Anda di halaman 1dari 12

Proposal Penelitian Kualitataif: Peran Kepala Sekolah sebagai Manager dalam

Peningkatan Kinerja Guru di SMP Negeri X

I.Judul Penelitian:

“Peran Kepala Sekolah sebagai Manager dalam Peningkatan Kinerja Guru: Studi Kasus di
SMP Negeri X”

II. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam kehidupan manusia
itu sendiri. Manusia pada hakikatnya tak hanya akan tergantung pada alam tanpa adanya
pengaruh lain. Dalam proses itulah muncul pengaruh yang akan didapat oleh manusia dari
manusia lain yang membawa perubahan sikap atas manusia yang dipengaruhinya. Sesuai
dengan hal di atas jelas bahwa manusia itu memerlukan sebuah pendidikan, pendidikan
merupakan proses untuk mengubah manusia dari kondisi tertentu terhadap kondisi lainnya.
Maka dengan pendidikan itu perubahan akan Nampak dalam proses perubahan pikiran
manusia, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak mengetahui menjadi mengetahui,
karena pendidikan adalah suatu hal yang mutlak yang harus dipenuhi dalam Upaya untuk
meningkatkan taraf hidup manusia, agama, dan khususnya bangsa Indonesia agar tidak
sampai tertinggal dengan bangsa lain.

Pendidikan yang berkualitas adalah pondasi utama bagi Pembangunan suatu negara.
Peningkatkan kualitas Pendidikan sangat tergantung pada kinerja guru. Dalam kontenks ini,
kepala sekolah berperan sebagai manajer yang bertanggung jawab memastikan kinerja guru
optimal. Namun, belum banyak penelitian yang mendalam menggali strategi dan taktik
kepala sekolah dalam memainkan peran manajerialnya untuk meningkatkan kenerja guru.
Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas secara mendalam peran kepala sekolah
sebagai manager dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri X.

Pendidikan merupakan sebuah investasi serta memiliki peranan bagi terwujudnya sumber
daya manusia yang berkualitas dan memiliki peranan sentral bagi perkembangan sumber
daya manusia. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal yang
sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu sumber daya manusia. dimana
dewasa ini keunggulan suatu bangsatidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam,
melainkan pada eunggulan sumber daya manusia (SDM) berkorelasi positifdengan mutu
pendidikan, mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang baik ,memenuhi
syarat ,dan segala komponen yang harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen
tersebut adalah masukan,proses, keluaran,tenaga kependidikan,sarana dan prasarana serta
biaya.2 Dalam undang-undang sistem Pendidikan nasional no. 20 tahun 2003 bab 1 pasal 1
menyebutkan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuasaan spiritual keagamaan, pengendalian
diri,kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Ketercapaian tujuan Pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan


kepala sekolah sebagai pemimpin.Kepala sekolah merupakan pejabat professional yang ada
dalam organisasi sekolah yang bertugas untuk mengatur semua sumber daya sekolah dan
bekerja sama dengan guru-guru,staff dan pegawai lainnya dalam mendidik peserta didik
untuk mencapai tujuan Pendidikan.

Proses pelaksanaan pendidikan menghasilkan perubahan perilaku seorang individu


mengenai kemampuan. Hasil dalam belajar yang diperoleh berupa pengetahuan dan
pengalaman baru. Dalam aktivitas belajar tidak berlangsung maksimal tanpa peran guru.
Maka itu, meningkatkan mutu pendidikan dan mutu guru penting. Keberhasilan tujuan
pendidikan bergantung pada kontribusi guru karena memiliki peran yang strategis, tetapi
faktanya peran dan fungsi guru masih mendominasi dalam proses pembelajaran. Didalam
struktur pendidikan guru menempati posisi utama dalam menentukan terselenggaranya
pendidikan bermutu tinggi. Keberlangsungan aktivitas pembelajaran bermutu apabila guru
berkompeten, profesionalisme, dan berkepribadian baik.

Kepala sekolah harus mampu menggerakan keseluruhan sumber daya yang dirasa
mampu sebagai motivator agar guru aktif berinovasi, membengun relasi dengan lingkungan
agar tercipta suasana harmonis, semangat, dan kreatif dalam pelaksanaan merencanakan,
melaksakan, dan mengevaluasi berfungsi melakukan pengelolaan dan pembinaan bergantung
kegiatan dan kebijakan agar terarah sehingga menghasilkan kualitas outcome lulusan yang
berkompetensi unggul.

Pembinaan dan pengembangan guru merupakan kewajiban sekolah dalam rangka


menempatkan guru sebagai mitra profesi yang bergerak pada pelayanan jasa.Oleh karena
itu,pemimpin sekolah dalam hal ini memegang peranan penting untuk melaksanakan secara
berkesinambungan.Upaya ini dilakukan untuk memberikan dorongan pada guru agar tetap
mempunyai semangat dan motivasi yang sama dalam mengemban tugasnya sebagai pendidik.

Kepala sekolah merupak sosok yang sangat bertanggung jawab sebagai pembeina dan
mengembangkan kinerja gur.Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah sangat mempunyai
pengaruh yang dominan dalam meningkatkan mutu Pendidikan dan merupakan orang yang
bertanggung jawab terhadap keberhasilan sekolah.Karena Pendidikan merupakan sesuatu
yang sangat vital dalam pembentukan karakter sebuah peradaban dan kemajuan.Karena itu
sebuah peradaban yang memberdayakan akan lahir dari suatu pola Pendidikan dalam skala
luas yang tepat guna dan efektif dalam konteks kemajuanzaman.

Pendidikan adalah wahana untuk mencetak generasi muda untuk masa depan negeri
ini.Dan untuk mendapatkan Pendidikan yang berkualitas tentu saja segala pihak yang
berkompeten didalamnya harus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik dalam
memajukan Pendidikan.Kemajuan dan kualitas sekolah ditentukan oleh kepala sekolah
karena merupakan fasilitator bagi pengembangan Pendidikan dan sekaligus menjadi panutan
dan mempunyai perananpenting.

Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang
memiliki kemampuan dasar untuk belajar, sehingga dapat mengikuti bahkan menjadi pelopor
dan pembaharuan dan perubahan dengan cara memberdayakan sumber-sumber pendidikan
secara optimal melalui pembelajaran yang baik dan kondusif. Pendidikan atau sekolah yang
berkualitas disebut juga sekolah yang berprestasi, sekolah yang baik atau sekolah yang
sukses, sekolah yang efektif dan sekolah yang unggul. Sekolah yang unggul dan bermutu
ialah sekolah yang mampu bersaing dengan siswa diluar sekolah, juga memiliki akar budaya
serta nilai-nilai etika moral(akhlak) yang baik dan kuat.

Penyelenggaraan pendidikan terfokuskan pada upaya peningkatan mutu pendidikan.


Pemenuhan kriteria dalam menyelenggarakan pendidikan memerlukan persiapan keterlibatan
manusia dalam keberlangsungan pendidikan. Guru menentukan berhasil atau tidak
terselenggaranya pendidikan. Guru sebagai tombak utama dituntut untuk aktif sebagai tenaga
profesional. Hal tersebut merupakan keberhasilan menyelesaikan pekerjaan yang dapat
ditunjukkan melalui kompetensi.Untuk menjadi kinerja, kompetensi dipengaruhi oleh
motivasi dan kondisi lingkungan. Rusman (2012:50) mengatakan kinerja guru sebagai
aktivitas guru pada pembelajaran yang mencakup tindakan guru dalam perencanaan belajar,
pelaksanaan aktivitas belajar, dan menilai hasil belajar. Sedangkan Yamin dan Maisah
(2010:87) menjelaskan kinerja guru merupakan respon oleh karakter untuk memberikan efek
acuan bertindak menghadapi suatu tugas.

