Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FAKTOR PENGEMBANGAN KURIKULUM


DOSEN PENGAMPUH : MUSHOHIHUL HASAN

Nama kelompok:
MASMODAH
MUTMAINNAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL HIKMAH
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Faktor-faktor Pengembangan Kurikulum tepat waktu.
Makalah Faktor-faktor pengembangan Kurikulum disusun guna memenuhi tugas
bapak dosen pada mata kuliah PENGEMBANGAN KURIKULUM di STAIDHI. Selain itu,
kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Faktor-faktor pengembangan kurikulum.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak dosen Tugas yang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada teman saya yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu upaya membina dan membangun generasi muda yang tangguh diantaranya adalah
melalui pendidikan, baik yang diberikan dalam lingkungan keluarga, melalui pendidikan formal di
sekolah, maupun pendidikan dalam lingkungan masyarakat. Oleh karena itu sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal harus ditentukan oleh adanya pelaksanaan kurikulum sekolah itu. Keberhasilan
sumber daya manusia dalam segi pendidikan sangat dipengaruhi oleh adanya pemahaman seluruh
personal di sekolah itu dalam melaksanakan kurikulum.
Kurikulum pendidikan yang selalu berubah dan berkembang sesuai dengan kebutuhan
pendidikan yang mana seluruh komponen bangsa ikut memberikan dorongan bagi penyelenggara
pendidikan untuk selalu melakukan proses perbaikan, modifikasi, dan evaluasi pada kurikulum yang
digunakan.
Di dalam proses pengendalian mutu pendidikan, kurikulum merupakan perangkat yang sangat
penting karena menjadi dasar untuk menjamin kompetensi keluaran dari proses pendidikan.
Kurikulum harus selalu diubah secara periodik untuk menyesuaikan dengan dinamika kebutuhan
pengguna dari waktu ke waktu.

B. Rumusan Masalah
a) Apa yang di maksud kurikulum?
b) Faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan kurikulum?
c) Hambatan apa saja yang mempengaruhi pengembangan kurikulum?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pengembangan kurikulum dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
2. Memberikan pengetahuan tentang hambatan-hambatan yang mempengaruhi perkembangan
kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar
mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf
pengajarnya. Menurut Hamalik (1995:18) dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Ahli kurikulum Hilda Taba sebagaimana dikutip oleh
Nasution (2001:7) berpendapat bahwa “pada hakikatnya tiap kurikulum merupakan suatu cara untuk
mempersiapkan anak agar berpartisipasi sebagai anggota yang produktif dalam masyarakat”. Tiap
kurikulum, bagaimanapun polanya, selalu mempunyai komponen-komponen tertentu, yakni
pernyataan tentang tujuan dan sasaran, seleksi dan organisasi bahan dan isi pelajaran, bentuk dan
kegiatan belajar dan mengajar, dan akhirnya evaluasi hasil belajar 1.
Sementara itu, Purwadi (dalam Sudrajat, 2008) memilah pengertian kurikulum menjadi enam
bagian, yaitu :

 Kurikulum sebagai ide


 Kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam
melaksanakan kurikulum
 Kurikulum menurut persepsi pengajar
 Kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di kelas
 Kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik
 Kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum2.
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat dilihat dalam Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: “Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu”3.

B.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pegembangan Kurikulum


Menurut Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, dalam bukunya yang berjudul Pengembangan
Kurikulum teori dan praktek menyebutkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruh pengembangan
kurikulum antara lain yaitu4 :

 Perguruan tinggi
Perguruan tinggi setidaknya memberikan dua pengaruh terhadap kurikulum sekolah.

