Anda di halaman 1dari 14

Nama : Ade Yulis Harahap

Nim : 1193311012
Kelas : G Ekstensi Pgsd 2019

Tugas Rutin -3

Bab IV
LATIHAN

1. Hubungan manajemen pendidikan dengan tujuan pendidikan .


jawab :

 hubungan manajemen pendidikan dengan tujuan pendidikan adalah


Menurut  manajemen pendidikan adalah untuk membentuk kepribadian
para pelajar agar sesuai dengan tujuan dari pendidikan nasional dan
tingkat perkembangan atau perbaikan untuk usia pendidikan. Agar tujuan
pendidikan tercapai dengan efektif dan efisien. potensi yang dia miliki
dapat berguna untuk mencapai tujuan, manajemen adalah apa yang
dilakukan oleh manajer .manajemen adalah proses pengkoordinasian
kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan
melalui orang lain.

2. identifikasi tugas operasional kepala sekolah dalam mengelolah delapan


bidang tugas manajemen pendidikan !
jawab : kedelapan bidang tugas atau substansi manajemen pendidikan dikelola
sedemikian rupa oleh manajer. Manajer pendidikan adalah kepala sekolah. Kepala
sekolah adalah pihak yang dituntut memiliki kemampuan dan keterampilan
sebagai administrator, manajer, dan leader pendidikan di sekolah. Oleh karena itu
kepala sekolah di percayakan mengelola sistem pendidikan di sekolkh harus
mampu menampilkan profesional yang tinggi di bidang administrasi dan
manajemen pendirdikan Menjadi kepala sekolah yang ideal harus memahami
secara komprehensif bagaimana kinerja dan kemampuan manajerialnya dalam
memimpin sebuah sekolah sehingga sekolah itu bernuansa sekolah yang
berbudaya. Setiap pengelolaan bidang-bidang tugas/garapan manajemen
dikendalikan dan diatur dengan mengikuti proses/fungsi-fungsi manajerial yang
diawali dengan perencanaan hingga penganggaran. Kompetensi kepala sekolah
yang harus dikuasai dalam memanajemen bidang garapan manajemen di sekolah
yaitu memiliki landasan dan wawasan, memahami sekolah sebagai sistem,
memahami manajemen berbasis sekolah, merencanakan pengemabangan sekolah.
mengelola kurikulum. mengelola tenaga kependidikan, mengelola sara dan
prasarana dan lain sebagainya.

3. identifikasikan tugas dan peran guru bidang studi dalam membantu kepala
sekolah mengelolah delapan substansi manajemen pendidikan disekolah ?
jawab : tugas guru bidang studi dalam membantu kepala sekolah mengelola
delapan substansi manajemen pendidikan di sekolah yaitu mempersiapkan
manusia susila yang dapat diharapkan membangun dirinya dan membangun
bangsa dan negara. Guru bertugas untuk mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan melatih dan menilai dan mengevaluasi peserta didik
adapun guru berperan sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing,
pengatur lingkungan, pertisipan, ekspidator, perencana, supervisor,
motivator, dan konselor. Guru merupakan seseorang yang mampu
memposisikan dirinya didalam kelas sesuai situasi dan kondisi dengan baik.
Dia harus mampu menjadi pemimpin, motivator, supervisor, pembimbing,
pengatur lingkungan, partisipan, perencana, dan konselor sesuai situasi. Oleh
karena itu setiap guru memerlukan bakat keterampilan dalam hal manajemen
kelas, mejalankan perannya sebagai manajer kelas, keterampilan dalam
manajemen perilaku siswa, serta mampu menjalankan perannya dalam
kegiatan pengadministrasian. Itulah tugas dan peranan yang dapat dilakukan
guru bidang studi dalam membantu kepala sekolah mengelola delapan
substansi manajemen pendidikan di sekolah.

4. buatlah satu contoh pengimplementasian fungsi manajemen dalam


mengelola salah satu kegiatan dari delapan bidang garapan manajemen
pendidikan disekolah !
jawab : Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dilakukan sejak
dari masa pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Peran sarana pendidikan
sangat penting dalam memperlancar pelaksanaan proses pembelajaran. Satu sisi
harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan sangat banyak, tetapi di sisi lain
dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang menghambat dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu masalah yang
dihadapi oleh sekolah adalah masalah sarana pendidikan.
Dalam rangka mengatur substansi fasilitas atau sarana di sekolah di gunakan suatu
pendekatan administratif tertentu yang disebut juga manajemen sarana
pendidikan. Manajemen sendiri merupakan proses pendayagunaan semua sumber
daya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendayagunaan
melalui tahapan proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang
diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancer,
teratur, efektif, dan efisien. Jadi manajemen sarana pendidikan adalah
keseluruhan proses perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan
yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar pencapaian tujuan pendidikan
dapat berjalan dengan lancer, teratur, efektif, dan efisien.
5. diskusikan dalam kelompok masing –masing faktor-faktor pendukung dan
penghambat keberhasilan penerapan manajemen berbasis sekolah
disekolah ? jawab :
faktor pendukung manajemen berbasis sekolah adalah Dukungan financial,
dukungan sumber daya manusia beserta pemikirannya. Sarana dan prasarana
lainnya juga menjadi faktor pendukung yang penting. Peluang keberhasilan
penerapan Manajemen berbasis sekolah Indonesia pada saat ini cukup besar
karena adanya beberapa faktor, antara lain, pertama, tuntutan kehidupan
demokratisasi yang cukup besar dari masyarakat dalam era reformasi.
Kedua, penerapan undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan
daerah yang menekankan pada otonomi pemerintahan pada tingkat
kabupaten/kota.
Ketiga, adanya komite sekolah yang berfungsi untuk membantu pelaksanaan
program jaringan pengaman sosial (JPS) pendidikan di sekolah. 
Faktor penghambat keberhasilan manajemen berbasis sekolah adalah 
1. Pendidik 
Keadaan keluarga guru yaitu kesehatan, sosiologi, psikologi serta
kesejahteraan ekonomi merupakan penghalang atau faktor sosial yang
dapat mempengaruhi kemajuan pelaksanaan tugas guru, iklim sosial
psikologi yang tidak tentram, kesehatan keluarga yang tidak memenuhi
persyaratan kesehatan dalam keadaan kesejahteraan ekonomi mereka
kurang terjamin dapat mengganggu tugas mereka disekolah.
2. Dana dan prasarana adalah merupakan permasalahan pendidikan di
Indonesia. Banyak lembaga pendidikan yang dalam pengembangannya
kurang lancar karena disebabkan karena kurangnya masalah pendanaan
dan srana prasarana.
3. Partisipasi Masyarakat Peran serta masyarakat sangatlah berpengaruh
pada jalannya pengelolaan sekolah, karena masyarakatlah yang
menentukan arah dan tujuan pendidikan

6. diskusikan dala kelompok anda satu gagasan atau ide tenntangan partisipasi
guru membersihkan penyelenggaraan administrasi dan manajemen pada
satuan pendidikan .
jawab : Jika saya seorang guru untuk memberhasilkan penyelenggaraan
administrasi dan manajemen pada suatu pendidikan maka saya akan
memberikan suatu contoh terlebih dahulu kepada peserta didik demi
mendukung kesuksesan hal ini.
Seperti dalam administrasi layanan khusu saya akan memperkenalkan buku-
buku kepada para siswa dan guru-guru. Dan Mengusahakan agar siswa aktif
membantu perkembangan perpustakaan.Dengan cara saya mulai mereview
beberapa buku dengan menarik kemudian saya sampaikan kepada siswa,
lantas setelah mereka tertarik dengan apa yang disampaikan guru maka
mereka akan mulai mencari buku yang di review guru tadi. Dan saya juga
mulai mencerita hal hal menarik yang ada pada perpustakaan disekolah
setelah itu para peserta didik akan penasaran dengan cerita yang saya
sampaikan tadi dan mereka akan langsung mendatangi perpustakaan demi
mendapatkan fakta.

SOAL OBYEKTIF
1. adminsitrasi pendidikan dapat diartikan sebagai :
a. proses menata usahaan pendidikan disekolah
b. penerapan ilmu administrasi dalam bidang pendidikan
c. keseluruhan proses kerjasama sekelompok individu di bidang pendidikan yang
mendayakan segala sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan
d. proses kerjasama sekelompok individu untuk memberdayankan sagala fasilitas yang
tersedia
2. manajemen pendidikan dan administrasi pendidikan merupakan
a. dua istilah yang berbeda penerapannya
b. dua istilah yang saling bertentangan dua konsep yang memiliki makna yang sama
c. dua konsep yang memiliki makna yang sama
d. dua konsep yang saling bergandangan tangan
3. keberhasilan administrasi pendidikan ditentukan oleh keberhasilan
a. administrator pendidikan
b. manajemen pendidikan
c. manajemen pendidikan
d. komunikasi pendidikan
4. fungsi administrasi pendidikan dengan fungsi manajemen pendidikan
a. tidak sama
b. hampir sama
c. bertentangan
d. sama
5. proses memikirkan ,memilih dan menetapkan segala sesuatu yang akan dilakukan
dan/atau digunakan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu termasuk
fungsi .
a. staffing
b. koordinating
c. organzing
d. planing
6. suvervisi pendidikan sebagai fungsi administrasi pendidikan bermakna memberi
bantuan kepada :
a. kepala sekolah sebagai manajer
b. guru sebagai tenanga pendidik
c. guru sebagai wali kelas
d. kepala sekolah sebagai tenaga kependidikan
7. pengawasan satuan pendidikan dilaksanakan untuk menjalankan fungsi administrasi
yang berkaitan dengan :
a. staffing
b. coordinating
c. coontoling
d. planning
8. salah satu bidang garapan administrasi pendidikan sekolah
a. supervisi pendidikan
b. kurikulum
c. kepala sekolah
d. guru bidang studi
9. dalam mengelola guru, sebagai tenaga pendidikan di sekolah administrator harus
a. melakukan fungsi administrasi dalam manajemen secara efektif dan efesien
b. melakukan fungsi pengawasan yang efektif dan efisien
c. melakukan fungsi kepemimpinan secara efektif dan efisien
d. melakukan fungsi supervisi secara efektif dan efesien
10. jika komite sekolah ingin dilibatkan dalam pengadakan saran di sekolah,kepada sekolah
harus mampu berfungsi sebagai ?
a. kepala sekolah
b. administrator dan manajemen
c. komunikator
d. motivator

Bab V
Latihan
1. supervisi pendidikan memiliki pengertian yang sama dengan 
a. pengawasan satuan pendidikan 
b. pengawasan guru selama mengajar 
c. pembinaan situasi pembelajaran melalui pembinan guru 
d. pembinaan guru mengajar melalui pembinaan  situasi belajar mengajar 
2. supervisi pendidikan lebih memfokuskan aktivitas pada 
a. pembinaan pelaksanaan adminitrasi pendidikan di sekolah 
b. pembinaan pelaksanaan manajemen pendidikan sekolah 
c. pembinaan pelaksanaan pendidikan di sekolah 
d. pembinaan pelaksanaan proses pembelajaraan di sekolah 
3. supervisi akademik memiliki fungsi research, yang berarti 
a. melakukan penelitian sebagai dasar pemberian batuan kepada guru 
b. melakukan penelitian sebagai lanjutan pemberian bantuan kepada guru 
c. malakukan penelitian sebagai pedoman pemberian batuan kepada guru 
d. malakukan penelitian sebagai pendamping pemberian bantuan kepada guru 
4. supervisi akademik lebih memfokuskan pemberian bantuan dalam aspek 
a. adminitrasi kelas 
b. proses pembelajaran 
c. peningkatan kualitas mengajar guru
d. pembinaan mental guru
5. fungsi perbaikan dalam supervise akademik memiliki makna 
a. memberi bantuan kepada guru memperbaiki teknik mengajar 
b. memberi bantuan kepada guru memperbaiki pendekatan mengajar 
c. memberi bantuan kepada guru memperbaiki situasi belajar mengajar 
d. memberi bantuan kepada guru memperbaiki tataan proses pembelajaran 
6. teknik kelompok  dalam supervisi akademik memiliki makna 
a. teknik memberi bantuan kepada guru yang mengalami masalah pembelajaran
yang sama ataun hampir sama 
b. teknik memberi bantuan kepada guru yang mengalami masalah pembelajaran
yang berbeda satu dengan yang lain 
c. teknik memberi bantuan kepada guru yang mengalami masalah pembelajaran
yang bersifat unik dan kompleks 
d. teknik memberi bantuan kepada guru yang mengalami masalah
pembelajaran universal dan kompleks 
7. teknik kunjungan kelas termasuk teknik supervisi akademik 
a. teknik kelompok 
b. teknik individu 
c. teknik kelompok dan individu 
d. teknik komprehensif 
8. dengan memberi kesempatan guru melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi, administrator pendidikan di sekolah telah melaksanakan fungsi
supervisi  akademik dengan teknik 
a. teknik kelompok 
b. teknik individual 
c. teknik kelompok dan individual
d. teknik komprehensi 
9. memberi kesempataan kepada guru untuk saling mengunjungi rekan sejawat saat
melaksanakan tugas pembelajaran, termasuk teknik 
a. teknik kelompok 
b. teknik individual 
c. teknik kelompok dan individual 
d. teknik komprehensi 
10. teknik observasi kelas dilakukan dengan 
a. mengunjungi guru saat sedang mengajar dikelas dengan mengisi lembar
observasi 
b. mengunjungi guru saat membuat persiapan mengajar 
c. mengamati aktifitas pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas
berdasarkan lembar observasi yang telah disiapkan 
d. mengamati aktivitas peserta didik saat pembelajaran yang sedang
berlangsung dikelas
Bab VI

Pertanyaan

1. Rumuskan Pengertian Bimbingan Pada Umumnya ?


Jawab : bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan
kepada individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan –kesulitan
di dalam di dalam kehidupannya , agar individu – individu itu dapat
mencapai kesejahteraan hidupnya.
2. apakah tujuan bimbingan dalam rangka pendidikan di sekolah ?
jawab : tujuan bimbingan dalam rangka pendidikan disekolah yaitu :
1. Untuk mendapatkan pengetahuan.
2. Merupakan upaya untuk menanamkan konsep dan ketrampilan.
3. Merupakan upaya untuk membantu sikap dan perilaku.

 Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 111) tujuan


pelayanan bimbingan belajar secara umum adalah membantu
murid-murid agar mendapatkan penyesuaian yang baik di dalam
situasi belajar, sehingga setiap murid dapat belajar dengan efisien
sesuai kemampuan yang dimilikinya, mencapai perkembangan
yang optimal.

diperjelas oleh Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono bahwa


bimbingan belajar memiliki tujuan diantaranya adalah:

a. Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi siswa

b. Menunjukkan cara-cara belajar yang sesuai dan cara dan fungsi


menggunakan buku pelajaran.

c. Memberikan informasi berupa saran dan petunjuk bagi yang


memanfaatkan perpustakaan.

d. Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan


dan ujian.

e. Memilih suatu bidang studi sesuai dengan bakat, minat,


kecerdasan, cita-cita, dan kondisi fisik atau kesehatan yang
dimiliki.

f. Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang


studi tertentu.

g. Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajar.


h. Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan
pelajaran
 i. di sekolah maupun untuk pengembangan bakat dan karier di
masa depan.

 Menurut Tim Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan (Mulyadi,


2010: 107) tujuan bimbingan belajar adalah membantu murid-
murid agar mendapatkan penyesuaian yang baik dalam situasi
belajar.

Penyesuaian tersebut contohnya berupa penyesuaian diri dengan


lingkungan keadaan kelas, dengan suasana ketika mengikuti
pelajaran di sekolah dengan teman belajar di sekolah.

3. jelaskan fungsi bimbingan dalam rangka kegiatan pendidikan di


sekolah ? jawab : fungsi bimbingan dalam rangka kegiatan pendidikan
disekolah yaitu ;

1) Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang membantu peserta


didik agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan
lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).
Berdasarkan pemahaman ini, peserta didik diharapkan mampu
mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2) Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor
untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin
terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh
peserta didik.
3) Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan yang sifatnya lebih
proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi perkembangan peserta didik.
4) Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif.
Fungsi ini  berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada
peserta didik yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek
pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
5) Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu peserta
didik memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi,
dan memantapkan  penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan
minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
6) Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan,
kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk
menyesuaikan program  pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik (peserta
didik). Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai
peserta didik, pembimbing/konselor dapat membantu para guru
dalam memperlakukan peserta didik secara tepat, baik dalam
memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode
dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai
dengan kemampuan dan kecepatan  peserta didik.
7) Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu
peserta didik agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan
lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
4. ada beberapa prinsip yang perlu iperhatikan dalam merencanaakan dan
melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah, sebutkan dan jelaskan ?
jawab :
1. Prinsip-Prinsip Umum
 Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbingnya .
 Bimbingan diarahkan kepada memberikan bantuan agar individu
yang dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan mengadapi
kesulitan-kesulitan -kesulitan yang dihadapinya.
 Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan indvidu
(siswa) yang dibimbing. Antara individu yang satu dengan yang
lainnya berbeda. Demikian juga dengan kebutuhannya, oleh
sebab itu, pembingbing harus memahami perbedaan kebutuhan
tersebut agar bisa memberikan bantuan (bimbingan) sesuai
kebutuhan individu.
 Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
Bimbingan dan konseling diberikan kepada individu dengan
tujuan agar terjadi perubahan perilaku  individu kearah yang lebih
baik.
 Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan
mengidentifikasi kebutuhan yang dirasakan individu yang
dibimbing.
 Upaya pemberian bantuan (pelayanan bimmbingan dan konseling
)  harus dilakukan secara fleksibel (tidak kaku). Artinya harus
bisa menyesuaikan dengan kondisi.
 Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai
dengan program pendidikan pembelajaran di sekolah atau
madrasah yang bersangkutan.
 Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin 
oleh orang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan
konseling dan pelaksananya harus bekerja sama dengan berbagai
pihak yang terkait seperti dokter, psikiater, dan lain-lain.
 Untuk mengetahiui hasil-hasil yang diperoleh dari upaya
pelayanaan bimbingan dan konseling, harus diadakan penilaian
atau evaluasi secara teratur  dan berkesinambungan.
2. Prinsip-perinsip khusus yang berhubungan dengan individu (siswa)

 Pelayanan bimbingan dan konseling harus diberikan kepada semua


siswa. Artinya semua siswa baik yang memilki masalah sederhana
hingga yang kompleks perlu dibantu untuk memecahkan masalah
yang dihadapinya.
 konseling kepada individu atau siswa.
 Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada
siswa.
 Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah harus
memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu (siswa) yang bersangkutan
beragam dan luas.
 Keputusan akhir dalam proses bimbingan dan konseling dibentuk oleh
individu atau siswa  itu sendiri.
 Individu atau siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara
berangsur-angsur dapat menolong dirinya sendiri.

3. Prinsip khusus yang berhubungan dengan pembimbing

 Pembimbing atau konselor harus melakukan tugas sesuai  dengan


kemampuannya masing-masing.
 Pembimbing atau konselor disekolah atau madrasah dipilih atas dasar
kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya.
 Sebagai tuntunan profesi, pembimbing atau konselor  harus senantiasa
berusaha mengembangkan diri dan keahliannya melalui berbagai
kegiatan seperti pelatihan, penataran, workshop, dan sebagainya.
 Pembimbing atau konselor hendaknya selalu mempergunakan
berbagai imformasi yang tersedia  tentang individu atau siswa yang
dibimbing beserta lingkungannya sebagai bahan untuk membantu
individu yang bersangkutan kearah penyesuaian diri yang lebih baik.
 Pembimbing atau konselor harus menghormati dan menjaga
kerahasiaan imformasi tentang individu atau siswa yang
dibimbingnya..
 Pembimbing atau konselor dalam melaksanakan tugas-tugasnya
hendaknya mempergunakan berbagai metode dan teknik.

4. Prinsip yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi (manajemen)


pelayanan bimbingan dan konseling

 Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistemmatis dan


berkelanjutan.
 Pelaksanaan bimbingan dan konseling harus ada di  kartu pribadi
(cumulativerecord) bagi setiap siswa
 Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai
dengan kebutuhan sekolah atau madrsah.
 Harus ada pembagian waktu antar pembingbing, sehingga masing-
masing pembingbing mendapat kesempatan yang sama dalam
meamberikanbimbingaan dan konseling.
 Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu atau
kelompok  sesuai dengan masalah yang dipecahkan dan metode yang
dipergunakan dalam memecahkan masalah terkait.
 Dalam penyelenggaran pelayanan bimbingan dan konseling, sekolah
dan madarasah harus bekerja sama dengan berbagai pihak.
 Kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama dalam
penyelenggaran bimbingan dan konseling dan sekolah.
5. diskusikan bersama teman !
dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling disekolah banyak faktor
yang penghambat kelancarannnya . kemukakan faktor-faktor penghambat tersebut
dan jelaskan saran-saran yang dapat dilaksanakan untuk mengatasinya.
jawab : faktor-faktor penghambat dalam melaksanakan program bimbingan
konsling adalah:
a. Faktor Internal
 Faktor fisiologis dan biologis
 Faktor psikologis

Motivasi adalah salah satu factor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar
siswa. Motivasi yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar.

minat merupakan kecenderungan kegairahan yang tinggi atau besar


terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah istilah
yang populer dalam psikologi karena disebabkan ketergantungannya
terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian,
keinginan, motivasi, dan kebutuhan.

Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif berupa


kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang
relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif (Shay,2003)

bakat adalah kemampuan seseorang menjadi salah satu komponen


yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat
seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka
bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan
besar ia akan berhasil.

b. Faktor Eksternal
Faktor-faktor yang dapat menghambat anak belajar di sekolah adalah:
• Metode mengajar
Dalam mengajar guru memerlukan metode yang cocok. Metode ini
dimaksudkan agar materi yang disampaikan oleh guru terasa menarik
dan siswa mudah menyerapnya.
 Kurikulum, kurikulum sangat penting dan selalu ada dalam sebuah instansi
pendidikan. Kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan
perkembangan psikologi anak

6. bagaiamana tindakan petugas bimbingan dan konseling disekolah apabila terdapat


masalahyang tidak dapat dipecahkannya dalam rangka bimbingan dan konseling
disekolah ?
jawab : Apabila seorang petugas bimbingan konseling tidak bisa memecahkan
masalah dalam bimbingan konseling disekolah maka bisa saja petugas bimbingan
konseling kurang teliti dan hati hati hati dalam menyelidiki suatu kasus atau
masalah atau bisa saja, Petugas BK non professional  mereka yang dipilih dan
diangkat tidak berdasarkan keilmuan atau latar belakan gpendidikan profesi.
Sehingga terjadi tindakan petugas BK yang tidak bisa dipecahkan solusi nya petugas
BK bisa menyelediki kasus atau masalah itu sekali lagi dengan meminta bantu atau
kerja sama dengan orang tua dan siswa sehingga dapat memecahkan masalah.
Namun jika masalah tidak terpecahkan juga maka petugas BK bisa meminta
bantuan atau berdiskusi  kepada kepala sekolah dalam kasus atau masalah
tersebut.

7. dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah ada 12


azas pokok bombingan .jelaskan azas kerahasiaan dan azas kesukarelaan?
jawab :
 azas kerahasiaan Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut
dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didik
(konseli) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan
yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain.dalam hal
ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga
semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar
terjamin.
Contoh : Ada seorang konseli yang menceritakan kepada konselor
bahwa seorang konseli itu memiliki penyakit HIV yang dididapnya
sejak lama.maka seorang konselor harus bias menjaga kerahasiaan
tersebut agar penyakit konseli itu tidak diketahui oleh banyak orang.
 Asas Kesukarelaan Yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (konseli)
mengikuti/menjalani layanan atau kegiatan yang diperlukan baginya.
dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan
mengembangkan kesukarelaan tersebut.
Contoh : Ada seorang peserta didik yang yang selalu tidak masuk
dikarenakan tidak suka pada salah satu mata pelajaran disekolahnya.
Sebagai guru konselor seharusnya kita harus mengubah sikap/perilaku
konseli tersebut agar dapat suka pada mata pelajaran tersebut dengan
selalu membina dan mengembangkannya.
8. jelaskan mengapa kode etik bimbingan perlu dalam penyelenggaraan bimbingan dan
konseling disekolah ?
jawab :
 Kode etik adalah seperangakat standar, peraturan, pedoman, dan nilai
yang mengatur mengarahkan pembuatan Atau tindakan dalam suatu
peruahaan, profesi, atau organisasi bagi para pekerja atau anggotanya,
dan interaksi antara para pekerja atau anggota dengan masyarakat .
 Kode etik bimbingan dan konseling adalah ketentuan-ketentuan atau
peraturan-peraturan yang harus di taati oleh siapa saja yang ingin
berkecimpung dalam bidang bimbingan dan konseling demi untuk
kebaikan.
 Kode etik didalam bidang bimbingan dan konseling sangat diperlu
agar bimbingan dan konseling tetap dalam keadaan baik, serta di
harapkan akan menjadi semakin baik. Kode etik mengandung
ketentuan-ketentuan yang tidak boleh dilanggar atau diabaikan tanpa
membawa akibat yang tidak menyenangkan.
 Kode Etik Bimbingan dan Konseling Indonesia Merupakan landasan
moral dan pedoman tingkah laku profesional yang dijunjung tinggi,
diamalkan dan diamankan oleh setiap profesional Bimbingan dan
Konseling Indonesia.

9. jelaskan ,konseling individual tidak boleh dilaksanakan oleh semua petugas


pendidikan disekolah ?
jawab :
 Konseling individual yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik atau konseli mendapatkan layanan
langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing
dalam rangka pembahasan pengentasan masalah pribadi yang di derita
konseli.
Konseling individual adalah proses pemberian bantuan yang dialakukan
melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada
individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (klien) yang bermuara
pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
 Karena dalam konseling individual petugas pendidikan sekolah
dilaksanakan hanya seorang guru BK atau wali kelas dan seorang peserta
didik dalam keadaan ruangan tertutup sehingga dapat menimbulkan atau
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti misalnya seorang guru tadi
memanfaatkan keadaan dengan melakukan seksual kepada peserta didik
tadi tanpa sepengetahuan siapa pun dan setelah melakukan kesalahan itu
guru tadi mengancam peserta didik untuk tidak menyampaikan hal itu
kepada siapa pun sehingga dapat menimbulkan trauma pada peserta didik
tadi. Dengan begini ada beberapa pihak sekolah yang tidak ingin melakukan
konseling individual.
10. apa sajakah yang menjadi dasar bagi petugas konseling perlu adanya konferensi
kasus dan diskusikan bersama teman , perlu atau tidaknya kasus itu dibicarakan oleh
berbagai pihak ? jawab :
Konferensi kasus merupakan kegiatan pendukung atau pelengkap dalam
Bimbingan dan Konseling untuk membahas permasalahan siswa (konseli) dalam
suatu pertemuan, yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan
keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan siswa
(konseli).
Memang, tidak semua masalah yang dihadapi siswa (konseli) harus dilakukan
konferensi kasus. Tetapi untuk masalah-masalah yang tergolong pelik dan
perlu keterlibatan pihak lain tampaknya konferensi kasus sangat penting
untuk dilaksanakan. Melalui konferensi kasus, proses penyelesaian masalah
siswa (konseli) dilakukan tidak hanya mengandalkan pada konselor di
sekolah semata, tetapi bisa dilakukan secara kolaboratif, dengan melibatkan
berbagai pihak yang dianggap kompeten dan memiliki kepentingan dengan
permasalahan yang dihadapi siswa (konseli).
Kendati demikian, pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
Artinya, tidak semua pihak bisa disertakan dalam konferensi kasus, hanya
mereka yang dianggap memiliki pengaruh dan kepentingan langsung dengan
permasalahan siswa (konseli) yang boleh dilibatkan dalam konferensi kasus.
Begitu juga, setiap pembicaraan yang muncul dalam konferensi kasus bersifat
rahasia dan hanya untuk diketahui oleh para peserta konferensi.
Konferensi kasus bukanlah sejenis “sidang pengadilan” yang akan
menentukan hukuman bagi siswa. Misalkan, konferensi kasus untuk
membahas kasus narkoba yang dialami siswa X. Keputusan yang diambil
dalam konferensi bukan bersifat “mengadili” siswa yang bersangkutan, yang
ujung-ujungnya siswa dipaksa harus dikeluarkan dari sekolah, akan tetapi
konferensi kasus harus bisa menghasilkan keputusan bagaimana cara terbaik
agar siswa tersebut bisa sembuh dari ketergantungan narkoba.

Anda mungkin juga menyukai