Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH:

Aini Nurpratiwi
Syaiful Mawlana R.

PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, kami masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah
ini dengan tepat waktu dan tersusun sampai selesai. Adapun judul dari makalah ini “Manajemen
Kurikulum.”

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dr. Sitti
Asnaeni. AM, S.Pd.,M.Pd selaku dosen mata kuliah Manajemen Pendidikan yang telah
memberikan saya tugas makalah ini. Makalah ini disusun sebagai upaya dalam meningkatkan
pemahaman khsusunya pada mata kuliah Manajemen Pendidikan. Karena sebagai calon tenaga
pendidik/guru memerlukan “Manajemen Pendidikan Kurikulum”, agar nanti calon tenaga
pendidik/guru dapat mengelolah peserta didik yang baik.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat terutama bagi kami dan calon tenaga
pendidik/guru. Karena kami jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu kami meminta maaf apabila ada kesalahan kata dan
saya sangat berterima kasih jika kalian memberi kritik dan saran, agar kami dapat memperbaiki
kesalahan. Semoga Makalah ini dapat berguna bagi diri kami masing-masing maupun teman-
teman sekalian.

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL .................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A...Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B...Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
C...Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3


A...Pengertian Manajemen Kurikulum .............................................................................. 3
B...Konsep Dasar Kurikulum ............................................................................................. 4
C...Tujuan Manajemen Kurikulum .................................................................................... 4
D...Fungsi Manajemen Kurikulum ..................................................................................... 5
E... Prinsip-Prinsip Manajemen Kurikulum ....................................................................... 6
F... Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum ...................................................................... 7
G...Proses Manajemen Kurikulum ..................................................................................... 8
H...Faktor Pendukung Dan Penghambat Manajemen Kurikulum .................................... 10
I.... Pengorganisasian Kurikulum ...................................................................................... 10
J.... Ketatalaksanaan Kurikulum ....................................................................................... 11
K...Pengembangan Kurikulum ......................................................................................... 13
L... Manajemen Pemantauan Kurikulum Dan Penilaian Kurikulum ................................ 14
M.. Perbaikan Kurikulum .................................................................................................. 14
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 15
A...Kesimpulan ..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
lImu yang dimiliki oleh seorang manusia itu kuantitas dan kualitasnya berbeda.
lmu itulah yang dapat mengangkat derajat dan kehormatan manusia. lImu dapat diperoleh
di mana saja melalui proses pembelajaran. Pada proses secara umum lebih menekankan
pada pendidikan. Pendidikan itu terfokus pada interaksi antara pendidik dan peserta didik
dalam upaya membantu peserta didik dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi
pendidikan itu dapat berlangsung secara formal seperti di sekolah atau secara informal
seperti pada keluarga, pada masyarakat maupun di lingkungan.
Dewasa ini, ilmu dan teknologi berkembang sangat pesat. Hal ini juga proses akan
pembelajaran. Kurikulum haruslah bisa mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi
yang setiap saat selalu berkembang. Pelaksanaan proses interaksi itu terutama di sekolah
dilakukan secara berencana yaitu dengan dibuatnya kurikulum. Kurikulum adalah hal
yang sangat penting dan harus diketahui oleh pendidik maupun calon pendidik. Dengan
pendidik mengetahui kurikulum, maka pelaksanaan pembelajaran di sekolah akan
berlangsung dengan baik. Dalam hal ini mengetahui tentang kurikulum saja tidaklah
cukup. Pendidik maupun peserta didik harus memahami tentang konsep dasar kurikulum,
cara mengorganisasikan mengembangkan kurikulum dan melaksanakan kurikulum, dan
mengembangkan kurikulum.
Kurikulum adalah suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen yang
saling berkaitan erat dan menunjang satu sama lain. Komponen-komponen pembelajaran,
metode, dan evaluasi. Dalam bentuk sistem ini kurikulum akan berjalan menuju suatu
tujuan pendidikan dengan adanya saling kerja sama diantara seluruh subsistemnya.
Apabila salah satu dari variabel kurikulum tidak berfungsi dengan baik maka sistem
kurikulum akan berjalan kurang baik dan maksimal.
Berangkat dari bentuk kurikulum tersebut, maka dalam pelaksanaan kurikulum
sangatdiperlukan suatu pengorganisasian pada seluruh kurikulum komponennya. Dalam
proses pengorganisasian ini akan berhubungan erat dengan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan. Sedangkan manajemen adalah salah
satu disiplin ilmu yang implikasinya menerapkan proses-proses tersebut. Maka dalam
penerapan pelaksanaan kurikulum, seorang yang mengelola lembaga pendidikan harus
menguasai ilmu manajemen, baik untuk mengurus pendidikan ataupun kurikulumnya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Kurikulum?
2. Bagaimana konsep dasar kurikulum?
3. Apa tujuan, fungsi, prinsip-prinsip manajemen kurikulum?
4. Bagaimana ruang lingkup, proses manajemen kurikulum?
5. Apa saja faktor pendukung dan penghambat manajemen kurikulum?
6. Apa perencenaan kurikulum, pengorganisasian kurikulum, ketatalaksanaan kurikulum?
7. Bagaimana pengembangan, manajemen pemantauan dan penilaian kurikulum?
8. Apa perbaikan kurikulum?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui defenisi manajemen kurikulum.
2. Mengetahui konsep dasar kurikulum.
3. Memahami apa tujuan, fungsi, prinsip-prinsip manajemen kurikulum.
4. Memahami apa saja faktor pendukung dan penghambat manajemen kurikulum.
5. Mengetahui perencenaan kurikulum, pengorganisasian kurikulum, ketatalaksanaan
kurikulum.
6. Mengetahui pengembangan, manajemen pemantauan dan penilain.
7. Mengetahui cara perbaikan kurikulum.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN KURIKULUM


Manajemen berasal dari bahasa Inggris “Management” dengan kata kerja to manage,
diartikan secara umum sebagai mengurusi atau kemampuan menjalankan dan mengontrol suatu
urusan atau “Act Of Running and Controlling A Business” (Oxford, 2005).

Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu jarak yang harus ditempuh. Secara sempit
atau tradisional, kurikulum adalah sekedar memuat dan dibatasi pada sejumlah mata pelajaran
yang diberikan guru pada siswa guna mendapatkan ijazah. Sedang secara modern, kurikulum
adalah semua pengalaman yang diharapkan dimiliki peserta didik di bawah bimbingan guru
dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar-mengajar. Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.

Manajeman kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang


komperatif, komprehensif, sistemik dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian
tujuan kurikulum agar dapat mengelola kurikulum secara mandiri dengan memprioritaskan
kebutuhan dan ketercapaian saran dan visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak
mengabaikan kebijakan nasional yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, manajemen
kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
dan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP).

Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar


pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi
belajar-mengajar. Sedangkan kurikulum sendiri mempunyai arti yang sempit dan arti yang luas.
Kurikulum dalam arti sempit adalah jadwal pelajaran atau semua pelajaran baik teori maupun
praktek yang diberikan kepada siswa selama mengikuti suatu proses pendidikan tertentu.

Sedangkan dalam arti luas kurikulum diartikan sebagai berikut. Sebenarnya terdapat tiga jenis
organisasi kurikulum yaitu:

1. Kurikulum Terpisah (Separated Subject Curriculum) di mana bahan pelajaran disajikan


secara terpisah-pisah seolah-olah ada batas antara bidang studi dan antara bidang studi
yang sama di kelas yang berbeda.
2. Kurikulum Berhubungan (Correla ted Curriculumn) yaitu kuri kulum yang
menunjukkan adanya hubungan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain. Seperti
IPS (gabungan dari mata pelajaran Sejarah Geografi, Ekonomi, Sosiologi), IPA
(gabungan dari Fisika, Biologi, Kimia).

3
3. Kurikulum terpadu (Integrated Curriculum) yaitu kurikulum yang meniadakan batas-
batas antara berbagai bidang dan didalam mata tersebut terdapat keterpaduan mata
pelajaran serta menyajikan pelajaran bahan pelajaran dalam bentuk unik.

B. KONSEP DASAR KURIKULUM


Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam empat
dimensi, yaitu:
1. Kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan mnelalui teori-teori dan penelitian,
khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum
sebagai suatu ide; yang di dalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-
alat, dan waktu.
3. Kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari Kurikulum
sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran.
4. Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari kurikulum
sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni
tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.

