Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Data yang
Aceh. Hasil penelitian dibahas secara sangat mendalam dan konseptual berdasarkan
Berikut ini diuraikan secara rinci tentang hasil penelitian dan pembahasan.
A. Hasil Penelitian
dari pada peneliti itu sendiri, yaitu tentang Gaya kepemimpinan dalam meningkatkan
Adapun hasil dari ke dua penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
terlebih dahulu penulis ingin membahas kembali arti dari pada kepemimpinan itu yang
seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu, bawahan
dipimpin dari bukan dengan jalan menyuruh atau mondorong dari belakang. Antara
pemimpin dengan yang dipimpin menurut rules of the game yang telah disepakati
55
56
keseluruhannya.
aktivitas tertentu yang diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan”. Dalam
tetapi yang cakap, pintar dan pandai mengimplementasikan kebijakan yang ada serta
yang telah tertuang pada kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah dan apa
Gaya kepemimpinan kepala sekolah berawal dari pada latar belakang keluarga,
pendidikan, dan sosial. Sehingga lahirlah pola fikir yang tertuang dalam jiwa dan
tingkah laku di dalam memimpin. Namun kepala sekolah itu harus memimpi sesuai
dengan keadaan yang berlaku pada masa saat ini. Kepala sekolah SD Negeri 56
adalah yang ditunggu oleh guru-guru yang ada di sekolah, kemuadian barulah
kita masuk kepada program, kita lakukan musyawarah setelah saya mencari
dan menilai kekurangan yang dialami oleh guru sekarang ini.
Daripernyataan di atas maka dapat kita tarik pula kesimpulan bahwa menjadi
kepala sekolah itu harus menjadi kepala sekolah yang di rindukan oleh para guru-
guru, murid-murid dan lain sebagainya. Hal ini akan tercapai apabila gaya
kepemimpinan kepala sekolah itu mampu mengayaumi seluruh anggota dari pada
pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia
yang akan mempengaruhi perilaku dengan orang yang perilakunya akan dipengaruhi
atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran,
perasaan, sikap, dan perilaku organisasinya Nawawi. (2003: 113) menyatakan: “Gaya
mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi”.
dengan memberikan contoh terlebih dahulu kepada bawahan atau memberikan suri
tauladan yang bagus, hal ini sesuai dengan apa yang peneliti dapatkan denga hasil
terlebih dahulu kepada bawahan dengan harapan seluruh bawahan mampu mengikuti
apa yang terbaik dari pada kepribadian seorang kepala sekolah. Hal ini juga sesuai
Pendekatannya pertama sekali kinerja Kepala sekolah, tingkah laku dia dan
dia menampakkan tingkahlaku baik terhadap orang lain, dengan baiknya
tingkah laku itu dengan sendirinya guru itu akan mengkutinya.
Dari pernyataan di atas maka apa yang dikatakan oleh kepala sekolah.
Selanjutnya ketika gaya kepemimpinan ataupun teori, maka kita akan pada
pelaksanaan program apa yang sudah dilakukan. Di sini peneliti menemukan dari pada
Ini sebenarnya ini gaya sebagaimana yang telah diatur, dia menjalankan
tugas sebagaimana yang telah ditentukan misalnya disiplin datang, pergi
dan pulang. Dan di sini dari pengamatan kami kierja kepala sekolah yang
ada disini bagus, dan inerjik karna beliau juga masih muda, Selalu
mengadakan rapat, memberi tahu, memberikan pelatihan-pelatihan,
membuat KKG dan melakukan evaluasi setiap 3 bulan 1 kali.
Dari pernyataan di atas bahwa kepala sekolah ini sangat masih muda jadi
kerjanya masih semangata sekali, dan kepala sekolah juga selalu mencari tahu inforasi
terbaru tentang pendidikan dan diberitahukan kepada guru dan rekan kerja yang ada di
sekolah tentang bagaimana dunia pendidikan terkini dan bagian mana saja yang harus
ditingkatkan, kepala sekolah melakukan ini dengan mengadakan rapat rutin seperti
tiga bulan satu kali guna mengevaluasi kinerja dan pemahaman guru, sehinggajika ada
59
guru yang perlu dibina maka akan di lakukan pembinaan dengan mengikut sertakan di
memberikan pelatihan. Ini sesuai dengan apa yang peneliti temukan dari hasil
Itu biasanya diadakan digugus kami selalu diadakan acara di KKG biasanya
menyusun program, RPP dan silabus, dan juga pertemuan-pertemuan untuk
peningkatan guru dalam proses PBM. Kemudian, Yang sudah jelas sebagai
seorang guru harus memperbaiki diri mencari ilmu yang terkini,terbaru
dengan mengikuti berbagai pelatihan, dan Biasanya kami dibimbing atau
dipanggil narasumber dari luar.