1
[1] Hasan Hamid, Pendekatan Multikultural untuk Penyempurnaan Kurikulum Nasional, (Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung 2007)
2
[2] http://fadlibae.wordpress.com/2010/03/24/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengembangan-
kurikulum/
3
[3] Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengembangan Kurikulum (http://istpi. Wordpress.com/2008/10/27/
4
[4] Nana syaodih Sukmadinata. PengembanganKurikulum Teori Dan Praktek. (Bandung: TP. Remaja
Rosydakarya. 2010). Hlm. 158-159.
Pertama, dari segi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan
diperguruan tinggi umum. Pengetahuan dan teknologi banyak memberikan sumbangan bagi isi
kurikulum serta proses pembelajaran. Jenis pengetahuan yang dikembangkan di perguruan tinggi
akan mempengaruhi isi pelajaran yang akan dikembangkan dalam kurikulum. Perkembangan
teknologi selain menjadi isi kurikulum juga mendukung pengembangan alat bantu dan media
pendidikan.
Kedua, dari segi pengembangan ilmu pendidikan dan keguruan serta penyiapan guru-guru di
Perguruan Tinggi Keguruan (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) ). Kurikulum Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan juga mempengaruhi pengembangan kurikulum, terutama melalui
penguasaan ilmu dan kemampuan keguruan dari guru-guru yang dihasilkannya.

 Masyarakat
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat, yang diantaranya bertugas mempersiapkan anak
didik untuk dapat hidup secara bermatabat di masyarakat. Sebagai bagian dan agen masyarakat,
sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat di tempat sekolah tersebut berada. Isi
kurikulum hendaknya mencerminkan kondisi masyarakat penggunanya serta upaya memenuhi
kebutuhan dan tuntutan mereka.
Masyarakat yang ada di sekitar sekolah mungkin merupakan masyarakat yang homogen atau
heterogen. Sekolah berkewajiban menyerap dan melayani aspirasi-aspirasi yang ada di
masyarakat. Salah satu kekuatan yang ada dalam masyarakat adalah dunia usaha. Perkembangan
dunia usaha yang ada di masyarkat akan mempengaruhi pengembangan kurikulum. Hal ini
karena sekolah tidak hanya sekedar mempersiapkan anak untuk selesai sekolah, tetapi juga untuk
dapat hidup, bekerja, dan berusaha. Jenis pekerjaan yang ada di masyarakat berimplikasi pada
kurikulum yang dikembangkan dan digunakan sekolah.

 Sistem Nilai

Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat sistem nilai, baik nilai moral, keagamaan, sosial,
budaya maupun nilai politis. Sekolah sebagai lembaga masyarakat juga bertangung jawab dalam
pemeliharaan dan pewarisan nilai-nilai positif yang tumbuh di masyarakat.
Sistem nilai yang akan dipelihara dan diteruskan tersebut harus terintegrasikan dalam kurikulum.
Persoalannya bagi pengembang kurikulum ialah nilai yang ada di masyarakat itu tidak hanya
satu. Masyarakat umumnya heterogen, terdiri dari berbagai kelompok etnis, kelompok
vokasional, kelompok intelek, kelompok sosial, dan kelompok spritual keagamaan, yang masing-
masing kelompok itu memiliki nilai khas dan tidak sama. Dalam masyarakat juga terdapat aspek-
aspek sosial, ekonomi, politk, fisik, estetika, etika, religius, dan sebagainya. Aspek-aspek
tersebut sering juga mengandung nilai-nilai yang berbeda.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengakomodasi pebagai nilai yang tumbuh di
masyarakat dalam kurikulum sekolah, diantaranya 5:
· Mengetahui dan memperhatikan semua nilai yang ada dalam masyarakat
· Berpegang pada prinsip demokratis, etis, dan moral
· Berusaha menjadikan dirinya sebagai teladan yang patut ditiru
· Menghargai nlai-nilai kelompok lain
· Memahami dan menerima keragaman budaya yang ada.

5
[5] http://yuukbelajar.blogspot.com/2011/05/asas-dan-faktor-pengembangan-kurikulum.html
Berdasarkan analisis dan sumber yang kami dapatkan, bukan hanya 3 (tiga) yang dikemukan
oleh Sukmadinata (2006) saja, yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengembangan kurikulum, tetapi masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi pengembangan
kurikulum. Salah satunya landasan pengembangan kurikulum itu sendiri.
Berdasarkan analisis kami, maka faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengembangan
kurikulum, diantaranya :
· Filosofis
· Psikologis
· Sosial budaya
· Politik
· Pembangunan negara dan perkembangan dunia
· Ilmu dan teknologi (IPTEK).

