BAB II
KAJIAN TEORI
disebut sekolah. Kepemimpinan seorang kepala sekolah dapat menjadi suatu tolak
ukur bagi sekolah tersebut termasuk bonafide atau bahkan tidak bonafide.
jawab saja, melainkan juga harus cermat dalam memilih dan menempatkan seorang
pada tugasnya sesuai dengan keahlian yang dimiliki masing-masing agar kegiatan
Oleh karena itu, ia harus memiliki jiwa kepemimpinan untuk membimbing para guru,
pegawai tata usaha, dan pegawai sekolah lainnya. Dalam hal ini, tugas kepala sekolah
tidak hanya itu, melainkan juga mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan
orang tua siswa. Tercapai tidaknya tujuan sekolah sepenuhnya bergantung pada
kebijakan yang diterapkan oleh kepala sekolah terhadap seluruh personal sekolah.
antara yang satu dengan yang lainnya. Diantaranya memiliki ijazah, kemampuan
pembelajaranpun tidak lepas dari peranan seorang kepala sekolah agar proses
sekolah menjadi teladan bagi warga sekolah dan mampu mengerakkan warga sekolah
dalam bekerja sama mencapai tujuan pendidikan. Dan untuk meningkatkan kualitas
ouput yang dihasilkan dari proses pembelajaran disekolah, kepala sekolah melakukan
diperankan oleh seseorang dalam organisasi yang juga dapat diartikan sebagai
kedudukan seseorang dalam organisasi. Berdasarkan arti kata tersebut dapat peneliti
seseorang.
Berarti secara terminology kepala sekolah diartikan sebagai tenaga fungsional guru
diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara
para guru banyak ditentukan kualitas kepemimpinan kepala sekolah. Dalam satuan
pendidikan, kepala sekolah menduduki dua jabatan penting untuk bisa menjamin
memegang peranan penting dalam perkembangan sekolah. Oleh karena itu, ia harus
memiliki jiwa kepemimpinan untuk membimbing para guru, pegawai tata usaha, dan
pegawai sekolah yang lainnya. Dalam hal ini, tugas kepala sekolah tidak hanya itu,
melainkan juga mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan orang tua siswa.
b. Secara umum, kepala sekolah harus memimpin dari pusat (lead from the
mengikat siswa, guru dan orang tua. Hal tersebut mengandung arti bahwa
sekolah efektif.
berikut:
1. Sebagai evaluator disekolah, baik evaluasi terhadap guru, staf tata usaha
maupun siswa .
dirinya sendiri.
4. Fungsi sebagai manajer ini tak lepas dari tujuan yang akan dicapai seorang
kepala sekolah.
16
pendidikan tersebut.
sekolah. (Mulyasa, 2017: 103-104). Keberadaan manajer pada suatu organisasi sangat
memimpin dan mengendalikan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah
memikul tanggung-jawab penuh dalam organisasi. Oleh karena itu, kehidupan suatu
organisasi sangat ditentukan oleh peran seorang kepala sekolah sebagai manajer.
17
yang terdapat dalam kehidupan masyarakat atau bangsa itu. sedang keberhasilan
organisasi itu. Menurut Peters dan Waterman dalam bukunya Marno dan Suprayitno
mengatakan bahwa apa yang membuat manajer efektif, bukanlah strategi intelektual
yang cemerlang, akan tetapi ketaatan pada dasar, yaitu: kerja keras, mengerjakan
menghargai karyawan dan memepertahankan arti suatu misi (Marno dan Supriyatno,
2013: 49-51).
tugas dan perannya agar dapat memberikan kontribusi optimal dalam upaya
yang makin meningkat bagi pencapaian tujuan. Meningkatnya kinerja para guru akan
masyarakat.
