“ASAS-ASAS KURIKULUM”
Naroja 190384205061
Dosen Pengampu :
1
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Telaah Kurikulum
Biologi dengan judul “Asas-asas Kurikulum”. Dalam proses penyusunan
makalah ini tentunya ada hambatan yang kami hadapi. Namun berkat dukungan
dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, akhirnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak
untuk setiap dukungan yang telah diberikan. Kami berharap semoga makalah ini
dapat menambah wawasan dan ilmu teman-teman mahasiswa Universitas Maritim
Raja Ali Haji khususnya mahasiswa program studi Pendidikan Biologi. Kami
menyadari makalah ini masih banyak terdapat kekurangan untuk itu kami
mengharapkan kritikan dan saran yang membangun agar pembuatan makalah
selanjutnya jauh lebih baik.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
B. ASAS RELIGIUS
C. ASAS FILOSOSFIS
D. ASAS PSIKOLOGIS
E. ASAS SOSIOLOGIS
F. ASAS ORGANISATORIS
G. ASAS IPTEK
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“Asas” atau kata lainnya “dasar” dapat diartikan sebagai acuan ataupun
sandaran suatu kegiatan. Dalam bahasa Inggrisnya Foundation diartikan sebagi
hal yang mendirikan, dasar, landasan, kotak uang, badan wakaf atau yayasan.
Dalam hal ini, pemakalah mengambil kata “dasar atau landasan” yang selanjutnya
akan disamakan dengan kata ‘asas”.
Kata kurikulum dikenal sebagai suatu istilah dalam dunia pendidikan sejak
kurang lebih satu abad yang lampau. Kata ini belum terdapat dalam
kamus Webster tahun 1812 dan baru timbul untuk pertama kalinya dalam kamus
pada tahun 1856. Kurikulum diartikan sebagai “chariot”, artinya semacam kereta
pacu pada zaman dulu, yakni suatu alat yang membawa seseorang
dari start sampai finish. Berikut disebutkan beberapa definisi kurikulum menurut
para ahli:
1. William B. Ragan menggunakan kurikulum dalam arti yang luas, yang meliputi
seluruh program dan kehidupan dalam sekolah, yakni segala pengalaman anak di
bawah tanggung jawab sekolah.
4
2. J.Lloyd Trump dan Delmas F. Miller mengartikan kurikulum secara luas.
Menurut mereka dalam kurikulum juga termasuk metode mengajar dan belajar,
cara mengevaluasi murid dan seluruh program, perubahan tenaga mengajar,
bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan administrasi, hal-hal struktural
mengenai waktu dan jumlah ruangan serta kemungkinan memilih mata pelajaran.
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
Maka dapat dipahami bahwa kurikulum sebagai alat yang begitu vital bagi
perkembangan bangsa yang dipegang oleh pemerintah suatu negara. Oleh sebab
itu, setiap guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan kurikulum, maka ia
harus pula memahami seluk-beluk kurikulum, termasuk asas-asasnya. Untuk itu
7
pada kesempatan kali ini penulis mencoba untuk memaparkan materi yang
berkenaan dengan asas-asas kurikulum dan komponen kurikulum.
B. Asas Religius
Landasan agama ini muncul terutama dari pemikir pendidikan islam, yang
umumnya mempunyai pendirian bahwa segala sistem yang ada dalam masyarakat,
termasuk sistem pendidikan harus meletakkan dasar falsafah, tujuan, dan
kurikulumnya pada ajaran agama. Dalam Islam sumber ajaran agama yang pokok
adalah al-qur’an dan sunnah, dan sumber lainnya adalah ijtihad. Dari sumber-
sumber inilah aspek-aspek atau unsur-unsur pendidikan dikembangkan, seperti
perumusan kajian pendidikan, materi dan strategi pelaksanaannya.
8
Dasar berfikir bagi landasan agama ini adalah seperti dalam landasan
filsafat, bahwa dalam kegiatan pendidikan akan muncul persoalan-persoalan yang
sangat mendasar seperti kemana pendidikan harus diarahkan, siapakah peserta
didik itu, apa yang harus dididikkan ke peserta didik dan sebagainya, yang semua
ini memerlukan jawaban-jawaban mendasar. Disini antara agama dan filsafat bisa
saling melengkapi dalam memberikan jawaban agama yang bersumber pada
wahyu yang sifat kebenarannya mutlak mampu memberikan jawaban dan arahan
yang tidak bisa diberikan oleh filsafat.
C. Asas Filosofis
Asas ini berkaitan dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai. Tujuan
pendidikan disesuaikan dengan filsafat negara. Filsafat yang dianut negara
Indonesia adalah Pancasila, maka tujuan pendidikannya akan bersesuaian pula
dengan Pancasila. Tujuan pendidikan tiap negara berbeda satu sama lainnya
dikarenakan perbedaan filsafat bangsa yang dianut. Yang perlu diketahui adalah
adanya kejelasan filsafat. Filsafat yang tidak jelas berimbas pada tujuan
pendidikan yang tidak jelas. Dan, konsekuensinya kurikulum yang digunakan pun
menjadi kabur.
1. Aliran Perennialisme
9
diterapkan terdiridari subject atau mata pelajaran yang terpisah. Mata pelajaran
yang dianggap mampu mengembangkan kemampuan intelektual seperti
Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi yang diajarkan. Sementara mata pelajran
yang berkenaan dengan dan jasmani seperti seni rupa dan olahraga sebaiknya
dikesampingkan.
2. Aliran Idealisme
3. Aliran Realisme
4. Aliran Pragmatisme
10
5. Aliran Ekstensialisme
Individu dipandang sebagai faktor yang ikut menentukan apa yang baik
dan benar. Sekolah yang berlandaskan aliran filsafat ini mendidik anak agar dapat
menentukan pilihan dan mengambil keputusan sendiri dan berani menolak otoritas
orang lain sehingga kurikulum, pedoman, instruksi, buku wajib dan lain
sebagainya yang berasal dari pihak luar pun ditolak.
D. Asas Psikologis
1. Psikologis anak
11
Faktor anak harus benar-benar diperhatikan dalam pengembangan
kurikulum
Tiap anak unik, mempunyai ciri-ciri tersendiri, lain dari yang lain.
Kurikulum hendaknya mempertimbangkan keunikan anak agar ia
sedapat mungkin berkembang sesuai dengan bakatnya
2. Psikologi Belajar
12
Pentingnya penguasaan psikologi belajar dalam pengembangan kurikulum
antara lain diperlukan dalam hal:
Asas psikologi berarti kegiatan yang mengacu pada hal-hal yang bersifat
psikologi. Manusia sebagai makhluk yang bersifat unitas multiplex yang
terdiri atas sembilan aspek psikologi yang kompleks tetapi satu. Aspek-
aspek tersebut dikembangkan dengan perantara berbagai mata pelajaran
yang tercantum dalam kurikulum sebagai berikut:
13
Aspek sosial: Dikembangkan melalui kegiatan praktek lapangan,
gotong royong, kerja bakti, KKN, PPL, dan sebagainya.
E. Aspek Sosiologis
14
sehingga timbul kurikulum yang berpusat pada masyarakat atau “society centered
curriculum”.
F. Aspek Organisatoris
Perlu diingatkan kembali, bahwa tidak ada kurikulum yang baik dan tidak
baik. Setiap organisasi kurikulum mempunyai kebaikan akan tetapi tidak lepas
dari kekurangan ditinjau dari segi-segi tertentu. Selain itu, bermacam-macam
organisasi kurikulum dapat dijalankan secara bersama di satu sekolah, bahkan
yang satu dapat membantu atau melengkapi yang satunya.
15
G. Asas IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi satu sama lain tidak dapat dipisahkan,
sebab ilmu pengetahuan yang hanya sebagai ilmu untuk bahan bacaan tanpa
praktikan untuk kepentingan umat manusia hanyalah suatu teori yang mati.
Sebaliknya praktik yang tanpa didasari oleh ilmu pengetahuan hasilnya akan sia-
sia.
BAB III
PENUTUP
16
A. Kesimpulan
Asas religius mempunyai pendirian bahwa segala sistem yang ada dalam
masyarakat, termasuk sistem pendidikan harus meletakkan dasar falsafah,
tujuan, dan kurikulumnya pada ajaran agama.
17
DAFTAR PUSTAKA
http:// www.wordpress.com
Ibid., hlm 33
Ibid., hlm 42
Ibid, hal 35
Ibid., hlm 37
Ibid., hlm 39
18
19