Anda di halaman 1dari 16

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok pada mata kuliah “Administrasi Pendidikan”

Dengan Dosen Pembimbing


“Drs. H. M. Yusuf Abdullah, MA”

Disusun Oleh :

KELOMPOK VI

ATIKA NURMALA SARI


RAHMAD HIDAYAT

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
LANGKAT
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr,wb.Segala puji kami haturkan kehadirat Allah SWT tuhan


semesta alam, karena atas rahmat dan petunjuknya kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah kami tentang “Kepemimpinan Pendidikan”. Shalawat serta salam tak lupa pula kita
haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang dalam naungan iman dan islam.

Penyusunan makalah mengenai “Kepemimpinan Pendidikan” ini merupakan tugas


kelompok kami dalam mata kuliah administrasi pendidikan. Dalam penyelesaian makalah ini,
kami banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan
yang menunjang.

Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa/i yang masih dalam proses pembelajaran,
penyusunan makalah ini masih banyak sekali kekurangan. Oleh karna itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran yang bersifat positif, guna penyusunan makalah yang
lebih baik untuk kedepannya. Dan tak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah ikut serta dalam penyusunan makalah kita ini. Sehingga kami dapat
menyelesaikannya tepat waktu.

Tanjung Pura, 19 Maret 2022

Kelompok VI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar belakang ........................................................................................................1


B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan penulisan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Defenisi kepemimpinan dan kepemimpinan Pendidikan........................................3


B. Model kepemimpinan Pendidikan...........................................................................4
C. Fungsi kepemimpinan Pendidikan...........................................................................5
D. Kekuasan dan pengaruh...........................................................................................6
E. Pengelolaan manusian.............................................................................................7
F. Kepengikutan...........................................................................................................8
G. Kepemimpinan dalam kelompok dan tim kerja.......................................................9
H. Ciri-ciri kepemimpinannya......................................................................................10

BAB III PENUTUP...........................................................................................................12

A. Kesimpulan..............................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu merencanakan dan


mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa pemimpin
boleh jadi manajer yang lemah apabila perencanaannya jelek yang menyebabkan
kelompok berjalan ke arah yang salah. Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim
kerja, namun mereka tidak berjalan kearah pencapaian tujuan organisasi. Guna menyikapi
tantangan globalisasi yang ditandai dengan adanya kompetisi global yang sangat ketat
dan tajam.

Sebuah sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik, sehingga memerlukan
tingkat koordinasi yang tinggi. Untuk membantu para kepala sekolah di dalam
mengorganisasikan sekolah secara tepat, diperlukan adanya satu esensi pemikiran yang
teoretis, seperti kepala sekolah harus bisa memahami teori organisasi formal yang
bermanfaat untuk menggambarkan kerja sama antara struktur dan hasil sekolah. Oleh
sebab itu dikatakan bahwa” keberhasilan sekolah adalah sekolah yang memiliki
pemimpin yang berhasil.

Keberhasilan pendidikan di sekolah juga sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala


sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah
merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan
kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan
pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana (Mulyasa 2004:25). Hal tersebut
menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala
sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Dalam
perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat memperhatikan
kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja guru selalu terjaga.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi kepemimpinan dan kepemimpinan Pendidikan?
2. Apa model kepemimpinan Pendidikan?
3. Apa fungsi kepemimpinan Pendidikan?
4. Apa kekuasan dan pengaruhnya?
5. Apa pengelolaan manusianya?
6. Apa kepengikutannya?
7. Apa kepemimpinan dalam kelompok dan tim kerjanya?
8. Apa ciri-ciri kepemimpinannya?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui defenisi kepemimpinan dan kepemimpinan Pendidikan
2. Mengetahui model kepemimpinan Pendidikan
3. Mengetahui fungsi kepemimpinan Pendidikan
4. Mengetahui kekuasan dan pengaruhnya
5. Mengetahui pengelolaan manusianya
6. Mengetahui kepengikutannya
7. Mengetahui kepemimpinan dalam kelompok dan tim kerjanya
8. Mengetahui ciri-ciri kepemimpinannya

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi kepemimpinan dan kepemimpinan Pendidikan

