Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERGAULAN BEBAS

DI

Oleh :
NUR RAMADANI
KELAS : VIII - 7
PENJASKESREK

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 4 BANDA ACEH


TAHUN PELAJARAN
2018/2018
KATA PENGANTAR
 
Puji beserta syukur hanya milik Allah semata, karena atas kebesaran-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERGAULAN BEBAS”. Pergaulan bebas
merupakan suatu masalah besar yang terjadi dilingkungan masyarakat, sehingga penulis tertarik
untuk mengangkat judul tersebut dalam makalah ini. Adapun tujuan disusunnya makalah ini
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PLSBT.

Penyusunan makalah ini juga tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena
itu, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang turut
membantu dalam menyelesaikan makalah ini terutama kepada tim dosen PLSBT
.
Tiada gading yang tak retak, begitulah kata pepatah. Oelh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritiknya demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Banda Aceh, September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN MASALAH DAN SOLUSINYA...................................
A.     Pembahasan Masalah........................................................................................
B.      Solusi (Pemecahan Masalah)............................................................................

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................


A.     Kesimpulan........................................................................................................
B.      Saran5...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk Allah yang paling sempurna bila di banding dengan makhluk
lainnya, karena manusia dikaruniai akal yang menyebabkan manusia dapat berfikir,
mengungkapkan perasaan, kecintaan dan kesadaran. Disatu pihak manusia sebagai pribadi yang
memiliki otonomi untuk berbuat sesuai kehendaknya, tapi dilain pihak manusia sebagai makhluk
sosial yang wajib tunduk pada aturan

Selain dikaruniai akal manusia juga dikaruniai potensi. Potensi itu pun memiliki
napsu yang menorong manusia untuk melakukan al positif dan negatif. Tapi banyak orang yang
menapsirkan bahwa napsu itu senderung pada hal-hal yang negatifnya saja. Dengan napsu inilah
manusia sering tidak kontrol untuk melakukan sesuatu tanpa berfikir (rasio) apakah yang
dilakukannya itu benar atau salah ? manusia sering bertindak sesuai dengan keinginan semata
tanpa melihat aturan yang ada. Sebagai contoh, penomena yang sekarang banyak terjadi
dikalangan remaja yaitu “pergaulan bebas”. Pergaulan bebas merupakan satu masalah besar bagi
lingkungan terutama lingkungan masyarakat. Karena dengan masalah ini akan mengakibatkan
dampak yang sangat patal. Untuk lebih jelasnya insya Allah akan penulis paparkan pada bab II.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH DAN SOLUSINYA

A.     Pembahasan Masalah
Sesuai dengan masalah yang penulis angkat tentang “pergaulan bebas” yang sedang
marak dibicarakan oleh masyarakat khususnya masyarakat di daerah pedesaan, karena dengan
pergaulan bebas akan menimbulkan dampak yang sangat patal terutama bagi kalangan remaja.
Dengan pergaulan bebas inilah manusia akan menghalalkan segala cara untuk memuaskan
nafsunya dan melihat aturan yang ada. Manusia merasa bebas melakukan apa saja, sehingga
akibat pergaulan bebas itulah banyak terjadi pemerkosaan dan sek di luar nikah. Sekarang tidak
hanya orang dewasa (17 tahun ke atas) yang melakukan hal itu, tapi anak yang baru berusia 8
tahun juga sudah banyak yang diperkosa. Masih mending pemerkosaan itu dilakukan oleh orang
yang tidak mempunyai hubungan darah, lebih parah lagi pemerkosaan dilakukan oleh ayah
terhadap anaknya, naudzubillah …

Padahal Allah telah menjelaskan dalam QS. 17 : 32 yang bunyinya “dan janganlah kamu
mendekati zina, sesungguhnya jinah itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk”.

Dari ayat di atas jelas bahwa mendekati jinah itu dilarang oleh agama apalagi melakukan
jinahnya (kumpul kebo/ pemerkosaan).
Tapi mengapa sekarang ini dengan pergaulan bebas sepertinya merasa sangat bangga
dan seolah –olah perbuatan itu diperbolehkan ?

Kita lihat fenomena yang terjadi dilingkungan kita (perkotaan) mulai dari pergaulan
anak SMP sampai pergaulan makhluk. Pergaulannya itu tidak mencerminkah orang yang
berpendidikan. Maka pantas jika sekarang masalah pemerkosaan/ seks di luar nikah terus
meningkat.

Beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya :


a.        Teknologi semakin canggih
Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi pun semakin berkembang dan canggih. Tapi
yang disesalkan dengan perkembangan teknologi tersebut masyarakat menyalah gunakannya.
Dampak dari teknologi itu lebih cenderung pada hal-hal negatif. Misalnya TV dan HP, melalui
TV masyarakat tidak hanya meniru gaya hidup dan pergaulan para artis. Maka pantas jika
sekarang di daerah-daerah terpencilpun sudah banyak terjadi masalah yang telah diuraikan di
atas.

b.        Faktor Pendidikan


Selain teknologi, timbulnya pergaulan bebas, seks si luar dan pemerkosaan karena
tingkat pendidikan yang masih rendah. Seperti telah diuraikan di atas jangankan orang yang
pendidikannya rendah, mahasiswa sekalipun masih banyak karena merasa bangga dengan
mahasiswanya. Mereka tidak menggunakan potensi (akal) untuk selalu berfikir dan bertindak
kearah yang benar. Mereka hanya mengikuti nafsu tanpa melihat aturan yang ada.

c.       Faktor Keluarga
Timbulnya pergaulan bebas juga disebabkan kurangnya perhatian dari keluarga,
karena perhatian keluarga sangat berpengaruh terhadap pendidikan dan tingkah laku. Dasar
pendidikan yang pertama dan yang paling kuat yaitu pendidikan yang didapat dari keluarga.

d.        Faktor Lingkungan


Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap tingkah laku dan kepribadian manusia.
Seperti pendapat Hornell Harts berpendapat bahwa kepribadian itu merupakan hasil dari potensi
warisan biologis dengan pengaruh lingkungan. Maka pantas banyak orang yang berpendidikan
terjerumus pada hal negatif, selain tidak bisa mengedalikan nafsunya juga dipengaruhi oleh
faktor lingkungan.

B.     Solusi (Pemecahan Masalah)


Setiap masalah pasti ada solusinya, begitu juga dengan masalah yang telah dipaparkan
diatas. Ada beberapa solusi untuk menghindari masalah tersebut diantaranya :

-         Pendidikan
Dengan pendidikan manusia akan menggunakan potensi (akal)nya untuk berfikir (rasio).
Walaupun seringkali potensi itu disertai dengan nafsu yang medorong untuk selalu melakukan
hal negatif. Tapi dengan ilmu dan disertai akal manusia akan memperkembangkan mana yang
harus dilakukan dan mana yang harus dihindari. Sehingga tidak akan terjerumus pada hal-hal
yang negatif karena ia akan tidak pada aturan yang telah ditetapkan.

 Diri Sendiri (Individu)


Individu akan menciptakan dalam dirinya suatu kesadaran diri mengenai miliknya sendiri
juga mampu menempatkan diri dalam dunia orang lain. Adapun ciri-ciri prilaku kesadaran diri :
Mengenal dan merasakan emosi diri sendiri, memahami penyebab perasaan yang timbul dan
mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakan. Jika individu sudah sadar akan dirinya maka ia
akan berfikir siapa saya ? dimana saya tinggal ? dan apa yang harus saya lakukan ?

 Lingkungan
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap tingkah laku manusia, walapun pendidikan dan
kesadaran pada dirinya sudah tumbuh tapi sedikit orang yang terjerumus pada hal negatif,
disebabkan karena pengaruh lingkungan yang sangat kuat. Kalau lingkungannya baik, aman
masyarakat patuh pada aturan maka tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Munculnya pergaulan bebas diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
 Faktor teknologi
 Faktor pendidikan
 Faktor keluarga
 Faktor lingkungan
Faktor-faktor di atas yang banyak mentransfer budaya-budaya luas yang tidak sesuai
dengan kaidah atau aturan agama dan juga pemerintah,  terutama faktor teknologi. Budaya itu
sengaja dikemas menjadi sesuatu yang dianggap funk atau menyenangkan sehingga siapapun
yang tidak berkiblat padanya akan dianggap kuno. Padahal di dalam kemasan yang indah itu
orang-orang luar (Yahudi) sengaja mengirimkan berjuta keburukan untuk menghancurkan moral
bangsa kita (Indonesia) sebagai umat islam.

B.      Saran
Kita semestinya sadar tahan pernah ada kebaikan pada sesuatu yang dilarang agama,
seindah dan semanis apapun itu hanya akan berlaku sementara.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen PLSBT UPI, 2005. Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung.

Drs. Astim Riayanto, SH, MH, 2000. Penerbit Yapemdo Bandung.

M. Quraish Shihab. 1999. Fatwa-fatwa Seputar Ibadah dan Muammalah. Penerbit : Mizan.

Anda mungkin juga menyukai