Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium merupakan tempat penerapan teori yang sudah dibahas

sebelumnya didalam kelas. Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang

atau tempat dilakukannya percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat

berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka

misalnya kebun botani. Pembelajaran IPA yang efektif menuntut

pembelajaran konsep dan sub-konsep yang berfokus pada pengembangan

keterampilan proses melalui penelitian sederhana, percobaan, demontrasi dan

sejumlah kegiatan praktis lainnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah  Nomor

19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dikatakan bahwa standar

sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan kriteria minimal, salah satu fasilitas penunjang pendidikan yang

sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah (Andriani,S.2016).

Begitu pun untuk penataan laboratorium yang tidak bisa asal dalam

penataannya. Seperti halnya sebuah tempat tinggal, laboratorium dalam

pembuatannya harus mempunyai desain khusus yang membuat nyaman saat

pemakaian, indah dipandang, dan yang paling utama adalah aman untuk

keselamatan saat digunakan. Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam,

dibedakan menjadi tiga pokok bidang utama, yaitu laboratirium kimia,

biologi, dan fisika. Yang masing-masing ketiganya harus didesain secara

khusus dan sesuai dengan prosedur yang berlaku (Andriani,S.2016).

1
Laboratorium digunakan sebagai tempat untuk pengamatan,

pengukuran, perbandingan, eksperimen, dan segala hal yang merupakan

konsep dasar Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA. Ditempat inilah segala teori

IPA dipraktikkan. Desain laboratorium kimia, fisika, maupun biologi harus

dibuat khusus agar eksperimen dan kegiatan yang dilakukan berjalan dengan

baik dan mendapatkan hasil yang optimal. Untuk itu harus dibuat sesuai

dengan ketentuan dan juga prosedur yang telah ditetapkan. Untuk renovasi

area laboratorium kimia harus memperhatikan kesehatan, keselamatan, dan

pengendalian pada awal penataan tempat (Andriani,S.2016).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana ketentuan desain laboratorium; tata ruang dan jenis

laboratorium berdasarkan standar nasional ?

2. Bagaimana ketentuan fasilitas laboratorim: sarana dan prasarananya

berdasarkan standar nasional ?

3. Bagaimana ketentuan desain dan fasilitas laboratorium ?

4. Bagaimana evaluasi desain dan fasilitas laboratorium ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui ketentuan desain laboratorium, tata ruang dan jenis

laboratorium berdasarkan standar nasional

2. Untuk mengetahui ketentuan fasilitas laboratorim: sarana dan

prasarananya berdasarkan standar nasional

3. Untuk mengetahui ketentuan desain dan fasilitas laboratorium

2
4. Untuk mengetahui evaluasi desain dan fasilitas laboratorium

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ketentuan Desain Laboratorium : Tata Ruang dan Jenis Laboratorium

Berdasarkan Standar Nasional

A. Tata Letak Laboratorium

Desain laboratorium sangat diperlukan sebelum proses pembangunan,

artinya sebelum laboratorium tersebut dibangun harus tahu terlebih dahulu

untuk keperluan apa dan untuk dipakai siapa laboratorium tersebut. Pada

umumnya bentuk, ukuran, dan tata ruang suatu laboratorium didesain

sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan

aktivitasnya (Andriani,S.2016.)

Tata ruang sebuah laboratorium harus direncanakan sejak

pembangunan gedung. Tata ruang laboratorium yang baik harus memiliki

pintu masu dan pintu keluar, pintu darurat, ruang persiapan, ruang alat,

ruang bahan, gudang, ruang bekerja, ruang diskusi , loker, serta ruangan

AC untuk menyimpan alat-alat dengan persiapan tertentu

(Andriani,S.2016.)

Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian

juga, karena fungsi laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan

untuk percobaan yang bersifat individual. Jumlah siswa yang melebihi

kapasitas ruangan laboratorium akan mengganggu kenyamanan dan

4
jalannya percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium dengan

ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh 40 orang siswa, dengan

rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas

laboratorium. Sesuai dengan fungsi laboratorium pendidikan IPA, bahwa

dalam laboratorium guru dan peserta didik dapat melakukan percobaan

dan penelitian, laboratorium hendaknya menunjang pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Beberapa hal pokok yang harus diperhatikan ketika menata

ruang laboratorium adalah sebagai berikut:

a. Letak Laboratorium

Dalam penentuan letak laboratorium perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1) Letak terhadap lingkungan, selama masih mungkin meletakkan

laboratorium dengan arah “utara-selatan” sangat dianjurkan. Letak

yang demikian erat hubungannya dengan banyaknya sinar matahari

yang masuk dan bersangkut paut dengan pemasangan jendela atau

jumlah jendela yang diperlukan.

2) Letak dari setiap laboratorium yaitu kalau sebuah sekolah memiliki

beberapa buah laboratorium, adalah sangat bermanfaat bila

laboratorium IPA (Biologi, Fisika, Kimia) letaknya saling

berdekatan atau ada dalam satu daerah. Hal ini sangat

menguntungkan karena dapat mengurangi perpindahan baik bagi

guru maupun peralatan yang diperlukan.

b. Jarak terhadap sumber air

5
Keberadaan sumber air akan sangat membantu kelancaran kegiatan

di laboratorium. Dengan demikian para pengguna laboratorium tidak

akan merasa kesulitan jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan air

atau ingin melakukan sesuatu yang berhubungan dengan air.

c. Saluran pembuangan

Maksudnya adalah penataan laboratorium harus memperhatikan

apakah saluran pembuangan baik yang berasal dari ruangan/ gedung

laboratorium maupun dari luar. Saluran pembuangan adalah saluran

unutk membuang sisa-sisa dari bahan-bahan yang sudah diolah dan

diproses, seperti sisa-sisa sampah, sisa-sisa pembakaran mesin (asap),

limbah pabrik, dll.

6
d. Jarak dengan gedung lain

Pertimbangan jarak jauh dan dekat didasarkan pada urgensi dari

gedung lain karena dapat mengganggu aktivitas disana.

e. Mudah dikontrol

Ruang laboratorium yang baik adalah ruang yang mudah dikontol,

baik oleh manajer laboratorium, pengawas, maupun yang lain. Agar

mudah dikontrol, ruang laboratorium sebaiknya dibangun dekat dengan

ruang manajer.

f. Luas ruangan laboratorium

Sangat ditentukan oleh macam ruang yang diperlukan :

1) Ruang Pembelajaran, dimana perlengkapan laboratorium termasuk

meja, kursi, lemari, dan rak ada didalamnya, sedikit-dikitnya 2,5

m2/praktikan. Jadi untuk laboratorium untuk kapasitas 40 peserta

didik diperluaskan luas lantai 2,5 x 40 m2 = 100 m2. Ruangan itu

dapat berbentuk persegi panjang misalnya 8 x 13 m 2 atau 9 x 11 m2.

Bentuk ruangan panjang ini mempunyai kelemahan pada jarak antara

guru dan peserta didik yang dibelakang menjadi jauh. Untuk

mengurangi kelemahan tersebut disarankan agar ruangan itu

berbentuk bujur sangkar.

2) Ruangan untuk persiapan, dimana guru dan laboran dapat dapat

melakukan persiapan sebelumnya, agar kegiatan belajar berjalan

baik. Untuk laboratorium yang mempunyai luas lantai 100 m2,

sebaiknya memiliki ruang persiapan sekurang-kurangnya 20m2.

7
3) Ruangan untuk gudang, untuk menyimpan alat-alat, peralatan, dan

bahan-bahan yang belum digunakan. Untuk gudang diperlukan

ukuran minimal 5 x 4m2, agar dapat menyimpan lemariuntuk zat-zat

kimia.

