BAB I
PENDAHULUAN
tanpa tujuan yang jelas proses pendidikan menjadi tanpa arah, oleh sebab itu
1
Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang Sisdiknas (system Pendidikan Nasional) (UU RI No 20 Th.2003) ,(
Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h.3.
yang lebih berarti. Jadi pendidikan merupakan usaha manusia untuk
perhatian utama karena melalui kepemimpinan yang baik kita harapkan lahir
tenaga- tenaga yang berkualitas dalam berbagai bidang, baik sebagai pemikir
yang berkualitas, tenaga yang siap latih dan siap pakai untuk memenuhi
dewasa ini haruslah diserahkan pada figur yang berwawasan luas sehingga
baik adalah Menurut H.A.R Tilaar, pemimpin ialah jendral lapangan yang
2
Chairul Anwar, Hakikat Manusia dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan Filosofis,
(Yogyakarta:SUKA-Press, 2014), h.73
3
Soebagio Atmodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT Ardadizya Jaya, 2000), h.161
4
H.A.R Tilaar, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), h.
158
2
bagaimana cara untuk memajukan organisasi atau lembaga pendidikan.Tilaar
program-program tersebut.
sumber daya yang tersedia, baik sumber daya manusia maupun sumber dana
kepala sekolah atau pemimpin yang efektif tentu akan mempengaruhi kinerja
Hal ini disebabkan guru merasa mendapat perhatian, rasa aman, dan
pengakuan atas, prestasi kerjanya. Oleh karena itu kepala sekolah harus
bisa berbuat adil terhadap sesama guru maupun staf-stafnya. Kepala sekolah
beranggapan bahwa tidak ada gaya kepemimpinan kepala sekolah yang baik,
5
Ibid., h. 161
3
kepada kepala sekolah dalam mengatur dan membimbing para guru serta
ditetapkan.
tetapi posisi pemimpin masih merupakan faktor yang paling kuat dan paling
pendidikan yang berkualitas, semua itu tidak lepas dari peran dan usaha-
sekolah merupakan salah satu faktor yang mendorong seolah untuk mencapai
tujuan yang efektif dan efisien yang tampak dari visi dan misi, tujuan dan
4
sasaran sekolah yang disusunnya serta mengsosialisasikannya kepada warga
sekolah.
kepemimpinannya, yaitu;
6. Mengadakan penataran-penataran.6
sangat penting bagi kehidupan manusia, untuk itu Allah SWT menjadikan
manusia sebagai pemimpin dimuka bumi ini yang bertanggung jawab atas
5
E. Mulyasa menyatakan bahwa indikator kepemimpinan kepala sekolah
dan professional
mensikapi hal ini. Secara keseluruhan kepala sekolah bertanggung jawab atas
Nuur Setu Kabupaten Bekasi, kepala sekolah sudah melakukan tugas dan
6
mengarahkan guru melaksanakan pembelajaran, membimbing guru tentang
Kinerja guru atau prestasi kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh
pengaruh kepada siswa kepada tujuan yang dituju. Hal ini tampak dari
dan siswa. Kaitannya dengan proses pembelajaran, maka kinerja guru tampak
1. Medidik, seperti guru selalu memberikan teladan yang baik pada para
7
pelaksanaan proses belajar mengajar, dan melakukan evaluasi dengan
baik.
yang ia butuhkan.
