Anda di halaman 1dari 2

A.

Faktor - Faktor Kepemimpinan


Keniscayaan yang harus dipahami bahwa setiap sesuatu dipastikan ada faktor
yang mempengaruhi. Demikian juga dengan kepemimpinan ada beberapa faktor yang
sangat menentukan atau mempengaruhi kemampuan kepemimpinan kepala madrasah.
Ada 4 faktor yang mempengaruhi kemampuan (ability) kepemimpinan1 :
1. Legitimate Power
Legitimate Power (kekuasaan yang disahkan) yaitu faktor sangat mempengaruhi
kemampuan kepala madrasah dalam mengimplementasikan Manajemen Berbasis
Madrasah. Karena kekuasaan (jabatan) yang disahkan (legitimate power) yang
dimiliki kepala madrasah mempunyai otoritas untuk memnita bawahan mengikuti
atau memenuhi perintahnya. Oleh karena itu semakin tinggi jabatan seseorang
semakin tinggi kekuasaannya. Sebagaimana dikemukakan oleh Wahjosumijo,
legitimate power adalah bawahan melakukan sesuatu karena pemimpin memiliki
kekuasaan untuk meminta bawahan dan bawahan mempunyai kewajiban untuk
menuruti atau mematuhinya.
Jadi dapat dikatakan bahwa kepala madrasah memiliki kekuasaan atau wewenang
untuk mempengaruhi atau memberdayakan sumber daya madrasah karena kepala
madasah merupakan jabatan yang sah. Bawahan juga tidak ada yang berhak atau
berani untuk menentang perintah kepala madrasah, sehingga dengan kekuasaan atau
jabatan yang dimilikinya memudahkan kepala madrasah dalam mengelola madrasah.
2. Reward Power
Reward Power (kekuasaan penghargaan) yaitu dengan kekuasaan kepala
madrasah dalam memberikan imbalan, bawahan akan mengerjakan perintah atau
tugas dan tanggungjawab dari pimpinan. Pernyataan ini diperjelas oleh Wahjosumidjo
bahwa Reward Power adalah bawahan mengerjakan sesuatu agar memperoleh
penghargaan yang dimiliki oleh pemimpin. Selain asumsi yang rasional bahwa setiap
imbalan akan memberikan manfaat.2 Sesuai dengan pendapat Robbins, Stephen, P.,
dan Coulter Marry, bahwa kekuasaan untuk memberikan manfaat atau imbalan
positif.3

1
Syafaruddin. Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. (Medan: Perdana Publishing, 2012). Hlm. 79
2
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta : Grafino Persada. 2010). Hlm. 21
3
Stephen P. Robbins, Coulter, Mary. Manajemen, edisi Kedepalan. (Jakarta: Indeks, 2007). Hlm. 199
3. Coercive Power
Coercive Power (kekuasaan paksaan) juga sebagai faktor yang mempengaruhi
kemampuan kepala madrasah. Sebab dengan kekuasaan paksaan ini membuat
bawahan melaksanakan pekerjaannya karena takut mendapat hukuman. Artinnya
bawahan akan mengerjakan tugasnya untuk menghindari hukuman. Dengan demikian
apa yang diperintahkan kepala madrasah akan dikerjakan oleh guru (bawahan) karena
jika tidak maka (bawahan) akan mendapat hukuman. Dengan sebab akibat seperti itu
maka wajar jika kekuasaan paksaan (Coercive Power) yang dimiliki kepala madrasah
mempengaruhi kemampuan kepemimpinannya.4
4. Expert power& Referent power
Expert power& Referent power (kekuasaan keahlian& kekuasaan refrensi)
kekuasaan ini ada sebagai akibat dari keahlian atau kepakaran yang di milikioleh
seorang pemimpin, kekuasaan ini didasarkan pada pengetahuan, keahlian, kecakapan
dan kemampuan seseorang dalam suatu bidang tertentu, lalu kekuasaan refrensi
adalah kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin karena pemimpin tersebut memiliki
karisma atau kepribadian yang menarik. Dengan demikian pemimpin yang memiliki
kepribadian menarik akan mampu memengaruhi bawahannya.5

4
Syafaruddin. Op. cit. Hlm. 79
5
Fridayana Yudiaatmaja, “Kepemimpinan; konsep, teori dan karakteristik”, media komunikasi FIS Vol 12,
No 2 Agustus 2013.

Anda mungkin juga menyukai