan sesak napas,
peradangan dan oedema ( bengkak )

Contoh : Kulit : asam, basa,pelarut, minyak .

Pernapasan : aldehydes, alkaline dusts, amonia, nitrogen dioxide,


phosgene, chlorine ,bromine, ozone.

c) Reaksi Alergi

Bahan kimia alergen atau sensitizers dapat menyebabkan reaksi alergi


pada kulit atau organ pernapasan

Contoh : Kulit : colophony ( rosin), formaldehyde, chromium atau nickel,


epoxy hardeners, turpentine.

Pernapasan : isocyanates, fibre-reactive dyes, formaldehyde,


nickel.

d) Asfiksiasi

Asfiksian yang sederhana adalah inert gas yang mengencerkan atmosfer


yang ada, misalnya pada kapal, silo, atau tambang bawah tanah. Konsentrasi
oksigen pada udara normal tidak boleh kurang dari 19,5% volume udara.

Asfiksian kimia mencegah transport oksigen dan oksigenasi normal


pada darah atau mencegah oksigenasi normal pada kulit.
Contoh :

 Asfiksian sederhana : methane, ethane, hydrogen, helium


 Asfiksian kimia : carbon monoxide, nitrobenzene, hydrogen
cyanide, hidrogen sulphide

e) Kanker

Karsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara jelas telah
terbukti pada manusia.

Kemungkinan karsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara


jelas sudah terbukti menyebabkan kanker pada hewan .

Contoh : Terbukti karsinogen pada manusia benzene ( leukaemia),


vinylchloride ( liver angiosarcoma), 2-naphthylamine, benzidine (kanker
kandung kemih ), asbestos (kanker paru-paru , mesothelioma)

Kemungkinan karsinogen pada manusia : formaldehyde, carbon


tetrachloride, dichromates, beryllium

f) Efek Reproduksi

Bahan-bahan beracun mempengaruhi fungsi reproduksi dan seksual dari


seorang manusia.

Perkembangan bahan-bahan racun adalah faktor yang dapat memberikan


pengaruh negatif pada keturunan orang yang terpapar, sebagai contoh :aborsi
spontan.

Contoh :

Manganese, carbondisulphide, monomethyl dan ethyl ethers dari


ethylene glycol, mercury. Organic mercury compounds, carbonmonoxide,
lead, thalidomide, pelarut.

g) Racun Sistemik

Racun sistemik adalah agen-agen yang menyebabkan luka pada organ


atau sistem tubuh.

Contoh :

 Otak : pelarut, lead, mercury, manganese


 Sistem syaraf peripheral : n-hexane, lead, arsenic, carbon
disulphide
 Sistem pembentukan darah : benzene, ethylene glycol ethers
 Ginjal : cadmium, lead, mercury, chlorinated hydrocarbons
 Paru-paru : silica, asbestos, debu batubara ( pneumoconiosis )
 RESIKO BIOLOGI

Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-


kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber
pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya :
TBC, Hepatitis A/B, Aids,dll Faktor biologi ditempat kerja umumnya dalam
bentuk mikro organisma sebagai berikut :

a) Bakteri

Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat (kokus), lengkung


dan batang (basil). Banyak bakteri penyebab penyakit timbul akibat
kesehatan dan sanitasi yang buruk, makanan yang tidak dimasak dan
dipersiapkan dengan baik dan kontak dengan hewan atau orang yang
terinfeksi.

Contoh penyakit yang diakibatkan oleh bakteri : anthrax, tbc, lepra,


tetanus, thypoid, cholera, dan sebagainya.

b) Virus

Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil antara 16 - 300 nano


meter. Virus tidak mampu bereplikasi, untuk itu virus harus menginfeksi sel
inangnya yang khas.

Contoh penyakit yang diakibatkan oleh virus : influenza, varicella,


hepatitis, HIV, dan sebagainya.

c) Jamur

Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni, tetapi berbentuk lebih
komplek karena berupa multi sel. Mengambil makanan dan nutrisi dari
jaringan yang mati dan hidup dari organisme atau hewan lain.