Dari penjelasan diatas jelas apa yang dilakuakan kepala sekolah mampu
meningkatkan kinerja guru yang ada disekolah tersebut ditambah lagi kepala sekolah
pendidikan yang lebih tinggi, sebagaimana yang di katakan oleh pengawas: “Selalu
sekarang ini, dan kepala sekolah datang memberikan pelatihan kepada guru.
Disamping itu pula kepala sekolah meningkatkan kinerja guru dengan apa
yang telah diatur dari atasan. Kepalasekolah melakukan peningktan terhadap kinerja
guru karena guru merupakan ujung tombak dalam pendidikan oleh karenanya guru
dituntut untuk memiliki kinerja yang baik. Untuk dapat memberikan kinerja yang baik
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
60
nasional (Undang-Undang Nomer 14 Tahun 2005 tentang Guru Dosen pasal 8).
Kesemua persyaratan tersebut menjadi dasar bagi guru untuk menjalankan tugas dan
tanggung jawab yang diembannya. Sebagai seorang yang dianggap menjadi sosok
yang penting dalam pendidikan, guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang begitu
hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Sehubungan
dengan itu fungsi manajemen guru sebagai tenaga kependidikan disekolah yang harus
memotivasi tenaga kependidikan dalam hal ini guru-guru sekolah guna tercapainya
tujuan individu, kelompok, dan organisasi. Peran kepala sekolah dalam meningkatkan
dalam hal ini guru setidaknya memiliki 7 kegiatan utama yang diberikan oleh kepala
kependidikan”.
yang tertuang di dalam kompetensi kepala sekolah. Menurut Karwati dan Priansa,
61
a. Kompetensi Kepribadian
diri sebagai kepala sekolah, bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan
kepala sekolah serta memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
b. Kompetensi Manajerial
budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik,
c. Kompetensi Kewirausahaan
d. Kompetensi Supervisi
dan teknik supervisi yang tepat dan menindaklanjuti hasil supervisi akademik
e. Kompetensi Sosial
sejak lahir hingga meninggal manusa perlu dibantu atau kerjasama dengan manusia
lain, segala kebahagiaan yang dirasakan manusia pada dasarnya adalah berkat bantuan
dan kerjasama dengan manusia lain. Kompetensi sosial adalah kemampuan seseorang
Kompetensi kepala sekolah yang telah dijelaskan diatas tentunya akan sangat
sekolah harus mampu memberdayakan dan mengelola sumber daya yang dimiliki
sekolah secara optimal yang utamanya yaitu tenaga pendidik/guru. Kepala sekolah
harus mampu menggerakkan guru agar guru tersebut secara sukarela tanpa ada
Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan banyak orang pasti pasti memiliki
kendala dan hambatan,setiap sekolah pasti berbeda kendalanya yang dihadapi karna
dihadapi oleh kepala sekolah tentunya pasti ada, karena setiap pekerjaan harus
63
memiliki hambatan, dan setiap pekerjaan pasti juga memiliki ujian-ujian tujunnya
secara tidak langung adalah untuk meningkatkan kedewasaan terhadap pola fikir
seseorang, dan bagaimana setiap dari kita dalam menyikapi dari itu semua. Kepala
terhadap perkembangan kecanggihan yang ada pada dunia pendidikan saat ini, salah
satu di antaranya adalah menggunakan teknologi terkini yang mana pada dasarya
sekolah juga mengatakan hala yang sama: “Hambatan-hambatan kecil itu ada namun
tugas kita adalah untuk menyelesaikan ini,dan mudah-mudahan sampai saat ini belum
B. Pembahasan
yang telah tertuang padakompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah dan apa
Gaya kepemimpinan kepala sekolah berawal dari pada latar belakang keluarga,
pendidikan, dan sosial. Sehingga lahirlah pola fikir yang tertuang dalam jiwa dan
tingkah laku di dalam memimpin. Namun kepala sekolah itu harus memimpi sesuai
keterbukaan antara bawahan dan atasan seperti yang dikatakan, Kepimimpinan yang
saya terapkan disini adalah kepimimpinan yang berlandaskan atas dasar keterbukaan
dalam meningkatkan kinerja guru adalah, sebisa mungkin kita melakukan pendekatan
kepada guru agar terjalinnya komunikasi yang begitu baik, bagaimana saya
menjadikan kepala sekolah itu adalah yang ditunggu oleh guru-guru yang ada di
sekolah, kemuadian barulah kita masuk kepada program, kita lakukan musyawarah
setelah saya mencari dan menilai kekurangan yang dialami oleh guru sekarang ini.
pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia
lihat. Miftah (2007: 49) menyatakan: “Usaha menyelaraskan persepsi diantara orang
yang akan mempengaruhi perilaku dengan orang yang perilakunya akan dipengaruhi
atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran,
65
perasaan, sikap, dan perilaku organisasinya Nawawi. (2003: 113) menyatakan: “Gaya
mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi”.
peningkatan kierja guru melalui gaya kepemimpinan sudah mulai dilakukan dan sudah
mulai berjalan. Kepala sekolah dalam melakukan fungsinya sebagai educator, kepala
sekolah memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan manajemen guru-
pembelajaran yang menarik, seperti team teaching, moving class, dan mengadakan
program akselerasi (acceleration) bagi peserta didik yang cerdas diatas normal”.
hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Sehubungan
dengan itu fungsi manajemen guru sebagai tenaga kependidikan disekolah yang harus
memotivasi tenaga kependidikan dalam hal ini guru-guru sekolah guna tercapainya
tujuan individu, kelompok, dan organisasi. Peran kepala sekolah dalam meningkatkan
kependidikan di Indonesia dalam hal ini guru setidaknya memiliki 7 kegiatan utama
66
yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru, yaitu perencanaan tenaga
organisasi sekolah, maka kepala sekolah memegang peran penting dalam memimpin,
organisasi sekolah”. Sudah jelas suatu kemajuan dan kemunduran suatu proses
administrator, supervisior, dan leader. Jelas bahwa dari fungsi kepala sekolah tersebut
pembelajaran yang bermutu dan tentu juga terlebih dahulu mutu gurunya harus
ditingkatkan.
akademis dan non akademis, dibutuhkan kompetensi kepala sekolah yang sangat
mumpuni. Dengan kompetensi tersebut apa yang diinginkan oleh masyarakat dan
orang tua murid yaitu tercapainya keberhasilan pendidikan di sekolah dapat terwujud.
dikatakan kepada guru yang profesional. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang sangat
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Guru yang dikatan sebagai
tenaga profesional mengandung arti bahwa pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh
pendidikan sesuai denga persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan
tertentu.
masyarakat bahwa dia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya”.
Masyarakat terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-
hari, apakah ada yang patut diteladani atau tidak. Bagaimana seorang guru dapat
dorongan kepada anak didiknya, dan bagaimana cara guru berpakaian dan berbicara
serta cara bergaul baik dengan siswa, temantemannya serta anggota masyarakat, dan
guru profesional semestinya harus memiliki semua kompetensi. Terlepas setuju atau
tidak setuju terhadap empat kompetensi guru tersebut, karena secara resmi mereka
telah menjadi legilasi dan regulasi yang harus ditaati. Sebagaimana yang telah
dan kompetensi sosial sebagai bagian dari kemampuan profesional guru. Oleh karena
itu salah satu indikator guru yang profesional bisa kita lihat dari guru yang sudah
disertifikasi.
Profesionalisme guru sering sekali dikaitkan dengan tiga faktor yang cukup
penting, yaitu kompetensi guru, sertifikasi guru, dan tunjangan profesi guru. Ketiga
(Sagala, 2013: 65) menyatakan: “Terdapat empat hal yang harus di pahami; (1)
akademik; dan (4) tanggung jawab moral serta pertanggung jawaban jabatan”. Untuk
dasarnya adalah pengajaran yang merupakan bagian profesi yang memiliki ilmu
Oleh karena itu seseorang yang bekerja di institusi pendidikan dengan tugas mengajar
jika diukur dari teori dan praktik tentang suatu pengetahuan yang mendasarinya, maka
guru yang memiliki hubungan baik dengan peserta didik, para guru melaksanakan
tugasnya dengan penuh gairah, keriangan, kecekatan, dan metode yang bervariasi
pendidik yang profesional harus memberi bantuan sampai tuntas kepada peserta didik.
Jadi guru yang profesional tidak hanya terkosentrasi pada materi pelajaran, tetapi
yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam menigkatan kinerja guru adalah masih
kurangnya atau lambatnya pengetahuan terkini, ini semua salah satu penyebabnya
69
yang ada.
menjadi lebih baik pada dunia pendidikan pada saat ini, dan juga hambatan yang ada