C. TUJUAN MANAJEMEN KURIKULUM


Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang ingin dicapai. Dalam skala
makro, rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem
menggambarkan suatu yang dicita-citakan masyarakat. Misalkan filsafat atau sistem nilai
yang dianut masyarakat Indonesia adalah Pancasila, maka tujuan yang diharapkan tercapai
oleh suatu kurikulum adalah membentuk masyarakat yang pancasilais. Dalam skala mikro,
tujuan kurikulum berhubungan dengan visi dan misi sekolah serta tujuan-tujuan yang lebih
sempit seperti tujuan setiap mata pelajaran dan tujuan proses pembelajaran.
Manajemen kurikulum dan pembelajaran bertujuan untuk:
1. Pencapaian pengajaran dengan menitik beratkan pada peningkatan kualitas
interaksi belajar-mengajar.
2. Mengembangkan sumber daya manusia dengan mengacu pada pendayagunaan
seoptimal mungkin.
3. Pencapaian visi dan misi pendidikan nasional.
4. Meningkatkan kualitas belajar-mengajar di suatu pendidikan tertentu.

Untuk mengakomodasi perbedaan pandangan tersebut, Hamid Hasan (1988)


mengemukakan bahwa tujuan dasar kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:
1. Kurikulum sebagai suatu ide, adalah kurikulum yang dihasilkan melalui
kurikulum dan dalam bidang teori-teori dan penelitian, khususnya pendidikan.

4
2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, adalah sebagai perwujudan dari
kurikulum sebagai suatu ide yang diwujudkan dalam bentuk dokumen, yang di
dalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
3. Kurikulum sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari kurikulum
sebagai suatu rencana tertulis, dan dilakukan dalam bentuk praktek pembelajaran.
4. Kurikulum sebagai suatu hasil, merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai
suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya
perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.

D. FUNGSI MANAJEMEN KURIKULUM


Untuk memahami lebih jauh tentang fungsi-fungsi manajemen pendidikan, dibawah akan
dipaparkan tentang fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam perspektif persekolahan,
dengan merujuk kepada pemikiran G.R. Terry, meliputi:
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah pemilihan tujuan organisasi dan penentuan strategi,
kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan
standar yang dibutuhkan untuk (planning) atau penetapan mencapai tujuan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan
kelakuan yang efektif antara Fungsi manajemen berikutnya adalah orang-
orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh
kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi
lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
3. Pelaksanaan (actuating)
Pelaksanaan merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam
fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan
aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru
lebih mnenekankan pada kegiatan yang berhubungan langsıung dengan orang-
orang dalam organisasi.
Pelaksanaan tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan
menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian
agar melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan
tanggung jawabnya.
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya
dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa
disertai fungsi pengawasan. Agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai
secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki
peranan yang amat vital.

5
Menurut sumber lain, fungsi-fungsi dari manajemen adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, karena


pemberdayaan sumber dan komponen kurikulum dapat dilakukan dengan
pengelolaan yang terencana.
2. Meningkatkan keadilan dan kesempatan bagi peserta didik untuk mencapai hasil
yang maksimal melalui rangkaian kegiatan pendidikan yang dikelola secara
integritas dalam mencapai tujuan.
3. Meningkatkan motivasi pada kinerja guru dan aktivitas siswa karena adanya
dukungan positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu pengembangan kurikulum,
kurikulum yang dikelola secara profesional akan melibatkan masyarakat dalam
memberi masukan supaya dalam sumber belajar disesuaikan dengan kebutuhan
setempat.

E. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KURIKULUM


1. Produktivitas
Hasil yang akan iperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus
dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta
didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi
sasaran dalam manajemen kurikulum.
2. Demokratis
Pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan pada demokrasi yang
menempatkan pengelola, pelaksana, dan subjek didik pada posisi yang seharusnya
dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan
kurikulum.
3. Kooperatif
Untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum
perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
4. Efektivitas dan Efisiensi
Rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan efektivitas
dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum, kegiatan manajemen kurikulum
tersebut memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relatif
singkat.
5. Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum
Proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi,
misi, dilaksanakan manajemen kurikulum untuk memberikan hasil kurikulum yang
lebih efektif, efisien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber daya
maupun komponen kurikulum.

6
F. RUANG LINGKUP MANAJEMEN KURIKULUM
Manajemen kurikulum adalah bagian dari studi kurikulum. Para ahli pendidikan pada
umumnya telah mengenal bahwa kurikulum suatu cabang dari disiplin ilmu pendidikan
yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Studi ini tidak hanya membahas tentang dasar-
dasarnya, tetapi juga mempelajari kurikulum secara keseluruhan yang dilaksanakan dalam
pendidikan.
Secara sederhana dan lebih mudah dipelajari secara mendalam, maka ruang lingkugan
manajemen kurikulum adalah sebagai berikut:
a. Manajemen perencanaan.
b. Manajemen pelaksanaan kurikulum.
c. Supervisi pelaksanaan kurikulum.
d. Pemantauan dan penilaian kurikulum.
e. Perbaikan kurikulum.
f. Desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum.
Sedangkan dalam arti luas kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan-tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh
sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Ruang lingkup
manajemen kurikulum meliputi:
1. Perencanaan
Perencanaan kurikulum di bedakan menjadi dua yakni tingkat pusat dan yang
dilaksanakan oleh sekolah:
a. Perencanaan tingkat pusat, meliputi tujuan pendidikan, bahan pelajaran.
Dalam tujuan pendidikan terdapat TIU dan TIK.
b. Bahan pembelajaran, dari pusat kemudian di serahkan kepada sekolah
dalam bentuk Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP).
Perencanaan yang harus dilakukan di sekolah.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kurikulum merupakan interaksi belajar-mengajar yang setidaknya
melalui tiga tahap yaitu:
a. Tahap persiapan pembelajaran, adalah kegiatan yang dilakukan guru
sebelum melakukan proses pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan pembelajaran, adalah kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dan siswa mengenai pokok bahasan yang harus di
sampaikan. Dalam tahap ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan,
pelajaran inti dan evaluasi.

7
c. Evaluasi, Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu
perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monotoring dan evaluasi.
Kurikulum juga dirancang dari tahap perencanaan, organisasi kemudian
pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka
tidak akan mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam
rancangan, pelaksanaan serta hasilnya.

G. PROSES MANAJEMEN KURIKULUM


Proses manajemen kurikulumn antara lain:
1. Manajemen perencanaan kurikulum.
Perencanaan kurikulumn adalah suatu proses sosial yang kompleks dan menuntut
berbagai jenis tingkat pembuatan keputusan kebutuhan untuk mendiskusikan dan
mengoordinasikan proses penggunaan model-model aspek penyajian kunci.
Perencanaan kurikulum dijadikan sebagai pedoman yang berisi petunjuk tentang
jenis dan sumber peserta yang diperlukan, media penyampaian, tindakan yang perlu
dilakukan, sumber biaya, 'tenaga, sarana diperlukan, sistem kontrol, dan evaluasi
untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan adalah merumuskan isi kurikulum
yang memuat seluruh materi dan kegiatan yang dalam bidang pengajaran, mata
pelajaran, masalah-masalah, proyek-proyek yang perlu dikerjakan. Isi kurikulum
dapat disusun sebagai berikut:
a. Bidang-bidang keilmuan yang terdiri atas ilmu-ilmu sosial, administrasi,
ekonomi, komunikasi, IPA, matematika, dan lain-lain.
b. Jenis-jenis mata pelajaran disusun dan dikembangkan bersumber dari bidang-
bidang tersebut sesuai dengan tuntutan program.
c. Tiap mata pelajaran dikembangkan menjadi satuan-satuan bahasan atau
standar kompetensi dan komptensi dasar.
d. Tiap-tiap mata pelajaran dikembangkan dalam bentuk silabus.

