Anda di halaman 1dari 26

RANGKUMAN

MATA KULIAH MANAGEMENT PENDIDIKAN ISLAM


Dosen pengampu: Bpk. Muhammad Alwi.M.Pd

Disusun oleh:

Anisa Nuraini Homsa

213106700005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillahiahmanuirahim………

Alhamdulillah segala puji dan syukur kepada Allah SWT, karena karunia dan petunjuk nya
kami dapat melaksanakan perkuliahan “Management Pendidikan Islam”, maka dari itu
penyusunan rangkuman ini atas dasar untuk memenuhi seluruh tugas individu yang telah
disampaikan oleh bpk dosen.

Shalawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SWA, yang telah membawa
kita dari zaman kegelapan samapai dengan zaman terang benderang seperti sekarang ini.

Kami selaku penyusun rangkuman ini banyak berterimakasih kepada bpk dosen yang senan
tiasa menyalurkan ilmunya dari awal perkuliah disemester III ini sampai dengan akhir, semoga
dengan bekal ilmu yang sudah terssalurkan kepada kmi bisa menjadi lading pahala dan
keberkahan kepada bpk dosen.

Penyusunan rangkuman ini sangat penting untuk membuat ragkuman mata kuliah dari awa
sampai akhir, supaya bisa menjadi bekal yang bisa disalurkan kepada oaring lain.

Jakarta, 10 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

A. MENAGEMENT PENDIDIKAN…………………………………………………………………..3
B. FUNGSI DAN PRINSIP MANAGEMENT PENDIDIKAN………………………………..4
C. KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN………………………………………………………………..5
D. MANAGEMENT KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM………………………6
E. SUPERVISI PENDIDIKAN………………………………………………………………………….7
F. MANAGEMENT BERBASIS SEKOLAH……………………………………………………….8
G. SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN…………………………………………….11
H. PESERTA DIDIK, PENDIDIK, DAN TENAGA KEPENDIDIKAN………………………13
I. MANAGEMENT KEUANGAN SEKOLAH/MADRASAH……………………………….14
J. SARANA DAN PRASARANA……………………………………………………………………16
K. MANAGEMENT STRATEGI DALAM PENDIDIKAN ISLAM………………………….17
L. HUBUNGAN SEKOLAH/MADRASAH DAN MASYARAKAT………………………..19
M. PENGAWASAN DAN PENILAIAN PENDIDIKAN………………………………………..22
N. PROSES MANAGEMENT PENDIDIKAN…………………………………………………….23
MANAGEMENT PENDIDIKAN

Konsep Management

“Definisi management”

~Secara etimologi, management dalam bahasa inggris to manage yang memiliki sinonim to
hand (mengurus), to control (memeriksa), and to guide (mempimpin).

~Secara terminogi, management adalah suatu tindakan perbuatan seseorang yang berhak
menyuruh orang lain mengajarkan sesuatu dengan cara sebaik-baiknya.

“Pengertian Management”

Kata management berasal dari bahasa Yunani yaitu manus yang berartikan tangan, dan
ageryang berartikan melakukan. Kata-kata tersebut digabung menjadi kata manegere yang
artinya menangani yang diterjemahkan ke dalam bahsa Inggris yaitu dala bentuk kerja to
manage dengan atau benda management, manager untuk orang yang melakukan kegiatan
management. Akhirnya diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau
pengelolaan.

“Pengertian Management Pendidikan”

Management pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu social yang pada intinya adalah
mempelajari tentang prilaku manusia yang kegiatannya subjek dan objek. Secara filosofis,
prilaku manusia terbentuk oleh interaksu antar manusia.

~Unsur-unsur Management~

1. Man (manusia)
2. Material (barang)
3. Machine ( mesin
4. Money (uang)
5. Method (metode)
6. Market (pasar)
7. Minute (waktu)

“Tujuan dan Manfaat Management Pendidikan”


1. Mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
2. Menciptakan peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kepribadian, pengendalian diri, ahlak mulia, kecerdasan, kekuatan spiritual,
keterambilan
3. Satu dari empat kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dapat terpenuhi.
4. Tujuan pendidikan dapat tercapai secara efisien dan efektif.
5. Tenaga kependidikan memahami teori tentang proses dan tugas administrasi
pendidikan.
6. Masalah mutu pendidikan akan teratasi.

FUNGSI DAN PRINSIP MANAGEMENT PENDIDIKAN


Management sebagai suatu proses social, meletakan bobotnya pada interaksi orang-orang.
Baik orang-orang yangbberada didalam maupun diluar lembaga formal, atau yang berada diatas
maupun dibawah posisi oprasional seseorang. Selain itu management penddikan merupakan
alternative untuk meningkatan kualitas pendidikan.

~Fungsi management secara umum~

1. Forecasting, kegiatan meramalkan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan


tejadi.
2. Planing termasuk budgeting, perencanaan terdiri dari 5 waktu:
- Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan.
- Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan.
- Mengamalkan dan menganalisa informasi.
- Mengembangkan alternative.
- Mempersiapkan rencana.
3. Organizing, pengelompokan kegiatan yang diperlukan sesuai fungsi yang dibutuhkan.
4. Staffing atau assembling resourcesstaffing, salah satu fungsi management berupa
penyusunan.
5. Directing atau commanding, berhubungan member bimbingan, sasaran dan perintah.
6. Leading, pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manager yang menyebabkan orang-
orang bertindak.
7. Cordinating, melakukan berbagai kegiatan agar tidak terajadi kerucuhan dan
keterkecokan.
8. Motivating, memberikan semangat dan dorongan kepada bawahan.
9. Controlling, mengadakan penilaian bila perlu mengadakan koreksi.
10. Reporting, penyampaian perkembangan dan hasil kegiatan .

~Fungsi pokok management pendidikan~

1. Perencanaan
2. Pelaksanaa
3. Pengawasan
4. Pembinaan

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Pengertian kepemimpinan pendidikan, ialah kemampuan untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan pendidikan. Kepemimpinan memajukan
perubahan, tetapi juga proses memimpin dapat menolak perubahan memelihara system
sekolah dari kekuatan internal maupun eksternal yang menekan pada perubahan yang tidak
diinginkan.

Dapat disimpulkan bahwa kepimpinan pendidikan yang dijalankan oleh kepala sekolah atau
pimpinan lembaga pendidikan lainnya mengandung unsur-unsur, yaitu:

1. Proses mempengaruhi para guru, pegawai, serta murid-murid, serta pihak terkait seperti
komite sekolah dan orang tua murid.
2. Pengaruh yang diberikan dimaksudkan agar orang lain melakukan tundakan yang
diinginkan.
3. Berlangsung dalam organisasi sekolah untuk mengelola aktivitas belajar dan mengajar.
4. Kepala sekolah diangkat secara formal oleh pejabat kependidikan atau yayasan bidang
pendidikan.
5. Tujuan yang akan dicapai melalui proses kepemimpinanya, yaitu tercapainya tujuan
pendidikan lulusan kepribadian baik dan berkualitas tinggi.
6. Aktivitas kependidikan lebih banyak orientasi hubungan manusia dari pada mengatur
sumber daya matrial.

Kepemimpinan kepada sekolah berarti proses membina hubungan timbal balik antar
pemimpin dengan yang dipimpin denga mengenalka kemampuan komunikasi interpersonal
sehingga terjalin saling pengertian dan kerjasama antar personal sesuai dengan tugas dan
tanggung jawayang diterapkan oleh sekolah.

MANAGEMENT KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM


Penegertian kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai, tujuan, isi, bahan atau
materi pelajaran serta cara yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran disekolah, personal etika dan kaidah nilai moral menjadi penting untuk
dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran pokok dalam setiap jenis kurikulum yang
disusun. Tujuannya agar memiliki kecerdasan intelektual, tiap manusia juga memiliki akidah
dan moralitas (ahlak) yang baik.

Ruang lingkup management kurikulum

~Perencanaan, kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar untuk


membina siswa kea rah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai sampai mana
perubahan-perubahan terjadi pada siswa.

~Pelaksanaan, merupakan fungsi management yang paling utaa karena menekankan pada
kegiatan yang berhubungan lingkungan dengan orang-orang organisasi.

~Pengorganisasian, organisasi kurikulum adalah pola atau desain bahan kurikukum yang
tujuannya untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta
mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar sehingga tujua pembelajaran dapat
dicapai secara efektif.

~Evaluasi kurikulum, dilakukan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan pelaksaan


kurikulum yang diterapkan.

Ciri-ciri kurikulum pendidikan Agama Islam

~Memajukan tujuan agama dan ahlak pada berbagai tujuan, kandungan, metode, alat, dan
tekniknya.

~Memilki keseimbangan antar kandungan kurikulum dari segi ilmu dan seni, kemestian,
pengalaman, dan kegiatan pengajaran yang beragam.

~Memilki perhatian yang luas dan kandungan yang menyeluruh. Makasudnya ialah aspek
pribadi siswa tepat pada sasaran terutama aspek pribadi siswa yaitu jasmani, akal dan
rohani.
Prinsip kurikulum pendidikan Agama Islam

~Pertautan yang sempurna dengan agama, termasuk ajaran-ajaran dan nilainya.

~Prinsip menyeluruh pada tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum.

~Keseimbangan yang relative antara tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum.

Materi pokok dalam kurikulum pendidikan Islam

~Masalah keimanan (akidah)

~Masalah keislaman (syari’ah)

~Masalah keimanan (ahlak)

Persoalan kurikulum pendidikan Islam

Ada tiga sebab utama mendasar yang melatar belakangi munculnya berbagai macam
persoalan tersebut. Ketiga sebab ini adalah: Perbedaan keyakinan, perbedaan cara
pandang, perbedaan kepentingan.

SUPERVISI PENDIDIKAN
Pengertian supervise

Kegiatan supervisi dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau
penilikan. Supervisi masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan
penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi diatas,
pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada dibawahnya.

Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa dalam arti melihat untuk mencari
kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :

1.Controlling : memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya.

2.Correcting: memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah


ditetapkan/digariskan.

3.Judging : mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak

4.Directing : pengarahan, menentukan ketetapan/garis.


5.Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik.

Prinsip-prinsip supervisi

Seorang pimpinan pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor dalam melaksanakan tugasnya
hendaklah bertumpu pada prinsip-prinsip supervisi:

A.Ilmiah, artinya kegiatan supervisi yang dikembangkan dan dilaksanakan harus mencakup
unsur-unsur:

~Sistematis artinya dilaksanakan secara teratur, berencana dan continue.

~Obyektif artinya data yang didapat pada observasi yang nyata bukan tafsiran pribadi.

~Menggunakan alat (instrumen) yang dapat memberi informasi sebagai umpan balik untuk
mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar.

B.Kooperatif, artinya program supervisi pendidikan dikembangkan atas dasar kerjasama antara
supervisor dengan orang yang disupervisi, mengembangkan usaha bersama dalam menciptakan
situasi belajar mengajar yang lebih baik.

C.Konstruktif, dan kreatif yaitu membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif
menciptakan suasana dimana setiap orang merasa aman dan dapat menggunakan potensinya.

D.Realistik, pelaksanaan supervisi pendidikan harus memperhitungkan dan memperhatikan


segala sesuatu yang benarbenar ada di dalam situasi dan kondisi yang obyektif.

E.Progresif, setiap kegiatan yang dilakukan tidak terlepas dari ukuran dan perhatian, artinya
apakah yang dilakukan oleh guru dapat melahirkan pembelajaran yang maju atau semakin
lancarnya kegiatan belajar mengajar.