Rendahnya mutu pendidikan merupakan fenomena muncul akibat rendahnya kinerja


guru. Kurangnya menguasai kompetensi kepribadian, pedagogik, sosial, dan profesional
menyebabkan rendahnya kinerja guru. Dalam lapangan tergambar penempatan guru tidak
sesuai keahlian. Guru dituntut bertindak profesional sesuai penugasan dan berkontribusi
karena guru berpengaruh besar dalam proses pendidikan. Hal tersebut menuntut guru untuk
berinovasi meningkatkan kemampuan akademik maupun pedagodik. Dalam upaya tersebut
diperlukan peran kepala sekolah yaitu memberikan binaan serta membimbing guru supaya
dapat meningkatkan kinerja.

Pemberdayaan peran strategis kepala sekolah dan peningkatkan kinerja guru adalah upaya
meningkatkan kualitas pendidikan. Bafadal (2003) mengartikan kepemimpinan sebagai
prosedur memengaruhi, memotivasi, membujuk, dan menggerakan serta mengarahkan orang
lain dalam pekerjaan. Kepemimpinan yang baik diharapkan berkualitas dalam berbagai
bidang sebagai pemikir, perencana dan pekerja profesional. Dan merupakan proses
memengaruhi orang lain agar mengerti dan membolehkan kebutuhan pelaksanakan tugas dan
pemberian fasilitas perseorangan untuk pencapaian tujuan bersama.

Karena itu sistem pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pada
peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan di dalam negeri maupun luar negeri,
sehingga diperlukan perubahan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.
Oleh karena itu pendidikan memerlukan penataan yang professional, hal tersebut diperlukan
personal yang mampu dan tangguh. Dari hal inilah yang kita sebut sebagai pemimpin
pendidikan/kepala sekolah. Seorang kepala sekolah tidak saja dituntut menguasai teori
kepemimpinan tetapi harus juga terampil menerapkannya dalam situasi yang praktis diera
kerja. Kepala sekolah adalah pimpinan pendidikan yang mempunyai peranan penting dalam
mengembangkan lembaga pendidikan, yaitu sebagai pemegang kendali dilembaga
pendidikan.

Kepala sekolah berperan meningkatkan kualitas lembaga sekolah yang dipimpin dalam
masyarakat. Sesuai dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2018 “Kepala sekolah
bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah,
pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan
prasarana”. Sebagai itu, kepala sekolah besar peranannya menjadi lokomotif dan menentukan
pengarahan kebijakan keberhasilan secara menyeluruh. Kepala sekolah diharapkan memiliki
karakter, kecakapan, dan keahlian dalam memimpin lembaga. Maka, kepemimpinan kepala
sekolah memerlukan kepedulian kritis karena personel yang harus mempertanggung
jawabkan keseluruhan kegiatan dalam sekolah. Menurut Wahjosumidjo (2011:136)
kesuksesan dalam lembaga pendidikan tidak semata ditentukan kepemimpinan namun juga
tenaga kependidikan lain dalam lembaga pendidikan. Maka dari itu harus saling membangun
kepercayaan sesuai dengan tugasnya.

Kepemimpinan kepala sekolah berperan merealisasikan harapan secara signifikan


berkontribusi besar dalam peningkatan potensi guru. Kepala sekolah mengatur dan
mengendalikan penyelenggaraan pendidikan. Maju mundurnya lembaga pendidikan sebagai
pertanggung jawaban kepala sekolah. Pelaksanaan tugas serta tanggung jawab pemimpin
sekolah menuntut profesionalitas unggul sehingga dalam pengelolaan dan pengorganisasian
sekolah dilakukan secara optimal. Kepala sekolah profesional yang berkeinginan tinggi
mewujudkan tujuan akan melaksanakan pengelolaan sekolah berkualitas tinggi pula. Maka
itu, kepemimpinan kepala sekolah memerlukan kepedulian kritis karena personel yang
memperrtanggung jawabkan keseluruhan kegiatan dalam sekolah. Daryanto (2013)
menyebutkan kepala sekolah memiliki fungsi sebagai perumus tujuan kerja dan membuat
sebuah kebijakan, pengaturan prosedur kerja meliputi aturan pemberian tugas dan wewenang,
serta menyusun ketercapaian pelaksanaan dalam penyelenggaraan kegiatan.