4) Ruangan gelap, untuk mengerjakan pemrosesan foto atau untuk

percobaan-percobaan lain yang harus bebas cahaya

5) Ruangan atau meja untuk menimbang

6) Pintu (dua pintu kiri-kanan, masing-masing berdaun pintu dua).

7) Jendela (untuk sirkulasi udara dan pencahayaan)

Yang bisa terbuka lebar dan mengarah keluar. Ventilasi berperan

penting untuk menghilangkan rasa gerah/penatbagi para pengguna

laboratorium saat tengah beraktivitas di dalamnya dan sebagai

penetralisir suara di dalam ruangan.

8) Lantai (mudah dibersihkan, tidak licin, dan tidak mudah terbakar)

Lantai labotorium harus rata dan tidak licin agar tidak menggangu

aktivitas di laboratorium.

B. Jenis Labotratorium

Menurut Kemendikbud (2014), berdasarkan bagaimana cara mengelola

dan mengembangkannya adalah sebagai berikut :

1. Laboratorium pendidikan, yaitu laboratorium yang digunakan untuk

pendidikan terutama tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.

Kegiatan laboratorium jenis ini ditujukan untuk kelancaran proses

kegiatan belajar dan mengajar. Contoh dari laboratorium jenis ini

8
misalnya, laboratorium IPA, laboratorium bahasa, laboratorium kimia,

laboratorium fisika, dan matematika.

2. Laboratorium riset, yaitu laboratorium yang digunakan oleh para

praktisi keilmuan dalam upayamenemukan sesuatu untuk meneliti

suatu hal yang menjadi bidang keahliannya. Tetapi esensinya tujuan

laboratorium ini adalah untuk penelitian yang umumnya dilakukan

oleh para ilmuwan.

2.2 Fasilitas Laboratorim: Sarana dan Prasarananya Berdasarkan Standar

Nasional

A. Fasilitas Laboratorium

Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam

melakukan suatu kegiatan. Fasilitas pendukung yang ada di laboratorium

dari segi kelengkapan alat dan bahan yang tersedia memerlukan penataan

dan perawatan fasilitas tersebut. Dengan demikian, diperlukan adanya

manajemen atau tenaga yang mampu mengelola laboratorium agar lebih

optimal (Kemendikbud tahun 2014).

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 40 Tahun 2008 memuat tentang komponen fasilitas laboratorium

IPA yang meliputi:

a. Bangunan /ruang laboratorium

b. Perabot

c. Peralatan pendidikan

d. Alat dan bahan percobaan

9
e. Media pendidikan

f. Bahan habid pakai

g. Perlengkapan lainnya

Laboratorium yang baik Laboratorium yang baik harus dilengkapi

dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakai laboratorium dalam

melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum

(utilities) dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang

dapat digunakan oleh semua pemakai laboratorium contohnya penerangan,

ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik, gas. Fasilitas khusus berupa

peralatan dan mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja

guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, dan ruang

timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dll

(Nur,A., 2010).

10
1. Penerangan

Ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang

dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Sumber cahaya dapat berasal dari

cahaya matahari ataupun dari listrik.

2. Ventilasi

Laboratorium membutuhkan ventilasi yang baik, lebih-lebih untuk

laboratorium kimia yang sering menggunakan bahan-bahan mudah

menguap. Kadang-kadang ventilasi tidak dapat dicukup dari jendela,

sehingga dibutuhkan alat perotasi udara seperti kipas penyedot (ceiling

fans). Adanya kipas penyedot ini dapat membantu pergantian udara

menjadi lebih baik.

3. Air

Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium. Pasokan

air ke dalam laboratorium tersebut harus cukup. Selain jumlah pasokan,

kualitasnya juga harus baik, kualitas air yang kurang baik dapat

mempercepat kerusakan alat-alat terutama alat-alat yang terbuat dari

logam. Aliran air yang masuk ke dalam laboratorium harus lancar.

Demikian juga aliran air yang ke luar laboratorium. Air yang masuk

dan ke luar laboratorium biasanya lewat pipa-pipa. Harus diperhatikan

pembuangan air sisa cucian yang mengandung bahan-bahan yang dapat

merusakkan pipa-pipa tersebut. Pembuangan sisa asam atau basa kuat

atau bahan korosif lainnya harus melalui pengenceran dahulu sebelum

dibuang lewat pipa. Hal ini untuk menghindari kerusakan pipa-pipa

11
saluran air.

4. Bak Cuci

Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton atau porcelain. Bak

cuci yang terbuat dari porcelain mudah ternoda apabila kena bahan-

bahan kimia. Bak cuci harus dilengkapi dengan saringan untuk

mencegah masuknya sisa-sisa praktikum yang berupa bahan padat.

Untuk menghindari adanya kerusakan bak cuci, hindarkan pembuangan

bahan-bahan kimia seperti asam-basa kuat dan bahan-bahan korosif

lainnya.

5. Instalasi Listrik

Pada laboratoium, listrik merupakan fasilitas yang sangat penting.

Besarnya daya yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-alat

laboratorium, terutama alat-alat laboratorium yang membutuhkan daya

besar, seperti oven, furnace, autoclave dan lain-lain. Tegangan listrik

harus selalu dicek apakah stabil atau tidak. Tegangan listrik yang tidak

stabil dapat merusak alat-alat. Kebutuhan instalasi listrik dalam

laboratorium adalah untuk :

a. Memberikan penerangan disemua ruangan laboratorium yaitu

diruang praktikum, di ruang guru, di ruang persiapan, dan di ruang

penyimpanan atau gudang.

b. Memfasilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu

demonstrasi, eksperimen, dan penelitian atau penggunaan LCD.

c. Memfasilitasi pekerjaan administrasi laboratorium yaitu untuk

12
pemasangan computer

d. Komponen instalasi listrik laboratorium dapat terdiri dari jaringan

kabel, skring, lampu, saklar, dan stop kontak.

e. Jaringan instalasi listrik di laboratorium dapat dipasang di langit-

langit ruangan, dinding ruangan, meja praktikum, meja demonstrasi,

dan meja persiapan.

6. Mebel

Perlengkapan yang berupa mebel harus diperhatikan kualitas dan

ukurannya. Misalnya untuk meja perlu diperhatikan ketinggiannya.

Umunya meja siswa / mahasiswa ukuran tingginya 70-75 cm. Meja

guru / dosen atau meja demonstrasi harus lebih tinggi dari meja siswa,

agar sewaktu demonstrasi dapat terlihat sampai ke meja siswa paling

belakang.

Kursi laboratorium apabila memungkinkan ketinggiannya dapat

diatur, sehingga siswa / mahasiswa dapat menyesuaikan dengan jenis

kegitan praktikum / percobaan. Meja samping yang biasa dipakai untuk

menyimpan alat-alat yang menetap umumnya terbuat dari cor beton.

Namun demikian dapat juga meja samping tersebut dibuat dari bahan

kayu keras. Bagian bawah meja samping dapat sekaligus digunakan

sebagai lemari. Ukuran meja samping panjangnya bervariasi sesuai

kebutuhan, sedangkan lebarnya antara 50 cm sampai 60 cm dengan

ukuran tinggi 70cm -75 cm. Demikian halnya meja untuk timbangan

harus rata dan tidak mudah bergetar atau goyang. Meja timbangan ini

13
sangat cocok dibuat dari cor beton atau dari bahan kayu keras yang

tebal.

