Ke Kota
Thaif
Hijrah Rasulullah ke Kota Thaif
Pada bulan Syawwal*) pada tahun kesepuluh dari nubuwah, atau pada akhir-akhir bulan
Mei atau pada awal-awal bulan Juni 619 M, Rasulullah Saw pergi ke Thaif, yang berjarak kurang
lebih 60 mil dari Mekkah
Kota Mekkah yang semakin panas.Sikap permusuhan yang semakin menjadi setelah Abu
lahab melepaskan perlindungannya. Pagar kaum Quraisypun menyulitkan penyebaran Islam di
dalam kota. Nabi Muhammad kini sedang berusaha mendapatkan tempat yang lebih sejuk untuk
berteduh. Ia memilih kota Thaif, sebuh kota pegunungan, hamper 2000 meter dari muka laut,
100 kilometer sebelah tenggara Mekkah.
1 1
Dalam usahanya berdakwah ke Thaif, Nabi Muhammad saw ditemani oleh anak angkatnya,
Zaid bin Harisah. Kepergian Nabi Muhammad saw Ke Thaif ini terjadi pada dua tahun
menjelang hijrah Ke Madinah. Mereka berdua berangkat menuju Thaif dengan berjalan kaki.
Raulullah saw bermaksud menghadap kepada suku Tsaqif di Thaif setelah melihat perlakuan
penghinaan Quraisy kepada diri beliau. Dari mereka, harap beliau, pembelaan dalam
menghadapi kaumnya juga bantuan mereka untuk dapat menjalankan perintah Tuhannya secara
tuntas.
Sesampainya di Thaif, Nabi Muhammad saw menemui beberapa tokoh penguasa Thaif.
Mereka adalah Abdul Yalail, Mas’ud, dan Hubaib. Kepada mereka, Nabi Muhammad saw
menyampaikan pokok-pokok ajaran islam dan beliau juga berharap agar mereka bersedia
membantu usahanya dalam menyebarluaskan ajaran islam.
Para penguasa Thaif menolak seruan Nabi Muhammad saw mereka berkata, “Sekiranya
kata-kata yang kamu serukan itu baik, tentu famili dan kaum kerabatmu akan menerima terlebih
dahulu.” Setelah itu mereka mengusir Nabi Muhammad saw. Bahkan, mereka menyuruh
penduduk Thaif untuk menyakiti Nabi Muhammad saw. Mereka menyoraki, mengejek,
memukuli dan melempari Nabi Muhammad saw dengan batu.Akibatnya, tubuh Nabi Muhammad
pun penuh luka dan berlumuran darah. Zain bin Harisan pun berusaha melindungi Nabi
Muhammad dari tindakan penduduk Thaif.
2 2
saudaraku, ia seorang Nabi dan aku juga seorang Nabi”. Saat itu juga, Adas membungkuk dan
mencium Nabi Muhammad saw dan Adas menyatakan diri masuk Islam.
Dengan hati sedih, Nabi Muhammmad saw berjalan kembali menuju Mekkah. Ditengah
perjalanan, malaikat penjaga gunung menjumpainya.Malaikat itu berkata, “Wahai Muhammad!
Jika kamu berkehendak, aku akan mengangkat gunung ini dan menjatuhkannya diatas kaum
laknat itu”.Nabi Muhammad saw menjawab, “Jangan! Aku Berharap Allah mengeluarkan
mereka dari penyembahan berhala kepada menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan
sesuatu pun dengan-Nya”
Hikmah yang dapat diambil dari Hijrahnya Rasulullah Saw adalah sebagai berikut :
a. Meneladani keluhuran akhlak Rasulullah Saw dalam menghadapi kaum kafir Quraisy dan
penduduk Thaif.
b. Rasulullah terkenal memiliki akhlak terpuji, Allah sendiri memuji akhlak Rasulullah dalam
firman-Nya berikut ini “ dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar memiliki budi
pakerti yang agung) (QS AL-Qalam: 4)
Kota Thaif terletak di sebelah tenggara kota Mekah. Kota Thaif adalah kota
yang sangat bersejarah dalam perkembangan Agama Islam. Jarak kota Thaif
sampai Mekah kurang lebih 65 km.
Artinya :
3 3
“Dan mereka berkata: "Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada seorang
besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif ) ini?.” (Qs. Az- Zuhruf:31)
Kota Thaif merupakan salah satu kota yang diistimewakan oleh Allah Swt. Ayat
diatas menerangkan bahwa Kota Thaif dianggap setara kedudukannya dengan Kota
Mekah.
Nabi Muhammad Saw. pergi ke Thaif ditemani oleh Zaid bin Harisah.