2.2.8 Cara Pencegahan

a. Subtitusi
Yang dimaksud subtitusi adalah penggantian bahan-bahan berbahaya/beracun
dengan bahan yang tidak beracun.
b. Isolasi
Isolasi yang dimaksud disini adalah mengisolir tempat atau ruangan-ruangan
yang mengandung aspek bahan kimia yang berbahaya dari para pekerja atau
tidak kontak langsung bahan-bahan berbahaya tersebut, cukup dilakukan
dengan mengontrol dari luar atau tempat lain.
c. Ventilasi
Ventilasi yang dimaksudkan disini adalah mengatur sirkulasi udara yang baik
masuk kedalam ruang kerja. Ada berapa macam ventilasi, tetapi disini yang
dibicarakan adalah ventilasi ekshauster. Ada dua macam ekshauster yaitu,
Lokal Ekshauster (ekshauster yang dipakai hanya pada tempat dimana orang
bekerja) dan General ekshauster (ventilasi untuk seluruh ruangan).
d. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
Pemakaian alat pelindung diri hanya dilakukan apabila ketiga sistem tersebut
diatas tidak dapat mengurangi atau menghilangkan bahaya bahan kimia yang
ada pada suatu lingkungan kerja ataupun kurang efisien penggunaannya. Ada
berapa macam alat pelindung diri antara lain: Masker, sarung tangan, jas lab,
respirator, dll.
e. Mengkarantina hewan yang terinfeksi dan vaksinasi
f. Imunisasi bagi pekerja yang berisiko tertular penyakit di tempat kerja
g. Membersihkan semua debu yang ada di sistem pendingin paling tidak datu
kali setiap bulan
h. Membuat sistem pembersihan yang memungkinkan terbunuhnya
mikroorganisme yang patogen pada system pendingin.
i. Mengenal bahaya dari faktor biologi dan bagaimana mengotrol dan mencegah
penularannya diharapkan efek yang merugikan dapat dihindari.
BAB III

HASIL DISKUSI

Pertanyaan dan jawaban

1. Dita :Mengapa bangunan laboratorium harus tidak terletak searah dengan mata
angin?
Jawaban : karena arah mata angin atau kemana arah mata angin bertiup akan
mempengaruhi aktivitas di ruang laboratorium.angin dapat membawa debu,membawa
asap dari luar ruangan laboratorium,atau membawa aroma yang tidak sedap bahkan
bahaya dari zat-zat yang beracun,yang dimaksudkan juga untuk menghindari
terjadinya pencemaran udara.
2. Khirsa : Apakah perbedaan dari Iritasi dan alergi
Jawaban :
 Alergi pada dasarnya adalah reaksi abnormal seseorang terhadap suatu zat yang
biasanya tidak menyebabkan reaksi pada kebanyakan orang lain. Jika sudah
terpapar suatu zat maka sistem kekebalan tubuh akan bereaksi dan melepaskan
antibody yang disebut immunoglobulin E. lalu bermigrasi ke sel-sel tubuh dan
menyebabkan pelepasan bahan kimia inflamasi yang disebut histamine.
Selanjutnya respon histamine yang membuat seseorang mengalami alergi dengan
gelaja kulit memerah dan bengkak, mata berair, batuk serta gatal pada bagian tubuh
tertentu 
 Iritasi yang disebabkan bahan kimia aktif yang terpapar pada kulit akan
melemahkan daya tahan lapisan terluar permukaan kulit dan mengembangkan
peradangan dan kerusakan pada permukaan kulit. Bentuk iritasi yang biasanya
muncul pada kulit ditandai oleh kemerahan, gatal, rasa terbakar, dan bahkan
melepuh. Iritasi ini biasanya terjadi pada kulit sensitive yang terjadi karena adanya
kontak dengan zat pengiritasi
3. April :Apa yang dimaksud ventilasi mekanik itu? Tata letak yang baik seperti apa
untuk ventilasi mekanik?
Jawaban : Ventilasi mekanika adalah alat yang membantu untuk memaximaksimalkan
ventilasi udara agar sesuai dengan kebutuhan laboratorium, biasanya ventilasi
mekanika berupa kipas angin, exhaust, dan ac.
Tata letak yang baik biasanya terdapat di dinding atas ruang laboratorium dan sesuai
kebutuhan masing-masing ruang laboratorium
4. Ira :Mengapa laboratorium tidak boleh berdekatan dengan kantin?
Jawaban : Karena sangat mempengaruhi kepada pencahayaan dan ventilisai yang
dibutuhkan laboratorium tidak dapat terpenuhi secara maximal jarak minimal antara
bangunan laboratorium dengan bangunan yang lain minimal 3 m, dan agar terhindar
dari zat-zat yang ditimbulkan dari laboratorium yang dapat mencemari lingkungan
terutama polusi
5. Sarah :Jelaskan ruang laboratorium tetap dan tidak tetap?
Jawaban : laboratorum tidak tetap merupakan Tatanan dalam ruang yang terdiri dari
perabotan dan peralata yang mudah dipindah-pindahkan. Sedangkan ruang yang tetap
merupakan tatanan ruangan yang terdiri dari ruang persiapan,ruang praktik,ruang
penimbangan dan lain-lain
6. Citra : Apakah ada resiko apanyang terjadi jika ruangan laboratorium tidak berbentuk
bujur sangkar?
Jawaban: tidak ada resiko apapun, karena hanya untuk memungkinkan jarak antara
doen dan peserta didik dapat lebih dekat sehingga memudahkan kntak antara
dosen/instrktur laboratorium dengan peserta didik
7. Raychan : bagaimana jika suatu laboratorium tidak memiiki fasilitas yang telah
ditetapkan karena biaya yang tidak memadai ?
Jawaban : jika ingin membuat suatu laboratorium harus memenuhi persyaratan dan
ketentuan tersebut, jika persyaratan dan ketentuan belum dapat terpenuhi karena
terkendala dana maka belum diperbolehkan membangun suatu laboratorium, selain itu
ada opsi kedua yaitu jika dana tidak memadai untuk melengkapi fasilitas laboratorium
maka membangun Laboratorium yang lebih sederhana seperti laboratorium untuk
tingkat SMA yang tidak memerlukan fasilitas yang sangat lengkap.
8. Tanti : dalam laboratorium harus menggunakan APD khususnya masker. Maskr apa
yang digunakan untuk di ruangan laboratorium?
Jawaban :Masker yang biasa digunakan terdapat beberapa jenis, yaitu Masker
penyaring debu, yaitu masker yang digunakan untuk melindungi pernapasan dari
serbuk-serbuk logam dan serbuk kasar lainnya, Masker berhidung, yaitu masker yang
digunakan untuk menyaring debu atau benda lain sampai berukuran 0,5 mikron,
Masker bertabung, yaitu masker yang digunakan untuk melindungi pernapasan dari
gas-gas berbahaya. Masker bertabung memiliki filter yang baik dari masker
berhidung.
9. Dalfa : apa yang akan terjadi jika laboratorium tidak kondusif?
Jawaban : Penelitian akan terganggu dan tidak menghasilkan hasil yang maximal.
Karena setiap penelitian memiliki ketentuan masing-masing, contohya dalam hal
pencahayaan, jika dalam suatu praktikum pencahayaannya tidak terpenuhi sesuai
ketentuan maka hasil penelitian tidak maksimal bahkan gagal.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