indikator :
Berdasarkan dari hasil pra penelitian yang ada, bahwa kinerja guru di
SMK Islam An-Nuur Setu Kabupaten Bekasi belum optimal karena ada
9
M. Ngalim Purwanto, Op.Cit.,h.156
10
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), h.26
8
beberapa yang belum terlaksananya dengan baik, diantaranya belum
seperti memberikan bahan bacaan kepada peserta didik. Dari uraian diatas
dengan baik akan tetapi belum berdampak positif terhadap kinerja guru di
SMK Islam An-Nuur Setu Kabupaten Bekasi, oleh karena itu penulis tertarik
B. Identifikasi Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus dan mendalam maka
sebagai berikut :
9
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
E. Manfaat Penelitian
teoritis :
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
F. Penelitian Terdahulu
10
Setelah penulis mencari penelitian yang secara langsung berkaitan
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga tahun 2010 dengan judul “Peran Kepala
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga tahun 2010 dengan judul “Peran Kepala
12
Hikmah Agus, “Peran Kepala Sekolah Sebagai Manajer Dalam Rintisan Sekolah Bertaraflnternasional
(RSBI) di SMK Ma’arifI Kebumen ”, skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2010
11
pendukung dan mengatasi faktor penghambat pelaksanaan sekolah.
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga tahun 2010 dengan judul “Peran Kepala
14
Tri Setiawan Isa, “Peran Kepala Madrasah Sebagai Supervisor Pendidikan Dalam Meningkatkan
Kompetensi Pedagogik Guru PAI di MTs Negeri Sleman Kota Yogyakarta”, skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2010
12
Mulyasa “Menjadi Kepala Sekolah Profesional” yang di dalamnya
dalam ha1 koordinasi, komunikasi, dan serta peran-peran dari kepala sekolah
permasalahan yang diperlukan dan dihidapi oleh para kepala sekolah. Dan
pendidikan.
Skripsi yang disebutkan di atas dapat diketahui bahwa apa yang hendak
penulis teliti pada dasarnya berbeda. Karena disini penulis lebih menekankan
D. Sistematika Penulisan
13
dari skripsi ini, maka sistematika penulisan dalam skripsi ini dibagi menjadi
3 bagian yaitu bagian formalitas, bagian utama dan bagian akhir. Pada bagian
Bab pertama: berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
sistematika penulisan.
Bab keempat: berisi hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum
penelitian.
kata penutup.
14
dengan penelitian.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
para bawahanya dalam kegiatan yang berhubungan dengan tugas, agar para
pribadi maupun sebagai anggota suatu tim, untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. 15
Kepemimpinan merupakan kemampuan dan keterampilan
a. Kepemimpinan adalah permulaan dari suatu struktur atau prosedur baru untuk
15
Ismail Solihin, Pengantar Manajemen, (Erlangga, Jakarta, 2009), h.131
16
b. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan suatu
c. Kepemimpinan yang terjadi didalam kelompok dua orang atau lebih, dan
2. Tipe Kepemimpinan
Sangat sulit merumuskan daftar tipe pribadi secara detail yang dimiliki oleh
manajer yang sesuai dengan segala pekerjaan setiap oranisasi, serta lingkungan
kerja. Sulit pula untuk diilustrasikan suatu penjumlahan dan masterrailis seorang
dipimpin, karakteristik para bawahan, motif usaha, serta kondisi lain yang akan
a) Kepemimpinan Pribadi
cara kontak pribadi. Instruksi yang disampaikan secara oral ataupun secara
17
kegiatannya sangatlah kecil. Akibatnya, pelaksanaanya selain mudah juga
sangat efektif dan memang biasa dilakukan tanpa mengalami prosedural yang
berbelit.
b) Kepemimpinan Nonpribadi
c) Kepemimpinan Oteriter
teliti dan cermat,. Manajer bekerja menurut peraturan kebijakan yang berlaku
dengan ketat. Meskipun agak kaku dan segala instruksinya harus dipatuhi
d) Kepemimpinan Demokratis
merupakan bagian integral yang sama sebagai elemen perusahaan dan secara
e) Kepemimpinan Paternalistik
adalah untuk melindungi dan memberikan arah, tindakan, dan perilaku ibarat
17
H.B Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara , 2005), h. 158
18
peran seseorang ayah kepada anaknya.
positif.
Maksud dari tipe ini, yaitu pemimpin yang selalu memberikan kebebasan
19
Adapun tipe kepemimpinan yang kharismatik, dalam tipe ini seorang
pemimpin mempunyai karateristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat
seorang yang dikagumi oleh banyak pengikut tersebut tidak selalu dapat
Blake dan Jane S. Mouton (1964) yang mempopulerkan Managerial Grid dengan
sebagai berikut.
a. Tandus (improvished)
c. Tugas (task)
Yaitu efisiensi dalam hasil pekerjaan yang diperoleh dari kondisi kerja yang
20
tingkat minimum.
e. Tim (team)
saling bergantung pada pegangan umum yang sesuai dengan tujuan organisasi
2007 tentang standar kepala sekolah menjelaskan bahwa kepala sekolah harus
supervisi,dan social.22
tersebut seseorang yang akan diangkat menjadi kepala sekolah wajib memenuhi
a. Standar Kualifikasi
21
H.B. Siswanto, Op. Cit,.h.160
22
Tim Penyusun, Undang-undang SISDIKNAS, (Jakarta:Redaksi Sinar Grafika,2011), h. 221
23
Mukhtar, Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan,(Jakarts: Referensi, 2013), h.97
21
Adapunstandar kualifkasi dimaksud meliputi:
1) Kualifikasi umum
a) Berstatus sebagai guru sesuai jenjang mana akan menjadi kepala sekolah,
b. Standar Kompetensi
sekolah/madrasah;
22
a) Menyusun perencanaan seklah/madrasah untuk berbagai tingkatan
perencanaan;
kebutuhan;
secara optimal;
sekolah/madrasah;
23
pencapaian tujuan sekolah;
sekolah/madrasah;
dan fungsinya;
24
profesionalisme guru;
bekerja sesuai dengan fungsinya, karena lancar atau tidaknya suatu sekolah ,
tinggi rendahnya suatu sekolah tidak hanya ditentukan oleh jumlah guru dari
24
Ibid, h. 97-100
25
Syarifuddin, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan, Konsep, Strategi, dan Aplikasi,
(Jakarta: Grafindo,2002), h.56
25
patokan yang harus dicapai. 26
Tujuan dari kepemimpinan itu sendiri yaitu agar
secara efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan seorang pemimpin, seorang
memecahkan persoalan-persoalan.
masing-masing.
h. Menghilangkan rasa malu dan rasa rendah diri pada anggota kelompok
bersama.27
26
Burhanuddin, Op Cit, h. 65
27
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), h.82
26
pendapat, baik secara perorangan maupun kelompok sebagai usaha
Aswarni Sudjud, Moh Saleh, dan Tatang M. Amirin dalam bukunya yang
adalah:
28
Hadari Nawawi, Adminisrasi Pendidikan, (Jakarta: Haji Masagung 1989), h.83
27
c. Pensupervisi kegiatan sekolah, meliputi:
sebagainya. 29
para guru dalam situasi yang kondusif. Dalam hal ini, perilaku kepala sekolah
harus dapat mendorong kinerja para guru dengan menunjukkan rasa bersahabat,
dekat, dan penuh pertimbangan terhadap para guru, baik secara individu maupun
para guru, sebagai individu dan sebagai kelompok. Perilaku kepala sekolah yang
untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah.
dan hasil yang dapat dicapai oleh kepala sekolah dalam mengimplementasikan
29
Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2006),h. 82
30
E. Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013),
h.17
28
a. Mampu memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan serta seluruh
b. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan secara tepat waktu dan tepat
sasaran.
dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan visi dan
disekolah; (2) apa yang harus dilakukan untuk meningkakan mutu dan
tersebut dapat dijadikan tolak ukur sebagai standar kelayakan apakah seseorang
sebagai berikut:
31
Ibid, h. 19
29
a. Menerapkan pendekatan kepemimpinan partisiptif teruama dalam proses
pengambilan keputusan
profesional.
Indikator kepala sekolah efektif secara umum dapat diamati dari tiga hal
30
memfokuskan kegiatannya tehadap pembelajaran dan kinerja guru di kelas
(Greenfield, 1987).
