A. Arti Kepemimpinan
dan juga sebagai sarana pokok bagi pembangunan kebudayaan dan peradaban umat
manusia. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas pendidikan di indonesia guna
kata leader. Pemimpin (leader) adalah orang yang memimpin, sedangkan pimpinan
faktor yang sangat penting dalam suatu organisai karena sebagian besar
10
11
orang lain agar melaksanakan aktivitas tertentu yang diarahkan pada tujuan yang
telah ditetapkan.
yang ada serta mampu memelihara kondisi kerja sama antara bagian dalam
ketentuan dan peraturan yang sudah ditentukan oleh pimpinan yang lebih tinggi.
Dalam konteks ini maka pemimpin lebih berfungsi sebagai administrator atau
manajer dan bukan sebagai pembina atau pengayom yang mampu memberikan
anggota kelompok. Tiga implikasi penting yang terkandung dalam hal ini yaitu:
(1) kepemimpinan itu melibatkan orang lain itu bawahan maupun pengikut,
daya, (3) adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda
madrasah yang sehat dan dinamis. Menciptakan sikap dan semangat serta
12
Para guru atau staf lainnya akan dapat bekerja dengan baik dan penuh semangat bila
kepala sekolah.
yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas dan mungkin oleh pembina sesama
guru lainnya untuk meningkatkan proses dan hasil belajar mengajar. Bimbingan
profesionalisme guru terutama dalam proses belajar mengajar. Selain dari pada itu
Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut
memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya. Namun,
jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi yang terkandung dari setiap jenis
kebijakan pemerintah, kiranya untuk menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu
dan fungsinya sebagai pemimpin kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat
dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu, bawahan dipimpin dari
bukan dengan jalan menyuruh atau mondorong dari belakang. Antara pemimpin
dengan yang dipimpin menurut rules of the game yang telah disepakati bersama.
kita akan memaparkan tentang pengertian pemimpin dan arti peran kepemimpinan
itu sendiri. Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat,
sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. Sedangkan
upaya dari anggota organsasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada
menggerakan bawahan, maka timbul pemikiran di antara para ahli untuk bisa jauh
lebih mengungkapakan peranan apa saja yang menjadi beban dan tanggung jawab
adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu.
adalah orang yang tugasnya memimpin, sedang kepemimpinan adalah bakat dan
atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Setiap orang mempunyai
pengaruh atas pihak lain, dengan latihan dan peningkatan pengetahuan oleh pihak
mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat
berkembang.
5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap
tujuan organisasi.
konsepsional.
konsepsional strategis dan makro. Selain dari pada itu perlu dikemukakan bahwa
spesialist.
mempengaruhi orang lain seperti guru dan anggota sekolah guna mencapai tujuan
yang diinginkan. Pencapaian kualitas terbaik juga dapat dicapai dengan kepala
sekolah harus mampu melakukan perubahan, hal iniakan terwujud jika jika kepala
sekolah sebagai pemimpin mampu dan mau membangun komitmen yang kuat
Kepala sekolah yang efektif adalah kepala sekolah yang memiliki beragam
kepemimpinan kepala sekolah terkontruksi atas lima dimensi yang penting untuk
memiliki moral kerja yang tinggi dan visioner ditandai dengan: (1) memahami
secara tepat berbagai segi kegiatan sekolah dengan menggunakan daya kognitif dan
daya nalar secara teratur dan intensif; (2) responsif terhadap berbagai
efektif; (4) melihat kepentingan sekolah sebagai keseluruhan; (5) berfikir dan
bertindak rasional serta obyektif; dan (6) mampu menentukan prioritas secara tajam.
kepala sekolah berkenaan dengan kemampuan dan kompetensi kepala seolah, baik
hard Skill maupun soft skill, guna mempengaruhi seluruh sumber daya sekolah agar
mampu mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Pencapaian kualitas terbaik juga dapat dicapai dengan kepala sekolah harus
mampu melakukan perubahan, hal iniakan terwujud jika jika kepala sekolah sebagai
pemimpin mampu dan mau membangun komitmen yang kuat antara sekolah dengan
stakeholders.
