Sistem kerja merupakan rangkaian tata kerja dan prosedur kerja yang kemudian
membentuk suatu kebulatan pola tertentu dalam rangka melaksanakan suatu bidang kerja.
Sedangkan laboratorium adalah suatu tempat yang didalamnya terdapat alat dan bahan
yang dapat digunakan untuk memperjelas sebuah teori. Laboratorium memegang fungsi
layanan, fungsi pengadaan media pembelajaran, fungsi penelitian, dan pengembangan.
Laboratorium dapat digunakan untuk melakukan penelitian dan pengembangan keilmuan
dalam berbagai bidang, salah satunya adalah dalam bidang pendidikan. Laboratorium
dalam pendidikan berfungsi untuk meningkatkan serta mendukung proses belajar
mengajar yang lebih efektif dan efisien contohnya ilmu fisika. Ilmu fisika merupakan
dasar dari disiplin ilmu eksakta yang didasarkan atas eksperimen sehingga hubungan
atara praktek dan teori sangat erat. Melalui laboratorium ini tujuan pembelajaran fisika
yang mempunyai banyak variasi dapat digali dan dikembangkan.
a. Kualifikasi
b. Kompetensi
1
Muslich, Mansur, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara 2007. Hal 13
yang menyangkut pengetahuan, keahlian, dan sikap.2 Kompetensi adalah
kemampuan atau kapasitas seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas dalam
suatu pekerjaan, dimana kemampuan ini ditentukan oleh dua faktor yaitu
kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.3 Kompetensi merupakan
kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas. Dalam evaluasi sistem
kerja kompetensi tenaga laboratorium ini dilakukan terhadap kepala laboratorium,
teknisi laboratorium dan laboran.
Tugas adalah suatu kewajiban yang harus dikerjakan, pekerjaan yang merupakan
tanggungjawab, perintah untuk berbuat atau melakukan sesuatu demi tercapainya
suatu tujuan. Deskripsi tugas dalam laboratorium merupakan uraian tugas yang wajib
dikerjakan oleh tenaga laboratorium dan biasanya terdapat pada surat keputusan
penempatan tenaga laboratorium, Standar Operasional Laboratorium (SOP) atau
panduan kerja. Evaluasi yang dilakukan terhadap deskripsi tugas tenaga laboratorium
adalah apakah uraian yang telah ditetapkan sudah mencakup keseluruhan kegiatan
atau pekerjaan yang wajib dilakukan sehingga sistem kerja berjalan dengan lancar.
2
Edison, Emron, Anwar, Yohny, Komariyah, imas, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Alfabeta2017. Hal
140
3
Robbins, Stephen P, Perilaku Organisasi Indonesia : Konsep Kontroversi, Aplikasi, Alih Bahasa. Handayana
Pujatmaka: Jakarta 2008. Hal 38.