Kepala sekolah sebagai manajer dalam konsep ini berarti kemampuan dan
keahlian kepala sekolah untuk mengelola dan mengatur berjalannya seluruh kegiatan
sekolah dengan segala wewenang dan tanggung jawabnya. Sejalan dengan hal itu,
kepala sekolah tetap harus melakukan koordinasi dengan para stakeholders internal
maupun eksternal sekolah supaya organisasi tersebut dapat berjalan secara efektif dan
1. Fungsi Perencanaan
penyusunan rangkaian tindakan yang akan dilakukan. Rencana yang baik akan
merumuskan tujuan dan sasaran apa yang ingin dicapai oleh sekolah.
pengelolaan sekolah;
b. dengan adanya tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan oleh sekolah,
maka akan memotivasi guru, staf, dan pegawai lainnya untuk bekerja
dengan optimal;
c. tujuan atau sasaran akan memfokuskan usaha yang akan dicapai oleh
sekolah;
alternatif keputusannya;
langkah strategis. Ini berarti bahwa tujuan atau sasaran yang ingin
cara untuk mengorganisasikan guru, staf, pegawai, dan sumber daya lainnya
yang dimiliki oleh sekolah. Tanpa perencanaan, kepala sekolah, guru, staf,
dan pegawai lainnya mempunyai peluang kecil untuk mencapai sasaran atau
lainnya yang dimiliki sekolah agar pelaksanaan suatu rencana dapat dicapai
2. Fungsi pengorganisasian
disesuaikan dengan berbagai perubahan aktual yang terjadi. Oleh karena itu,
sehingga tujuan yang telah ditetapkan sekolah dapat dicapai secara efektif dan
efisien.
20
organisasi sekolah yang efektif dan efisien, uraian tugas tiap bidang di
sekolah, wewenang dan tanggung jawab yang jelas, serta penentuan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan. Kegiatan yang
menentukan sasaran secara lebih luas. kepala sekolah sebagai top management
Fungsi Pengorganisasian
e. di mana keputusan itu harus diambil (Karwati dan Priansa, 2016: 144).
untuk mempengaruhi aktivitas guru, staf, dan pegawai lainnya dalam usaha
21
proses mempengaruhi guru, staf, dan pegawai lainnya, untuk bekerja dengan
4. Fungsi Pengendalian
diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya sekolah yang digunakan sedapat
mungkin dilakukan dengan cara yang paling efektif dan efisien guna tercapainya
sasaran sekolah. Jadi tujuan utama dari pengendalian oleh kepala sekolah adalah
memastikan bahwa hasil kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan
sekolah.
hasil yang akan dicapai sekolah, (iii)dapat menentukan tindakan pencegahan apa
oleh sekolah; (iv) memberikan masukan yang dapat digunakan untuk memperbaiki
efektif dalam mencapai tujuan kepala sekolah perlu mengelola organisasi sekolah
secara efektif. Kepala sekolah adalah manager sekolah yang dengan otoritasnya
dengan prosedur dan langkah-langkah proses yang tepat sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan. mengenai hal tersebut kepala sekolah harus mengetahui dan
sehingga dapat mendorong kemajuan sekolah. Sumber daya yang harus dikelola
oleh kepala sekolah yaitu (1) tanaga pendidik dan tenaga kependidikan (2)
perpustakaan, (7) laboratorium, (8) peran serta masyarakat, (9) sisten informasi
pembelajaran, (c) mengelola siswa, (d) mengelola sarana dan prasarana, (e)
Selain tugas-tugas di atas, terdapat tugas lagi yang harus dipenuhi kepala
sekolah sebagai manajer antara lain:(a) bekerja dengan dan melalui orang lain, (b)
jawabkan, (d) berfikir secara analisis dan konseptual, (e) sebagai seorang
mediator, (f) sebagai seorang politisi, (g) sebagai seorang diplomat, h) sebagai
52).
pengertian kepala sekolah sebagai manajer adalah guru yang diberi tugas untuk
menggerakkan, dan mengevaluasi semua sumber daya yang ada baik yang bersifat
human (manusia) maupun non human (bukan manusia) untuk mewujudkan tujuan
sekolah. Indikator seorang kepala sekolah sebagai manajer yang efektif antara lain
adalah :
b. Menekankan pada semua guru dan seluruh warga sekolah untuk memenuhi
proporsional.
kepala sekolah sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang mencakup
kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap
tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan dan
dan sumber daya yang ada di sekolah terkait dengan berbagai program pembelajaran,
Kemampuan kepala sekolah sebagai leader akan semakin “diuji” oleh pola
pikir dan tatanan hidup manusia yang berubah drastis dengan adanya globalisasi.
Globalisasi telah mengubah cara hidup manusia sebagai individu, sebagai warga
masyarakat dan sebagai warga negara. Tidak ada seorang pun yang dapat
menghindari diri dari arus globalisasi. Arus globalisasi juga masuk dalam wilayah
pendidikan dengan berbagai implikasi dan dampaknya, baik positif maupun negatif.
Dalam konteks ini tugas kepala sekolah sebagai pemimpin dalam dunia pendidikan
akan semakin berat dari hari ke hari, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Kepala sekolah dituntut untuk mampu memberdayakan semua potensi
dan sumber daya yang ada di sekolah agar dapat mengimbangi bahkan melampaui
Melalui sentuhan kepala sekolah sebagai leader, yang mampu memengaruhi orang
lain untuk bertindak seperti yang diharapkan, maka sekolah akan menghasilkan
peserta didik yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup
dengan penuh keyakinan dan percaya diri, baik itu kompetensi sikap, pengetahuan
sumber daya manusia yang berkualitas, baik secara keilmuan maupun secara sikap
26
optimal lagi
sekolah. Dalam kehidupan sehari hari kepala sekolah akan dihadapkan kepada sikap
para guru, staf dan peserta didik yang mempunyai latar belakang kehidupan,
kepentingan serta tingkat sosial budaya yang berbeda sehingga tidak mustahil terjadi
kepala sekolah harus bertindak arif, bijaksana, adil, tidak ada pihak yang dikalahkan
atau dianakemaskan. Dengan kata lain sebagai seorang pemimpin kepala sekolah
harus dapat memperlakukan sama terh adap orang-orang yang menjadi bawahannya
memberi sugesti/saran yang sangat diperlukan oleh para guru, staf dan peserta didik.
artinya semua permasalahan akan diarahkan ke kepala sekolah sebagai orang yang
mewakili kehidupan sekolah, dimana dan dalam kesempatan apa pun. Oleh sebab itu,
27
yang tergantung pada situasi dan kondisi sekolaah. Selain pendekatan situasional,
keputusan
sekolah
4. Menunjukakan sikap dan perilaku teladan yang dapat menjadi panutan atau
5. Menjamin kebutuhan peserta didik, guru, staf , orang tua dan masyarakat
melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan visi dan misi
sekolah bertindak dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan
oleh bawahan. Perbuatan yang dilakukan oleh para guru, siswa, staf, dan
orang tua siswa tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab kepala sekolah.
2. Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah harus mampu
sekolah harus dapat mengatur pemberian tugas secara cepat serta dapat
kepentingan sekolah.
menyelesaikan persoalan dengan satu solusi. Serta harus dapat melihat setiap
konflik untuk itu kepala sekolah harus jadi penengah dalam konflik tersebut.
dilaksanakan.
Menurut Purwanto (Kristiawan, dkk, 2017: 18) tugas dan tanggung jawab
kepala sekolah yaitu harus mengalami perkembangan dan perubahan, baik sifat
dan tanggung jawab kepala sekolah semakin luas dan makin banyak bidangnya.
30
Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah
secara teknis-akademis saja, benar hal itu adalah tugas dan tanggung jawan yang
E. Pendidikan Karakter
dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
adat istiadat (Koesoema, 2012: 6). Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau
(moral felling), dan perilaku moral (moral behavior) (Zubaidi, 2011: 1).
kodrati dan disposisi yang telah dikuasai secara stabil yang mendifinisikan
seseorang dari yang lainnya. Dengan makna seperti itu karakter identik
atau sifat khas diri seseorang yang bersumber dari bentukan- bentukan yang
diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil dan bawaan
sekaligus juga mahluk sosial yang tidak begitu saja terlepas dari
mencapai tujuan. Tujuan adalah suatu yang diharapkan tercapai setelah suatu
pendidikan.
32
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian peserta didik yang khas
hidup, sebab selain bermodalkan kapasitas fitrah bawaan sejak dari lahir dari
yang berakter bisa dimiliki oleh orang tua kepada anaknya, guru terhadap
Lima tahapan itu adalah adanya nilai yang diserap dan diyakini seseorang dari
keluar dalam bentuk rumusan visi. Visi turun ke wilayah hati membentuk
terbentuk menjadi karakter. Cara berpikir menjadi visi, cara berpikir menjadi
visi, cara merasa menjadi mental, dan berperilaku menjadi budaya, dan
loyalty).
peacefullness, unity).
untuk membangun masa depan bangsa, terlepas dari beberapa agama, ras dan
antara penduduk negara yang heterogen karena perbedaan suku, agama, ras
35
Tjahyadi (https://www.kajianpustaka.com/2019/12/nasionalisme)
Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara (3)
Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri (4) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
rasa (7) Tidak semena-mena terhadap orang lain (8) Gemar melakukan
kegiatan kemanusiaan (9) Kebenaran dan keadilan (10) Merasa bahwa bangsa
pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
kebebasan dari penguasa asing atau campur tangan dari dunia luar
37
(originality).
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, seperti ditunjukkan oleh gambar
berikut:
38
lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia;
b. Berkebinekaan global
c. Bergotong royong
rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
berbagi.
d. Mandiri
bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari
mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta
regulasi diri
e. Bernalar Kritis
Untuk menghadapi kompetisi global seperti saat ini dan masa mendatang,
f. Kreatif
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia (yaitu akhlak
dan analisis data dan, menarik kesimpulan. Hasil strategi kepala sekolah dalam
keteladanan dengan dua cara yakni keteladanan langsung dan tidak langsung, serta
sekolah dasar. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus di
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran siswa dan ekstrakurikuler bagi siswa harus
Penelitian yang dilakukan oleh Prihatin (2021) dengan judul Peran Kepala
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tipe, peran, dan implementasi program
tak lepas dari peran kepala sekolah sebagai, manajer, administrator, supervisor,
didukung oleh warga sekolah sehingga program tersebut sudah terlaksana dengan
maksimal. (3) tipe kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah adalah tipe
dorongan, motivasi dan inovasi terhadap para guru, karyawan dan siswa untuk
implementasi strategi tersebut dapat dilihat pada a) penilaian afektif, b) nilai rapor
siswa, dan c) buku konseling. Dari ketiga penilaian di atas hasil implementasi
sekolah, guru, karyawan, dan siswa yang saling bersinergi dalam menciptakan
aturan atau tata tertib sekolah, pembiasaan tegur, salam, sapa, berjabatan tangan,
sholat Dhuha, berdo’a pada saat mengawali dan mengakhiri setiap kegiatan, dan
karakter, majalah dinding, atau pemberian penghargaan kepada guru, siswa, kelas
tertentu yang berprestasi dalam nilai nilai karakter yang menjadi prioritas, dan
yang tak kalah penting yaitu penataan fisik lingkungan sekolah/taman sekolah
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
bahwa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan
kondisi obyek yang alamiah, peneliti bertindak sebagai instrumen kunci, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara purposive dan snowball, teknik
sesuai dengan apa adanya. Artinya, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini
menguraikan keadaan atau fenomena tentang peran kepala sekolah sebagai manajer
dan juga sebagai leader dalam pengembangan karakter peduli lingkungan baik
(pemahaman kita mengenai dunia dibentuk oleh hubungan kita dengan orang lain).
pengelaman pribadinya. Fenomena yang tampak adalah refleksi dari realitas yang
tidak dapat berdiri sendiri, karena ia memiliki makna yang memerlukan penafsiran
melalui interaksi langsung antara peneliti dan yang diteliti. Penelitian kualitatif
latar alamiah . Dari pendapat di atas, maka dapat diketahui bahwa penelitian kualitatif
dikuantifikasikan atau tidak dapat dihitung sehingga variabel tidak dapat diungkapkan
dengan angka seperti persepsi, pendapat, anggapan dan sebagainya. Menurut teori
penelitian kualitatif, agar penelitiannya dapat benar-benar berkualitas maka data yang
penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan terhitung mulai bulan Oktober 2021
sampai bulan April 2022, adapun kegiatan penyusunan dilakukan sejak bulan
C. Tahapan Penelitian
Dalam kegiatan pra lapangan atau persiapan ini adalah beberapa tahapan
yaitu:
48
pada waktu pengajuan usulan penelitian dan diulangi kembali pada waktu
d. Melakukan pengurusan surat izin. Dalam hal ini peneliti harus mengurus di
Tahap ini merupakan tahap dari analisis data yang diperoleh dari responden
atau informan sesuai dengan rumusan masalah yang telah disusun secara
sistematis.
49
4. Tahap kesimpulan
Setelah tahap analisis data maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah
tahap kesimpulan. Tahap ini merupakan tahap untuk menarik kesimpulan data
5. Tahap pelaporan
Tahap ini merupakan tahap penulisan laporan atau tahap akhir dari
1. Data
tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap
atau anggapan, atau suatu fakta yang digambarkan melalui angka, simbol,
kode dan lain-lain. Data dapat berupa keterangan seseorang yang dijadikan
statistik atau bentuk lainnya guna keperluan penelitian. Data merupakan fakta
atau informasi atau keterangan yang dijadikan sebagai sumber atau bahan
naratif, kalaupun ada angka, angka tersebut dalam hubungan suatu deskripsi.
50
2. Sumber Data
a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya,
b. Data sekunder adalah data yang didapat dari buku serta materi tertulis yang
maka data sekunder penulis peroleh melalui pengumpulan data dari pihak
E. Teknik Pengumpulan
Pada penelitian kali ini peneliti memilih jenis penelitian kualitatif maka data
yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan spesifik. Selanjutnya dijelaskan oleh
Moeloeng (2017: 225) bahwa pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi,
1. Teknik Observasi
penilaian untuk mengukur tingkah laku individu pada saat terjadinya suatu
kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun
dalam situasi yang tidak sebenarnya atau buatan (Suhartini, 2011: 47). Dalam
langsung berbagai fenomena yang sedang diteliti secara langsung yaitu Peran
Mengalokasikan
dana yang
diperlukan untuk -
menjamin
keterlaksanaan
program
Membangun
kelompok kerja
yang efektif
dengan
membentuk tim -
PPK
Menunjuk Tim
yang sesuai
dengan kompetensi
masing - masing
Memberi
penjelasan dan Pembinaan KS OB1 3x
pembinaan kepada
warga sekolah
tujuan dan langkah
– langkah OB.2
pelaksanaan
pemngembangan
Membimbing dan
mengarahkan guru
dalam
memecahkan
masalah kejanya,
dan bersedia
53
memberikan
bantuan secara
proporsional dan
profesional.
Memantau
kemajuan peserta
didik, baik secara
individual maupun
kelompok.
Melakukan
evaluasi dan
perbaikan secara
berkesinambungan
Negeri 2 Ambarawa.
Membimbing dan
mengarahkan guru
dalam memecahkan W.KS 1 Kepala Sekolah
masalah kejanya, dan Kepala W.G 3 Guru
bersedia memberikan sekolah, W.PD
bantuan secara Guru,
proporsional dan Peserta Didik
profesional. W.KS 1 Kepala Sekolah
Memantau kemajuan Kepala W.G 3 Guru
peserta didik, baik sekolah,
secara individual Guru,
maupun kelompok.
Melakukan evaluasi
dan perbaikan secara
berkesinambungan
W.K 3 Guru
kreatif, produktif dan sekolah,
Guru, W.PD 3 Peserta Didik
akuntabel
Pserta Didik
Menjaga
W KS 1 Kepala Sekolah
integritasnya, selalu Kepala
W.G, 3 Guru
terpercaya, dihormati sekolah,
Guru, W.K 3 Peserta Didik
baik perkataan
W.PD
maupun perilakunya, Pserta Didik
sehingga mampu
memberikan
keteladanan untuk
semua warga sekolah.
3. Teknik Dokumentasi
Metode pencarian data ini sangat bermanfaat karena dapat dilakukan dengan
nilai yang dianut oleh obyek yang diteliti. Pengumpulan data perlu didukung
ini akan berguna untuk mengecek data yang telah terkumpul. Pengumpulan
Membimbing dan
mengarahkan guru
dalam memecahkan
masalah kejanya, dan
bersedia memberikan
bantuan secara
proporsional dan
profesional.
Dok 8
Memantau kemajuan Laporan
peserta didik, baik kegiatan
secara individual Ekstra
maupun kelompok.
Dok 9
Melakukan evaluasi dan Laporan
perbaikan secara Kegiatan
berkesinambungan Pembiasaan
Dok 10
Notulen Rapat
Evaluasi
Program
2 Peran Kepala Notulen Rapat Dok 7
Mampu memengaruhi
Sekolah Pembinaan
orang lain untuk
sebagai
bertindak seperti yang
manajer dalam
diharapkan, maka
PPK
sekolah akan
Nasionalis
menghasilkan peserta
didik yang memiliki
kompetensi tinggi
59
Menjaga
integritasnya, selalu Dokumentasi Dok 12
terpercaya, dihormati kegiatan
baik perkataan pembiasan dan
maupun perilakunya, ekstrakurikuler
sehingga mampu
memberikan
keteladanan untuk
semua warga sekolah
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
pengolahan data dan penyajian hasilnya dalam bentuk narasi bukan numerik”.
nonnaratif bukan juga numerik, tapi kita abaikan dulu tentang hal itu. Penelitian
60
kualitatif (naratif) disusun dari rangkaian kata menjadi kalimat, kalimat menjadi
paragraf, dan paragraf itulah yang nantinya menjadi sebuah temuan pengetahuan
penting untuk ditelusuri dengan metode ilmiah (melalui penelitian), itulah yang
G. Penyajian data.
Dengan melihat penyajian-penyajian data akan dapat dipahami apa yang sedang
terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan atas pemahaman yang didapat
utama bagi analisis kualitatif yang valid. Penyajian dapat dilakukan dalam
berbagai jenis seperti matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Semuanya dirancang
guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu
dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi dan
melakukan analisis yang menurut saran yang dikiaskan oleh penyajian sebagai
konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Penelitian yang
terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan sudah disediakan, mula-mula belum jelas,
namun kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh
dapat digambarkan :
Kondensasi Kesimpulan/
data verifikasi
I. Keabsahan Data
Karena itu keabsahan data dalam sebuah penelitian kualitatif sangat penting.
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2014: 330).
umumnya triangulasi juga digunakan untuk mengecek validitas data. Jadi peneliti
bisa tahu apakah data yang kamu temukan layak untuk dipresentasikan atau
untuk mengecek validitas data dari berbagai sumber.Mulai dari sumber data
yang didapat secara langsung seperti wawancara dan observasi, hingga yang
didapat secara tidak langsung seperti dokumen dan arsip. Selain itu,
perbedaan sumber data juga bisa dilihat dari responden yang berpartisipasi
2. Triangulasi Metode
3. Triangulasi Waktu
perbandingannya adalah waktu. Jadi, kita akan melengkapi data dan juga