Kepala sekolah yang efektif adalah kepala sekolah yang memiliki beragam
kepemimpinan kepala sekolah terkontruksi atas lima dimensi yang penting untuk
memiliki moral kerja yang tinggi dan visioner ditandai dengan: (1) memahami
secara tepat berbagai segi kegiatan sekolah dengan menggunakan daya kognitif dan
daya nalar secara teratur dan intensif; (2) responsif terhadap berbagai
efektif; (4) melihat kepentingan sekolah sebagai keseluruhan; (5) berfikir dan
bertindak rasional serta obyektif; dan (6) mampu menentukan prioritas secara tajam.
kepala sekolah berkenaan dengan kemampuan dan kompetensi kepala seolah, baik
hard Skill maupun soft skill, guna mempengaruhi seluruh sumber daya sekolah agar
mampu mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh sekolah.
demikian karena seorang kepala sekolah adalah seorang guru yang diberikan tugas
tambahan untuk memimpin suatu madrasah, baik pada tingkat dasar maupun
19
pembelajaran tidak begitu saja, ia tetap mengajar sebagaimana guru lainnya. Namun
terhadap berbagai aktivitas administrasi dengan tugas tambahan ini, karena kepala
madrasah adalah seorang guru yang dipercaya, kredibel dan layak untuk melakukan
perannya sebagai pendidik menjadi luas, ia bukan hanya pendidik bagi siswa tetapi
a. Mental, hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak manusia,
b. Moral, hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai
perbuatan, sikap dan kewajiban atau moral yang diartikan sebagai, budi
pekerti dan kesusilaan;
c. Fisik dan hal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan,
kesehatan dan penampilan manusia secara lahiriah;
d. Artistik,hal-hal yang berkaitan kepekaan manusia terhadap seni dan
keindahan
provinsi, dan nasional, harus melakukan pelatihan bagi guru yang dianggap
potensial menjadi kepala madrasah. Sedangkan bagi yang telah menduduki jabatan
dimainkan kepala sekolah memerlukan visi yang jelas tenteng tujuan sekolah.
yang di pimpinnya.
strategi agar tujuan sekolah tercapai secara efektif. Menurut Stoner (Wahjosumidjo,
Ada delapan macam fungsi seorang manejer yang perlu dilaksaakan dalam
suatu organisasi, yaitu bahwa para manajer: (1) bekerja dengan, dan
melalui orang lain; (2) bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan;
(3) dengan fakta dan sumber yang terbatas mampu menghadapi berbagai
persoalan; (4) berpikir secara realistic dan konseptual; (5) adalah juru
penengah; (6) adalah seorang politisi; (7) adalah seorang diplomat; dan (8)
pengambilan keputusan yang sulit.
Fungsi manejer yang dikemukakan di atas, berlaku bagi setiap manejer dari
oleh faktor sumber daya manusia, seperti guru, staf, siswa, dan orang tua siswa,
dana, sarana prasarana dan faktor linggkungan dimana sekolah itu berada.
pengembangan profesi para guru. Dalam hal ini, kepala sekolah seyogyanya dapat
memfasiltasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat
21
pendidikan dan pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah, seperti: KKG tingkat
sekolah, atau melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti
tercapainya peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa
seharusnya dilakukan oleh seorang yang dididik khusus untuk melakukan hal ini,
22
situasi belajar mengajar yang dilakukan oleh orang yang bukan di didik atau
mengembangkan sekolah.
mutu pendidikan di masa yang akan datang. Untuk mengetahui sejauh mana guru
pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran. Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui kelemahan
tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada
para personel sekolah. Bantuan yang diberikan kepada personel pendidikan untuk
mengembangkan proses pendidikan yang lebih baik dan upaya meningkatkan mutu
di antaranya adalah bahwa tugas dan fungsi dari supervisi ini adalah untuk
dapat memberikan saran dan bimbingan kepada guru, sementara dia sendiri tidak
kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin sifat-sifat sebagai barikut: (1)
jujur; (2) percaya diri; (3) tanggung jawab; (4) berani mengambil resiko dan
keputusan; (5) berjiwa besar; (6) emosi yang stabil, dan (7) teladan”.
sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis
disiplin, adaptable, dan fleksibel. Kepala sekolah sebagai inovator harus mampu
Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk
(PSB).
Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru
dan kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat memperhatikan
tingkat kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa berusaha
memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus
Berdasarkan tujuh peran di atas sebagai seorang pemimpin kepala sekolah harus
kinerjanya dalam mencapai tujuan sekolah. Pada dasarnya juga kepala sekolah
keprofesionalan kinerja dalam arti mau dan mampu bekerja sama baik individual
maupun tim
D. Gaya Kepemimpinan
memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan
pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi”. Selanjutnya menurut
timbulnya seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya.
Di antara berbagai teori mengenai lahirnya paling pemimpin ada tiga di antaranya
a. Teori Genetie
Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan “ leaders are born and not
made”. Penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin ada karena ia telah
b. Teori Sosial
Jika teori genetie mengatakan bahwa “leaders are born not made” maka
penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu “leaders are made and not born”.
c. Teori Ekologis
Teori ini adalah teori campuran antara teori genetik dan teori sosial.
pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori
sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan.
Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan
pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia
sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam
perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk
d. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis tersebut di atas
dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe
ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern. Kepemimpinan seperti ini
dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja
atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya
1. Kecerdasan
Para pemimpin secara relative mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk
berprestasi.
Seorang pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan kehormatan
G. Kinerja Guru
menyatakan: “Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai
dari pekerjaan tersebut”. Dalam pandangan ini kinerja mempunyai makna bukan
hanya sebagai hasil kerja, melainkan juga termasuk bagaiman proses pekerjaan
“Kinerja merupakan hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku,
dalam kurun waktu tertentu, berkenaan dengan pekerjaan serta perilaku dan
tindakannya”.
karyawan yang memiliki level kinerja yang tinggi merupakan karyawan yang
ini kinerja seseorang dapat dilihat dari produktifitasnya sebagai gambaran dari hasil
Nawawi (2006: 66) menyatakan: “Kinerja dapat diartikan sebagai apa yang
dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas-
tugas pokoknya”. Uno dan Lamatenggo (2012: 63): “Kinerja merupakan perilaku
persyaratan”. Dari berbagai pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja
dituntut untuk memiliki kinerja yang baik. Untuk dapat memberikan kinerja yang
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tugas dan tanggung jawab yang diembannya. Sebagai seorang yang dianggap
menjadi sosok yang penting dalam pendidikan, guru memiliki tugas dan tanggung
jawab yang begitu besar baik di lingkup sekolah maupun dalam masyarakat. Ada
enam tugas dan tanggung jawab seorang guru yakni bertugas sebagai pengajar,
Walaupun demikian, secara lebih spesifik guru juga memiliki tugas profesional/
keberhasilan guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan juga dapat
dijadikan sebagai tolok ukur kinerja guru dalam hal menjalankan tugasnya selama
berada disekolah.
Uno dan Nina (2012: 63) menyatakan: “Dalam kaitan dengan kinerja guru
sekolah dasar, kinerja mereka dapat terefleksi dalam tugasnya sebagai pengajar dan
pelaksanaan, menilai proses dan hasil, mendiaknosis kesulitan belajar, dan merevisi
program pembelajaran”.
sekolah memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan manajemen guru-
model pembelajaran yang menarik, seperti team teaching, moving class, dan
mengadakan program akselerasi (acceleration) bagi peserta didik yang cerdas diatas
normal”.
mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan.
Indonesia dalam hal ini guru setidaknya memiliki 7 kegiatan utama yang diberikan
sebagai educator, manajer, administrator, supervisior, dan leader. Jelas bahwa dari
fungsi kepala sekolah tersebut sangat menentukan membawa sekolah yang dipimpi
untuk mewujudkan proses pembelajaran yang bermutu dan tentu juga terlebih
akademis dan non akademis, dibutuhkan kompetensi kepala sekolah yang sangat
mumpuni. Dengan kompetensi tersebut apa yang diinginkan oleh masyarakat dan
terwujud.
yang disyaratkan untuk dapat mengemban tanggung jawabnya dengan baik dan
benar. Kompetensi yang harus dimiliki oleh Kepala Sekolah berdasarkan Peraturan
kompetensi sosial.
a. Kompetensi Kepribadian
tradisi akhlak mulia, menjadi teladan bagi komunitas di sekolah, memiliki integritas
35
tugas pokok dan fungsi, mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam
pekerjaan sebagai kepala sekolah serta memiliki bakat dan minat jabatan sebagai
pemimpin pendidikan.
harus selalu konsisten dan memiliki komitmen, loyalitas dan etos kerja yang tinggi
b. Kompetensi Manajerial
efektif, menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik, mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan
sumber daya manusia secara optimal, mengelola sarana dan prasarana sekolah
masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar dan pembiayaan
sekolah, mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru.
pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan
khusus sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik
evaluasi dan pelapor pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang
yang efektif.”
c. Kompetensi Kewirausahaan
guru maupun non guru dan peserta didik harus memahami dan mengembangkan
yang efektif;
kendala sekolah;
d. Kompetensi Supervisi
dan teknik supervisi yang tepat dan menindaklanjuti hasil supervisi akademik
terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Sagala (Karwati dan
kemampuan mensupervisi dan mengaudit kinerja guru, staf, dan pegawai lainnya
e. Kompetensi Sosial
sejak lahir hingga meninggal manusa perlu dibantu atau kerjasama dengan manusia
lain, segala kebahagiaan yang dirasakan manusia pada dasarnya adalah berkat
bantuan dan kerjasama dengan manusia lain. Kompetensi sosial adalah kemampuan
lain. Sejalan dengan pemikiran ini, Komara (Karwati dan Priansa, 2013: 127)
meliputi:
1. Terampil bekerja sama dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling
menguntungkan dan memberi manfaat bagi sekolah
2. Mampu berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
3. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain
kepengawasan yang harus dimilki pula oleh seorang kepala sekolah, sebagai
kepala sekolah harus mampu memberdayakan dan mengelola sumber daya yang
dimiliki sekolah secara optimal yang utamanya yaitu tenaga pendidik/guru. Kepala
sekolah harus mampu menggerakkan guru agar guru tersebut secara sukarela tanpa
Menurut Ali (2015: 117) bahwa “Kepala sekolah memiliki peranan yang
kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang mewujudkan visi
sekolah”.
Sesuai dengan kutipan di atas, maka dapat diketahui bahwa kepala sekolah
dapat melaksanakan tugas dengan baik jika kompetensi dasar telah dimiliki oleh
kepala sekolah. Hal ini dikarenakan, sekolah merupakan sebuah lembaga yang besar
dan memiliki banyak permasalahan yang harus dapat diselesaikan dengan langkah-
langkah yang tepat, dan juga menjadi kepala sekolah harus memiliki potensi lebih
41
maka kepala sekolah harus dapat menjalankan perannya sebagai Pembina guru
(supervisor), pemimpin para guru (leader)”. Menurut pendapat diatas jelas bahwa
berkelanjutan di dalam hal meningkatkan mutu baik dari segi pengajaran maupun
dari segi pengawasan, dan juga kepala sekolah sebagai pemimpin terhadap guru-
guru artinya disini kepala sekolah sebagai pembawa kemana arah guru-guru akan
diarahakan oleh karena itu erat sekali hubungannya seorang kepala sekolah harus
dilakukan oleh tenaga pendidik dalam artian guru-guru tidaklah terlepas dari
profesional dan teknis bagi guru, kepala sekolah, dan personel sekolah lainnya agar
manajemen yang sangat strategi seklai dalam menciptakan guru yang profesional,
sekolah yang profesional juga. Karwati & Pariansa (2013: 88) ada empat peran
dalam katagori profesional karena banyak sekali pada saat ini kepala sekolah tidak
sesuai dengan yang diharapkan bisa saja karena disebabkan faktor poliik, pamili,
dan bimbingan terhadap semua guru yang membutuhkan tanpa ada kasta-kasta
diantara mereka.