2. Manajemen pengorganisasian dan pelaksanaan kurikulum.


Manajemen pengorganisasian dan pelaksanaan kurikulum berkenaan dengan
semua tindakan yang berhubungan dengan perincian dan pembagian semua tugas
yang memungkinkan terlaksana.
Pelaksanakan kurikulum dibagi menjadi dua:
a. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, yang dalam hal ini langsung
ditangani oleh kepala sekolah, Selain dia bertanggung jawab supaya
kurikulum dapat terlaksana melakukan kegiatan-kegiatan yakni menyusun
kalender akademik yang akan berlangsung di sekolah dalam satu tahun,
menyusun jadwal pelaiaran dalam satu minggu, pengaturan tugas dan
kewajiban guru, dan lain-lain yang berkaitan tentang usaha untuk
pencapaian tujuan kurikulum.

8
b. Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, yang dalam hal ini dibagi dan
ditugaskan langsung kepada para guru. Pembagian tugas ini meliputi:
1. Kegiatan dalam bidang proses belajar-mengajar.
2. Pembinaan kegiatan ekstrakulikuler yang berada di luar ketentuan
kurikulum sebagai penunjang tujuan sekolah.
3. Kegiatan bimbingan belajar yang bertujuan untuk mengembangkan
potensi yang berada dalam diri siswa dan membantu siswa dalam
memecahkan masalah.

3. Manajemen pemantauan dan penilaian kurikulum


Pemantauan kurikulum adalah pengumpulan informasi berdasarkan data yang
tepat, akurat, dan lengkap tentang pelaksanaan kurikulum dalam jangka waktu
tertentu oleh pemantau ahli untuk mengatasi permasalahan dalam kurikulum.
Pelaksanaan kurikulum di dalam pendidikan harus dipantau untuk meningkatkan
efektivitasnya. Pemantauan ini dilakukan supaya kurikulum tidak keluar dari jalur.
Oleh sebab itu seorang yang ahli menyusun kurikulum harus memantau pelaksanaan
kurikulum mulai dari perencanaan sampai mengevaluasianya.
Pemantauan kurikulum memuat beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:
a. Peserta didik, dengan mengidentifikasi pada cara belajar, prestasi belajar,
motivasi belajar, keaktifan, kreativitas, hambatan dan kesulitan yang
dihadapi.
b. Tenaga pengajar, dengan memantau pada pelaksanaan tanggung jawab,
kemampuan kepribadian, kemampuan kemasyarakatan, kemampuan
profesional dan loyalitas terhadap atasan.
c. Media pengajaran, dengan melihat pada jenis media yang digunakan, cara
penggunaan media, pengadaan media, pemeliharaan media, pengadaan
media, pemeliharaan dan perawatan media.
d. Prosedur penilaian: instrumen yang dihadapi siswa, pelaksanaan penilaian,
pelaporan hasil penilaian.
e. Jumlah lulusan: kategori, jenjang, jenis kelamin, kelompok usia, dan
kualitas kemampuan lulusan.

4. Perbaikan kurikulum
Perbaikan kurikulum intinva adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang
dapat disoroti dari dua aspek, proses, dan produk. Kriteria proses menitik beratkan
pada efisiensi pelaksanaan kurikulum dan sistem instruksional, sedangkan kualitas
produk melihat pada tujuan pendidikan yang hendak dicapai dan output (kelulusan
siswa).

9
H. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PROSES MANAJEMEN
KURIKULUM
Dalam kurikulum terdapat sejumlah hal yang mendukung terhadap proses manajemen
kurikulum, antara lain dapat dikemukakan di bawah ini.
1. Faktor peserta didik dalam pengembangan kurikulum karena kurikulum
dikembangkan dan didesain sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik,
materi yang akan diajarkan kepada peserta didik.
2. Faktor sosial budaya dalam manajemen kurikulum karena kurikulum disesuaikan
dengan tuntunan dan tekanan serta kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda.
3. Faktor politik dalam majemen kurikulum merupakan hal yang berpengaruh
karena politik yang melandasi arah kebijakan dari pengembangan kurikulum itu
sendiri.
4. Faktor ekonomi dalam manajemen kurikulum merupakan hal memiliki pengaruh
yang cukup besar karena faktor ekonomi yang dapat mengembangkan sekaligus
mendorong pola pengembangan kurikulum mulai dari tingkat atas sampai tingkat
bawah, mulai dari pelaku kebijakan sampai pada pelaku di lapangan (di sekolah-
sekolah).
5. Faktor perkembangan teknologi dalam manajemen kurikulum karena
perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor pendukung dalam
pengembangan kurikulum disebabkan pola fakir masyarakat pun yang semakin
kompleks dalam perkembangan teknologi sehingga dituntut untuk dapat melihat
dan menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat.

Hambatan-hambatan yang terjadi pada manajemen kurikulum itu sendiri, hal itu dapat
dilihat dari:

1. Ketidaksinambungan dan ketidaksinergian antara pendidik yang ada di Lapangan


dengan pendidik yang memberikan kebijakan di atasnya.
2. Keterbatasan akan sarana dan prasarana.
3. Lemahnya pengawasan guru dl lapangan yang menyebabkan tingkat kedisiplinan
cukup rendah.
4. Kualifikasi penndidikan guru yang tidak sesuai dengan bidangnya, yang berujung
pada tingkat profesionalisme guru dalam kegiatan pembelajaran atau
penyampaian materi pelajaran.

I. PENGORGANISASIAN KURIKULUM
Pengorganisasian kurikulum dapat dilihat dari dua pendekatan, yakni dalam konteks
manajemen dan dalam konteks akademik. Pengertian dari kata organisasi itu sendiri adalah
suatu kelompok sosial yang bersifat tertutup atau terbuka dari/terhadap pihak luar, yang
diatur berdasarkan aturan tertentu, yang dipimpin/diperintah oleh seseorang pimpinan atau
seorang pimpinan atau seorang staf administratif, yang dapat melaksanakan bimbingan

10
secara teratur dan bertujuan. Dalam sebuah organisasi sangat diperlukan melaksanakan
proses manajemen, yakni:
1. Organisasi perencanaan kurikulum, yang dilaksanakan oleh suatu lembaga atau
tim pengembang kurikulum
2. Organisasi dalam rangka implementasi kurikulum, baik pada tingkat daerah
maupun pada tingkat sekolah atau satuan lembaga pendidikan yang melaksanakan
kurikulum.
3. Organisasi dalam tahap evaluasi kurikulum, yang melibatkan pihak-pihak yang
terkait dalam proses evaluasi sebuah kurikulum.

J. KATATALAKSANAAN KURIKULUM
Tatalaksana kurikulum di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting diantara
kegiatan-kegiatan administratif lainnya. Kurikulum dengan diiringi tatalaksana yang baik,
tepat, dan cermat akan mampu membuahkan hasil pendidikan yang baik pula.
Memahami dan mengenal berbagai aspek administrasi pendidikan di sekolah memang
merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki setiap guru, karena di samping
tugas pokoknya sebagai pendidik, guru berfungsi pula sebagai administrator yang
menyangkut ketatalaksanaan kurikulum. Ketatalaksanaan kurikulum antara lain:
 Organisasi kurikulum
Organisasi Kurikulum adalah pola pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Organisasi kurikulum sangat erat berhubungan dengan tujuan pendidikan yang
hendak dicapai karena pola-pola yang berbeda akan mengakibatkan isi dan cara
penyampaian berbeda pula.
 Struktur program kurikulum dan implikasinya dalam kegiatan administratif.
Pada kurikulum 1975 kita jumpai bahwa kurikulum pada garis besarnya .terperinci
dalam beberapa program pendidikan.
1. Program pendidikan umum.
Adalah program yang diberikan kepada semua siswa dan mencakup Pendidikan
Moral Pancasila yang berfungsi bagi pembinaan warga negara yang baik.
2. Program pendidikan akademis.
Adalah program pendidikan yang diperlukan sebagai dasar untuk melanjutkan
studi ke tingkat pendidikan selanjutnya.
3. Program pendidikan keterampilan.
Adalah program pendidikan yang dapat dipilih siswa dan ada juga yang bersifat
terikat.
 Kegiatan yang amat erat kaitannya dengan tugas guru.
Kegiatannya meliputi:
1. Pembagian tugas mengajar.

11
Pada sekolah dasar misal pembagian tugas untuk bertanggung jawab mengajar
satu kelas tertentu. Sedangkan pada sekolah lanjutan yaitu tentang penempatan
guru pada kelas tertentu.
2. Pembagian tugas dalam membina ekstrakurikuler.
Agar kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, UKS, koperasi, dan sebagainya
dapat berjalan lancar perlu diadakan pembagian tugas diantara para guru tersebut.
3. Koordinasi persiapan mengajar.
Setiap guru wajib menyusun satuan-satuan pelajaran yang akan disampaikan
kepada anak didiknya (persiapan mengajar) dan perlu dikoordinir oleh kepala
sekolah.
 Kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar-mengajar.
Kegiatan ini meliputi:
1. Penyusunan jadwal pelajaran.
2. Penyusunan program (rencana) berdasar satuan waktu tertentu.
3. Pengisian daftar kemajuan siswa.
4. Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
5. Laporan hasil evaluasi.
6. Kegiatan bimbingan penyuluhan
 Menyusun kalender pendidikan.
Kalender pendidikan atau kalender akademik pada dasarnya adalah pengaturan waktu
dan atau penjadwalan kegiatan di sekolah baik kurikuler maupun ekstrakurikuler serta
kegiatan penunjang lainnya selama satu tahun ajaran, dengan maksud agar tercapai
penggunaan waktu sekolah secara optimal dalam rangka usaha meningkatkan mutu
pendidikan nasional.
 Menyusun satuan pelajaran.
Satuan pelajaran merupakarn unit terkecil program pengajaran yang disiapkan oleh
guru sebelum proses belajar-mengajar berlangsung. Akhir-akhir ini dalam usaha
pengembangan lebih lanjut dari para pemikir pendidikan, maka proses belajar-
mengajar di kelas disarankan (harus) lebih mengaktifkan siswa, bukan lagi pihak guru
yang aktif menyampaikan materi pelajaran.
 Melaksanakan sistem kredit sekolah.
Penerapan sistem kredit dimaksudkan untuk meningkatkan tepat guna, daya guna, dan
hasil guna pendidikan, yang sekaligus dikaitkan pula dengan sistem penilaian siswa.
Yang dimaksud dengan "kredit" adalah ukuran satuan beban belajar siswa yang
ditentukan oleh jumlah jam pelajaran tatap muka dan pekerjaan rumah per minggu
persemester.
 Menyelenggarakan evaluasi hasil belajar.
Penyelenggaraan evaluasi (penilaian) hasil belajar siswa merupakan salah satu tugas
kegiatan dari tatalaksana kurikulum. Evaluasi berguna dan bertujuan untuk
mendapatkan umpan balik bagi guru tentang sejauh manatujuan instruksional

12
(pengajaran) telah tercapai sehingga guru dengan demikian mengetahui apakah guru
masih harus memperbaiki lagi langkah yang ia tempuh dalam kegiatan mengajar.

K. PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pendidikan tidak akan pernah lepas akan dampak lingkungan di sekitar yang semakin hari
semakin berkembang. Jika pendidikan tidak dapat mengikuti perkembangan dunia
berkembang kian pesat, maka pendidikan akan jauh tertinggal dan tidak memberi manfaat
relevan bagi peserta didik. Oleh sebab itu pendidikan harus ikut dikembangkan sesuai
dengan perkembangan dunia saat ini. Pengembangan kurikulum menghasil kan rencana
kurikulum yang luas dan spesifik. (Oemar Hamalik. 2007: 183) Dikatakan oleh Prof. Dr. H
Oemar hamalik, pengembangan kurikulum merupakan proses yang dinamik sehingga dapat
merespon terhadap tuntutan perubahan struktural pemerintahan, perkembangan ilmu dan
teknologi, maupun globalisasi. Kebijakan umum dalam pengembangan kurikulum haruslah
sejalan dengan visi, misi, dan strategi pembangunan.
Pengembangan kurikulum adalah hal yang dapat terjadi kapan saja sesuai dengan
kebutuhan pendidikan. Perubahan kurikulum sendiri bertujuan untuk menyiapkan siswa
atau peserta didik untuk menghadapi masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Kurikulum juga memiliki dasar pengembangan yang harus diperhatikan. Dasar-dasar
pengembangan kurikulum dalam proses pengembangannya tersebut adalah:
1. Kurikulum disusun untuk mewujudkan sistem pendidikan nasional.
2. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan dengan pendekatan
kemampuan.
3. Kurikulum harus sesuai dengan ciri khas satuan pendidikan pada masing-masing
jenjang pendidikan.
4. Kurikulum pendidikan dasar, menengah, dan tinggi dikembangkan atas dasar
standar nasional pendidikan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan
5. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan secara berdiversifikasi
sesuai dengan kebutuhan potensi dan minat peserta didik.
6. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan tuntutan pembangunan daerah
maupun naional, serta mempertimbangkan kebtutuhan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan seni.
7. Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan secara berdiverifikasi
sesuai dengan tuntutan lingkungan dan budaya setempat.
8. Kurikulum pada semua jenjang mencakup aspek spiritual keagamaan,
intelektualitas, watak konsep diri, keterampilan belajar, kewirausahaan,
keterampilan hidup yang berharkat dan bermartabat, pola hidup sehat, estetika dan
rasa kebangsaan.