 Filosofis

Filsafat memegang peranan penting dalam pengembangan kuikulum. Sama halnya seperti
dalam Filsafat Pendidikan, kita dikenalkan pada berbagai aliran filsafat, seperti: perenialisme,
essensialisme, eksistesialisme, progresivisme, dan rekonstruktivisme. Dalam pengembangan
kurikulum pun senantiasa berpijak pada aliran – aliran filsafat tertentu, sehingga akan mewarnai
terhadap konsep dan implementasi kurikulum yang dikembangkan. Dengan merujuk kepada
pemikiran Ella Yulaelawati (dalam Sudrajat, 2008), di bawah ini diuraikan tentang isi dari
masing-masing aliran filsafat, kaitannya dengan pengembangan kurikulum.
a. Perenialisme lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran dan keindahan dari
pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu. Pengetahuan dianggap lebih penting dan
kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari.
b. Essensialisme menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian pengetahuan dan
keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna.
c. Eksistensialisme menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan tentang hidup dan
makna. Untuk memahami kehidupan seseorang mesti memahami dirinya sendiri.
d. Progresivisme menekankan pada pentingnya melayani perbedaan individual, berpusat pada
peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses. Progresivisme merupakan landasan
bagi pengembangan belajar peserta didik aktif.
e. Rekonstruktivisme merupakan elaborasi lanjut dari aliran progresivisme. Pada
rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan sangat ditekankan.
 Psikologis

Sukmadinata (2006: 46) mengemukakan bahwa minimal terdapat dua bidang psikologi yang
mendasari pengembangan kurikulum yaitu (1) psikologi perkembangan dan (2) psikologi
belajar. Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu
berkenaan dengan perkembangannya.6
Teori belajar dijadikan dasar bagi proses belajar mengajar. Dengan demikian, ada hubungan
yang erat antara kurikulum dan psikologi belajar juga psikologi anak. Karena hubungan yang
sangat erat itu maka psikologi menjadi salah satu dasar kurikulum.

6
[6] S. Nasution. Asas – Asas Kurikulum. ( Jakarta : Bumi Aksara. 1995). Hlm 13
 Sosial-budaya

Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai suatu rancangan,
kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita maklumi bahwa pendidikan
merupakan usaha mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke lingkungan masyarakat.
Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan semata, namun memberikan bekal pengetahuan,
keterampilan serta nilai-nilai untuk hidup, bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di
masyarakat.
Setiap lingkungan masyarakat masing-masing memiliki sistem-sosial budaya tersendiri yang
mengatur pola kehidupan dan pola hubungan antar anggota masyarakat. Salah satu aspek penting
dalam sistem sosial budaya adalah tatanan nilai-nilai yang mengatur cara berkehidupan dan
berperilaku para warga masyarakat. Nilai-nilai tersebut dapat bersumber dari agama, budaya,
politik atau segi-segi kehidupan lainnya.
Sejalan dengan perkembangan masyarakat maka nilai-nilai yang ada dalam masyarakat juga turut
berkembang sehingga menuntut setiap warga masyarakat untuk melakukan perubahan dan
penyesuaian terhadap tuntutan perkembangan yang terjadi di sekitar masyarakat.

 Politik

Wiles Bondi (dalam Sudrajat, 2008) dalam bukunya `Curriculum Development: A Guide to
Practice’ turut menjelaskan pengaruh politik dalam pembentukan dan pengembangan kurikulum.
Hal ini jelas menunjukkkan bahwa pengembangan kurikulum dipengaruhi oleh proses politik,
kerana setiap kali tampuk pimpinan sesebuah negara itu bertukar, maka setiap kali itulah
kurikulum pendidikan berubah.

 Pembangunan Negara dan Perkembangan Dunia


Pengembangan kurikulum juga dipengaruhi oleh faktor pembangunan negara dan
perkembangan dunia. Negara yang ingin maju dan membangun tidak seharusnya mempunyai
kurikulum yang statis. Oleh karena itu kurikulum harus diubah sesuai dengan perkembangan
zaman dan kemajuan sains dan teknologi.
Kenyataan tersebut jelas menunjukkan bahwa perkembangan teknologi telah membawa
perubahan yang pesat pada kehidupan manusia di muka bumi ini. Oleh karena itu pengembangan
kurikulum haruslah sejajar dengan pembangunan negara dan dunia. Kandungan kurikulum
pendidikan perlu menitikberatkan pada mata pelajaran sains dan kemahiran teknik atau
vokasional kerana tenaga kerja yang mahir diperlukan dalam zaman yang berteknologi dan
canggih ini.

 Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)


Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia masih relatif
sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai
penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini dan dipastikan kedepannya akan terus
semakin berkembang
Perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, terutama dalam bidang
transportasi dan komunikasi telah mampu merubah tatanan kehidupan manusia. Oleh karena itu,
kurikulum seyogyanya dapat mengakomodir dan mengantisipasi laju perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik dapat mengimbangi dan sekaligus
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup
manusia.
B. Hambatan-hambatan yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum
Dalam pengembangan kurikulum terdapat beberapa hambatan-hambatan antara lain: 7

1. Kurangnya partisipasi guru dalam pengembangan kurikulum. Hal itu disebabkan oleh:
Kurang waktu
Kekurangsesuaian pendapat (baik antara sesama guru dengan kepala sekolah dan
administrator).
 Karena kemampuan dan pengetahuan guru sendiri.
2. Datang dari masyarakat.
Masyarakat merupakan sumber input dari sekolah, karena keberhasilan pendidikan, ketetapan
kurikulum yang dugunakan  membutuhkan bantuan, serta input fakta dari mayarakat.
3. Masalah biaya.

7
[7] Ibid. Hlm.160
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses perkembangan kurikulum sebagai sifatnya yang sentiasa berubah turut dipengaruhi
oleh faktor-faktor persekitaran yang merangsang reaksi manusia yang terlibat dalam kepentingannya.
Hasrat terhadap perubahan kurikulum itu menggambarkan keperluan pendidikan yang menjadi wadah
penerus kemajuan bangsa dan negara itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan
perkembangan kurikulum adalah elemen yang saling berkait antara satu sama lain. Dapat dikatakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum itu sendiri mencerminkan
idealisme dan perubahan keperluan masyarakat dan negara, melalui institusi persekolahan yang akan
meneruskan kebudayaan.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum, yaitu meliputi:
 Pergururan Tinggi
 Masyarakat
 Sistem Nilai
 Filosofis
 Psikologis
 Sosial-Budaya
 Politik
 Pembangunan Negara Dan Perkembangan Dunia
 Ilmu dan Teknologi (IPTEK)
Faktor-foaktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum, harus menimaliskan faktor yang
bersifat negatif. Oleh karena itu bagi pengembang kurikulum diharapkan dapat bekerjasama dengan
kelompok lain dan adanya ujicoba agar faktor negatif dapat diminimaliskan.
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Hasan. 2007. Pendekatan Multikultural untuk Penyempurnaan Kurikulum Nasional,


Universitas  Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.
Nasution, S. 1995.  Asas – Asas Kurikulum. Jakarta : Bumi Aksara
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
http://fadlibae.wordpress.com/2010/03/24/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengembangan-kurikulum/ (Dik
utip Tanggal 2 Oktober 2011)
http://istpi. wordpress.com/2008/10/27/kurikilum.html (Dikutip Tanggal 2 Oktober 2011)

http://yuukbelajar.blogspot.com/2011/05/asas-dan-faktor-pengembangan-kurikulum.html(Dikutip Tanggal 2
Oktober 2011)

[1]
 Hasan Hamid, Pendekatan Multikultural untuk Penyempurnaan Kurikulum Nasional, (Universitas  Pendidikan
Indonesia (UPI), Bandung 2007)

http://fadlibae.wordpress.com/2010/03/24/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengembangan-
[2]

kurikulum/
[3]
 Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengembangan Kurikulum (http://istpi. wordpress.com/2008/10/27/
[4]
 Nana syaodih Sukmadinata. PengembanganKurikulum Teori Dan Praktek. (Bandung: TP. Remaja
Rosydakarya. 2010). Hlm. 158-159.
[5]
 http://yuukbelajar.blogspot.com/2011/05/asas-dan-faktor-pengembangan-kurikulum.html
[6]
 S. Nasution. Asas – Asas Kurikulum. ( Jakarta : Bumi Aksara. 1995). Hlm 13
[7]
 Ibid. hlm.160

Anda mungkin juga menyukai