Menurut Martin dan Millower (2001); serta Willower dan Kinetz (2007),
a. Memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolahnya, dan mampu
b. Memiliki harapan tinggi terhadap prestasi peserta didik dan kinerja selurh
warga sekolah.
perencanaan pembelajaran.
33
Ibid, h. 21
31
Disamping itu, dikemukakan beberapa indicator perilaku dan kinerja kepala
tenaga.
e. Kurang mampu mengatur waktu secara efektif dan efisien, serta hanya
pembelajaran.34
telah ditetapkan
32
f. berhasil mewujudkan tujuan madrasah secara produktif sesuai dengan
dan professional
35
E.Mulyasa, op.cit, h. 126
33
d. Menjamin bahwa kebutuhan pelanggan menjadi pusat kebijakan dan
pekerjaan organisasi
suara pelanggan
organisasi.36
kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Dalam hal ini faktor
36
Syarifuddin, Op. Cit., h.61
34
pengalaman akan sangat mempengaruhi profesionalisme kepala sekolah,
diikutinya.
dan kondisi guru, dengan berlaku lemah lembut tidak otoriter memberikan
bermusyawarah dan bekerja sama, semua itu diarahkan hanya untuk tercapainya
35
b. Sebagai Manajer
dengan tenaga pendidikan dan pihak lain yang terkait dalam melaksanakan
setiap kegiatan. Sebagai manajer kepala sekolah harus mau dan mampu
visi, misi dan mencapai tujuan. Kepala sekolah harus mampu bekerja
meningkatkan profesi secara persuasif dan dari hati ke hati. Dalam hal ini,
36
kepala sekolah harus bersifat demokratis dan memberikan kesempatan
(partisipatif). Dalam hal ini kepala sekolah bisa berpedoman pada asas
tujuan, asas keunggulan, asas mufakat, asas kesatuan, asas persatuan, asas
c. Sebagai Administrator
Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara efektif dan efisien agar menunjang
produktivitas sekolah
d. Sebagai Supervisor
37
organisasi sekolah bermula pada pencapaian efisiensi dan efektivitas
pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah
tenaga kependidikan.
sekolah.
e. Sebagai Leader
bahwa kepala sekolah sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang
38
profesional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan.
kemampuan berkomunikasi.
sifat (1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani mengambil
resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil, (7) teladan.
f. Sebagai Inovator
kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan
feleksibel.
dari pola kelas tetap menjadi kelas bidang studi, sehingga setiap bidang
studi memiliki kelas tersendiri, yang dilengkapi dengan alat peraga dan alat-
alat lainnya. Moving clas ini bisa dipadukan dengan pembelajaran terpadu,
39
sehingga dalam satu laboratorium bidang studi dapat dijaga oleh beberapa
g. Sebagai Motivator
C. Kinerja Guru
harapan dan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian yang dimaksud
38
pembelajaran.39
40
a. Menguasai silabus serta petunjuk pelaksanaannya, seperti tujuan,
masing-masing
41
j. Guru melakukan tugas profesinya dengan disiplin dan rasa pegabdian.41
Kinerja guru sangat penting untuk diperhatikan dan dievaluasi karena guru
memiliki tanggung jawab yang secara garis besar dapat dikelompokan yaitu: 1).
administrator kelas.42
2) Memulai pembelajaran
3) Mengelola pembelajaran
4) Mengorganisasikan pembelajaran
6) Mengakhiri pembelajaran
41
M. Ngalim Purwanto , Op Cit ,h.158-159
42
Denim S, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), h.122
42
2) Mengembangkan sikap positif peserta didik
2) Merencanakan penilaian
3) Melaksanakan penilaian
2) Memberikan tugas
3) penyederhanaan43
(RPP)
1) Pengelolaan kelas
43
Supardi., Op.Cit, h.25
43
Kemampuan menciptakan suasana kondusif dikelas dan kemampan
Guru sudah bisa memanfaatkan media yang sudah ada seperti globe,
44
diskusi dengan pemberian tugas dan selanjutnya.
yang dilakukan.
a. Perencanaan pembelajaran
b. Melaksanakan pembelajaran
f. Melakukan remedial
45
yang ditetapkan disekolah
materi pembelajaran
siswanya
kemampuan siswa
44
Supardi., Op.Cit, h.73
46
4. Tugas dan Tanggung Jawab Guru
Tugas dan tanggung jawab seorang guru itu amanat yang diterima oleh guru
atas dasar pilihannya untuk memangku jabatan guru amanat tersebut wajib
kualitas dan tidak tanduknya. Untuk itu diharapkan dan diharuskan untuk setiap
guru agar meningkatkan kemampuan diri baik belajar sendiri melalui buku-
jenjang yang lebih tinggi lagi karena dengan meningkatkan profesionalitas diri
maupun nonakademis.
Dalam pendidikan islam yang menjadi tugas pokok seorang guru atau
Erjati Abas, Magnet Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru, (Jakarta: PT. Alex
45
47
pendidik adalah mendidik ahlak anak didiknya, tugas guru yang paling utama
adalah mendidik ahlak peserta didiknya dan yang dapat melakukan tugas kerja
seperti itu dengan baik tentu saja adalah guru yang professional. Karena guru
ْص ۙب
َ ت فَا ْن
َ فَاِ َذا فَ َر ْغ
Artinya: “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. ( Al-Insyirah:7)
diinginkan bergantung pada kinerja guru atau orang itu sendiri, bkan bergantung
َ َواَ ْن لَّي
ِ ْس لِاْل ِ ْن َس
ۙان اِاَّل َما َس ٰعى
Artinya: “dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya,”
48
BAB III
METODELOGI PENELTIAN
penelitian yang bertujuan melakukan studi yang mendalam mengenai suatu unit
dengan baik dan lengkap mengenai unit social tersebut. Atau dengan kata lain
49
penelitian ini bertujuan mempelajari secara intensif tentang latar belakang
keadaan sekarang dan interaksi suatu social individu, kelompok, lembaga, dan
masyarakat.
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
mengamai, mencatat suatu proses dan aktifitas yang dampak dalam realitas, serta
penelitian kualitatif.
1. Observasi
kompleks, suatu proses yang tersusun dari pembagian proses biologis dan
psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses- proses pengamatan dan
kualitatif. Observasi dalam hal ini lebih umum, dibandingkan dengan observasi
50
Hal ini berbeda dengan observasi pada penelitian kuantitatif yang
deskripsi dari hal-hal yang dilakukan subyek dalam kondisi yang dialami.
Dalam penelitian ini ada beberapa subjek penelitian yang dijadikan sebagai
yaitu,
Pada penelitian ini guru sebagai orang yang mengetahui peranan kepala
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru, dan kepala sekolah sebagai orang
kinerja guru.
2. Interview
Interview adalah alat pengumpulan informasi dengan cara mengajukan
pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dalam
interview adalah kontak langsung dengan tatap muka antara sipencari informasi
sebagai metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak, yang
48
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta, Rineka Cipta, 2004), h.165
49
Sutrisno Hadi, Op Cit, h. 193
51
Interview tak terpimpin adalah proses wawancara dimana interview
b. Interview terpimpin
terpimpin agar dalam pelaksanaannya tidak terlalu kaku dan tidak menyimpang
sekolah dan guru di SMK Islam An-Nuur Setu Kabupaten Bekasi, untuk
3. Dokumentasi
gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang
52
berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film
untuk memperoleh data riwayat dan keadaan sekolah secara singkat serta
Suatu langkah yang penting setelah pengumpulan data adalah analisis data,
sebab dengan analisis data akan mendapatkan gambaran yang jelas dengan
keadaan objek dan hasil studi. Cara analisis data yang dikemukakan adalah
dokumentasi yang telah dikumplkan dalam penelitian. Oleh karena itu untuk
yaitu reduksi data, paparan atau penyajian data dan penarikan kesimpulan yang
a. Reduksi Data
53
yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
data relevan atau data yang cocok dengan tujuan pengambilan data di lapangan
b. Penyajian data
disajikan antara lain dalam bentuk teks naratif, matrik, jaringan, dan bagan.
terhadap hasil analisis, menjelaskan pola urutan, dan mencari hubungan diantara
yang dapat dipahami, hal itu tidak berarti analisis data telah berakhir melainkan
bentk pernyataan singkat sebagai temuan penelitian berdasarkan data yang telah
d. Triangulasi Data
50
Lexy J. Moleong, Metodologi Peneliitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), h.
103
54
Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multi metode yang
dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik
sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut
penelitian.
balik derajat kepercayaan satu informasi yangd iperoleh melalui waktu dan
51
Nasution, Metode Penelitian Natralistik Kalitatif, (Bandung: Tarsito, 2003),h.. 115
52
Lexy J. Meoleong,Metode, Op.Cit, h. 331
55
kepercayaan itu adalah:
berkaitan.
3. Triangulasi Penyidik
analisis lainnya
56
Menurut Licoln dan Guba,berdasarkan anggapanbahwa fakta tidak dapat
Dengan demikian pada penelitian ini, uji kreadibilitas data hasil penelitian
pengamatan dan dokumentasi dengan data hasil wawancara dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
57
BAB IV
HASIL PENELTIAN
A. Profil Sekolah
1. Letak Geografis
salah satu lembaga yang berada di lokasi Pesantren An-Nur yang berada di
wilayah Kampung Awirarangan Jl. MT. Haryono Desa Taman Sari RT. 03
berkendaraan roda dua/motor, karena tidak ada angkutan khusus untuk para
masyarakat umum/pelajar.
SMK Islam An-Nur Setu Kabupaten Bekasi adalah salah satu lembaga
tingkat SLTA swasta yang berada di bawah naungan Yayasan Islam An-Nur
Taman Sari Setu Kabupaten Bekasi.Tokoh pendiri lembaga ini adalah K.H.
Bpk Abdul Gofur, S.H sebagai kepala Sekolah dengan dibantu wakil kepala
Pada tanggal 10 Januari tahun 2015 SMK Islam An-Nuur Setu melakukan
58
pergantian kepala sekolah dengan menunjuk Bapak H. Saepudin Juhri, M.A
Islam An-Nuur Setu Kabupaten Bekasi memiliki visi dan misi yang ingin
SMK Islam An-Nur memiliki visi : Mewujudkan SMK Islam An-Nuur Setu
belajar mengajar
optimal.
59
5) Menghimpun partisipasi masyarakat dan mengatur peran serta masyarakat
keahlian pilihannya.
Tabel 1
Daftar Guru dan Karyawan SMK Islam An-Nuur Setu Tahun Pelajaran
2020/2021
Jenis Kelamin Lulusan
No Jenis Tugas Non Jumlah
L P Sarjana
Sarjana
1 Guru 8 9 12 5 17
2 Karyawan/TU 3 - 1 2 2
3 Karyawan/OB 1 - - 1 1
Sumber Dokumentasi SMK Islam An-Nuur Setu Kabupaten Bekasi
Adapun keadaan peserta didik SMK Islam An-Nur Setu Kabupaten Bekasi
berjumlah 200 peserta didik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
53
Wawancara Khusus dengan Kepala SMK Islam An-Nuur Setu, H. Saefudin Juhri, MA, Senin,
26 September 2020.
54
Wawancara Khusus dengan Kepala SMK Islam An-Nuur Setu H. Saefudin Juhri, MA, , Senin, 26
September 2020
60
dibawah ini:
Tabel 2
Sarana yang ada di SMK Islam An-Nur Setu adalah berupa gedung sekolah
ruang tata usaha, ruang guru, ruang BP, masjid, kamar mandi, dan ruang praktek
komputer. Sarana dan prasarana yang ada akan diupayakan terus meningkat
untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar yang telah diprogramkan oleh
pihak SMK Islam An-Nuur Setu Kabupaten Bekasi agar tidak mengalami
hambatan.
Tabel 3
61
Sarana SMK Islam An-Nuur Setu Bekasi
Tahun Pelajaran 2020/2021
perubahan serta mampu melihat masa depan dalam kehidupan globalisasi yang
lebih baik. kepala sekolah harus bertanggung jawab atas kelancaran dan
dan atasannya atau secara informal kepada masyarakat yang telah menitipkana
Wawancara dengan Kepala SMK Islam An-Nuur Setu Bekasi , Senin, 26 2020.
55
62
anak didiknya.
dengan komite sekolah, guru, dan warga sekolah lainnya mengenai topik-
kerja
Dari peran yang dilakukan oleh kepala sekolah penulis dapat pahami bahwa
pemimpin dan tenaga pendidik yang memiliki kinerja yang baik dalam mendidik
Juhri,M.A sudah melakukan perannya dengan cukup baik, kepala sekolah sudah
63
cukup membimbing dan mengarahkan guru dalam memecahkan masalah yang
SMK Islam An-Nuur Setu Kabupaten Bekasi berhubungan dengan kinerja guru
yang dilakukan guru dalam mengajar dikelas dapat berjalan dengan baik maka
guru harus diberikan arahan dan bimbingan. Berdasarkan hasil penelitian yang
a. Perencanaan pembelajaran
b. Melaksanakan pembelajaran
f. Melakukan remedial
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa guru di SMK Islam An-
dan melaksanakan program remedial. Tetapi karena minimnya fasilitas guru jadi
Hal tersebut penulis perkuat dengan observasi dan wawancara yang dilakukan
dengan Asep Saepudin, S.Pd selaku guru Produktif TKJ dan Ibu Andriani
64
C. Analisis Data
Pada Bab ini penulis akan membahas pengolahan dan analisis data yang
telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan. Dimana data tersebut
penunjang guna melengkapi data yang telah penulis dapatkan melalui metode
dokumentasi.
Data, dan Menarik Simpulan. Sebelum dianalisis, data yang penulis peroleh
terlebih dahulu dikumpulkan sesuai dengan jenis data yang ada, setelah data
dengan suatu metode untuk memaparkan dan menafsirkan data yang ada. Setelah
data dianalisisis kemudian diambil simpulan dengan cara berfikir induktif yaitu
Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Islam An-
65
Pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan yang demokrasi selalu
untuk turut serta aktif dalam melaksanakan semua keputusan yang telah
ditetapkan.
demokratis, lugas, dan terbuka hal ini diperkuat dengan hasil wawancara
Pada saat rapat proses pengambilan keputusan rapat dari peserta rapat,
peserta rapat yang menjadi keputusan terakhir pada saat rapat, apabila ada
saran atau kritik ya menerima dengan sangat baik kalau berupa saran yang
membangun wajib untuk kita laksanakan. Semua saran baik itu pendapat
Dari hasil interview diatas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah telah
terbuka membuat guru tidak segan untuk menanyakan apabila ada yang
66
membuat peraturan dikelas.
bersama apalagi jaman sekarang sudah ada media sosial jadi bisa
secara terbuka dengan guru dan warga sekolah. Ibu Imelda selaku guru juga
kesempatan. Dengan adanya komunikasi yang baik dengan guru hal ini juga
67
norma-norma pembelajaran dengan disiplin yang tinggi
kepada warga sekolah untuk disiplin. Apabila ada yang melanggar akan
diberikan sanksi. Kepala sekolah sudah melakukan indikator tersebut hal ini
suasana disiplin itu sendiri tentunya saya sebagai kepala sekolah harus
berangkat tepat waktu apabila ada yang melanggar tata tertib ya akan
dikenakan sanksi”
kepala sekolah pun sudah mencontohkan yang baik agar warga sekolah
68
dalam menjalan kan peran kepemimpinannya dalam meningkatkan kinerja
disekolah?