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang
guru itu sehari-hari, apakah ada yang patut diteladani atau tidak. Bagaimana
memberi arahan dan dorongan kepada anak didiknya, dan bagaimana cara guru
berpakaian dan berbicara serta cara bergaul baik dengan siswa, temantemannya
serta anggota masyarakat, dan guru juga sering menjadi perhatian masyarakat luas.
guru profesional semestinya harus memiliki semua kompetensi. Terlepas setuju atau
tidak setuju terhadap empat kompetensi guru tersebut, karena secara resmi mereka
telah menjadi legilasi dan regulasi yang harus ditaati. Sebagaimana yang telah
dan kompetensi sosial sebagai bagian dari kemampuan profesional guru. Oleh
karena itu salah satu indikator guru yang profesional bisa kita lihat dari guru yang
sudah disertifikasi.
Profesionalisme guru sering sekali dikaitkan dengan tiga faktor yang cukup
penting, yaitu kompetensi guru, sertifikasi guru, dan tunjangan profesi guru. Ketiga
pendidikan, Anwar (Sagala, 2013: 46) menyatakan: “Terdapat empat hal yang harus
di pahami; (1) profesionalisme profesi keguruan; (2) otoritas profesional guru; (3)
kebebasan akademik; dan (4) tanggung jawab moral serta pertanggung jawaban
pelatihan dan tentunya didukung dengan kebijakkan dari pada kepala sekolah.
dasarnya adalah pengajaran yang merupakan bagian profesi yang memiliki ilmu
tersendiri”. Oleh karena itu seseorang yang bekerja di institusi pendidikan dengan
tugas mengajar jika diukur dari teori dan praktik tentang suatu pengetahuan yang
profesi guru yang memiliki hubungan baik dengan peserta didik, para guru
yang bervariasi dalam mendidik anak-anak”. Dari penjelasan di atas jelas bahwa
kepada peserta didik. Jadi guru yang profesional tidak hanya terkosentrasi pada
tertentu.
kebenaran”. Pada permasalahan ini secara positif guru memiliki tanggung jawab
keilmuan. Guru bekerja bukan atas tekanan dari pada kebutuhan belajar muridnya,
tetapi atas tuntunan profesional, dan ini adalah batas kebebasan yang dimaksud.
Tetapi guru tidak mengabaikan kebutuhan belajar muridnya. Dalam arti yang lain
dapat dikatakan juga, kebebasan akademik bukan berarti bebas otonomi, bebas dari
profesionalismenya sendiri.
jawab yang memiliki otoritas untuk mampu membuat suatu keputusan tanpa
profesional, seorang guru harus memiliki kemampuan yang lebih dan sangat
46
dimksud mencakup konsep dan struktur, dan metode keilmuan atau teknologi atau
seni yang sesuai dengan materi ajar. Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 14 Tahun 2005 ditetapkan bahwa profesi guru dan profesi dosen
berikut:
peran dan campur tangan dari pada kepala sekolah memiliki peran yang sangat
strategis dalam menciptakan guru yang yang profesional, karena guru profesional
guru secara individu dalam rangka membangun kualitas sekolah yang bermutu.
Seperti yang dinyataan oleh Karwanti dan Priansa (2013: 88) bahwa, peran kepala
adalah:
kompetensi kepribadian yang memadai dari seorang guru akan sangat membantu
bisa dipercaya dan ditiru, secara psikologis anak cenderung akan merasa yakin