Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN (KASUS SEKOLAH )


DOSEN PENGAMPU : Prof.Samsu,S.Ag.,M.PdI.,Ph.D

Kelompok 10

Disusun Oleh:

Ahmad Mursid (203220149)

Novi Andini (203220137)

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh, Segala puji Syukur saya panjatkan


kehadirat Tuhan Yang Maha Esa hingga saat ini diberikan Kesehatan dan umur Panjang
yang di sertai anugrah akal, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini
dengan judul Kepemimpinan Pendidikan (kasus sekolah).

kemudian saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Akhirnya tidak ada
manusia yang luput dari berbagai dari kesalahan dan kekurangan. Dengan segala
kerendahan hati,saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
dari pembaca untuk meningkatkan kualitas makalah ini dan makalah-makalah lainnya
pada waktu mendatang. Wassalamua’alaikum Warahmatullah wabarakatu.

ii
DAFTAR Isi

KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR Isi ................................................................................................. iii
BAB I ............................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................... 1
B. Rumus Masalah ................................................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah ................................................................................................................. 2

BAB II ........................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
A. Kepemimpinan Pendidikan ............................................................................................... 3
B. Kepemimpinan pendidikan Kepala Sekolah ..................................................................... 6
C. Studi Kasus Sekolah ........................................................................................................ 10

BAB III ........................................................................................................ 12


PENUTUP ................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kepemimpinan pendidikan di sekolah memiliki peran yang sangat strategis


dalam menentukan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Kepala sekolah
sebagai pemimpin pendidikan bertanggung jawab penuh untuk mengelola segala
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolahnya.

Berdasarkan materi perkuliahan Kepemimpinan Pendidikan, kepala sekolah


harus mampu berperan sebagai educator, manager, administrator, supervisor,
leader, innovator, dan motivator di sekolahnya. Peran-peran tersebut harus
dijalankan secara profesional untuk menghasilkan lembaga pendidikan yang
efektif dan efisien.

Namun pada kenyataannya, masih banyak kepala sekolah yang belum


maksimal dalam menjalankan peran kepemimpinannya. Beberapa permasalahan
yang sering muncul antara lain lemahnya pengelolaan tenaga pendidik dan
kependidikan, kurangnya pengawasan proses pembelajaran, pengelolaan sarana
prasarana yang kurang baik, serta belum optimalnya penciptaan budaya dan
iklim sekolah yang kondusif.

Kondisi tersebut tentu saja berdampak pada mutu lulusan yang dihasilkan.
Oleh karena itu, kepala sekolah dituntut untuk terus meningkatkan kapasitas
kepemimpinannya agar dapat menggerakkan seluruh potensi yang ada demi
tercapainya tujuan pendidikan di sekolah dengan optimal. Peningkatan kapasitas
dapat dilakukan melalui pelatihan, pendidikan lanjutan, seminar, lokakarya, dan
pengembangan diri lainnya.

Dengan kepemimpinan pendidikan yang kuat, visi misi sekolah dapat


terlaksana dengan baik. Siswa yang berkualitas dan berkarakter juga dapat
dihasilkan melalui proses pendidikan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu,
kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan harus senantiasa mengasah

1
kemampuan kepemimpinannya demi kemajuan lembaga pendidikan yang
dipimpinnya.

B. Rumus Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan pendidikan ?


2. Bagaimana peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di sekolah?
3. Apa saja gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan oleh kepala sekolah?
4. Kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh kepala sekolah dalam
kepemimpinan pendidikan?
5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan kepala
sekolah?
6. Bagaimana studi kasus kepemimpinan pendidikan di lingkungan sekolah?

C. Tujuan Masalah

1. Mendeskripsikan peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di


sekolah
2. Menganalisis gaya-gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan oleh kepala
sekolah
3. Mengidentifikasi kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah dalam
kepemimpinan pendidikan
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan
kepala sekolah
5. Membahas studi kasus kepemimpinan pendidikan di lingkungan sekolah

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Kepemimpinan Pendidikan
1. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
kepemimpinan secara umu didefenisikan sebagai kemampuan dalam
kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong,
mengajak, menuntun,menggerakkan, mengarahkan, dan kalau perlu memaksa
orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya terbuat
sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah
ditetapkan.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok


yang diorganisir menuju kepada penentuan dan pencapaian tujuan(Ralp
M.Stogdill). Kepemimpinan dalam organisasi berarti penggunaan kekuasaan dan
pembuatan keputusan-keputusan.(Robert Dubin). Kepemimpinan adalah
individu didalam kelompok yang memberikan tugas pengarahan dan
pengorganisasaian yang relevan dengan kegiatan-kegiatan kelompok(Fred
E.Fiedler).Sehingga,dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan
merupakan kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Soetopo dan Soemanto (1982)26 menjelaskan bahwa kepemimpinan


pendidikan adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang
lain untuk mencapai tujuan pendidikan secara bebas dan sukarela. Fenomena
kepemimpinan organissasi pendidikan dan administrasi adalah terkait dengan
kepemimpinan yang diterapkan dalam kegiatan orang dalam kedudukan sebagai
pengambil keputusan dalam berbagai jenjang organisasi pendidikan informal
yang berinteraksi dengan organisasi formal.