14
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Hasil Desain Denah Laboratorium Kimia Dasar

Meja alat wa
sta
fel
Meja dosen

Meja Praktikan P
3
Papan tulis

A
C

Pintu
Lemari Asam
Apar

3.1.1 Gambar Desain Denah Laboratorium Kimia Dasar

3.2 Pembahasan

Laboratorium Kimia Dasar merupakan laboratorium yang kegiatannya

meliputi penerapan dasar praktikum kimia, yaitu Penimbangan, Pemipetan,

Pelarutan, Pembuatan Larutan Standard, Dan Identifikasi Bahan/Produk

Secara Fisik Dan Kimia. Dalam denah laboratorium kimia dasar terdapat

meja, kursi, alat pemadam api ringan (APAR), wastafel, kotak P3K, lemari

asam, papan tulis, dan AC. Adapun bebera fungsi tersebut yaitu :

Fungsi dari meja ini adalah untuk kebutuhan penelitian atau praktek

ilmiah. Dengan adanya meja laboratorium, maka pekerjaan praktikum

15
menjadi lebih mudah sekaligus aman. Meja untuk laboratorium biasanya

didesain secara khusus.

Fungsi kursi laboratorium ini sebenarnya bisa di taruh dimana saja sesuai

dengan fungsi ruangan, bila ditaruh pada ruangan laboratorium bisa berfungsi

sebagai kursi untuk laboran untuk duduk dalam melakukan penelitian atau

lainnya. Bisa juga untuk kursi untuk perkantoran ataupun untuk kursi ruang

rapat.

Fungsi dari APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher

adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan

kebakaran kecil.

Saat di laboratorium, biasanya disediakan wastafel. Wastafel itu sendiri

berfungsi untuk mencuci berbagai peralatan yang sudah digunakan usai

melakukan penelitian. Beberapa alat tersebut meliputi cawan petri, mangkuk

porselen, gelas ukur, tabung reaksi, labu ukur, dsb.

Sesuai namanya, tujuan dari pengadaan kotak P3K adalah sebagai

langkah mengantisipasi dan penanganan dini cedera atau luka. Cedera atau

luka bisa terjadi secara tiba-tiba dan penanganannya pun harus cepat untuk

mencegah komplikasi lebih lanjut. Itulah mengapa kotak P3K sangat

diperlukan.

Fungsi lemari asam adalah melindungi personil dari bahaya terhirup gas

beracun selama proses pengujian, riset mau pun pembelajaran di

laboratorium.

16
Fungsi papan tulis dalam laboratorium biasanya di gunakan untuk

melakukan perhitungan dan pencatatan materi praktikum yang akan di

lakukan.

AC presisi atau dikenal juga dengan sebutan Precision Air Conditioning

(PAC) merupakan sebuah sistem pendingin yang dirancang khusus untuk data

center dan ruangan server. Selama waktu operasionalnya, AC presisi akan

mempertahankan suhu dan kelembapan pada titik yang sama selama 24 jam

tanpa henti.

17
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Laboratorium Kimia Dasar merupakan laboratorium yang kegiatannya

meliputi penerapan dasar praktikum kimia, yaitu Penimbangan, Pemipetan,

Pelarutan, Pembuatan Larutan Standard, Dan Identifikasi Bahan/Produk

Secara Fisik Dan Kimia. Dalam denah laboratorium kimia dasar terdapat

meja, kursi, alat pemadam api ringan (APAR), wastafel, kotak P3K, lemari

asam, papan tulis, dan AC. Adapun bebera fungsi tersebut yaitu :

4.2 Saran

Sebagai tenaga kerja yang bekerja sebagai analis kesehatan disarankan

untuk memahami tentang laboratorium, karena dengan memahami hal ini kita

mampu menghindari kesalahan serta kecelakaan yang akan terjadi di dalam

ruangan laboratorium.

18
DAFTAR PUSTAKA

Andriani,S.2016. Makalah Pengelolaan Laboratorium Kimia Sekolah.

Kemendikbud tahun 2014 tentang Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan


Laboratorium IPA.

Nur,A.2010.PengelolaanLabKimia.

Nuraini, S. 2016. Tata Letak atau Layout Laboratorium.

19

Anda mungkin juga menyukai