13
L. MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN PENILAIAN KURIKULUM
Pemantauan kurikulum adalah pengumpulan informasi berdasarkan data yang tepat,
akurat, dan lengkap tentang pelaksanaan kurikulumn dalam jangka waktu tertentu oleh
pemantau ahli untuk mengatasi permasalahan dalam kurikulum. Pelaksanaan kurikulum di
dalam pendidikan harus dipantau untuk meningkatkan etektivitasnya. Pemantauan ini
dilakukan supaya kurikulum tidak keluar dari jalur. Oleh sebab itu seorang yang ahli
menyusun kurikulum memantau pelaksanaan kurikulum mulai dari perencanaan sampai
mengevaluasinya.
Secara garis besar pemantauan kurikulum bertujuan untuk yang diperlukan
mengumpulkan keputusan dalam memecahkan masalah. Dalam tataran praktis,pemantatian
kurikulum memuat beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:
1. Peserta didik, dengan mengidentitikasi pada cara belajar, prestasi belaiar, motivasi
belajar, keaktifan, kreativitas, hambatan dan kesulitan yang dihadapi.
2. Tenaga pengajar, dengan memantau pada pelaksanaan tanggung jawab,
kemampuan kemasyarakatan, kemampuan profesional, dan loyalitas terhadap
atasan.
3. Media pengajaran, dengan melihat pada jenis media yang digunakan, cara
penggunaan media, pengadian media, pemeliharaan dan perawatan media.
4. Prosedur penilaian: instrumen yang dihadapi siswa, pelaksanaan penilaian,
pelaporan hasil penilaian.
5. Jumlah lulusan: kategori, jenjang, jenis kelamin, kelompok usia, dan kualitas
kemampuan lulusan.

M. PERBAIKAN KURIKULUM
Kurikulum suatu pendidikan itu tidak bisa bersifat selalu statis, akan tetapi akan
senantiasa berubah dan bersifat dinamis. Hal ini dikarenakan kurikulum Itu sangat
dipengaruhi oleh perubahan lingkungan yang menuntutnya untuk melakukan penyesuaian
supaya dapat memenuhi permintaan. Permintaan itu baik dikarenakan adanya kebutuhan
dari siswa dan kebutuhan masyarakat yang selalu mengalami perkenmbangan dan
pertumbuhan terus menerus.
Perbaikan kurikulum intinya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang dapat
disoroti dari dua aspek, proses, dan produk. Kriteria proses menitikberatkan pada efisiensi
pelaksanaan kurikulum dan sistem instruksional, sedangkan kualitas produk melihat pada
tujuan pendidikan yang hendak dicapai dan output (kelulusan siswa).

14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen adalah secara umum sebagai mengurusi atau kemampuan
menjalankan dan mengontrol suatu urusan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

Manajeman kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang


komperatif, komprehensif, sistemik dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum agar dapat mengelola kurikulum secara mandiri dengan
memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian saran dan visi dan misi lembaga pendidikan
atau sekolah tidak mengabaikan kebijakan nasional yang telah ditetapkan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pengantar Manajemen Pendidikan Di Sekolah by : Nur Hamiyah, S.Pd., Muhammad


Jauhar S.Pd.

16

Anda mungkin juga menyukai