Kepemimpinan kepala sekolah tidak berupa arahan semata, tetapi menekankan pemberian
motivasi sebagai pemicu yang memberikan inspirasi guru sehingga inisiatif serta
perkembangan kreatifitas guru secara optimal peningkatan kinerja. Guru dituntut untuk
berinovasi dalam kecakapan akademik dan pedagogik. Dengan demikian, peran kepala
sekolah sebagai pemimpin pendidikan diperlukan perkembangan karena secara tidak
langsung berpengaruh pada kegiatan guru agar adanya peningkatan kinerja guru.

Dalam hal ini peranan kepala sekolah harus digerakan sedemikian rupa sesuai dengan
perannya dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu sebagai manajer sehingga dapat
mempengaruhi kalangan staf guru, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Di
samping itu, kepala sekolah juga mempunyai peranan yang sangat besar dalam mengem
bangkan kualitas pendidikan di Lembaga pendidikan tersebut. Sejalan dengan itu, peranan
kepala sekolah sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan Pendidikan yakni
untuk meningkatkan sumber daya manusia dan mutu pendidikan. Kepala sekolah dan guru
beserta tenaga kependidikan lainnya dituntut untuk berperan aktif untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan kualitas profesinya dengan harapan memperoleh
pengetahuan baru.

Kepala Sekolah juga bertindak sebagai seorang pendidik yang bertanggung jawab
terhadap manajemen sekolah. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung pada
kepemimpinan kepala sekolah. Karena kepala sekolah sebagai pemimpin di lembaganya,
maka dia harus mampu membawa lembaganya kearah tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan, dia harus mampu melihat adanya perubahan serta mampu melihat masa depan
dalam kehidupan globalisasi yang lebih baik. Kepala sekolah harus bertanggung jawab atas
kelancaran dan keberhasilan semua urusan pengaturan dan pengelolahan secara formal
kepada atasannya atau informal kepada Masyarakat yang telah menitipkan anak didiknya

Faktor penentu terwujudnya proses pendidikan yang bermutu adalah keefektifan


kepemimpinan kepala sekolah, partisipasi dan tanggung jawab guru, staf dan pegawai lainnya
dilingkungan sekolah, prestasi guru,prestasi siswa,kinerja sekolah secara umum, peran
manajemen layanan, pelayanan administrasi,dan kedisplinan guru tinggi,sehingga terciptanya
guru yang professional dan berkualitas serta mampumembuat peserta didik berprestasi.
Peserta didik yang berprestasi atau prestasi siswa adalah serangkaian dari kegiatan jiwa dan
raga yang telah dilakukan oleh seseorang dari suatu hasil yang telah dicapai sebagai
perubahan dari tingkah laku yang dilalui dengan pengalaman serta wawasan untuk bias
berinteraksi dengan lingkungan yang menyangkut ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik
yang telah dinyatakan dalam hasil akhir atau rapot.

Kepala sekolah menjadi kunci utama dan merupakan salah satu factor strategi yang paling
penting dalam mengembangkan sekolah yang bermutu tersebut, terutama dalam perannya
sebagai nahkoda yang menentukan arah dan tujuan yang akan dicapai oleh sekolah itu sendiri
kualitas pelayanan juga menjadi lebih baik. Dengan demikian, kualitas pelayanan dapat
didefinisikan seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan
yang mereka terima. Untuk itu pula penting mengetahui factor dimensi pokok kualitas
pelayanan yaitu penampilan fisik. Hal ini sesuai dengan penampilan fisik peralatan,
penampilan personalia dan komunikasi yang dapat diandalkan merupakan bukti nyata
pelayanan administrasi yang diberikan. Bentuk kepemimpinan atau menjadi pemimpin
senantiasa penuh dengan tantangan dan kejutan, meskipun beberapa pemimpin seakan-akan
dapat mengelola tanpa susah payah.

III. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kepala sekolah memahami peran manajerialnya dalam meningkatkan


kinerja guru?
2. Apa saja strategi yang telah diimplementasikan oleh kepala sekolah dalam
memotivasi dan membimbing kinerja guru?
3. Bagaimana persepsi guru terhadap peran kepala sekolah sebagi manager dalam
peningkatan kinerja mereka?

IV. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan pemabahan kepala sekolah tentang peran manajerial dalam


meningkatkan kinerja guru.
2. Mengidentifikasi strategi dan Tindakan kepala sekolah yang efektif dalam memotivasi
dan membimbing kinerja guru.
3. Menganalisis persepsi guru terhadap peran kepala sekolah sebagai manager dan
dampaknya terhadap peningkatan kinerja mereka.

V. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat baik teoritik maupun praktik
yaitu sebagai berikut:

1. Teoritis

a. Hasil peneliti ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber baru bagi ilmu pengetahuan
dalam rangka pengembangan penelitian mengenai kepemimpinan kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru di SMP X.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para pembaca dan pihak-pihak
yang berkepentingan dalam mengetahui kemampuan kepemimpinan kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru di SMP X.
2. Peraktis

a. Bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian.

b. Bagi lembaga sebagai masukan yang membagun guna sebagai meningkatkan kualitas
lembaga Pendidikan.

c. Bagi ilmu pengetahuan sebagai referensi dalam ilmu pendidikan sehingga dapat
memperkaya dan menambah wawasan.

Selain manfaat secara teoritik dan praktis,Adapun manfaat penelitian tersebut adalah:

1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sebgai bahan pembelajaran dan pengalaman yang sagat
luar biasa dalam mengkaji tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas
kinerja guru di SMP X yang nantinya sangat berguna bagi peneliti baik sekarang
ataupun masa depan.
2. Bagi Kepala Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informs dan bahan kajian bagi kepala
sekolah terhadap pentingnya peraran kepala sekolah dan peningkatan terhadap
kualitas kinerj guru di SMP X dalam menjalankan tugasnya dalam
mendidik,membimbing,mengajar,dan melatih.
3. Bagi Lebaga Sekolah
Sebagai bahan kajian bagi instasi ataupun Lembaga terkait dengan fungsinya untuk
mengelola sekaligus mengembangkan kegiatan Pendidikan dalam usaha untuk
meningkatakan mutu sekolah.

VI. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pendekatan kualitatif. Desain penelitian ini


menggunakan studi kepustakaan/ studi literatur. Data penelitian dikumpulkan melalui kajian
teks kemudian dianalisis dengan teknik analisis isi. Langkah-langkahnya yaitu, Pertama,
data-data yang telah terkumpul diklasifikasikan berdasarkan masalah yang dikaji. Kedua,
data- data yang dikaji secara kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis isi. Ketiga,
berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data.
Penelitian ini juga merupakan studi kasus yang memfokuskan pada bagaimana peran
kepala sekolah sebagai seorang manajer dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMP X.
Walaupun demikian penulis tidak mengabaikan data-data kuantitatif yang diperlukan untuk
lebih menggambarkan situasi dan konsisi objek penelitian. Pendekatan kualitatif digunakan
dengan alasan penelitian ini berusaha mengungkap kenyataan yang ada di lapangan tentang
peran kepala sekolah sebagai manajer serta dapat dipahami secara mendalam, sehingga pada
akhirnya dapat diperoleh temuan penelitian.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus sebagai desain
penelitian. Data akan di kumpulkan melalui wawancara mendalam dengan kepala sekolah
dan guru-guru di SMP Negeri X. Selain itu, observasi langsung juga akan dilakukan untuk
memahami tindakan dan situasi di lingkungan sekolah. Analisis data akan menggunakan
analisis tematik untuk mengidentifikasi pola- pola dan temuan penting dalam data.