kumpulkan, apabila ada masalah dengan wali murid maka akan mengadakan
interview diatas bahwa apabila ada masalah disekolah ataupun dengan guru
69
guru dari indikator diatas penulis akan menjabarkan sebagai berikut:
masalah skill guru dalam mengajar akan dibimbing dan ada upaya-upaya
supaya agar ada peningkatan skill dan mengirim untuk pelatihan agar guru
59
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Islam An-Nuur Setu Kabupaten Bekasi, 26 September
2020
Asep Saepudin,S.Pd dan Andriani Fatmah, S.Pd, guru SMK Islam An-Nuur Setu Kabupaten Bekasi,
60
70
kunjungan kelas. 61
pembelajaran didalam kelas dan apabila ada yang kurang maka kepala
sekolah akan membimbing guru tersebut, hal ini bisa meningkatkan kinerja
D. Pembahasan
sekolah SMK Islam An-Nuur Setu Kabupaten Bekasi bapak H. Saepudin Juhri,
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMK Islam An-Nuur Setu
Kabupaten Bekasi berhubungan dengan kinerja guru yang dilakukan guru dalam
mengajar dikelas dapat berjalan dengan baik maka guru harus diberikan arahan
terbuka membuat guru tidak segan untuk menanyakan apabila ada yang
kelas
61
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Islam An-Nuur Setu Kabupaten Bekasi, 26 September
2020
71
peserta didik, dan warga sekolah lainnya, dengan adanya komunikasi yang
baik dengan guru hal ini juga meningkatkan kinerja guru dalam
dengan komite sekolah, guru, dan warga sekolah lainnya mengenai topik-
ada masalah hal itu akan lebih memudahkan guru dalam memecahkan
ada yang kurang maka kepala sekolah akan membimbing guru tersebut, hal
BAB V
PENUTUP
72
A. Kesimpulan
guru dan membantu guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru,
B. Saran
lebih ditingkatkan lagi agar peran-peran yang dijalani oleh seorang kepala
secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan yang sudah di tetapkan secara
bersama-sama.
Sarana dan Prasarana lebih ditingkatkan lagi karena sarana dan prasarana
adalah fator penting untuk berjalannya suatu pembelajaran ,karena tanpa adanya
73
sarana dan prasarana yang kurang memadai maka diperlukan sarana dan prasara
yang lengkap untuk mendukung kegiatan proses pembelajaran. Dan untuk warga
sekolah baik guru, siswa atau peserta didik, tenaga kependidikan, komite sekolah
DAFTAR PUSTAKA
74
Chairul Anwar, Hakikat Manusia dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan
Filosofis,
Yogyakarta:SUKA-Press, 2014
Indonesia.
Guru,
Rosdakaya, 2003
Bumi Aksara,2013
75
Cipta,2000 Ismail Solihin, Pengantar Manajemen, Erlangga, Jakarta,2009
Rosdakarya,2007
Remaja Rosdakarya,2003
Tarsito,2003
Ardadizya Jaya,2000
Rosdakarya,2014
R&D,Bandung:Alfabeta,2011
76
Tim Penyusun, Undang-undang SISDIKNAS, Jakarta: Redaksi Sinar
Grafika,2011
77
LAMPIRAN
LAMPIRAN FOTO
78
Foto Wawancara Dengan Kepala Sekolah SMK Islam An-Nuur Setu, Tanggal 26 September 2020
Foto Wawancara Dengan Guru SMK Islam An-Nuur Setu, Tanggal 26 September 2020
79