Anda di halaman 1dari 2

Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan

kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan
melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi
tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002).
Hubungan Kekuasaan dan Kepemimpinan dapat di ibaratkan seperti gula dengan manisnya tak
terpisahkan atau bisa juga di ibaratkan seperti gula dan semut dimana ada gula disitu ada semut.
Seorang pemimpin yang efektif merupakan pemimpin yang dapat mengelola kekuasaannya, sehingga
pemimpin dapat menggunakan kekuasaannya dengan benar untuk meningkatkan kinerja para
bawahannya.

Secara tradisional, kekuasaan digunakan untuk menentukan hasil. Sedangkan di dalam organisasi,
kekuasaan adalah kemampuan untuk memperoleh, menggerakkan, dan menggunakan sumber daya
yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

Jika kepemimpinan tanpa kekuasaan tidak ada artinya dan tidak dan hal tersebut menyebabkan tidak
dapat untuk mengambil keputusan karena pemimpin yang tidak mempunyai kekuasaan. Jika sebaliknya,
kepemimpinan dengan kekuasaan organisasi akan berjalan dengan efektif.

Ada 4 sumber kekuasaan dalam diri seorang pemimpin yang berasal dari:

1. Mempunyai kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang lain

2. Mempunyai sikap dan sifat yang unggul atau dominan yang menjadikannya mempunyai wibawa
terhadap para bawahannya;

3. Memiliki pengetahuan yang luas, serta informasi dan pengalaman yang luas;

4. Memiliki kepandaian untuk bergaul dan berkomunikasi kepada siapapun.

Banyak atau hampir semua orang membutuhkan kekuasaan. Karena dengan kekuasaan seseorang dapat
mengatur kepatuhan orang lain serta memberikan perintah atas kemauannya. Serta dengan kekuasaaan
dapat memberikan perubahan dan menciptakan perubahan yang akan mewujudkan visi dan misi yang
telah dibuat.

Menjadi pemimpin yang berhasil tidak hanya dengan menggunakan aspek yang semata-mata saja.
melainkan keberhasilan tersebut berasal dari perpaduan antara sikap, sifat, serta kekuasaan dan
pengaruh yang dapat saling menentukan sesuai dengan situasi yang mendukungnya. Karena kekuasaan
dan pengaruh dapat menjadi energi pendorong atau daya dorong seorang pemimpin untuk
mempengaruhi, menggerakkan, dan mengubah perilaku para bawahannya untuk meningkatkan kinerja
serta pencapaian tujuan organisasi tersebut. Menjadi pemimpin yang efektif dan berhasil juga harus
dapat menggunakan salah satu yang dominan dari 5 jenis power (kekuasaan) yaitu Legitimate power,
Coersive Power, Expert Power, Reward Power, dan Reverent Power. Dengan begitu pemimpin akan
dapat mengatur para bawahannya dengan baik.

Di Indonesia Kadang Kekuasaan disalah gunakan misalkan penerimaan Perserta didik baru di SMP SMU
bahkan di jenjang universitas. Kadang Sekolah menerima anak didik walaupun seharusnya dia tidak
memenuhi syarat memasuki sekolah tersebut tetapi orang tuanya adalah seorang kepala Dinas atau
Seorang anggota DPRD akhirnya sekolah itu mau tidak mau menerima anak tersebut karena adanya
tekanan. Tetapi di sisi lain kekuasan ada juga sisi baiknya yaitu kekusaan yang dipergunakan dengan
sewajarnya atau sebaiknya misalkan ketua RT atau RW menyuruh warga untuk bergotong royong
membersihkan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai