KEPALA SEKOLAH
Disusun oleh :
Ditengah persaingan global ini, diakui atau tidak, lembaga Pendidikan atau
system persekolahan islam dituntut untuk mengemuka dengan kinerja
kelembagaan yang efektif dan produktif. Kepala sekolah sebagai penanggung
jawab pendidikan dan pembelajaran disekolah hendaknya dapat meyakinkan
kepada masayarakat bahwa segala sesuatumya telah berjalan dengan
baik,termasuk perencanaan dam implementasi kurikulum,penyediaan dan
pemanfaatan sumber daya guru, rekruitmen sumber daya murid, kerja sama
sekolah dan orang tua, serta sosok outcome sekolah yang prospektif. Untuk
memenuhi tauatan ini, kepala sekolah harus memiliki bekal yang memadai.
Termasuk pengetahuan yang professional, kepemimpinan instruksional,
ketrampilan administrative, dan ketrampilan sosial.
Kenyataannya, kepala sekolah (Islam) kita nampak kurang effektif, ditilik dari
perannya yang mencolok sebagai pengelola bangunan sekolah dananggaran,
penjaga dokumen, terlalu disiplin, dan berbicara dengan setiap orang. Seyogyanya,
tugas-tugas ini dapat disiasati sebagai agenda manajerial yang dapat didelegasikan
kepada staf terkait. Mereka seakan melupakan bahwa fungsi utama sekolah sebagai
alat memberi bantuan pembelajaran; hal itu terlihat ketika mereka menyerahkan
pembelajaran sepenuhnya kepada guru. Martin & Willower & Kmetz melihat kepala
sekolah yang tidak efektif ini sedikit memanfaatkan waktunya untuk masalah-
masalah intruksional dan kurikulum.
Menurut Goodlad, hal itu diakibatkan oleh terbatasnya bekal manajerial dan
kepemimpinan intruksional yang dimilikinya.Anehnya, kebanyakan guru, orang tua,
dan pihak-pihak terkait lain tidak menyadari peranan sangat penting yang harus
dimainkan oleh kepala sekolah tersebut dalam rangka menciptakan sekolah yang
efektif, sekolah dimana setiap orang peduli dengan belajar dan prestasi, harapan
tinggi, dan peningkatan pendidikan setiap hari. Lebih-lebih pada saat pemerintahan
Orde baru berkuasa, kebijakan sentralisasi semakin melegitimasi para kepala sekolah
sebagai sosok yang kebal kritik dan onemanshow, sehingga menutupkreativitas,
produktifitas, dan inovasi pendidikan di sekolah. Sampai saat inipun, budaya
konservatif ini tidak dijamin hilang dari lingkungan pendidikanIslam, jika tidak ada
upaya dari para sarjana tarbiyah.
Adapun sebagai pemimpin orang tua dan masyarakat kepalas sekolah diharapkan
memberikan informasi tentang berbagai masalah yang dihadapi.Wiles dan Bondi
(1983) menjelaskan bahwa kepemimpinan yang efektif berdasarkan hasil
penelitiannya bersumber dari tiga factor, yaitu :
Kedelapan fungsi manajer yang dikemukakan oleh Stoner tersebut tentu saja
berlaku bagi setiap manajer dari organisasi apapun, termasuk kepala sekolah.
Sehingga kepala sekolah yang berperan mengelola kegiatan sekolah harus mampu
mewujudkan kedelapan fungsi dalam perilaku sehari-hari. Walaupun pada
pelaksanaannya sangat dipengaruhioleh faktor-faktor sumber daya manusia, seperti
para guru, staf, siswa danorang tua siswa, dana, sarana serta suasana dan faktor
lingkungan di manasekolah itu berada.
a.Technical Skills
•Menguasai pengetahuan tentang metode, proses, prosedur danteknik untuk
melaksanakan kegiatan khusus.
•Kemampuan untuk memanfaatkan serta mendayagunakansarana, peralatan yang
diperlukan dalam mendukung kegiatan yang bersifat khusus tersebut.
b.Human skills
•Kemampuan untuk memahami perilaku manusia dan proses kerjasama;
•Kemampuan untuk memahami isi hati, sikap dan motif oranglain, mengapa mereka
berkata dan berperilaku;
•Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif;
•Kemampuan menciptakan kerja sama yang efektif, kooperatif, praktis dan
diplomatis;
•Mampu berperilaku yang dapat diterima.
c.Conceptual skills
•Kemampuan analisis;
•Kemampuan berpikir rasional;
•Ahli atau cakap dalam berbagai macam konsepsi;
•Mampu menganalisis berbagai kejadian, serta mampu memahami berbagai
kecenderungan;
•Mampu mengantisipasikan perintah;
•Mampu mengenali macam-macam kesempatan dan problem- problem sosial.
Sehubungan dengan itu, maka kepala sekolah sebagai supervisor hendaknya pandai
meneliti, mencari dan menentukan syarat-syarat manayang diperlukan bagi
kemajuan sekolahnya sehingga tujuan pendidikan disekolah itu tercapai dengan
maksimal.
Dalam melaksanakan tugas sebagai supervisor, kepala sekolah perlu memperhatikan
prisnsip-prinsip sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
http://journal.uinsi.ac.id/index.php/fenomena/article/view/159
http://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1191