4 4
melempari Nabi dengan batu. Hal ini mengakibatkan cidera pada kedua kaki Nabi
Muhammad Saw. Zaid bin Haritsah pun berusaha keras melindungi beliau,
tetapi ia sendiri terluka.
Ternyata Penduduk Thaif sudah dihasut oleh Abu Jahal untuk tidak
mempercayai Nabi Muhammad Saw. Kemudian Nabi Muhammad Saw.
meninggalkan Thaif untuk menghindari kejaran penduduk dengan kondisi
pakaian yang berlumuran darah dan penuh luka. Dengan demikian hijrah ke Thaif
yang bertujuan untuk mendapat bala bantuan dari saudara Nabi dapat dikatakan
tidak berhasil.
√ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan
yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu
mendapat keberuntungan.” (Al Anfaal : 60,65)
5 5
akan mendapat dukungan dan bantuan dari saudara-saudaranya. Namun
kenyataannya berbeda, beliau justru dihina, diusir, dan dilempari batu hingga
terluka oleh penduduk Thaif, hingga Nabi Muhammad Saw. kembali lagi ke
Mekah.
6 6
√ Hindarilah sifat sombong!
Dari ‘Abdullah ra. : Rasulullah Saw bersabda, “Tidak dapat masuk neraka
seseorang yang terdapat Iman didalam hatinya walaupun hanya seberat biji bayam;
dan tidak akan masuk surga seorang yang terdapat di dalam hatinya kesombongan
walaupun hanya seberat biji bayam.”
√ Dari Abu Said dan Abu Hurairah ra. : Nabi bersabda: ”Tidak seorang muslim
pun yang tertimpa kesulitan, sakit, kesusahan sampai hanya terkena duri, melainkan
hal itu akan menghapus dosa-dosanya.”
Dalam kondisi seperti itu datanglah Malaikat Jibril. Malaikat Jibril meminta
izin kepada Nabi Muhammad Saw. untuk menghukum penduduk Thaif yang telah
berlaku kejam kepada beliau. Namun beliau menolak. Beliau justru berdo’a
“Allahummahdi qawmî fainnahum lâ ya’lamûn”, artinya:
7 7
“Ya Allah berilah hidayah kepada kaumku ini, karena sesungguhnya
mereka tidak tahu.” Bahkan beliau tak lupa mendoakan agar keturunan
Setelah Rasulullah Saw sampai di kebun milik Uthbah bin Rabi’ah, kaum
penjahat dan para budak yang mengejarnya berhenti dan kembali. Tetapi tanpa
diketahui ternyata beliau sedang diperhatikan oleh dua orang anak Rabi’ah yang
sedang berada didalam kebun. Setelah merasa tenang di bawah naungan pohon
anggur itu, Rasulullah Saw. mengangkat kepalanya seraya berdo’a.
Mendengar do’a Rasulullah Saw. hati kedua anak lelaki Rabi’ah pemilik kebun
itu tergerak. Mereka merasa iba. Mereka memanggil pelayannya yang bernama
Addas dan menyuruhnya mengambilkan buah anggur, dan memberikannya
kepada Rasulullah. Ketika Addas meletakkan anggur itu di hadapan Rasulullah
Saw. dan meminta beliau untuk memakannya, Rasulullah Saw. mengulurkan
tangannya seraya mengucapkan, “Bismillah.“ Kemudian dimakannya.
8 8
Artina:
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah
supaya kamu beruntung.” ( QS. Ali Imran : 200)
RANGKUMAN
1. Peristiwa hijrah Rasulullah Saw. ke Thaif terjadi pada Bulan Syawal tahun ke
sepuluh kenabian.
2. Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Thaif ditemani oleh Zaid bin Harisah
3. Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Thaif ingin menemui Kinanah yang ber- gelar Abu
Jalil dan Mas’ud yang bergelar Abu Kuhal serta Habib.
4. Setelah tiba di Thaif, Nabi Muhammad Saw. menuju ke rumah para pe- muka Bani
Tsaqif.
9 9
6. Penduduk Thaif sudah dihasut oleh Abu Jahal sehingga mereka sudah tidak
mempercayai Nabi Muhammad Saw.
a. Karena tekanan kaum kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad Saw. yang semakin
menjadi-jadi setelah Khadijah dan Abu Thalib wafat.
b. Kota Thaif memiliki harapan yang besar, untuk dapat menyebarluas- kan Agama
islam dengan tenang dan damai.
c. Nabi Muhammad Saw. berharap di Kota Thaif tersebut beliau akan mendapatkan
pertolongan, perlindungan dan bantuan dari saudara- saudaranya.
b. Sabar ketika ajarannya ditolak dengan keras dan kasar oleh penduduk Thaif.
9. Kesabaran Rasulullah Saw. ketika hijrah ke Thaif menjadi teladan bagi umat-Nya
dalam menegakkan suatu kebenaran.
10 10