Pendekatan penelitian ini merupakan pendekatan yang berdasarkan fenomena-fenomena

yang tejadi atau realita yang ada dilapangan, yang berkaitan dengan peran kepala sekolah
dalammeningkatkan kualitas kinerja guru di SMP X. Subjek pada penelitian ini

adalah Kepala Sekolah dan guru di SMP X.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model Mike dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.

Subjek penelitian ini informan yang memberikan informasi yang berkaitan dengan peran
kepala sekolah sebagai manajer. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan tenaga
kependidikan SMP X yang berjumlah 11 orang. Pemilihan informan dalam penelitian ini
diperoleh dengan teknik snowball sampling. Penelitian ini mengutamakan data langsung dari
informan dan observasi yang dilakukan di lapangan. Objek penelitian ini adalah aktivitas
yang dilakukan kepala sekolah sebagai manajer.

VII. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian ini diperoleh dengan cara peneliti melakukan wawancara dengan melakukan
pertemuan langsung dengan kepala sekolah, guru yang berjumlah 7 orang (OD, W, MY, AFH,
TS, D, DHT), tenaga kependidikan 2 orang (SM, R), dan perwakilan komite sekolah (DMR)
dengan memfokuskan pada materi yang bersangkutan dengan penelitian yang sedang
berlangsung diantaranya adalah tentang kurikulum yang dilaksanakan pada saat ini, peran
kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan sejarah dari Objek yang diteliti. Metode
pengumpulan data ini berfungsi sebagai penggali informasi berupa pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan peran kepala sekolah sebagai manajer. Dalam penelitian ini digunakan
studi dokumentasi untuk memperoleh data gambaran umum tentang sejarah SMP X, susunan
organisasi, prestasi yang telah dicapai, dan rencana pengembangan sekolah.

VIII. Teknik Analisis data

Dalam penelitian ini dianalisiskan dengan cara mereduksi data, display data dan mengambil
kesimpulan dari data yang terkumpul tersebut. Reduksi data dilakukan dengan proses
pemilihan, pemuatan perhatian pada penyederhanaan atau peningkatan data dalam bentuk
uraian atau laporan yang terinci. Reduksi data dimulai dengan membuat rangkuman dari
setiap data agar mudah dipahami, membuang data yang dianggap tidak penting serta
keseluruhan rangkaian ini kemudian dikelompokan berdasarkan katagori dari permasalahan
yang diteliti. Display data adalah upaya untuk menyajikan data dengan cara melihat
gambaran keseluruhan atau bagian tertentu dari data penelitian untuk mempermudah dalam
membaca data maka data yang telah direduksi kemudian disajikan dengan cara
menggabungkan informasi yang tersusun dalam satu bentuk yang mudah dilihat untuk dikaji.
Mengambil kesimpulan adalah upaya untuk mencari makna terhadap data yang dikumpulkan
dengan cara mmpelajari pola, tema, persamaan, perbedaan, dan hal yang paling banyak
timbul.

IX. Jabwal Penelitian

1. Perencanaan dan persiapan: Oktober 2023- November 2023


2. Pengumpulan Data: Desember 2023- Januari 2024
3. Analisis Data: Februari 2024-Maret 2024
4. Penyusunanan Laporan: Apri 2024- Mei 2024

X. Referensi

1. Leithwood, K., & Jantzi, D. (2008). Linking Leadership to Student Learning. John
Wiley & Sons.
2. Harris, A. (2002). Efective Leadership for School Improvement. Routledge.
3. Day, C., Sammons, P., Hopkins, D., Harris, A., Leithwood, K., Gu, Q., … & Kington,
A. (2009). The Impact of School leadership on Pupil Outcomes. Department for
Children,Schools and Families.
4. Eva Milatul Qistiyah & Karwanto (2020).Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan.
5. Ahmad Zainuri Fadjri Fahmi (2017).Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Kualitas Kinerja Guru.
6. Zainuddin,Ananiah,& Wildan Saugi (2020). Jurnal Tarbiyah & Ilmu Keguruan (JTIK)
Borneo.

XI. Penutup

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang


bagaimana kepala sekolah dapat berperan sebagai manager yang efektif dalam meningkatkan
kinerja guru di lingkungan sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
rekomendasi praktis bagi kepala sekolah, guru, dan mengambil kebijakan Pendidikan untuk
meningkatkan kualitas Pendidikan di SMPM Negeri X dan sekolah-sekolah lainnya.

Bentuk peran yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kinerja
guru di SMP X,khusus nya dalam peningkatan kinerja tenaga pendidik,kepala sekolah sudah
memberikan pembinaan terhadap guru.Bentuk peran yang diberikan yaitu berupa peranan
sebagai manajer serta Pembina yang dilakukan di dalam dan diluar sekolah.Adapun peranan
sebagai manajer adalah memberikan kesempatan bagi pendidik untuk meningkatkan
profesionalitasnya dengan malanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta
menghimbau kepada guru untuk saling bekerjasama dan saling komunikatif untuk
meminimalisir kesulitan dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawab para
guru.Dengan cara saling komunikatif diharapkan para guru akan saling melengkapi
kekurangan-kekurangan yang ada.Pembinaan yang dilakukan kepala sekolah didalam sekolah
yaitu dengan mengadakan rapat rutinan,diskusi secara individu,penilaian,serta kunjungan
kelas.Adapun kegiatan yang dilakukan diluar sekolah yaitu dengan mengikutsertakan para
guru dalam pelatihan/workshop,kelompok kerja guru,dengan tujuan menambah wawasan
guru,memberikan kesempatan kepada guru untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan guru.

Faktor pendukung dan penghambat kepala sekolah dari hasil penelitian diperoleh hasil
penelitian empat factor pendukung dan penghambat.Diantaranya factor pendukung yaitu; 1)
Sarana dan prasarana yang sudah dipenuhi.2) Antusian para guru.Adapun factor
penghambatnya terdiri dari dua factor yaitu;1) Dari diri kepala sekolah sendiri.2) Kurangnya
pengetahuan guru tentang tegnologi.

Peran kepemimpinan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru adalah sesuatu hal
kursial diperlukan perhatian kepala sekolah agar terwujudnya guru profesisonal. Kepala
sekolah wajib mempunyai kemampuan agar dapat menerapkan fungsinya untuk mampu
mendayagunakan sumber daya sekolah secara optimal agar tujuan tercapai secara praktis.
kepala sekolah berperan penting dalam meningkatkan kinerja yaitu educator, manajer,
administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator pendidikan melalui cara memimpin,
mengelola. membina, memotivasi, mengawasi, dan memfasilitasi guru dengan
mengefektifkan potensi sumber daya sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan. Hal
tersebut dapat diupayakan melalui pemaksimalan pada peningkatan kompetensi,
melaksanakan supervisi berkelanjutan, mengadakan workshop, melakukan inovasi dan
keunggulan, menciptakan budaya harmonis dan kondusif, pemberian reward atas hasil kerja
guru.

Pastikan untuk menyesuaikan proposal ini dengan konteks sekolah yang bersangkutan
dan kebutuhan penelitian Anda. Semoga proposal ini bermanfaat dalam Menyusun penelitian
anda tentang peran kepala sekolah sebagai manager dalam peningkatakan kinerja guru.

Anda mungkin juga menyukai