 Bangunan merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari hal-hal yang


berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembuatan maupun perbaikan
bangunan. Dalam penyelengaraannya bangunan diusahakan ekonomis dan
memenuhi persyaratan tentang bahan,kontruksi,maupun pelaksanaanya.
 Sarana laboratorium adalah seperangkat alat dan bahan yang digunakan untu suatu
kegiatan praktikum, alat tersebut bisa berupa alat utama atau alat yang yang
membantu proses kegiatan praktikum, sehingga tujuan dari kegiatan praktikum dapat
tercapai. Sebenarnya sarana bukan hanya meliputi seperangkat alat atau barang saja,
tapi bisa juga suatu tempat atau ruangan untuk proses kegiatan praktikum.
 Laboratorium terdiri dari ruangan tetap dan tidak tetap.
 Resiko di laboratorium secara umu dibagi menjadi dua yaitu, resiko kimia dan resiko
biologi.
 Penggunaan alat pelindung diri adalah salah satu upaya pencegahan terjadinya resiko
kimia dan biologi.
4.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini, penulis tentunya masih menyadari jika makalah
diatas masih banyak kekurangan, kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Penulis akan
memperbaiki makalah tersebut dengan pedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

Daftar Pustaka

 https://www.perkuliahan.com/makalah-manajemen-laboratorium/
 Jurnal bppsdmk.kemkes.go.id.kesehatandankeselamatan kerja.
 http://www.poltekkesdenpasar.ac.id/kesehatanlingkungan/laboratorium-kimia-2/
(diakses pada tanggal 7 september 2020 )
 Hartati, Jati Lestariani D, Ettioppia.2014. K3LH Bidang Keahlian Kesehatan.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
 Jurnal Kesehatan Gigi Vol.4 No.2 (2016) http://www.poltekkes-
denpasar.ac.id/keperawatangigi/wp-content/uploads/2017/02/2.-Laboratorium.pdf
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai