Anda di halaman 1dari 12

KESIMPULAN SELURUH

MAKALAH

ADM DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


Dosen Pengampu : Drs. H. Pandaloan Harahap, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Sayyid Fadhilal Khairi Nim : PI.01.220.4707

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM YASNI BUNGO

PERIODE 2022
Makalah I

RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN

A. Pengertian Ruang Lingkup Admnistrasi Pendidikan


Menurut Consortium on Renewing Education (Murphy dan Louis, ed. 1999:515) Sekolah
(lembaga pendidikan) mempunyai lima bentuk modal yang perlu dikelola untuk keberhasilan
pendidikan yaitu : 1. Integrative capital 2. Human capital 3. Financial capital 4. Social capital 5.
Political capital.

B. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan


Dalam kegiatan pengelolaan sekolah atau administrasi sekolah maka ruang lingkup yang
harus diketahui adalah :

1. Administrasi Peserta Didik


Administrasi peserta didik adalah seluruh kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara
sengaja serta pembinaan yang kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga yang
bersangkutan) agar dapat mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM) secara efektif dan efisien,
demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara kronologis operasional,
rentangan kegiatannya dari penerimaan peserta didik baru sampai mereka meninggalkan sekolah.
2. Administrasi Personel Guru
Administrasi personel adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan yang kontinu para pegawai di sekolah,
sehingga guru dapat menunjang atau membantu kegiatan-kegiatan sekolah secara efektif dan
efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
3.  Administrasi Kurikulum
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakam secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan yang kontinyu terhadap
situasi belajar mengajar secara efektif dan efisen demi membantu tercapainya tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
4.  Administrasi Sarana dan Prasarana
Secara otimologis prasarana adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan. Dalam
pendidikan misalnya: tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan
sebagainya. Sarana adalah alat langsung untuk pencapai tujuan pendidikan.
5.  Administrasi Anggaran Biaya
Administrasi Anggaran Biaya Pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh, serta pembinaan secara
kontinu terhadap biaya operasional sekolah/pendidikan sehingga kegiatan operasional
pendidikan semangkin efektif dan efisien, demi menbantu tercapainya tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.
6. Tata Laksana (Tata Usaha)
Tata usaha menurut pedoman pelayanan tata usaha untuk perguruan tinggi sebagai
berikut :“Tata Usaha adalah segenap kegiatan pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari
penghimpunan, mencatat, mengelola, mengadakan pengiriman, dan menyimpan semua bahan
keterangan yang diperlukan oleh organisasi”.
7.   Administrasi Organisasi
kegiatan organisasi adalah pemberian struktur atau susunan kerja dengan penempatan
jabatan serta penentuan personel-personelnya dalam suatu kerja sama serta hak, kewajibanya,
dan tanggungjawabnya masing-masing.
8.   Administrasi Hubungan Sekolah Dan Masyarakat (Husemas)
Akhirnya pendidikan sebagai lembaga sosial akan semakin lancar dan berhasil dalam
tugasnya, dan mendapat simpati dari publiknya bila dapat menjalin hubungan yang akrab dan
serasi terhadap seluruh publiknya, yang disebut Husemas (Hubungan Sekolah dan Masyarakat)
9. Administrasi Supervisi (Pengawasan)
Kedelapan garapan administrasi sekolah/pendidikan tersebut yang telah disusun secara
kronologik itu merupakan delapan kunci keberhasilan administrator sekolah dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari. Dan untuk keberhasilan selanjutnya, masing-masing garapan
serta keseluruhannya harus disupervisi. Ini tugas supervior dan pengawas, yang mempunyai
kepemimpinan pendidikan pancasila.
Makalah II
PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI PENDIDIKAN
A. Pengertian Administrasi Pendidikan
Djam'an Satori menjelaskan bahwa administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan
proses kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan
sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan secara efektif dan efisien.
B. Prinsip-prinsip Administrasi Pendidikan
1. Prinsip Efisiensi
Seorang administrator yang profesional harus mampu memanfaatkan waktu sebaik
mungkin untuk mengelola aktivitas pengadministrasian dan tindakan terbebani oleh biaya
tinggi. Penghamburan biaya dan penghabisan waktu yang tidak menentu menunjukkan
pengelolaan administrasi yang buruk
2. Prinsip Pengelolaan
Administrator adalah manajer yang bekerja dengan langkah-langkah manajemen yang
baik, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol. Dengan
demikian, target yang dituju dengan mudah dapat dicapai dengan baik.
3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
Administrator bertanggung jawab dan berpegang pada amanah untuk mengutamakan
tugasnya. Pelaksanaan tugas tidak didasarkan pada pesan sponsor,melainkan atas dasar
sekala prioritas.
4. Prinsip Kepemimpinan Yang Efektif
Seorang pemimpin wajib mengembangkan hubungan baik dengan semua bawahanya,
cerdas merealisasikan human relationship. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
tidak menyalahkan bawahan, melainkan mengingatkan dan menyarankan.
5. Prinsip Kerjasama
Kerjasama dilakukan atas dasar profesionalitas yang tinggi, bukan kerjasama dalam arti
kolusi, yang mengorbankan kepentingan mendasar dan mengambil manfaat yang sifatnya
kamuflase belaka. Sebagaimana kerjasama antara kepala sekolah dengan dewan sekolah
dalam kaitannya dengan biaya oprasional sekolah dan penyaluranya.
Makalah III

PERANAN GURU DALAM ADM PENDIDIKAN


Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan

Telah disebutkan bahwa tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar
dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan
nasional dan disamping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-
komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi di lingkungan kerjanya.

Dalam hubungannya dengan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai


berikut :

a. Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan. Hal ini


berarti guru turut serta memikirkan kegiatan-kegiatan pendidikan yang direncanakan serta
nilainya.
b. Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota suatu
masyarakat. Guru harus mencerminkan suasana dan kemauan masyarakat dalam arti yang
baik.
c. Orang yang ahli dalam mata pelajaran. Guru bertanggung jawab untuk mewariskan
kebudayaan kepada generasi muda yang berupa pengetahuan.
d. Penegak disiplin, guru harus menjaga agar terciptanya suatu disiplin.
e. Pelaksana administrasi pendidikan, disamping menjadi pengajar, guru pun bertanggung
jawab akan kelancaran jalannya pendidikan dan ia harus melaksanakan kegiatan-kegiatan
administrasi.
f. Pemimipin generasi muda, masa depan generasi muda terletak di tangan guru. Guru
berperan sebagai pemimpin mereka dalam mempersiapkan diri untuk anggota masyarakat
yang dewasa.
g. Penerjemah kepada masyarakat, artinya guru berperan untuk menyampaikan segala
perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khusunya masalah-masalah
pendidikan.
Makalah IV
PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN
1. Standar Kepala Sekolah/Madrasah
a. Kualifikasi
Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut:
1) Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan
atau non kependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi;
2) Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggitingginya 56 tahun;
3) Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenjang
sekolah masing-masing, kecuali di Taman Kanak-kanak /Raudhatul Athfal (TK/RA)
memilikipengalaman mengajar sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA; dan
4) Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi
non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga
yang berwenang.
b. Kompetensi
1) Kepribadian
2) Manajerial
3) Kewirausahaan
4) Supervisi
5) Sosial
2. Kepala sekolah sebagai administrator14
a. Kemampuan-kemampuan kepala sekolah terkait sebagai administrator dapat dijabarkan
dalam tugas-tugas operasional sebagai berikut:
1) Kemampuan kurikulum.
2) Kemampuan mengelola administrasi peserta didik.
3) Kemampuan mengelola administrasi personalia.
4) Kemampuan mengelola administrasi sarana dan prasarana.
5) Kemampuan mengelola administrasi kearsipan.
6) Kemampuan mengelola administrasi keuangan.
b. Kepala sekolah sebagai adminnistrator berfungsi sebagai berikut:
1) Menyusun atau membuat perencanaan.
2) Menyusun organisasi sekolah.
3) Menjadi koordinator dan pengarah.
4) Melaksanakan pengelolaan kepegawaian.
Makalah V
PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ( SIM ) DALAM ORGANISASI
PENDIDIKAN
A. Pengertian Sistem informasi Pendidikan
Sistem Informasi Manajemen dapat diartikan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk
memperoleh informasi guna kepentingan manajemen.
B. Syarat dan ruang lingkup perencanaan sistem informasi manajemen
1. Ada beberapa faktor yang dapat menjadi syarat kesuksesan sistem informasi manajemen
suatu sekolah, antara lain :
a. Ketersediaan / availability
b. Mudah untuk dipahami / comprehensibility
c. Kesesuaian / relevant
d. Kelengkapan / completeness
e. Ketepatan waktu / timing
f. Terorganisir / coordinated
g. Meningkatkan produktivitas
2. Ruang lingkup standar sistem informasi manajemen sekolah meliputi :
a. Sistem Informasi Profil Sekolah
b. Sistem Informasi Manajemen dan Administrasi Personalia (SISILIA)
c. Sistem Informasi Manajemen Kesiswaan Sekolah Terpadu
d. Sistem Informasi Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah
e. Sistem Informasi Manajemen Kegiatan Akademik
f. Sistem Informasi Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Sekolah
g. Situs Layanan Informasi Sekolah dan Masyarakat.
C. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Dalam Pendidikan
Manfaat Sistem Informasi Manajemen dalam dunia pendidikan mencakup banyak sector
yang diantaranya :
a. Hal koneksi dan setting
b. Pengelolaan kesiswaan
c. Pengelolaan akademik
d. Pengelolaan data guru dan karyawan
e. Pengelolaan keuangan sekolah
f. Pengelolan dan penertiban administrasi perpustakaan
Makalah VI

Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Peranan supervisi pendidikan

A. Pengertian Supervisi Pendidikan


Kata “Supervisi” diadopsi dari bahasa inggris “supervision” yang berarti pengawasan/
kepengawasan. Orang yang melaksanakan pekerjaan supervisi disebut supervisor. Supervisi
adalah sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru dalam bidanga instruksional, belajar,
dan kurikulum dalam usahanya untuk mencapai tujuan sekolah.
B. Tujuan supervisi pendidikan
Tujuan supervisi pendidikan adalah:
1. Membantu guru agar dapat lebih mengerti/ menyadari tujuan-tujuan pendidikan di
sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan itu.
2. Membantu guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan masalah-
masalah yang dihadapi siswannya supaya dapat membantu siswanya itu lebih baik
lagi.
C. Fungsi supervisi pendidikan
Menurut Swearingen terdapat 8 fungsi supervisi sebagai berikut:
1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah.
2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.
3. Memperluas pengalaman guru.
4. Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang kreatif.
5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus.
6. Menganalisis situuasi belajar mengajar
7. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf supervisi
befungsi untuk memberikan dorongan stimulasi dan membantu guru agar dapat
mengembangkan pengetahuan dalam ketrampilan mengajar.
8.  Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-
tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan  mengajar guru-guru
D. Peranan Supervisi Pendidikan
a. Supervisi sebagai kepemimpinan
b. Supervisi sebagai inspeksi
c. Supervisi sebagai penelitian
d. Supervisi sebagai latihan dan bimbingan
e. Supervisi sebagai sumber dan pelayanan
f. Supervisi sebagai koordinasi
g. Supervisi sebagai evaluasi
Makalah VII
PRINSIP-PRINSIP TEKNIK-TEKNIK DAN METODE-METODE SUPERVISI PENDIDIKAN
A. Prinsip-Prinsip Supervisi Pendidikan
Secara garis besar, prinsip-prinsip pelaksanaan supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Prinsip Ilmiah
b. Prinsip Demokratis
c. Prinsip Kerjasama
d. Prinsip Konstruktif dan Kreatif
B. Teknik Teknik supervise pendidikan
Teknik Supervisi yang bersifat kelompok ialah teknik supervisi yang dilaksanakan dalam
pembinaan guru secara bersama – sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu
kelompok Teknik Supervisi yang bersifat kelompok antara lain:
a. Rapat guru
b. Studi kelompok antar guru
c. Diskusi
d. Workshop
e. Tukar menukar pengalaman

Makalah VIII
JENIS – JENIS SUPERVISI PENDIDIKAN
JENIS-JENIS SUPERVISI
1.  Supervisi umum dan supervisi pengajaran.
Yang dimaksud dengan supervisi umum disini adalah supervisi yang dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan atau pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan dengan usaha
perbaikan pengajaran seperti supervisi terhadap kegiiatan pengelolaan bangunan dan
perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi terhadap kegiatan
pengelolaan bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi
terhadap kegiatan pengelolaan administrasi kantor, supervisi pengelolaan keuangan sekolah
atau kantor pendidikan.
Sedangkan yang dimaksud dengan supervisi pengajaran ialah kegiatan-kegiatan
kepengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi baik personal maupun
material yang memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik demi
terciptanya tujuan pendidikan.
2.    Supervisi klinis
Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pengajaran dengan
melalui siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis intelektual
yang intesif terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk mengadakan
modifikasi yang rasional.
Makalah IX
Pelaksanaan supervisi pendidikan
Supervisi pelaksanaan pembelajaran sangatlah penting karena supervisi termasuk
kegiatan pendidikan yang lebih merujuk kepada kepala sekolah sebagai seorang supervisor
dalam mengamati tugas pokok guru lainnya dalam membuat atau menyusun pembelajaran.
Menurut Imron (Dalam Teti Berliani dan Rina Wahyuni, 2017),bahwa peran guru yakni sebagai:

(1) agen pembaruan;


(2) berperan sebagai fasilitator yang memungkinkan terciptanya kondisi yang baik dari segi
subjek didik untuk belajar;
(3) bertanggung jawab atas terciptanya hasil belajar subjek didik;
(4) dituntut menjadi contoh subjek didik;
(5) bertanggung jawab secara professional meningkatkan kemampuannya; serta
(6) menjunjung tinggi kode etik profesionalnya.
Tujuan utama dari supervisi yaitu memperbaiki pengajaran agar dapat berjalan dengan efektif.

Makalah X
PERANAN SUPERVISI DAN SUPERVISOR
A. Peran Supervisor dalam Sistem Pendidikan
 peranan supervisor sesuai dengan fungsinya adalah memberi dukungan (support),membantu
(assisting), dan mengikut sertakan (shearing). Selain itu peranan seorangsupervisor adalah
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan bebas dalam
mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab.
Disamping sebagai seorang supervisor dengan berbagai fungsinya, supervisor juga
dapat berperan sebagai :
1. Koordinator
2. Konsultan
3. Pemimpin Kelompok
4. Evaluator
B. Kriteria Supervisor dalam Supervisi Pendidikan
 Integritas.
 Koperatif.
 Kompeten
 Komunikatif.
Makalah XI
SASARAN SUPERVISI PENDIDIKAN SEBAGAI

ALAT PEMBINAAN & PENGEMBANGAN GURU

A. Tujuan dan sasaran Supervisi


a. Tujuan Supervisi
Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran (Neagly & Evans, 1980; Oliva,
1984; Hoy & Forsyth, 1986; Wiles dan Bondi, 1986; Glickman, 1990). Tujuan umum Supervisi
adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut
mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses
belajar mengajar.
Secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan konkrit dari supervisi pendidikan yaitu :
1. Meningkatkan mutu kinerja guru
2. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik
3. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola
dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
4. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya
suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar
sebagaimana yang diharapkan
5. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan
tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan
keberhasilan lulusan.
b. Sasaran Supervisi
Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah peningkatan
kemampuan profesional guru (Depdiknas, 1986; 1994 & 1995). Sasaran Supervisi Ditinjau dari
objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi :
1. Supervisi Akademik, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah
akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran
pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu
2. Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek
administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran.
3. Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang
berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau
kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah),
Perpustakaan dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai