Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGELOLAAN KURIKULUM

Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan yang
diampu oleh
Ibu Dr. Tina Sumartini, M.Pd.,

Disusun oleh:
Kelompok 5
Siti Maryani 21513009
Alfira Nurazizah 21516009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA (IPI)
GARUT
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, yang telah memberikan
kesehatan kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah pengelolaan
kurikulum ini. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
saw.
Penyusunan makalah ini adalah salah satu tugas Mata Kuliah Pengelolaan
Pendidikan yang diampu oleh Ibu Dr. Tina Sumartini, M.Pd., Kami menyadari
sepenuhnya bahwa makalah iini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kriitik dan saran sangat diperlukan untuk perbaikan di kemudiaan hari.

Garut, 10 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Makalah............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Kurikulum...................................................................................2
B. Pengelolaan Kurikulum.................................................................................2
C. Ruang Lingkup..............................................................................................3
D. Pelaksanaan dan Bentuk Pengorganisasian Kurikulum................................5
E. Peran dan Fungsi Kurikulum........................................................................7
F. Landasan Pengembangan Kurikulum...........................................................8
G. Penilaian Kurikulum..................................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu Pendidikan sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia
yang cerdas serta mampu bersaing secara terbuka di era global ini, sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia. Sehingga,
kinerja pendidik menuntuk untuk adanya pembenahan dan penyempurnaan
terhadap aspek substantif yang mendukung yaitu dengan kurikulum.
Kurikulum adalah seperangkat atau suatu system rencana dan pengaturan
mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomi dalam aktivitas belajar
mengajar. Kurikulum jugadapat di artikan sebagai rancangan Pendidikan yang
memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan
Pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam Pendidikan
dan pada perkembangan kehidupan manusia, sehingga dalam penyusunan
kurikulum ini tidaj bisa dilakukan tanpa adanya landasan yang kokoh dan
kuat. Oleh karena itu, pegelolaan kurikulum sangatlah dibutuhkan agar
tercapainya tujuan tersebut.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang di maksud dengan kurikulum?
2. Bagaimana pengelolaan kurikulum?
3. Bagaimana ruang lingkup kurikulum?
4. Bagaimana pelaksaan dan bentuk pengorganisasian kurikulum?
5. Bagaimanakah peran dan fungsi kurikulum?
6. Apa saja landasan pengembangan kurikulum?
7. Bagaimana penilaian pada kurikulum?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui yang di maksud dengan kurikulum.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kurikulum.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup kurikulum.
4. Untuk mengetahui pelaksanaan dan bentuk pengorganisasian kurikulum.
5. Untuk mengetahui peran dan fungsi kurikulum.
6. Untuk mengetahui landasab pengembangan kurikulum.
7. Untuk mengetahui penilaian pada kurikulum.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum berasal dari Bahasa Yunani yaitu jarak yang harus ditempuh.
Secara tradisional, kurikulum berarti sekedar memuat dan dibatasi pada
sejumlah mata pelajaran yang diberikan guru pada siswa guna mendapatkan
ijazah. Sedangkan secara modern, kurikulum adalah semua pengalaman yang
diharapkan dimiliki peserta didik di bawah bimbingan guru. Administrasi
kurikulum adalah administrasi yang ditunjukkan untuk keberhasilan kegiatan
belajar-mengajar secara maksimal, dengan titik berat pada usaha
meningkatkan kualitas interaksi belajar-mengajar.
Kegiatan yang di maksud yaitu kegiatan intra kulikuler dan kegiatan ekstra
kurikuler. Kegiatan intra kurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam
jadwal bagi struktur program yang ditentukan secara nasional dan kegiatan
ekstra kurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program yang
merupakan kegiatan pilihan.
Unsur-unsur pokok yang terkandung dalam kurikulum meliputi tujuan,
materi, strategi kegiatan pembelajaran, dan system evaluasi. Adanya
kurikulum bermaksud untuk dapat mengarahkan Pendidikan menuju arah dan
tujuan yang dimaksud dalam kegiatan secara menyeluruh.

B. Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan kurikulum adalah runtutan kegiatan yang disusun sedemikian
rupa secara sistematis dan komprehensif dengan melibatkan seluruh sumber
daya organisasi Pendidikan, yaitu siswa, guru, kepala sekolah dan lainnya.
Dalam pengelolaan kurikulum meliputi tahapan perencanaan, tahapan
pengembangan, tahapan pelaksanaan/implementasi dan tahapan
penilaian/evaluasi. Dalam pengelolaan kurikulum pada tahapan pelaksanaan
atau implementasi meliputi:
1. Pemprograman rencana pembelajaran.
2. Penggambaran materi.
3. Penentuan strategi dan metode yang akan digunakan pada proses
pembelajaran.
4. Penyediaan sumber, alat, sarana dan prasarana yang menyokong
pembelajaran.
5. Menentukan sistematika penilaian atau evaluasi hasil belajar siswa.

Dari beberapa langkah pelaksanaan pembelajaran dalam pengelolaan


kurikulum yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah sarana dan
prasarana yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran siswa. Sarana dan
prasarana dalam pembelajaran menempati posisi yang cukup urgen demi
mewujudkan pembelajaran yang efektif. Oleh karena pada beberapa mata
pelajaran harus didukung dengan ketersediaan sarana prasarana agar dapat
mencapai tujuan pendidikan sesuai rencana. Djamarah dan Zain (2008)
memaparkan bahwa dalam proses pembelajaran yang tidak didukung dengan
sarana prasarana dapat menimbulkan problematika, dimana pembelajaran
siswa tersebut dapat terhambat karena pendidik tidak memperhatikan fasilitas
yang diperlukan siswa dalam pembelajaran. Dalam mengatasi problematika

2
3

tersebut, pendidik harus mampu memelihara sarana dan prasarana sekolah


agar dapat menunjang keberhasilan pembelajaran siswa.
Pemeliharaan dan pengelolaan manajemen sarana dan prasarana dalam
pembelajaran merupakan proses mengelola fasilitas yang dimiliki sekolah
yang berfungsi sebagai penunjang proses pembelajaran siswa dan guru,
sehingga keduanya dapat menjalankan hak dan kewajiban masingmasing
dalam mencapai tujuan pendidikan dengan efektif. Fasilitas pembelajaran
meliputi ruang belajar, ruangan kantor, alat pembelajaran, alat peraga, media
pembelajaran, laboratorium dan yang lain sebagainya (Sumiharsono &
Hasanah, 2017). Dalam memanajemen sarana dan prasarana dalam pendidikan
mecakup tahapan perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan,
penataan, pengunaan, penghapusan dan pe-laporan (Indrawan, 2015). Fasilitas
penunjang pembelajaran sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa,
dimana semakin lengkap fasilitas yang dimiliki suatu sekolah, maka akan
semakin tinggi tingkat prestasi siswa. Begitupun sebaliknya, semakin
kurangnya fasilitas yang dimiliki sekolah, maka prestasi siswa pun akan
rendah (Puspitasari, 2016).
Selain fasilitas berupa peralatan yang dapat menunjang efektifitas
pembelajaran siswa, diperlukan juga pengelolaan fasilitas lingkungan belajar
yang efektif. Lingkungan belajar yang efektif dapat mempengaruhi
kemudahan siswa dalam proses pembelajaran dan dapat mencapai harapan
pembelajaran yang telah direncanakan (Miski, 2015). Terciptanya lingkungan
belajar yang efektif akan berefek pada kemudahan siswa dalam berfikir, daya
kreasi siswa juga dapat berkembang dengan baik, dan siswa dapat
berpartisifasi aktif dalam pembelajaran sehingga mendukung terciptanya
suasana kenyamanan saat pembelajaran. Azwar (2011) mengungkapkan
setelah mengikuti pembelajaran sedikit atau banyak pasti siswa akan
mengalami berbagai perubahan, perubahan ini dapat dilihat dari hasil belajar
siswa.
Pengelolaan kurikulum tentu harus ditunjang dengan manajemen sarana
dan prasarana yang baik, agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan dapat
mencapai tujuan kurikulum. Baik pengelolaan kurikulum ataupun pengelolaan
sarapa prasarana ini sangat berefek positif dan signifikan terhadap
pembelajaran. Dimana setelah perancangan kurikulum yang baik didorong
dengan pengelolaan sarana prasarana yang baik ini jelas akan menciptakan
pembelajaran siswa yang sangat efektif dan sangat memudahkan dalam
mencapai tujuan pendidikan dan akan meminimalisir keterhambatan dalam
proses pembelajaran siswa. Dengan demikian, agar roda pembelajaran tetap
bisa dikontrol, guru harus tetap bisa berfikir kreatif dan totalitas dalam
pengelolaan kurikulum, mengelola pembelajaran sebaik mungkin, serta
memperhatikan pengelolaan sarapa prasarana penunjang agar dapat
memperlancar proses pembelajaran siswa.

C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup administrasi Pendidikan meliputi:
1. Perencanaan kurikulum
Perencanaan merupakan proses seeorang dalam menentukan arah dan
menentukan keputusan untuk diwujudkan dalam bentuk kegiatan atau

3
4

Tindakan yang berorientasi pada masa depan. Perencanaan kurikulum


adalah perencanaan kesempatan belajar yang bertujuan untuk membina
peserta didik kearah perubahan tingkah laku yang sesuai atau diinginkan.
Berikut merupakan prinsip-prinsip perencanaan kurikulum yaitu:
 Perencanaan kurikulum berkenaan dengan pengalaman-pengalaman
para siswa.
 Perencanaan kurikulum dibuat berdasarkan berbagai keputusan tentang
konten dan proses.
 Perencanaan kurikulum mengandung keputusan-keputusan tentang
berbagai isu yang actual.
 Perencanaan kurikulum melibatkan banyak kelompok.
 Perencanaan kurikulum dilaksanakan pada berbagai tingkatan.
 Perencanaan kurikulum adalah sebuah proses yang berkelanjutan.

Adapun sifat-sifat perencanaan kurikulum sebagai berikut:


 Komprehensif yaitu kurikulum tersebut mempunyai arti yang luas dan
menyeluruh, bukan hanya sebatas pada jadwal pelajaran.
 Integratif yaitu satu kesatuan yang utuh.
 Realistik yaitu terlihat jelas atau kurikulum disusun sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
 Humanistic yaitu kurikulum disusun untuk kepentingan kemanusiaan
baik bagi peserta didik ataupun bagi masyarakat.
 Futuralistik yaitu kurikulum sebagai pandangan yang mendorong
Pendidikan yang mengarahkan ke masa depan.
 Mengacu pada pengembangan kompetensi sesuai dengan standar
nasional.
 Berderisifikasi.
 Desentralistik yaitu kurikulum bersifat merata. Maksudnya, kurikulum
tidak hanya disusun oleh pusat saja tetapi pemerintah daerah hingga
guru diberi wewenang untuk Menyusun kurikulum.

Dalam Perencanaan kurikulum terdiri atas:


1. Isi kurikulum
 Kurikulum harus terdiri atas berbagai mata pelajaran yang
urutannya harus disusun secara logis dan terperinci.
 Kurikulum harus mencakup seperangkat masalah-masalah yang
berkaitan dengan masalah kehidupan yang selalu muncul.
 Kurikulum mencakup masalah-masalah kehidupan anak-anak
sehari-hari yang berbeda-beda pada riap kelompok umur.
 Kurikulum merupakan modifikasi atau variasi dari pendapat
mengenai kurikulum.
2. Bahan pelajaran
 Urutan pelajaran ditentukan menurut jalan pikiran yang terkandung
dalam mata pelajaran yang harus diberikan.
 Urutan pelajaran dimulai dari satuan mata pelajaran yang paling
mudah dan berangsur-angsur menuju pelajaran yang sukar.

4
5

 Urutan pelajaran ditentukan oleh cara-cara yang paling baik dalam


mengerjakan tiap mata pelajaran yang dapat ditemukan dengan
jalan melakukan metode ilmiah.

Perencanaan kurikulum dilakukan ditingkat pusat, daerah, maupun


sekolah. Adapun tingkat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan kurikulum ditingkat pusat meliputi, tujuan
Pendidikan, bahan materi yang dikeluarkan dalam bentuk buku
GBPP, pedoman-pedoman sebagai pelengkap buku GBPP, struktur
program.
b. Perencanaan kurikulum ditingkat provinsi meliputi, kalender
akademik, petunjuk pelaksanaan, bimbingan dan penyukuhan, dan
petunjuk pelaksanaan penilaian.
c. Perencanaan kurikulum ditingkat sekolah yaitu penyusunan
kalender Pendidikan, penyusunan jadwal pelajaran, pembagian
tugas mengajar, penempatan murid di kelas.
d. Hal-hal yang direncanakan guru sehubungan administrasi
kurikulum adalah penyusunan program pengajaran, penyusunan
satuan pelajaran, dan perencanaan penilaian hasil belajar.

D. Pelaksanaan dan Bentuk Pengorganisasian Kurikulum


Pelaksanaan kurikulum adalah penerapan program kurikulum yang telah
dikembangkan kemudian diuji cobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan
dengan menyesuaikan terhadap situasi di lapangan. Prinsip-prinsip
pelaksanaan kurikulum antara lain:
 Perolehan kesempatan yang sama
 Berpusat pada anak
 Pendekatan dan kemitraan
 Kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan.

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum antara lain:


 Karakteristik kurikulum yang mencakup ruang lingkup bahan ajar, tujuan,
fungsi, sifat, dan lainnya.
 Strategi pelaksanaan, strategi yang digunakan dalam pelaksanaan
kurikulum, seperti diskusi profesi, seminar, penataran dan lain-lain.
 Karakteristik penggunaan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, serta
nilai dan sikap guru terhadap kurikulum dalam pembelajaran.

Dalam pelaksanaannya, kurikulum dibagi menjadi dua tingkatan yaitu


sebagai berikut:
a. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah
Pelaksanaan kurikulum pada tingkat sekolah, kepala sekolah
bertanggung jawab untuk melaksanakan kurikulum di lingkungan sekolah
yang dipimpinnya. Kewajiban kepala sekolah antara lain Menyusun
renacana tahunan, Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan, memimpin
rapat dan membawa notula rapat, membuat statistic dan Menyusun
laporan-laporan.
b. Melaksanakan kurikulum tingkat kelas

5
6

Pada pelaksanaan ini merupakan peran yang sangat besar adalah guru
yang meliputi jenis kegiatan administrasi yaitu:
a) Kegiatan dalam bidang proses belajar mengajar. Adapun tugas guru
sebagai berikut:
 Menyusun rencana pelaksaan program
 Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelajaran
 Pengisian daftar penilaian kemajuan belajar dan perkembangan
siswa
 Pengisian buku laporan pribadi siswa.
b) Kegiatan ekstra kurikuler adala kegiatan Pendidikan di luar ketentuan
kurikulum yang berlaku, bersifat pedagosis dan menunjang Pendidikan
dalam rangka menunjang ketercapaian sekolah.
c) Pembimbing dalam kegiatan belajar, tujuan utama pembimbingan yang
diberikan guru adalah untuk mengembangkan semua kemampuan
siswa, agar siswa berhasil mengembangkan bakat dalam
kehidupannya. Bimbingan seorang guru berupa bantuan untuk
menyelesaikan masalah peserta didik sehingga peserta didik dapat
menyelesaikan masalahnya sendiri dan mampu dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekitarnya.

Adapun empat bentuk pengorganisasian kurikulum yang bisa


diterapkan di Lembaga Pendidikan yaitu:
1) Separated subject curriculum
Pada kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai
macam mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain dan juga satu
kelas dengan kelas yang lainnya.
2) Correlated curriculum
Pada bentuk ini mengehendaki adar mata pelajaran satu sama lain ada
hubungan walaupun mungkin batas-batas yang satu dengan yang lain
masih dipertahankan. Korelasi dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara, antara lain:
 Antara dua mata pelajaran diadakan hubungan secara incidental
 Terdapat hubungan yang lebih erat apabila suatu pokok bahasan
tertentu dibahas dalam berbagai mata pelajaran.
 Mempersatukan beberapa mata pelajaran dengan menghilangkan
batas masing-masing.
3) Integrated curriculum
Integrated curriculum yaitu meniadakan batas-batas anatara berbagai
mata pelajaran dan menyajikan pelajaran dalam bentuk unit atau
keseluruhan. Semua ini dimaksudkan agar anak dapat dibentuk
menjadi pribadi yang Integrated yakni manusia yang selaras dengan
lingkungan hidupnya.
4) Core curriculum
Pada prinsipnya memberikan pelajaran yang umum.

6
7

E. Peran dan Fungsi Kurikulum


Sebagai salah satu komponen dalam system Pendidikan, kurikulum
memiliki tiga peran yaitu peran konservatif, peran kreatif serta peran kritis dan
evaluative.
1. Peran Konservatif
Peran Konservatif kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai
budaya sebagai warisan masa lalu. Kaitkan dengan era globalisasi sebagai
akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan
mudahnya pengaruh budaya asing menggerogoti budaya local, maka peran
konservatif dalam kurikulum memiliki arti yang sangat penting. Melalui
peran konservatif, kurikulum berperan dalam menangkal berbagai
pengaruh yang dapat merusak nilai-nilai luhur masyarakat, sehingga
identitas masyarakat akan tetap terpelihara baik.
2. Peran kreatif
Dalam peran kreatif, kurikulum harus mengandung hal-hal baru
sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap
potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan social
masyarakat yang senatiasa bergerak maju secara dinamis.
3. Peran kritis dan evaluative
Kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang
perlu dipertahankan dan nilai budaya baru yang harus dimiliki anak didik.
Pada tujuan ini peran-peran kritis dan evaluatif kurikulum sangatlah
diperlukan. Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan
mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaaat untuk kehidupan
anak didik.
Sesuai dengan peran yang harus dimainkan kurikulum sebagai alat dan
pedoman Pendidikan, maka isi kurikulum harus berjalan dengan tujuan
Pendidikan itu sendiri. Menurut McNeil (1990) isi kurikulum memiliki
empat fungsi, yaitu:
1) Fungsi Pendidikan umum
Fungsi Pendidikan umum yaitu fungsi kurikulum untuk
mempersiapkan peserta didik agar mereka menjadi anggota masyarakat
yang bertanggung jawab sebagai warga negara yang baik.
2) Suplementasi
Setiap peserta didik memiliki perbedaan, baik pada minat,
kemampuan, ataupun bakat. Dengan demikian setiap anak memiliki
kesempatan untuk menambah kemampuan dan wawasan yang lebih
baik sesuai dengan minat dan bakatnya.
3) Eksplorasi
Fungsi eksplorasi memiliki makna bahwa kurikulum harus dapat
menemukan dan mengembangkan bakat dan minat masing-maing
siswa. Namun proses eksplorasi minat dan bakat siswa harus ada
pemaksaan dari pihak luar, misalnya para orangtua yang sebenarnya
anak tidak memiliki bakat dan minat terhadap bidang tertentu mereka
dipaksa untuk memilihnya hanya karena alas an-alasan tertentu yang
sebenarnya tidak rasional.
4) Keahlian

7
8

Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak


sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Dengan demikian, kurikulum
harus memberikan pilihan berbagai bidang keahlian misalnya
perdagangan, pertanian, industry atau disiplin akademik.
Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah, kurikulum
berfungsi untuk Menyusun perencanaan dan program sekolah. Bagi
pengawas, kurikulum akan berfungsi sebagai panduan dan
melaksanakan supervise. Sedangkan bagi siswa, kurikulum berfungsi
sebagai pedoman belajar.
Alexander Ingllis (dalam Hamalik, 1990) mengemukakan enam
fungsi kurikulum untuk siswa, diantaranya yaitu:
 Fungsi integritas yaitu kurikulum harus dapat mengembangkan
pribadi siswa secara utuh.
 Fungsi diferensiasi yaitu kurikulum harus dapat melayani siswa
dengan segala keunikannya.
 Fungsi persiapan yaitu kurikulum harus dapat memberikan
pengalaman belajar bagi anak, baik untuk melanjutkan Pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi maupun untuk kehidupan di
masyarakat.
 Fungsi pemilihan yaitu kurikulum yang dapat memberikan
kesempatan kepada setiap siswa untuk belajar sesuai bakat dan
minatnya.
 Fungsi diagnostic yaitu untuk mengenal berbagai kelemahan dan
kelebihan atau kekuatan seorang siswa.
 Fungsi penyesuaian yaitu kurikulum harus dapat mengantarkan
siswa agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan social pada
masyarakat.

F. Landasan Pengembangan Kurikulum


1. Landasan Filosofis
Secara harfiyah filsafat dapat diartikan sebagai cinta yang
mendalamakan kearifan. Secara popular filsafat sering diartikan sebagai
pandangan hidup suatu masyarakat atau pendirian hidup bagi individu.
Ada empat fungsi filsafat dalam proses pengembangan kurikulum. Prtama,
filsafat dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan. Kedua, filsafat
dapat menentukan isi atau materi pelajaran yang harus diberikan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, filsafat dapat menentukan
srategi atau cara penyampaian tujuan. Keempat, melalui filsafat dapat
ditentukan bagaimana menentukan tolok ukur keberhasilan proses
pendidikan.
a. Filsafat dan tujuan Pendidikan
Menurut Hummel (1977) mengemukakan bahwa ada tiga hal yang
harus diperhatikan dalam mengembangkan tujuan Pendidikan yaitu:
 Autonomy yaitu memberi kesadaran, pengetahuan dan kemampuan
yang prima kepada setiap individu dan kelompok untuk dapat
mandiri dan hidup Bersama dalam kehidupan yang lebih baik.

8
9

 Equaty yaitu Pendidikan harus dapat memberi kesempatan kepada


seluruh warga masyarakat untuk dapar berpartisipasi dalam
kebudayaan dan ekonomi.
 Survival yaitu Pendidikan bukan hanya saja harus menajmin
terjadinya pewarisan dan memperkaya kebudayaan dari generasi ke
generasi akan tetapi harus memberikan pemahaman akan saling
ketergantungan antar manusia.
b. Filsafat sebagai Proses Berpikir
Filsafat sering dianrtika sebagai cara berpikir. Sidi Gazalba
mengemukakan ciri-ciri berpikir filosofis sebagai berpikir yang radikal
yaitu berpikir sampai ke akar-akarnya sampai pada konsekuensi yang
terakhir. Ciri selanjutnya yaitu sistematis yang berarti berpikir logis
yang bergerak selangkah dengan penuh kesadaran, bertanggungjawab
dan saling berhubungan yang teratur. Kemudian universal yaitu tidak
berfikir secara khusus melainkan mencakup keseluruhan secara
sistematis dan logis sampai ke akar-akarnya. Jadi orang yang
berfilsafat yaitu orang yang berfikir secara mendalam tentang masalah
yang menyeluruh sebagai upaya mencari dan menemukan kebenaran.
2. Landasan psikologis
a. Psikologis perkembangan anak
Menurut Piaget mengemukakan teori perkemabangan kognitif
(intelektual) merupakan suatu yang fundamental yang mengarahkan
dan membimbing perilaku anak. Adapun tahapan perkembangannya
yaitu:
1) Tahap sensorik yaitu dari 0-2 tahun mulai meniry, berbicara, dan
meniru suara Binatang.
2) Tahap pra operasi yaitu dari 2-7 tahun, berupa Tindakan-tindakan
kognitif dengan mengklasifikasikan sekelompok objek, menata
letak benda-benda menurut urutan tertentu dan membilang.
3) Tahap operasi konkrit yaitu dari 7-11 tahun dengan konsep
kekekalan yang berkembang diantaranya:
 Kekekalan banyak (6-7 tahun)
 Kekekalan materi (7-8 tahun)
 Kekekalan Panjang (7-8 tahun)
 Kekekalan luas (8-9 tahun)
 Kekekalan berat (9-10 tahun)
 Kekekalan volum (11-12 tahun)
4) Tahap operasi formal dari 11 tahun dan seterusnya dengan
kemampuan penalaran hipotek-deduktif, yaitu kemampuan untuk
Menyusun serangkaian hipotesa dan mengujinya. Kemampuan
berfikir kombinatorial yaitu kemampuan Menyusun kombinasi-
kombinasi yang mungkin dari unsur-unsur dalam suatu system.
b. Psikologi belajar
Menurut aliran Behavioristik, pada hakikatnya belajar merupakan
bembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap panca indera
dengan kecenderungan untuk bertindak atau hubungan antara stimulus
dan respon.