3
Adapun orang-orang yang terlibat dalam masalah itu adalah pengawas
pendidikan, kepala sekolah, direktur akademi, rektor perguruan tinggi, pimpinan
dalam organisasi guru, pimpinan dalam organisasi orang tua dan guru dan
pimpinan.

Kepemimpinan pendidikan merupakan sebagai suatu kemampuan dan


proses mempengaruhi, mengkoordinir dan menggerakkan orang-orang lain yang
ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran agar tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
Kepemimpinan pendidikan yang dijalankan oleh kepala sekolah atau pimpinan
lembaga pendidikan lainnya mengandung beberapa unsur yaitu:

a) Proses mempengaruhi para guru, pegawai, dan murid-murid serta pihak


terkait (komite sekolah dan orang tua siswa).
b) Pengaruh yang dimaksudkan agar orang lain melakukan tindakan yang
diinginkan.
c) Berlangsung dalam organisasi sekolah untuk mengelola aktivitas
pembelajaran.
d) Kepala sekolah diangkat secara formal oleh pejabat kependidikan atau
yayasan bidang pendidikan.
e) Tujuan yang akan dicapai melalui proses kepemimpinannya yaitu
tercapainya tujuan pendidikan lulusan berkepribadian baik dan
berkualitas.
f) Aktivitas kepemimpinan banyak orientasi hubungan manusia daripada
mengatur sumber daya material.

Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk mempengaruhi,


mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannya
dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan agar dapat dicapai tujuan
pendidikan/sekolah secara efektif dan efisien.

4
2. Gaya-gaya kepemimpinan pendidikan
1. Gaya kepemimpinan otoriter
 Pemimpin membuat keputusan secara sepihak tanpa melibatkan
bawahan
 Mengendalikan bawahan secara ketat
 Komunikasi satu arah dari atas ke bawah
2. Gaya kepemimpinan demokratis
 Memberi kebebasan yang terkendali pada bawahan
 Bawahan dilibatkan dalam pengambilan keputusan
 Komunikasi timbal balik antara pimpinan dan bawahan
3. Gaya kepemimpinan laissez-faire
 Pemimpin memberi kebebasan penuh pada bawahan untuk
mengambil keputusan
 Pemimpin hanya memberi arahan secara minimal
 Bawahan berinisiatif dan kreatif secara penuh
4. Gaya kepemimpinan transformasional
 Pemimpin memberi inspirasi dan memotivasi bawahan
 Menumbuhkan kesadaran pentingnya nilai, etika, dan tujuan
jangka panjang
 Mendorong bawahan untuk berkembang dan mencapai aktualisasi
diri
5. Gaya kepemimpinan transaksional
 Pemimpin memberi penghargaan dan hukuman untuk memotivasi
bawahan
 Fokus pada pencapaian target jangka pendek
 Hubungan bersifat transaksional antara pimpinan dan bawahan
6. Gaya kepemimpinan situasional
 Pemimpin menyesuaikan gaya kepemimpinan berdasarkan situasi
 Pemimpin fleksibel dan adaptif terhadap kondisi yang dihadapi

5
B. Kepemimpinan pendidikan Kepala Sekolah

Kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan yang dimiliki oleh


kepala sekolah untuk mempengaruhi, menggerakkan, membimbing,
mengarahkan dan mengendalikan seluruh sumber daya pendidikan yang ada di
sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan sekolah secara efektif dan
efisien.
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan proses mempengaruhi dan
menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua murid dan pihak terkait untuk bekerja
sama dalam mencapai visi, misi dan tujuan sekolah. Kepemimpinan kepala
sekolah mencakup kemampuan untuk membuat perencanaan,
mengorganisasikan kegiatan, menyelesaikan masalah, mengambil keputusan,
membangun tim kerja yang solid, dan menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif demi tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal.

Dengan kata lain, kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan kepala


sekolah untuk memimpin pengelolaan sekolah sehingga semua potensi sekolah
dapat berkembang dan dimanfaatkan secara maksimal untuk mencapai tujuan
pendidikan.

1. Tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan

a) Menyusun perencanaan sekolah.


Kepala sekolah bertugas menyusun perencanaan jangka pendek,
menengah dan panjang untuk menentukan arah pengembangan sekolah.
Perencanaan ini meliputi penyusunan visi, misi, tujuan sekolah, rencana
kerja tahunan, dan program pengembangan sekolah.
b) Mengorganisasikan kegiatan sekolah.

6
Kepala sekolah bertugas menyusun struktur organisasi sekolah,
pembagian tugas dan tanggung jawab, serta pengaturan kegiatan sekolah
secara sistematis. Tujuannya agar semua kegiatan sekolah dapat berjalan
efektif dan efisien.
c) Mengarahkan dan memberi supervisi pendidik dan tenaga kependidikan
Kepala sekolah bertugas mengarahkan para guru dan staf dalam
melaksanakan tugas mereka sehari-hari. Kepala sekolah juga harus
melakukan supervisi atau pembinaan untuk meningkatkan kinerja dan
profesionalisme guru dan staf.
d) Mengelola sumber daya sekolah.
Kepala sekolah bertugas mengelola sumber daya manusia, sarana
prasarana, dan sumber dana sekolah agar dapat dimanfaatkan secara
optimal untuk kegiatan belajar mengajar dan peningkatan mutu sekolah.
e) Menciptakan iklim dan budaya sekolah yang kondusif.
Kepala sekolah harus menciptakan suasana sekolah yang nyaman dan
kondusif agar proses belajar mengajar berjalan lancar. Kepala sekolah
juga membangun budaya disiplin, kerjasama, dan keunggulan di sekolah.
f) Melakukan evaluasi program sekolah
Kepala sekolah harus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan program kerja sekolah. Tujuannya untuk mengetahui
keberhasilan dan hambatan yang dihadapi dalam mencapai tujuan
sekolah.
g) Melakukan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait.
Kepala sekolah bertugas menjalin kerjasama dengan berbagai pihak
untuk mendapatkan dukungan bagi pengembangan sekolah.

1. Kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah.


Kompetensi kepala sekolah adalah kemampuan, pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki oleh kepala sekolah agar

7
dapat melaksanakan tugas kepemimpinan dan pengelolaan sekolah
secara efektif dan efisien.

Kompetensi kepala sekolah mencakup lima dimensi utama, yaitu:


1) Kompetensi kepribadian.
Kemampuan personal dan sosial yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa
serta menjadi teladan bagi warga sekolah.
2) Kompetensi manajerial.
Kemampuan mengelola sekolah meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan, dan penilaian terhadap
pengelolaan sekolah.
3) Kompetensi kewirausahaan.
Kemampuan menciptakan inovasi, memiliki motivasi kuat,
pantang menyerah, dan selalu mencari solusi terbaik dalam
mengelola sekolah.
4) Kompetensi supervisi pendidikan.
Kemampuan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap
proses belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan pendidikan di sekolah.
5) Kompetensi social.
Kemampuan membina hubungan sosial dan kerja sama dengan
masyarakat serta instansi terkait untuk memajukan pendidikan di
sekolah.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan kepala sekolah.
1. Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan keberhasilan
kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi
sekolah dan personel didalamnya akan mendukung efektivitas
kepemimpinan kepala sekolah.

8
2. Komitmen kepala sekolah
Komitmen yang tinggi dari kepala sekolah untuk menjalankan tugas
dan fungsinya dengan baik akan sangat mendukung keberhasilan
kepemimpinannya di sekolah.
3. Kemampuan berkomunikasi
Kemampuan berkomunikasi yang baik penting dimiliki kepala
sekolah untuk menyampaikan visi, merangkul bawahan, dan membina
hubungan dengan stakeholder sekolah.
4. Kecerdasan emosional
Kepala sekolah yang memiliki kecerdasan emosional baik mampu
mengelola emosi dirinya dan orang lain dengan baik sehingga tercipta
iklim sekolah yang kondusif.
5. Kemampuan pengambilan keputusan
Kepala sekolah harus mampu mengambil keputusan penting dan strategis
secara cepat dan tepat demi kemajuan sekolah. Pengambilan keputusan
yang baik sangat penting bagi kepemimpinan kepala sekolah.
6. Keterampilan manajerial
Kepala sekolah harus memiliki keterampilan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang baik dalam
mengelola sekolah.
7. Dukungan guru dan staf
Dukungan yang kuat dari guru dan staf sekolah akan memudahkan
kepala sekolah dalam mengimplementasikan kepemimpinannya di
sekolah.

9
C. Studi Kasus Sekolah.

Kasus Sekolah Merujuk pada situasi atau peristiwa yang terjadi di lingkungan
sekolah yang memerlukan pembahasan, analisis, dan tindakan untuk
menyelesaikannya. Kasus ini dapat melibatkan berbagai aspek, seperti masalah
disiplin, kekerasan, terbuka, pelanggaran aturan, atau masalah akademik.
Pembahasan kasus sekolah bertujuan untuk mengidentifikasi akar
permasalahan, menyebarkan konsekuensi yang mungkin timbul, dan mencari
solusi yang tepat. Proses ini melibatkan berbagai pihak, termasuk siswa, guru,
staf sekolah, orang tua, dan pihak terkait lainnya.
Pada tahap awal pembahasan, penting untuk mengumpulkan informasi yang
relevan tentang kasus tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui wawancara
dengan pihak terkait, observasi langsung, atau analisis dokumen terkait.
Informasi yang dikumpulkan akan membantu dalam memahami konteks kasus
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Setelah informasi terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis kasus
secara mendalam. Analisis ini meliputi identifikasi penyebab masalah utama,
penilaian dampaknya terhadap individu atau lingkungan sekolah, dan
memperluas keefektifan tindakan yang telah dilakukan sebelumnya.
Selanjutnya, pembahasan kasus sekolah melibatkan pembuatan rencana
tindakan yang tepat. Rencana ini harus didasarkan pada analisis yang telah
dilakukan sebelumnya dan mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang
terlibat. Tujuan utama dari rencana tindakan adalah untuk mengatasi
permasalahan yang muncul, mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan,
dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan mendukung bagi
semua individu.
Selama proses pembahasan, penting untuk melibatkan semua pihak yang
terkait secara aktif. Komunikasi yang terbuka dan transparan antara siswa, guru,

10
staf sekolah, dan orang tua sangat penting untuk mencapai pemahaman bersama
dan mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.
Pembahasan kasus sekolah juga harus melibatkan kebijakan tindakan yang telah
direncanakan. Tindakan ini dapat berupa sanksi, program pelatihan atau
pendidikan, perubahan kebijakan sekolah, atau langkah-langkah lain yang sesuai
dengan kasus yang sedang dibahas.
Terakhir, evaluasi dan pemantauan terhadap tindakan yang telah dilakukan
perlu dilakukan untuk mendorong keberhasilannya. Jika tindakan yang diambil
tidak memberikan hasil yang diharapkan, perlu dilakukan penyesuaian atau
perubahan strategi.
Pembahasan kasus sekolah merupakan proses yang kompleks dan
memerlukan kerjasama dari semua pihak yang terlibat. Dengan pendekatan yang
tepat, kasus sekolah dapat diselesaikan dengan baik dan memberikan dampak
positif bagi seluruh komunitas sekolah.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk mempengaruhi,
mengkoordinasi, dan menggerakkan sumber daya pendidikan agar tujuan
pendidikan tercapai secara efektif dan efisien.
2. Gaya kepemimpinan kepala sekolah meliputi otoriter, demokratis,
laissez-faire, transformasional, transaksional, dan situasional. Gaya
kepemimpinan harus disesuaikan dengan kondisi sekolah.
3. Tugas kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan mencakup
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengelolaan
sumber daya, penciptaan budaya sekolah, evaluasi program, dan
kerjasama dengan masyarakat.
4. Kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah antara lain kompetensi
kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi pendidikan, dan sosial.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan kepala sekolah
diantaranya gaya kepemimpinan, komitmen, komunikasi, kecerdasan
emosional, pengambilan keputusan, keterampilan manajerial, dan
dukungan guru dan staf.
6. Kasus sekolah perlu dibahas untuk mengidentifikasi akar masalah,
dampaknya, dan mencari solusi yang melibatkan semua pihak terkait di
sekolah.
Itulah beberapa simpulan penting dari makalah tentang kepemimpinan
pendidikan dan kasus sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah sangat
menentukan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

12
B. Saran
1. Kepala sekolah disarankan mengembangkan gaya kepemimpinan yang
sesuai dengan kondisi sekolah, seperti gaya demokratis yang melibatkan
seluruh warga sekolah.
2. Kepala sekolah perlu meningkatkan kompetensi manajerialnya melalui
pelatihan atau pendidikan untuk dapat mengelola sekolah secara efektif.
3. Pembahasan kasus sekolah sebaiknya melibatkan semua elemen sekolah
dan dilakukan secara terbuka untuk mencari solusi bersama.
4. Kepala sekolah disarankan membangun hubungan dan kerjasama yang
baik dengan masyarakat dan instansi terkait demi kemajuan sekolah.
5. Perlu adanya evaluasi berkala terhadap kepemimpinan kepala sekolah
agar diketahui kekuatan dan kelemahannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, E. (2012). Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah.


Jakarta: Bumi Aksara.

Rohiat. (2008). Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik. Bandung:


Refika Aditama.

Nurabadi, A. (2013). Kepemimpinan Pendidikan di Era Globalisasi.


Yogyakarta: Kalimedia.

Satori, D. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Moleong, L.J. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2012). Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah.


Jakarta: Bumi Aksara.

14

Anda mungkin juga menyukai