F.Inovatif, program supervisi pendidikan selalu melakukan perubahan dengan penemuan-


penemuan baru dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan.

MANAGEMENT BERBASIS SEKOLAH


Manajemen berbasis sekolah sendiri merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi
pada sekolah untuk menentukan kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, efisiensi
dan pemerataan pendidikan agar dapat mengakomodasi keinginan masyarakat setempat serta
menjalin kerja sama yang erat antara sekolah, masyarakat dan pemerintah.
• MBS terlahir dengan sejumlah nama yang berbeda, yaitu tata kelola berbasis sekolah
(snce), manajemen mandiri sekolah (school self-manegement), dan bahkan juga dikenal
dengan school site management atau manajemen yang bermarkas di sekolah. Istilah-
istilah tersebut memang mempunyai pengertian dengan penekanan yang sedikit
berbeda. Namun, nama-nama tersebut memiliki roh yang sama, yakni sekolah
diharapkan menjadi lebih otonom dalampelaksanaan manajemen sekolahnya,
khususnya dalam penggunakaan 3M (man, money, dan material).

Pengertian management berbasis sekolah

Manajemen berbasis sekolah merupakan terjemahan dari “school-based management”. MBS


merupakan paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah
(pelibatan masyarakat) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional.

Secara umum, manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS) dapat didefinisikan
sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan
mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga
sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa, dan masyarakat) untuk
meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.

Tujuan management berbasis sekolah

-Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam megelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia;

-Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan


melalui pengambilan keputusan bersama;

-Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah
tentang mutu sekolahnya; dan

-Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.

Manfaat management berbasis sekolah

~Berdasarkan kondisi setempat, sekolah dapat meningkatkan kesejahteraan guru sehingga


dapat lebih berkonsentrasi pada tugasnya.
~Keleluasaan dalam mengelola sumberdaya dan dalam menyertakan masyarakat untuk
berpartisipasi, mendorong profesionalisme kepala sekolah, dalam peranannya sebagai manajer
maupun pemimpin sekolah.
~Guru didorong untuk berinovasi.
~Rasa tanggap sekolah terhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan
pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat sekolah dan peserta didik.

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN


Definisi mutu dalam pendidikan

Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang ataupun jasa yang
menunjkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat.
Mutu pendidikan adala kadar atau nilai kualitas dari suatu proses pendidikan dan hasilnya
secara menyeluruh yang dapat ditetapkan berdasarkan kriteria dan pendekatan mutu.

Dalam konteks dunia pendidikan, maka pendidikan yang bermutu bedasarkan sallis
ditentukan oleh nilai baiknya pendidikan sehingga mampu memberikan kepuasan kepada
masyarakat melebihi kebutuhan atau keinginan mereka sendiri. Agar pendidikan dapat
menghasilakan nilai kebaikan tertinggi sehingga memberikan kepuasan yang lebih bagi
masyarakat, maka diperlukan proses pelayanan, sarana, pola kerja yang berkualitas.

Konsep system penjamin mutu

Sistem penjaminan mutu adalah prosedur yang sistematis dan ikhtiar sadar secara konsisten
dalam memprioritaskan pencapaian standar pengelolaan pendidikan sehingga para pengguna
internal dan eksternal pendidikan merasakan kepuasan terhadap layanan. Mutu layanan jasa
pendidikan merupakan sebuah sistem yang menempatkan proses tertentu berdasarkan kriteria
yang terukur dan pola kerjanya melibatkan semua unsur pengelola dan pengguna dalam
mencapai tujuan. Layanan jasa pendidikan dinamakan bermutu manakala prosedur
pengelolaan yang sudah sesuai standar dapat dirasakan langsung oleh pengguna. Dampaknya
berupa perilaku pengguna dalam bentuk kepribadian yang berkarakter lebih baik dari
sebelumnya. Untuk itu, sistem penjaminan mutu dikembangkan tidak sebatas mengukur
kapasitas kognitif, namun dibutuhkan pula standar mutu yang melibatkan wilayah afektif dan
psikomorik.

Tujuan kegiatan penjaminan mutu bermanfaat, baik bagi pihak internal maupun eksternal
organisasi. Menurut Yorke (1997), tujuan penjaminan (Assurance) terhadap kualitas tersebut
antara lain sebagai berikut:

~Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus menerus dan berkesinambungan melalui
praktek yang terbaik dan mau mengadakan inovasi.
~Memudahkan mendapatkan bantuan, baik pinjaman uang atau fasilitas atau bantuan lain dari
lembaga yang kuat dan dapat dipercaya.

~Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara konsisten, dan bila
mungkin, membandingkan standar yang telah dicapai dengan standar pesaing.

~Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki.

Tujuan quality management dalam dunia pendidikan

Menurut Amin Ibrahim, total quality management (TQM) merupakan perpaduan dari beberapa
fungsi organisasi dalam mengembangkan standar yang sesuai dengan harapan pengguna
sehingga membuahkan hasil yang optimal, serta memfokuskan terhadap kepuasan pelanggan.

Dalam dunia pendidikan, TQM dapat dipahami sebagai proses evaluasi dalam proses mendidik
yang bertujuan meningkatkan kebutuhan akan kualitas pendidikan serta untuk mencapai dan
mengembangkan bakat siswa melalui pendidikan. Menurut Gronroos, dalam K.A. Rahman
(2012), untuk mengimplementasikan TQM dalam dunia pendidikan, setiap pengelola harus
memperhatikan setidaknya enam karakteristik pendidikan berkualitas.

Impelementasi mutu dilembaga pendidikan

Dalam lembaga pendidikan, termasuk lembaga pendidikan Islam, implementasi mutu


mencakup beberapa aspek, seperti input, proses, dan output pendidikan.

 Pertama, input pendidikan.

Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia agar proses pendidikan bisa
berlangsung dengan baik, seperti tersedianya sumber daya (pemimpin sekolah, guru, guru
bimbingan pendidikan, karyawan, dan siswa) dan perangkat lunak (struktur organisasi sekolah,
rencana, program, peraturan perundang-undangan, deskripsi tugas), termasuk juga harapan-
harapan yang dapat dijadikan panduan selama proses pendidikan itu berlangsung, seperti
halnya visi, misi, tujuan, dan sasaran.

 Kedua, proses pendidikan.

Adapun yang dimaksud proses pendidikan adalah berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang
lain. Dalam konteks lembaga pendidikan baik sekolah, madrasah, ataupun pesantren yang
dimaksud dengan proses adalah mencakup proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan
kelembagaan, pengelolaan program, proses belajar mengajar, dan proses evaluasi.

 Ketiga, output pendidikan


Adapun yang dimaksud output pendidikan, yaitu kinerja lembaga pendidikan atau sekolah.
Sedangkan, yang dimaksud dengan kinerja sekolah itu sendiri adalah prestasi sekolah yang
dihasilkan dari proses atau perilaku sekolah yang dapat diukur kualitasnya, efektivitas,
produktivitas, efisiensi, inovasi, kualitas kehidupan kerja, dan moral kerjanya

PESERTA DIDIK, PENDIDK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Management dalam bahasa Indonesia berarti pengelolaan(Mesiono, 2017). Management


adalah upaya melakukan pengelolaan seluruh aspek pendidikan untuk mencapai keberhasilan
sebuah proses pendidikan yang dijalankan. Setelah mengetahui pengertian manajemen maka
pamakalah dalam hal ini menjelaskan pengertian pendidik berdasarkan sisdiknas bahwa
pendidik mempunyai tugas yang melakukan pelatihan dan bimbingan, mengevaluasi,
melaksanakan riset, dan melakukan abdi kepada masyarakat. Pendidik juga dibagi bermacam-
macam, dosen, guru, tutor, fasilitator dan lain-lain terpenting pendidik menjalankan dan ikut
berpartisipasi dalam proses pendidikan yang dilaksanakan.

Sedangkan tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah, pengawas satuan pendidikan,


tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelolaan kelompok
belajar dan tenaga kebersihan. Termasuk tenaga kependidikan ialah seluruh masyakakat
khusus. Adapun yang termasuk dari tenaga kependidikan sebagai berikut:

1) kepala satuan dari pendidikan yang mempunyai amanah dalam memimpin sebuah lembaga.

2) pendidik yang ikut andil dalam penyelenggaraan proses pendidikan dan mempunyai tugas
khusus.

3) Seluruh orang yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan baik itu guru dan jajarannya
termasuk staff administrasi.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwasanya management tenaga


pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebuah aktivitas yang dilakukan mulai dari tenaga
pendidik dan kependidikan masuk kedalam proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi,
penempatan, pemberian kompensasi, pengahargaan pendidik dan latihan/pengembangan dan
pemberhentian. Hal itu dipertegas oleh (Muniroh dan Muhyadi, 2017) menyebutkan pendidik
dan tenaga kependidikan merupakan sumber daya manusia (SDM) potensial turut serta dalam
mewujudkan mutu pendidikan nasional. Setidaknya ketika membahas sumber daya manusia
harus melihat dari teori dari manajemen sumber daya manusia sehingga ada kesesuaian antara
teori dan praktik dilapangan. Adapun, management dalam sumber daya manusia dipandang
sebagai orang yang mempunyai tugas khusus dan mempunyai sistem orientasi kedepan dalam
meningkatkan pendidikan. Mempunyai konsep saling bekerjasama juga bagian dari
management yang dilakukan kepada pendidik sehingga guru mampu meningkatkan pelayanan
berupa informasi melalui teknologi sehingga mampu menefisiensikan kinerja yang dihadapi.

Erni Munastiwi menjelaskan bahwasanya upaya dalam melakukan pengelolaan sumber daya
manusia seperti di PAUD memperhatikan aspek-aspek dalam pengelolaannya. Pengelolaan yang
ditanamkan harus mempunyai prinsip moral baik itu ketika melakukan management baik ketika
memberikan pelatihan kepada guru sehingga pendidik akan termotivasi dan melakukaninovasi
dan lebih bersemangat dalam meningkatkan kinerja yang dilakukan. Sehingga para pendidik
tidak merasa terbebani dalam melakukan tanggung jawab yang telah diamanahkan.Pada intinya
dengan adanya manajemen tenaga pendidik dan kependidikan dalam suatu lembaga PAUD
pengelola dapat mengembangkan sumber daya manusia tersebut untuk menciptakan layanan
pendidikan yang optimal. Sehingga mampu memberikan pelayanan pendidikan kepada anak
secara efektif dan efisien.

MANAGEMENT KEUANGAN SEKOLAH/MADRASAH

PRISNIP-PRINSIP MANAGEMENT KEUANGAN SEKOLAH

~KEADILAN

Keadilan merupakan suatu sikap yang diperlukan salam mengatur keuangan sekolah. Didang
keuangan harus mampu mengatur dana yang akan digunakan sesuai dengan jenis kegiatan yang
akan diadakan secara adil tidak ada pembedaan kecuali ada perbedaan aspek kegiatan.

~AKUNTABILITAS

Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas
performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung
jawabnya.

~TRANSPARAN
Transparansi merupakan sifat terbuka. Transparansi diperlukan karena pelaporan keuangan itu
sangat dibutuhkan disekolah sepaya pengeluaran dana terkontrol jadi dinilah peran
transparansi dimana adanya keterbukaan terhadap data yang masuk dan keluar kepada pihak
sekolah supaya pembukuan jelas.

~EFISIEN

Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. fisiensi adalah perbandingan yang
terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang
dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya.

~EFEKTIFVITAS

Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen
keuangan dikatakan efektif jika kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk
membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif
outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

PROSES PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH

1. Prencanaan anggaran
2. Strategi mencari sumber dana sekolah
3. Penggunaan keuangan sekolah
4. Penguasaan dan evaluasi anggaran
5. Pertanggung jawaban

SUMBER KEUANGAN SEKOLAH

1. Dana pemerintah
2. Dana dari orang tua siswa
3. Dana dari masyarakat
4. Dana dari alumni
5. Dana dari peserta kegiatan
6. Dana dari kegiatan musyawarah sekolah
PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN SEKOLAH

Kepala sekolah wajib menyampaikan laporan dibidang keuangan terutama mengenai


penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah. Pengevaluasian dilakukan setiap triwulan atau
persemester. Dana yang digunakan dipertanggungjawabkan kepada sumber dana. Jika dana
tersebut diperoleh dari orang tua siswa, maka akan diberikan laporannya kepada orang tua
siswa. Begitu pula dana yang bersumber dari sumber lainnya.

SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana sekolah merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian
keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah .Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila
ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai disertai dengan pengolahan dan
pemanfaatan secara optimal. Seiring dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan atau yang lebih dikenal dengan istilah KTSP dimana penerapan desentralisasi
pengambilan keputusan yang memberikan hak otomi penuh terhadap setiap tingkat satuan
pendidikan

Untuk mengoptimalkan penyediaan pendayagunaan perawatan danpengendalian sarana dan


prasarana pendidikan sekolah dituntut untuk memiliki kemandirian mengaturdan engurus
kebutuhan sekolah menurut kebutuhan berdasarkan aspirasi dan partisipasi warga sekolah
dengan tetap mengacu pada peraturan dan perundang-undangan pendidikan nasional yang
berlaku.

Untuk mewujudkan dan mengatur hal tersebut pemerintah melalui PP No19 Tahun 2005
tentang standar nasional Pendidikan pasal 1 ayat 8 mengemukakan standard sarana dan
prasarana adalah standard nasional pendidikan yang berkaitan kriteria minimal tentang ruang
belajar ,tempat olah raga,tempat beribadah ,perpustakaan, laboratorium,bengkel kerja,tempat
bermain,tempat berekreasi dan berkreasi serta sumber belajar lain yang di perlukan untuk
menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologiinformasi dan komunikasi.

Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadisalah satu tolak ukur dari mutu
sekolah.Tetapi fakta dilapangan banyak ditemukan sarana dan prasarana yang tidak
dioptimalkan dan dikelola dengan baik .Untuk itu diperlukan pemahaman mengaplikasian
management sarana dan prasarana pendidikan persekolahan berbasis sekolah. Bagi pengambil
kebijakan di sekolah pemahaman tentang sarana danprasarana akan membantu memperluas
wawasan tentang bagaimana ia dapat berperan dalam merencanakan ,menggunakan dan
mengevaluasi dasara dan prasarana yang ada sehingga dapat dimanfaatkan dengan optimal
guna mencapai tujuan pendidikan.

Untuk itu keberadaan sarana pendidikan mutlak dibutuhkan dalam proses pendidikan ,dan
termasuk dalam komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan proses
pendidikan. Tanpa sarana pendidikan proses pendidikan akan mengalami kesulitan yang
sangat serius,bahkan bisa menggagalkan pendidikan . Suatu kejadian yang mesti di hindari oleh
semua pihak yang terlibat dalam pendidikan.

Proses pendidikan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Agar tujuan
pendidikan tersebut dapat dicapai maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung
keberhasilan tujuan pendidikan itu. Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana
yang kondusif itu sarana dan prasarana pendidikan memegang peranan yang sangat penting.
Sehingga baik buruknya manajemen sarana dan prasarana pendidikan akan berpengaruh
terhadap pembelajaran.

MANAGEMENT STRATEGI DALAM PENDIDIKAN ISLAM

MANAGEMENT STRATEGI

Manajemen strategik adalah ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi


keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan”.
Manajemen strategik adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada
penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai
sasaran perusahaan. Komponen proses manajemen strategik pendidikan islam terdiri dari :

1. Misi organisasi
2. Tujuan
3. Organisasi
4. Kebijakan
5. Profil perusahaan
6. Lingkungan eksternal
7. Lingkungan internal
8. Analisa strategi dan pilihan
9. Strategi ungula
10. Strategi fungsional

Management strategi memiliki beberapa unsur dasar yang harus terpenuhi, yakni:

1. Analisis lingkungan
2. Perumusan strategi
3. Pelaksanaan strategi
4. Evaluasi dan pengendalian

MANAGEMENT STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM

Managtemen strategi pendidikan Islam adalah kegiatan yang terstruktur yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, penempatan staf (karyawan) dan pengawasan dalam seluruh
unsur pelaksana pendidikan Islam. Management strategi pendidikan islam bertujuan untuk
mengatur proses pendidikan Islam agar memiliki mutu yang tinggi. Management strategi
pendidikan Islam akan berjalan dengan baik dengan adanya dukungan dari para pelaksana
manajemen. Adanya kerjasama yang baik sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan utama.

ManagemenT strategi merupakan sistem yang digunakan sebagai satu kesatuan dalam
memiliki beragam komponen saling berkaitan dan mempengaruhi antara satu dan lainnya serta
bergerak secara serentak menuju arah yang sama pula. Bagian ilmu management strategi ini
senantiasa akan menyikapi pada dinamika-dinamika yang terjadi baik itu dari lingkungan
internal maupun eksternalnya yang kemudian akan berlanjut dengan bagaimana cara berupaya
untuk menyesuaikan hingga pada akhirnya pada tujuan yang telah ditetapkan itu dapat segera
terlaksana atau direalisasikan dengan baik. Tahapan dalam pelaksanaan management strategi
yaitu:

1. Perumusan strategi (analisis SWOT, penentuan faktor kunci keberhasialan FKK),


2. Perencanaan strategi (tujuan strategi, sasaran strategi),
3. Penyusunan program/rencana oprasional.
4. Penyusunan anggaran (system pengimplementasian, system pemantauan).
5.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAGEMENT STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM

Management strategi dalam suatu lembaga pendidikan merupakan strategi yang baik dalam
meningkakan mutu pendidikan islam. Dalam pelaksanaannya, management strategi dapat
mengalami kegagalan dalam meningkakan mutu pendidikan islam. Oleh sebab itu, perlu
dilakukan pembaharuan sistem mangement agar berjalan lebih baik lagi. Untuk menentukan
kebijakan baru, perlu adanya pertimbangan tertentu agar tidak salah langkah dan tidak
mengalami penurunan kualitas pendidikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi management
strategi pendidikan Islam, yaitu:

1. Strategi tanpa arah


2. Kelumpuhan perencanaan
3. Terlalu focus pada proses

Management strategi dapat diterapkan dalam berbagai bidang, salah satunya yaitu
pendidikan Islam. Pendidikan islam saat ini sangat diperlukan sebagai landasan setiap orang
dalam menjalankan kehidupannya. Pendidikan Islam dapat menuntun manusia ke jalan yang
lebih baik. Management strategi pendidikan Islam merupakan serangkaian proses yang disusun
berdasarkan suatu konsep pendidikan yang telah direncanakan untuk mengatur jalannya
pendidikan Islam dalam suatu lembaga.

HUBUNGAN SEKOLAH/MADRASAH DAN MASYARAKAT

PENGERTIAN MANAGEMENT HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN

Hubungan masyarakat dapat diartikan sebagai suatu kegiatan usaha yang berencana yang
menyangkut i’tikad baik, rasa simpati dan saling mengerti untuk memperoleh pengakuan
penerimaan, dan dukungan masyarakat melalui komunikasi dan sarana lain (media massa)
untuk mencapai Kemanfaatan dan kesepakatan bersama. Hubungan masyarakat pendidikan
pada umumnya disebut juga komunikasi pendidikan, meskipun sebenarnya kedua istilah
tersebut mengandung pengertian yang berbeda. Hubungan masyarakat pendidikan
menekankan pada hubungan timbal balik antara sekolah dengan masyarakat dan masyarakat
dengan sekolah.

Komunikasi pendidikan lebih menekankan kepada bentuk hubungan penyampaian informasi


dari lembaga pendidikan kepada masyarakat. Namun demikian dalam pembahasan ini boleh
diartikan sama untuk memudahkan menyederhanakan istilah dalam permasalahan. Hubungan
masyarakat merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan menyimpulkan
sikap-sikap publik, menyesuaikan kebijakan dan prosedur instansi atau organisasi dengan
kepentingan umum, menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan dukungan
dari masyarakat.
Adapun pengertian manajemen hubungan masyarakat adalah suatu proses dalam menangani
perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan, serta pengko-ordinasian yang secara
serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi lembaga yang
diwakilinya. Untuk merealisasikan itu lembaga pendidikan membutuhkan manajemen teknik
tersendiri agar komunikasi bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Kerja sama antara berbagai lapisan masyarakat ini diasumsikan akan meminimalisir kendala
yang mungkin akan timbul sehubungan dengan ditetapkannya suatu kebijakan lembaga
pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterlibatan masyarakat mempunyai peran yang
cukup besar bagi perkembangan organisasi di masa yang akan datang. Begitu juga dengan
sekolah, suatu sekolah bisa dikatakan sukses jika mampu mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat. Karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara orang tua, pemerintah,
sekolah dan masyarakat.

URGENSI HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN

Hubungan masyarakat dengan pendidikan meliputi hubungan masyarakat secara luas yang
pesannya berupa masalah-masalah pendidikan. Dalam kegiatan hubungan masyarakat
terkandung suatu kegiatan komunikasi. Hubungan masyarakat pendidikan bukan hanya terjadi
dalam masalah pendidikan yang ada di sekolah saja, akan tetapi dapat menyangkut semua
bentuk komunikasi tentang masalah pendidikan yang sedang berkembang di seluruh tanah air.

Pentingnya Hubungan masyarakat dengan lembaga pendidikan dapat dijabarkan sebagai


berikut:

1. Hubungan masyarakat merupakan diperlukan dalam mengenalkan profil lembaga


pendidikan kepada masyarakat luas, termasuk kondisi dan apa yang sedang dan akan
dikerjakan.
2. Hubungan masyarakat merupakan alat untuk menyebarkan gagasan pengembangan
program pendidikan kepada pihak luar sekolah.
3. Hubungan masyarakat dapat digunakan sebagai sarana untuk memperoleh bantuan
yang diperlukan dari orang atau badan lain.
4. Hubungan masyarakat mendorong usaha seseorang atau suatu badan untuk membuka
diri terhadap kritik dan saran dari masyarakat.
5. Hubungan masyarakat memenuhi keingintahuan manusia dalam rangka memenuhi
naluri untuk selalu berkembang.

POLA HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT

Hubungan sekolah dengan orangtua siswa dan warga masyarakat ini bisa dilakukan dengan
pola individual dan pola organisatoris. Secara individual, orangtua datang ke sekolah untuk
berkonsultasi dalam pemecahan masalah anaknya. Secara sukarela orangtua datang ke sekolah
menyampaikan saran-saran bahkan sumbangan untuk kemajuan sekolah. Secara organisasi,
hubungan ini dapat dicontohkan dengan: Hubungan sekolah dengan alumni. Dari para alumni,
sekolah memeperoleh masukan tentng kekurangan sekolah yang perlu dibenahi, upaya-upaya
yang perlu dilakukan untuk perbaikan.

Hubungan sekolah dengan dunia usaha atau dunia kerja. Biasanya ini merupakan bidang
garapan guru bimbingan dan konseling. Pelaksanaannya: Mengundang tokoh yang berhasil
untuk datang ke sekolah, Mengirim para anak didik ke dunia usaha atau dunia kerja. Hubungan
dengan instansi lain, misalnya Hubungan dengan sekolah lain, dapat juga dibina melalui
Musawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Kerja Sekolah (MKS), Musyawarah
Guru Pembina (MGP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah/Madrasah (K3S/M) Hubungan dengan
lembaga atau badan-badan swasta, contohnya kerjasama dengan bank dalam rangka
penggalangan dana “gemar menabung” pelajar.

PENDEKATAN DALAM HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan


pemerintah. Sekolah yang merupakan lembaga pendidikan untuk generasi penerus hanya
membantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga sebab pendidikan yang pertama dan utama
diperoleh peserta didik, yakni di keluarga.

Peralihan bentuk pendidikan yang belum dilembagakan (keluarga) ke pendidikan yang


dilembagakan (sekolah) memerlukan kerjasama antara orangtua dan sekolah. Sikap anak
terhadap sekolah terutama akan dipengaruhi oleh sikap orangtua mereka. Juga, sangat
diperlukan kepercayaan orangtua terhadap sekolah yang menggantikan tugasnya di sekolah.

Menurut hasil penelitian, pekerjaan guru (pendidik) di sekolah akan lebih efektif apabila guru
mengetahui latar belakang dan pengalaman peserta didik di rumahnya. Peserta didik yang
kurang maju dalam pelajaran, berkat kerja antara orangtua peserta didik dan pendidik akan
banyak kekurangan peserta didik yang dapat diatasi. Lambat laun orangtua juga akan
menyadari bahwa pendidikan atau keadaan lingkungan rumah tangga dapat membantu dan
menghalangi kesukaran anak di sekolah.

Terkait dengan hal tersebut, pada dasarnya hubungan masyarakat merupakan upaya yang
dilakukan oleh pihak sekolah untuk mengikutsertakan atau melibatkan masyarakat dalam
setiap program-program pendidikan yang digalakkan oleh sekolah demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.

BEBERAPA BENTUK KEGIATAN MANAGEMENT HUBUNGAN MASYARAKAT DILINGKUNGAN


PENDIDIKAN ISLAM

Pembinaan hubungan yang sinergi antara murid, orangtua dan guru. Hubungan masyarakat di
lembaga pendidikan islam dilakukan dengan beberapa cara, misalnya:

1. Mengadakan pertemuan yang direncanakan secara periodik antara guru-guru di sekolah


dan orangtua peserta didik serta komite sekolah atau sejenisnya. Biasanya pertemuan
dilaksanakan di awal tahun pelajaran. Pertemuan tersebut bertujuan untuk
memberitahukan segala kegiatan yang ada di sekolah supaya orangtua mengetahui
segala program yang ada di sekolah sehingga menghilangkan kekhawatiran mereka
terhadap anak didik ketika pelaksanaan program dan menenamkan kepercayaan
orangtua terhadap anak-anak mereka.
2. Melakukan anjang sana oleh guru-guru ke rumah orangtua peserta didik di luar waktu
sekolah. Jika hal tersebut itu tidak memungkinkan, dapat pula mengadakan pertemuan
antara guru-guru dan orangtua peserta didik per kelas untuk mengadakan dialog-dialog
terbuka mengenai masalah pendidikan yang sering terdapat atau terjadi di sekolah dan
juga yang ada di dalam keluarga. Bisa juga dengan mengadakan dialog personal antara
orangtua peserta didik dan para guru, serta bagaimana cara mengatasinya.
3. Mensinergikan hubungan antara guru dan staf-staf karyawan lainnya, dilakukan dengan
mengadakan pertemuan yang bisa didisi dengan pengajian rutin yang diletakkan di
rumah salah seorang guru secara bergantian. Memberi penghargaan kepada guru dan
karyawan yang memasuki masa pensiun.

PENGAWASAN DAN PENILAIAN PENDIDIKAN

PROSES PENGAWASAN PENDIDIKAN


Pengawasan terdiri dari kegiatan-kegiatan yang merupakan upaya agar peristiwa dan
kegiatan dalam organisasi serasi dengan rencana. Meskipun setiap organisasi mempunyai
karakteristik yang berbeda (tergantung pada misi, jenis, bentuk dan sebagainya), tetapi dalam
kegiatan pengawasan semua organisasi melaksanakan tahapan-tahapan pokok yang sama.
Tahapan-tahapan tersebut yaitu : penentuan standar, pengukuran, perbandingan hasil
pengukuran dengan standar, dan upaya “correction action”. Oteng Sutisna (1986) bahkan
meringkasnya menjadi tiga langkah besar:

1) menyelidiki apa yang sedang dilakukan.

2) membandingkan hasil-hasil dengan harapan.

3) menyetujui hasil-hasil itu atau tidak menyetujuinya, dalam hal yang terakhir perbaikan yang
hendaknya diambil.

TUJUAN DAN SASARAN PENILAIAN PENDIDIKAN

Para penilai yakin bahwa hasil kerjanya akan bermanfaat bagi para personil pendidikan dalam
mengambil keputusan yang lebih baik jika dibandingkan dengan tidak ada kegiatan penilaian
seperti yang mereka lakukan. Karena itu Oteng Sutisna merumuskan (1986) bahwa kegiatan
penilaian pendidikan mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan pada akhir suatu periode kerja.
2. Untuk menjamin cara bekerja yang efektif dan edisien.
3. Untuk memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran dan untuk menghindarkan
situasi-siatuasi yang dapat merusak.
4. Untuk memajukan kesanggupan para guru dan orang tua murid dalam mengembangkan
organisasi sekolah.

Permasalahan yang digarap dalam lapangan pendidikan cukup banyak, mencakup kegiatan
pendidikan pada berbagai jenis dan jalur pendidikan. Namun titik pusat usaha pendidikan
adalah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja bagi perolehan hasil yang berupa pengetahuan,
keterampilan dan sikap (Suharsimi Arikunto, 1988). Karena itu Nana Sudjana (1989) dan Nuhi
Nasution (1978) menyatakan bahwa lingkup penilaian pendidikan meliputi penilaian terhadap
program pendidikan, proses pelaksanaan program dan hasil program. Selanjutnya Depdikbud
(1985) memberikan rincian tentang aspek-aspek yang dinilai dari perencanaan program,
pelaksanaan program dan hasil program tersebut meliputi aspek-aspek : akademik atau
pengajaran, kegiatan umum sekolah (penerimaan murid baru, kalender ajaran, kegiatan umum
sekolah, kalender mutasi, EBTA), personil pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, tata
usaha sekolah, pembiayaan, manajemen, dan hubungan kerja sekolah dengan instansi lain dan
masyarakat.
PROSES MANAGEMENT PENDIDIKAN

PENGERTIAN MANAGEMENT PENDIDIKAN

Management pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang pada intinya adalah
mempelajari tentang prilaku manusia yang kegiatannya sebagai subjek dan objek. Secara
filosofis, prilaku manusia terbentuk oleh interaksi antar manusia, iklim organisasi (konteks
organisasi), dan sistem. Ketiga interaksi tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama saling berinteraksi pula dengan lingkungan eksternalnya.

Management Pendidikan sebagai suatu Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan


dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa man, money, materials, method,
machines, market, minute dan information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien
dalam bidang pendidikan. Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam manajemen
pendidikan ada tujuh, yaitu:

1. Man ,Man atau manusia adalah unsur terpenting yang perlu dikelola dalam manajemen
pendidikan, pengelolaan yang biasa dilakukan misalnya dengan mengorganisasikan
manusia dengan melihat apa yang menjadi keahlian orang tersebut.
2. Money Money atau uang dimaksudkan untuk mengelola pemdanaan atau pembiayaan
secara efisien sehingga tidak terjadi pemborosan dalam suatu lembaga pendidikan.
3. Materials ,Materials atau bahan materi merupakan aspek yang tidak kalah penting
dalam manajemen pendidikan, melalui pengelolaan material maka bisa terbentuk
kurikulum yang berisi panduan dasar untuk mentranfer ilmu dari guru ke siswa.
4. Method ,Pengelolaan metode juga harus dilakukan dengan baik, metode yang
digunakan untuk mengajar guru di sekolah satu dengan guru di sekolah lain tidak sama
karena tergantung pada kesiapan siswa yang diajar.
5. Machines ,Pengelolaan mesin bertujuan untuk dapat mengelola mesin yang digunakan
untuk mendukung proses belajar mengajar supaya dapat digunakan sebaik mungkin dan
tidak cepat mengalami kerusakan, untuk orang yang mengelola mesin biasanya harus
orang yang benar-benar tau cara merawat mesin tersebut dengan baik.
6. Market ,Market atau pasar adalah salah satu kunci yang menentukan sekolah atau
lembaga pendidikan tersebut menjadi lembaga pendidikan yang besar atau kecil, pasar
yang dimaksud adalah masyarakat secara luas, sasaran yang dituju adalah masyarakat
yang berniat menyekolahkan putra putri mereka.
7. Minutes ,Minutes atau waktu perlu dikelola dengan baik karena waktu belajar peserta
didik di sekolah sangat terbatas, sehingga perlu pengelolaan yang baik supaya waktu
belajar mengajar menjadi lebih efisien.

PROSES MANAGEMENT PENDIDIKAN

Management sebagai suatu disiplin Ilmu, dalam pelaksanaannya menenpati posisi yang
sangat strategis dalam pembangunan ekonomi dan kemasyarakatan dalam setiap Negara.
Management harus menjadi dasar pada rekasaya masyarakat dan Negara, karena untuk
menciptakan pemerintah yang bersih dan efisien.

Management sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer, dalam
kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi sekolah dapat dijabarkan melalui proses yang
harus dalakukan berdasarkan tahapan-tahapan tertentu.

Setiap manager sekolah dalam pelaksanaan tugasnya, aktivitasnya dan kepemimpinannya


untuk mencapai tujuan harus melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian dengan baik.

Seorang manager sekolah dalam pencapaian sekolah melakukan serangkaian aktivitas yang
saling berhubungan dan memiliki tingkatan atau jenjang tertentu, dalam hal ini yang dimaksud
dengan proses. Proses manajemen yang bersifat mendasar adalah sebagaimana yang
dikemukakan oleh G.R. Terry yaitu meliputi:

1. Perencanaan (Planning)

Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa yang
akan datang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur sumber daya agar hasil yang dicapai
sesuai dengan yang diharapkan.

Perencanaan merupakan sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan


pada periode tertentu guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah salah satu fungsi management yang juga mempunyai peranan penting
seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumber daya yang
di miliki oleh organisasi (manusia dan bukan manusia) akan diatur penggunanya secara efektif
dan efesien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur bebagai


macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang
oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
3. Penggerakan (actuating)

Penggerakan merupakan fungsi fundamental dalam management. Penggerakan dapat


didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para
anggota organisasi agar mau ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan
organisasi dengan efisien, efektif, dan ekonomi.

4. Pengawasan (controlling)

Pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih
menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya. Pengawasan mutlak diselenggarakan oleh manager yang secara
langsung mengendalikan kegiatan-kegiatan teknik yang diselenggarakan oleh semua petugas
operasional. Proses dasar pengawasan terdiri atas tiga tahap, yaitu:

a. Penentuan Standar Hasil Kerja

b. Pengukuran Prestasi Kerja

c. Koreksi terhadap Penyimpangan

Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara
integral, yang dilaksanakan di dalam management secara umum, yaitu proses perencanaan,
proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka
mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.

FINISHED;)

Anda mungkin juga menyukai