Di susun oleh:
Nuraeni Tri Wulandari (21030386)
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Makalah ini dibuat sedemikian rupa untuk melengkapi tugas Mata Kuliah
Microleading dengan materi Konsep Dasar Kepemimpinan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah serupa di lain waktu.
KATA PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………... 1
1.3 Tujuan……………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………... 2
1.Kesimpulan……………………………………………………… 13
2.Saran…………………………………………………………….. 13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 14
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
PEMBAHASAN
Kepala sekolah sebagai pendidik, harus memiliki strategi yang tepat untuk
meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan disekolahnya. Menciptakan
iklim sekolah yang kondusif, memberi nasehat kepada warga sekolah, memberi
dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, dan seterusnya. Kepala sekolah
juga harus berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitnya
empat nilai, yaitu pembinaan mental, pembinaan moral, pembinaan fisik,
pembinaan artistik.
Sebagai edukator, kepala sekolah wajib menjalankan tugasnya yaitu :
2. Sebagai Manajer
Tugas kepala sekolah sebagai Manajer yaitu :
1) Memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif
untuk meningkatkan tenaga profesional di lingkungan sekolah.
2) Memberi kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan
profesinya.
3) Mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan pada setiap kegiatan.
3. Sebagai Administrator
4. Sebagai Supervisor
Kepala sekolah sebagai supervisor harus memerhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
Tugas kepala sekolah sebagai supervisor yaitu memberi masukan kepada tenaga
kependidikan yang masih dirasa perlu dibenahi, dibina dan ditingkatkan
kemampuan dan ketrampilannya. Tindakan ini untuk mencegah agar para tenaga
kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati
melaksanakan pekerjaannya.
5. Sebagai Leader
6. Sebagai Innovator
Sebagai innovator, kepala sekolah harus memiliki staregi yang tepat untuk
menjalin hubungan harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru,
mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga
kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang
innovatif.
7. Sebagai Motivator
Pengertian Kompetensi
Menurut Purwadarminta dalam kamus umum Bahasa Indonesia,
“Kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau
memutuskan sesuatu hal”. Kompetensi yang ada dalam Bahasa Inggris adalah
competency atau competence merupakan kata benda, menurut William D. Powell
dalam aplikasi Linguist Version 1.0 (1997) diartikan :
Kata sifat dari competence adalah competent yang berarti cakap, mampu,
dan tangkas Sagala (2009:126) menyatakan bahwa kompetensi adalah
“Seperangkat pengetetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki oleh
kepala sekolah dalam melaksankan tugas dan tanggungjawabnya.
a. Kepribadian,
b. Manajerial,
c. Kewirausahaan,
d. Supervisi, dan
e. Sosial.
a) Kompetensi Kepribadian
1. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin.
2. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai
kepala sekolah.
3. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
4. Mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam
pekerjaan sebagai kepala sekolah.
5. Memiiki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
b) Kompetensi Manajerial
1. Mampu menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan
perencanaan.
2. Mampu mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan.
3. Mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber
daya manusia secara optimal.
4. Mampu mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber
daya manusia secara optimal.
5. Mampu mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal.
6. Mampu mengelola hubungan sekolah – masyarakat dalam rangka
pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah.
7. Mampu mengelola kesiswaan, terutama dalam rangka penerimaan
siswa baru, penempatan siswa, dan pengembangan kapasitas siswa.
8. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
9. Mampu mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
10. Mampu mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung kegiatan-
kegiatan sekolah.
11. Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan
pembelajaran dan kegiatan kesiswaan di sekolah.
12. Mampu menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam
menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.
13. Mampu menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif bagi
pembelajaran siswa.
14. Mampu mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan.
15. Terampil dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi
peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah.
16. Terampil mengelola kegiatan produksi/jasa dalam mendukung sumber
pembiayaan sekolah dan sebagai sumber belajar sisiwa.
17. Mampu melaksana-kan pengawasan terhadap pelaksana-an kegiatan
sekolah sesuai standar pengawasan yang berlaku.
c) Kompetensi Kewirausahaan
Secara rinci kemampuan atau kinerja kepala sekolah yang mendukung terhadap
per-wujudan kompetensi kewirausahaan ini, di antara mencakup :
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat kami berikan adalah:
Kepala Sekolah dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab
sesuai tugas dan fungsinya guna untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Kepala sekolah diharapkan mampu memberi pengaruh yang baik dalam
menetapkan fungsi planning, organizing, actuating maupun controlling
demi pencapaian mutu pendidikan yang maksimal.
Daftar Pustaka