Kepemimpinan (Leadership) merupakan salah satu yang sangat vital bagi


terlaksananya fungsi-fungsi manajemen. Pengertian umum pendidikan adalah
kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi,
mendorong, mengajak, menuntun, menggerahkan, dan kalau perlu memaksa orang
atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu
yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Menurut Ralp M. Stogdill, kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-


kegiatan kelompok yang diorganisis menuju kepada penentuan dan pencapaian tujuan.
Sondang P. Siagian, kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak dari pada
semua sumber-sumber, dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi. Mardjin syam
(1966) mengartikan kepemimpinan sebagai keseluruhan tindakan guna mempengaruhi
serta mengingatkan orang, dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan, atau dengan
definisi yang lebih lengkap dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah proses
pemberian jalan yang mudah dari pada pekerjaan orang lain yang terorganisir dalam
organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.1

Sedangkan “Pendidikan” mengandung arti dalam lapangan apa dan dimana


kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri-ciri
yang harus dimiliki oleh kepemimpinan itu.

Dengan demikian Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk


menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.2

1
Mujamil Qomar, 2007, Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan
Islam, Jakarta: Erlangga, hal. 268.
2
Syahrizal Abbas, 2009, Manajemen Perguruan Tinggi: Beberapa Catatan, Ed. Revisi, Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, hal. 13.

3
B. Model kepemimpinan Pendidikan

Ada beberapa model kepemimpinan yang akan dibahas dalam bab pembahasan
ini, juga akan dijelaskan pengertian setiap model kepemimpinan tersebut diantaranya:

1. Manajerial (managerial)
2. Partisipatif (participative)
3. Transformasional (transformational)
4. Interpersonal (interpersonal)
5. Transaksional (transactional)
6. Post modern
7. Kontingensi (contingency)
8. Moral (moral)
9. Pembelajaran (instructional)
a. Manajerial (managerial)
 Fokus seorang pemimpin adalah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dengan kompetensinya.
 Otoritas dan pengaruh bersifat formal, hierarkis dan birokratis
b. Partisipatif (participative)
 Proses pengambilan keputusan secara kelompok
 Keterlibatan menimbulkan sikap demokratis, meningkatkan keefektifan
tim dan lembaga serta bertanggungjawab.
 Rasa betanggungjawab dapat menimbulkan rasa memiliki
 Rasa memiliki dapat menimbulkan turut memelihara.
c. Transformasional (transformational)
 Model yang komprehensif menggunakan pendekatan normatif
 Model ini lebih sentralistik, lebih mengarahkan, lebih mengontrol sistem
 Model cenderung berbuat sewenang-wenang karena kepemimpinan yang
kuat, berani berkorban sebagai pahlawan, karismatik, dan konsisten
dengan teman sejawat dalam berbagai nilai dan kepentingan umum.
 Jika model berjalan optimal, mampu melibatkan stakeholders dalam
mencapai tujuan

4
d. Interpersonal (interpersonal)
 Lebih menekankan pada hubungan dengan teman sejawat dan hubungan
antar pribadi.
e. Transaksional (transactional)
 Hubungan antara pemimpin dengan bawahan berdasarkan kesepakatan
nilai atau proses pertukaran (transaksi uang)
 Transaksi diharapkan dapat menguntungkan kedua belah pihak
f. Post modern
 Mengizinkan menggunakan kepemimpinan demokratis
 Fokusnya pada visi yang dikembangkan oleh pemimpin
 Pemimpinan penuh perhatian pada budaya dan lambang-lambang makna
yang dibentuk oleh individu atau kelompok
 Berfokus pada interpretasi individu
g. Kontingensi (contingency)
 Berfokus pada situasi dan mengevaluasi bagaimana
 menyesuaikan peilaku dengan lingkungan.
h. Moral (moral)
 Berfokus pada nilai, kepercayaan, etika
 Berdasarkan pada rasional normatif, rasional berdasarkan pertimbangan
benar dan salah
i. Pembelajaran (instructional)
 Fokus pada bagaimana meningkatkan proses dan hasil pembelajaran3

C. Fungsi kepemimpinan Pendidikan

Fungsi utama pemimpin pendidikan, antara lain :

1. Pemimpin membantu tercapainya suasana persaudaraan, kerjasama, dengan penuh


rasa kebebasan.

3
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/02/model-model-kepemimpinan-pendidikan/ (di
akses pada tanggal 19 Maret 2022)

5
2. Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam
memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan
menjelaskan tujuan.
3. Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu
membantu kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan
prosedur mana yang paling praktis dan efektif.
4. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bersama dengan
kelompok. Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari
pengalaman. Pemimpin mempunyai tanggung jawab untuk melatih kelompok
menyadari proses dan isi pekerjaan yang dilakukan dan berani menilai hasilnya
secara jujur dan objektif.
5. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mempertahankan
eksistensi organisasi.

Sedangkan dari definisi berikutnya memberikan indikasi bahwa :

1. Seorang pemimpin berfungsi sebagai orang yang mampu menciptakan perubahan


secara efektif di dalam penampolan kelompok.
2. Seorang pemimpin berfungsi menggerakan orang lain, sehingga secara sadar
orang lain tersebut mau melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.4

D. Kekuasan dan pengaruh


1. Keahlian dan pengetahuan

Keahlian dan pengetahuan yang dimaksud di sini adalah latar belakang pendidikan
atau ijazah yang dimilikinya, sesuai tidakna latar belakang pendidikan itu dengan
tugas-tugas kepemimpinan yang menjadi tanggung jawabannya, pengalaman kerja
sebagai pemimpin, apakah pengalaman yang telah dilakukannya mendorong dia untuk
memperbaiki dan mengembangkan kecakapan dan keterampilanya dalam memimpin.

4
Syahrizal Abbas, 2009, Manajemen Perguruan Tinggi: Beberapa Catatan, Ed. Revisi, Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, ibid hal. 24.

6
2. Jenis pekerjaan atau lembaga tempat pemimpin itu melaksanakan tugas
jabatannya.

Tiap organisasi atau lembaga yang tidak sejenis memiliki tujuan yang berbeda,
dan menuntun cara-cara pencapaian tujuan yang tidak samma. Oleh karena itu, tiap
jenis lembaga memerlukan perilaku dan sikap kepemimpinan yang berbeda pula.

3. Sikap-sikap kepribadian pemimpin

Kita mengetahui bahwa secara psikologi manusia itu berbeda-beda sifat, watak, dn
kepribadiannya. Ada yang selalu bersikap keras dan tegas, tetapi ada pula yang lemah
dan kurang berani. Dengan adanya perbedaan-perbedaan watak dan kepribadian yang
dimiliki oleh masing-masing pemimpin, meskipun beberapa orang pemimpin
memiliki latar pendidikan yang sama dan diserahi tugas pemimpin dalam lembaga
yang sejenis, karena perbedaan kepribadiannya akan menimbulkan perilaku dan sikap
yang berbeda pula dalam menjalankan kepemimpinannya.5

E. Pengelolaan manusia
1. Desain pekerjaan

Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorng individu


atau untuk kelompok karyawan secara organisaasional. Tujuannya adalah untuk
mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan
organisasi, teknologi dan keperilakuan.

2. Analisis pekerjaan

Analisis pekerjaan mencangkup dua unsure, yaitu; uraian pekerjaan dan


spesifikasi pekerjaan. Uraian memperhatikan isi pekerjaan, tugas-tugas dan tanggung
jawab. Spesifikasi menekankan kepada pengalaman, pendidikan dan keterampilan
yang harus dimilikioleh jabatan atas pekerjaan itu

5
http://kyoto-minsaikita.blogspot.com/2016/03/makalah-kepemimpinan-pendidikan.html (di akses
pada tanggal 19 Maret 2022)

7
Ada beberpa elemen keperilakuan yang dipertimbangkan dalam desain pekerjaan,
yaitu;

a. Otonomi, tanggung jawab atas apa yang dilakukan


b. Variasi, adanya kombinasi dalam bekerja agar tidak menjenuhkan dan
membosankan
c. Adentitas tugas, agar timbul kepuasan dalam bekerja
d. Umpam balik, seberapa baik pelaksanaan pekerjaan, maka keryawan akan
mempunyai pedoman atau motivasi untuk melaksanakan dengan lebih baik6

F. Kepengikutannya
1. Kepengikutan Berdasarkan Naluri

Dalam klasifikasi ini, terjadinya kepengikutan pada sejumlah orang disebabkan


timbulnya dorongan untuk menaruh kepercayaan kepada seseorang, sehingga mereka
bersedia untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu yang dikehendaki orang yang
memperoleh kepercayaan itu. Orang yang menerima kepercayaan itu diakui sebagai
pemimpin karena dianggapnya mampu melindungi kepentingan atau mewujudkan
aspirasi orang-orang yang menaruh kepercayaan tadi.Kepemimpinan dan
kepengikutan jenis ini dinamakan kepemimpinan kharismatik (charismatic
leadership).

2. Kepengikutan Berdasarkan Tradisi

Kepengikutan ini timbul disebabkan adanya kebiasaan secara turun menurun.


Kepengikutan jenis ini terdapat baik dalam masyarakat skala besar seperti negara,
maupun dalam skala kecil seperti desa. Dalam kepengikutan jenis ini, orang-orang
yang menjadi pengikutnya tidak melakukan penilaian terhadap benar salahnya atau
baik buruknya kebijakan yang dijalankan pemimpin.

3. Kepengikutan Berdasarkan Agama

Para pengikut berdasarkan agama acapkali bersifat fanatik, berani mati, karena
matinya itu demi Tuhan penguasa dunia akhirat. Khalayak yang menjadi pengikut
pimpinannya berdasarkan agama menganggap bahwa pimpinannya itu adalah orang

6
Ngalim Purwanto, 2008, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
hal 31.

8
yang dapat diandalkan dan dapat dipercaya, karena sebagai tokoh agama ia selain
menguasai ketentuan-ketentuan agama mengenai apa yang harus dilakukan dan mana
yang tidak boleh dilakukan, ia sendiri yang pertama-tama akan mematuhinya.

G. Kepemimpinan dalam kelompok dan tim kerjanya

Sejalan dengan pikiran diatas, maka sebaiknya kita mulai dari pemahaman atas
difinisi kelompok. Kelompok adalah dapat dipikirkan sebagai dua orang atau lebih
yang saling berintraksi satu sama lainnya dan setiap orang satu sama lain dapat saling
mempengaruhi, sehingga dalam studi mengenai kepemimpinan kita temukan tiga
aspek yaitu 1) terkait dengan difinisi kedalam konsep korporasi yang mengungkapkan
pengruh diantara pemimpin dan pengikut ; 2) anggota kelompok saling berintraksi
dan mempengaruhi ; 3) difinisi yang tidak perlu memperhatikan keterbatasan individu
dalam satu kelompok, dimana setiap orang dapat saja mlik klompok yang terkait
dalam pengelompokan kegiatan..

Dari uraian diatas, harus dipahami pula perbedaan pemahaman arti kelompok
dengan tim. Setiap orang tahu apa itu tim, tapi perlu diingat bahwa membentuk tim
tidak sekadar hanya dalam mengumpulkan orang karena dapat dibentuk berdasarkan
fungsi, beban kerja, suasana keharmonisan, penunjukan, secara sukarela, buku
pedoman. Jadi membentuk tim bukan sekedar membagi tugas melainkan jenis peran
di dalam tim yang biasa disebut dengan driver , planner, enabler , exec dan controller.
Jadi tim adalah sekelompok orang yang bekerja sama sesuai dengan peran yang
dibutuhkan karena sifat spesialisasinya.

Dengan demikian membangun tim dan karetristik tim yang benar-benar mampu
bekerja dapat dipahami melalui model kepemimpinan kedalam tim yang efektif yang
disebut dengan „Systems Approach to Teams“ (input – proses – outputs).7

7
Wahjosumidjo, 2002, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. hal. 67

9
H. Ciri-ciri kepemimpinannya

Berdasarkan konsep, sifat, sikap, dan cara-cara pemimpin tersebut melakukan dan
mengembangkan kegiatan kepemimpinan dalam lingkunagn kerja yang dipimpinnya,
maka kepemimpinan pendidikan dapat diklasifikasikan kedalam 4 tipe, yaitu :

1. Ciri otoriter

Tipe kepemimpinan otoriter disebut juga tipe kepemimpinan “outhoritarian”.


Dalam kepemimpinan yang otoriter, pemimpin bertindak sebagai diktator
terhadap anggota-anggota kelompoknya. Dominasi yang berlebihan mudah
menghidupkan oposisi atau menimbulkan sifat apatis, atau sifat-sifat pada
anggota-anggota kelompok terhadap pemimpinnya.

2. Ciri “Laissez-faire”

Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memberikan


kepemimpinannya, dia membiarkan bawahannya berbuat sekehendaknya.
Pemeimpin sama sekali tidak memberikan kontrol dan koreksi pekerjaan
bawahannya. Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan sepenuhnya kepada
bawahannya tanpa petunjuk atau saran-saran dari pemimpin. Tingkat keberhasilan
organisasi atau lembaga semata-mata disebabkan karena kesadaran dan dedikasi
beberapa anggota kelompok, dan bukan karena pengaruh dari pemimpin. Struktur
organisasinya tidak jelas dan kabur, segala dilakukan tanpa rencana dan tanpa
pengawasan dari pemimpin.

3. Ciri Demokratis

Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinanya bukan


sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin ditengah-tengah anggota
kelompoknya. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi anggota-
anggotanya agar bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam
tindakan dan usaha-usahanya ia selalu perpangkal pada kepentingan dan
kebutuhan kelompoknya, dan mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan
kelompoknya.

10
4. Ciri Pseudo-demokratis

Tipe ini disebut juga demokratis semu atau manipulasi diplomatik. Pemimpin
yang bertipe peseudo demokratis hanya tampaknya saj bersifat demokratis
padahal sebenarnya dia bersikap ookratis. Misalnya jika ia mempunyai ide-ide,
pikiran, konsep-konsep yang ingin diterapkan di lembaga yang dipimpinnya,
maka hal tersebut didiskusikan dan dimusyawarahkan dengan bawahannya, tetapi
situasi diatur dan diciptakan sedemikian rupa sehingga pada akhirnya bawahan
didesak agar menerima ide/pikiran/konsep tersebut sebagai keputusan bersama.8

BAB III
8
Ngalim Purwanto, 2008, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
hal. 31.

11
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bertitik dari pemahaman mengenai konsepsi kepemimpinan sebagai suatu proses


bukan yang berkaitan dengan posisi, maka untuk dapat mengaktualisasi kedalam pola
pikir sebagai pemicu bersikap dan berperilaku untuk terus menumbuh kembangkan apa
yang disebut dengan „efektivitas pribadi“ artinya suatu kerangka untuk membangun
konsep diri yang berkelanjutan melalui suatu proses pemberdayaan pribadi dalam usaha
untuk menempatkan pada posisi daur hidup yang prima untuk mencapai keunggulan,
keseimbangan dan pembaharuan.

Oleh karena itu dibutuhkan pemikiran yang terfokuskan untuk mendalami apa yang
disebut pemimpin, pengikut dan situasi sebagai faktor penentu untuk mewujudkan
kepemimpinan yang efektif.

Jadi dengan mendalami faktor pemimpin, pengikut dan situasi berarti pula sebagai
langkah untuk meningkatkan efektivitas pribadi dari impian menjadi satu kenyataan
sebagai aktualisasi diri kedalam Kredibilitas (bagaimana pemimpin mendapatkan
kepercayaan dan keyakinan dari stakeholders), Kebiasaan (mendewasakan intelektual,
emosional, sosial dan rohaniah untuk mencoba mencari arti dalam hidup ini dan
mengkomunikasikannya hasil guna yang dicapai kepada orang lain secara prakmatis) dan
Proaktivitas (kemampuan menganalisa dan diagnosis terhadap persoalan potensial untuk
menghindari masalah dan mengidentifikasi peluang)

B. Saran

Semoga dengan selesainya tugas makalah ini dapat kita dapat mengambil ibrahnya,
dan dapat mengetahui tentang Kepemimpinan Dalam Pendidikan, sehingga kita dapat
menambah wawasan lebih luas terhadap Administrasi dan Supervisi Pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

12
Abbas Syahrizal, , Manajemen Perguruan Tinggi: Beberapa Catatan, Ed. Revisi,
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup2009,

Ngalim Purwanto, , Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2008

Purwanto Ngalim, , Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya 2008,

Qomar Mujamil, Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru Pengelolaan Lembaga


Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga 2007,.

Wahjosumidjo, , Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada


2002.

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/02/model-model-kepemimpinan-
pendidikan/

http://kyoto-minsaikita.blogspot.com/2016/03/makalah-kepemimpinan-
pendidikan.html

13

Anda mungkin juga menyukai