9
10

G. Penilaian Kurikulum
Penilaian kurikulum adalah proses pembuatan pertimbangan berdasarkan
seperangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan untuk
membuat keputusan mengenai suatu kurikulum. Padapun pinsip-prinsip
penilaian kurikulum diantaranya yaitu:
 Tujuan tertentu yaitu setiap program penilaian kurikulum terarah dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan secara jelas.
 Bersifat objektif yaitu berpijak pada keadaan sebenarnya, bersumber dari
data yang nyata dan akurat.
 Bersifat komprehensif yaitu mencakup semua dimensi atau aspek yang
terdapat dalam ruang lingkup kurikulum.
 Kooperatif dan bertanggungjawab dalam perencanaan
 Efesien dalam penggunaan waktu, biaya, tenaga dan peralatan yang
menjadi sarana penunjang.
 Berkesinambungan.

Adapun tujuan dari penilaian kurikulum diantaranya sebagai berikut:


 Secara umum bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai
pelaksanaan kurikulum di sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat
sebagai dasar pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah.
 Secara khusus bertujuan untuk memperoleh jawaban dari kelengkapan
komponen kurikulum di sekolah, efektivitas pelaksanaan kurikulum,
efektivitas pelaksanaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil belajar
ditinjau dari kesesuaian dengan tujuan dan pampak pelaksanaan kurikulum
baik positif maupun negative.

Adapun ruang lingkup yang dikaji pada penilaian kurikulum diantaranya


yaitu:
 Tersedianya kelengkapan komponen kurikulum
 Pemahaman buku kurikulum
 Pelaksanaan kurikulum di sekoalh
 Pemanfaatan sarana penunjang

10
11

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan program yang terencana dan menyeluruh yang
menggambarkan kualitas Pendidikan suatu bangsa, sehingga kurikulum
memegang peran strategis dalam memajukan bangsa tersebut. Oleh karena itu,
pengelolaan kurikulum sangatlah penting baik secara dinamis dan integrative,
dengan memulai Langkah-langkah sistematis professional dan melibatkan
seluruh aspek yang terkait dalam tercapainya tujuan Pendidikan nasional.

B. Saran
Kami harap makalah pengelolaan kurikulum ini dapat menambah
wawasan pada pembaca dan penulis. Kami menyadari juga bahwa daalm
penyusunan makalah ini masih ada kesalahan dan kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan beberapa kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA
Affifudin, Sobry Suntikno.2008.Pengelolaan Pendidikan.Bandung:Prospect.
Sanjaya Wina.2009.Kurikulum dan pembelajaran.Jakarta:Kencana.
Sukmadinata,nana syaodih.2010.Pengembangan Kurikulum.Bandung:PT
Remaja Rosdakarya.
Ghina Fauziah Hamizah, dkk.Universitas Pendidikan Indonesia.Jurnal
Pembangunan Pendidikan.Bandung.2021

13

Anda mungkin juga menyukai