Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BK di Era Pandemi Covid 19

Dosen Pengampu :Drs Yudi Susyanto, M.Si

Oleh :
Zainul Ikrom
Sahrul Ifaldi
Nashiruddin Dzikrullah
Irmawati
Luluk Mukarromah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL HIKMAH
BANGKALAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala limpahan Rahmat dan Hidayahnya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat dengan tujuan menyelesaikan tugas yang
telah diberikan oleh Dosen yang bertemakan "BK di era pandemi covid 19".

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan Sehingga kritik dan
saran sangat kami harapkan demi menyempurnakan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada
Dosen yang tak pernah lelah dan bosan membimbing kami. Semoga Allah Swt memberikan
kesehatan selalu kepada pembimbing kami. Dan semoga semua amal beliau tercatat sebagai
pahala ibadah Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Bangkalan, 18 November 2020

2ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2i
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................1
C. TUJUAN MAKALAH....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling..............................................................................................2
B. Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Di Masa Pandemi Covid-19...............................................4
C. Media yang dapat digunakan Guru Bimbingan dan Konseling Selama Pandemi Covid19..............5
D. Langkah-Langkah layanan bimbingan dan konseling Secara Daring...............................................5
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN...............................................................................................................................9
B. SARAN...........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

iii3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia bahkan dunia saat ini sedang mengalami musibah berupa pandemi covid-19, saat
ini virus corona menjadi pembicaraan yang sedang hangat. Dibelahan dunia manapun, corona
masih mendominasi diruang publik. Dalam waktu singkat virus corona menjadi pembicaraan
sana-sini dan menjadi tren dimasyarakat. Juga diberitakan disemua media, baik media cetak
maupun media elektronik.

Hal tersebut membuat beberapa negara termasuk Indonesia menerapkkan lockdown dalam
rangka pencegahan virus corona ini. Sebagai salah satu cara menghindari penyebaran virus
corona agar tidak meluas, beberapa pemerintah didaerah memutuskan kebijakan untuk
meliburkan siswa dan menerapkan metode belajar daring (online). Lalu bagaimana peran guru
BK saat pembelajaran daring, hal ini tentu saja berbeda dengan guru mata pelajaran, BK tidak
memberikan materi-materi ataupun tugas-tugas yang sulit. BK memberikan layanan dalam
pembelajaran, seperti layanan informasi mengenai covid-19, memberikan layanan penguasaan
konten, melakukan layanan konsultasi baik bidang belajar, bidang sosial dan juga bidang karier.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud Bimbingan dan Konseling?
2. Bagaimana Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Di Masa Pandemi Covid-19?
3. Media apa saja yang dapat digunakan Guru Bimbingan dan Konseling Selama Pandemi
Covid19?
4. Bagaimana Langkah-Langkah layanan bimbingan dan konseling Secara Daring?
C. TUJUAN MAKALAH
Untuk mengetahui Pengertian Bimbingan dan Konseling, Peran Guru Bimbingan Dan
Konseling Di Masa Pandemi Covid-19, Media yang dapat digunakan Guru Bimbingan dan
Konseling Selama Pandemi Covid19, dan Langkah-Langkah layanan bimbingan dan konseling
Secara Daring.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian Bimbingan

Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan dari istilah guindance dan counselling
dalam bahasa Ingris. Kata “guindance” berasal dari kata kerja to guide yang mempunyai arti
“menunjukan, membimbing, menuntun, ataupun membantu” (Hallen 2005:2). Sesuai dengan
istilahnya maka bimbingan dapat diartikan secara umum sebagai bantuan dan tuntunan,
namun tidak semua bantuan diartikan bimbingan.

 Menurut Shertzer dan Stone mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan
kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya.
 Menurut Rochman Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian
bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu
tersebut dapat memahami dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan
tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada
umumnya.
 Sementara, Winkel (2005:27) mendefenisikan bimbingan:

a). suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan
informasi tentang dirinya sendiri,

b). suatu cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan
mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk
perkembangan pribadinya,

c). sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan,
menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis, sehingga mereka

2
dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam lingkungan dimana mereka
hidup,

d). suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal
memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan
lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya
sendiri. Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan (arahan, masukan) terhadap
seseorang.

Dari beberapa definisi para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan sama
dengan pemberian bantuan kepada seseorang yang membutuhkan bantuan untuk
membantu seseorang mengatasi masalahnya atau mengungkapkan kemampuan yang
dimilikinya. Bimbingin diberikan oleh seorang ahli dibidangnya kepada orang yang
membutuhkan bimbingan. Dan bimbingan juga dapat diartikan sebagai upaya pemberian
bantuan kepada peserta didik dalam rangka mencapai perkembanganya yang optimal.

2. Pengertian Konseling
Pengertian konseling secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa latin,
yaitu “consilium” yang berarti dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau
memahami. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah konseling berasal dari “sellan”
yang berarti “menyerahkan”atau menyampaikan”.

 Wagito, (dalam Aqib 2012:29) mengemukakan bahwa konseling adalah bantuan yang
diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan
wawancara, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk
mencapai kesejateraan hidupnya.
 Tolbert, (dalam Prayitno dan Amti 2004:101). Konseling adalah hubungan pribadi yang
dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu
dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya. Dalam hal ini konseli dibantu
untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa
depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk
kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana
memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.

3
Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan singkat bahwa Bimbingan
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah
yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan
sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya
sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan
masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

B. Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Di Masa Pandemi Covid-19

Adapun peran  Guru Bimbingan dan konseling (BK) di masa pandemi covid-19 Antara lain
yaitu:

1. Mengedukasikan siswa dengan layanan informasi

Guru bimbingan dan konseling harus mempu mengkradikasi dan mendesain.

2. Membantu membuat panduan regulasi diri

Menurut bandara regulasi diri merupakan kemampuan individu untuk mempertahankan


komitmennya terhadap suatu tujuan selama priode waktu tertentu khususnya pada saat tidak
ada insentif yang berasala dari luar dirinya.kemudian evaluasi apa yang dikerjakan dengan
harahap yang di inginkan dan beri penelitian terhadap hasilnya.

3. Layanan konseling online

Suatau bimbingan atau penyulihan yang diberikan guru BK  untuk membantu kondisi siswa
yang sedang mengalami masalah tertentu,layanan yang mutlak di lakukan oleh guru
Bimbingan dan konseling ketika ada yang membutuhkan bantuan untuk menemukan jalan
keluar masalah.

4. Mengembangakan life skill dimasa krisis

Sebagai konselor cukup peka memberikan langkah kurator dan konkrit dan menyiapkan siswa
secara preventif agar mampu mengantisifasi krisis lainnya.

5. Motivasi memilikki mental hygine

4
Sehat mental memahami batas psikologis siswa saat krisis seperti ini tanggung jawab tugas
seorang guru BK secara fisik memang tdk berkumpul bersama disekolah ,Namun  perlu
memberikan motivasi selama merekan di rumah.sehat mental penting bagi siswa agar
terhindar dari cemas yang berlebihan.

6. Sebagai motivator siswa

Guru BK juga harus tetap memberikan nasihat atau hal-hal yang bersifat fositif agar
siswa tdk terlalu parnoakan pandemic virus corona.

C. Media yang dapat digunakan Guru Bimbingan dan Konseling Selama Pandemi Covid19
1. Media Whatsapp. Media ini dapat dipergunakan dalam memberikan layanan bimbingan
kelompok kepada peserta didik atau konseli dengan mudah tanpa dibatasi ruang dan
waktu. Begitu juga buat para orang tua siswa yang sibuk bekerja bisa mendapatkan
layanan ini dan bisa dijangkau dimanapun mereka berada.
2. Media website bimbingan. Ini salah satu media yang dapat menampilkan halaman-
halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau bergerak,
animasi maupun suara yang bisa diakses oleh siapapun termasuk siswa.
3. Media cybercounseling. Guru Bimbingan dan Konseling dapat memberikan layanan
lewat dunia maya menggunakan dan memanfaatkan video call di jejaring sosial facebook.
Dengan model konseling ini, konselor dan konseli tetap dapat bertatap muka dan
berkomunikasi lisan sebagai inti dari konseling. Konseling melalui cyber ini konselor
juga dapat menunjukkan empati dan perhatian penuh pada konseli, melihat gerak–gerik
konseli dan saling berkomunikasi sacara verbal.
4. Media Elektronic- counseling. Menurut (Amani, 2007) E- konseling melalui media
internet secara umum merujuk pada profesi yang berkaitan dengan layanan kesehatan
mental melalui teknologi komunikasi internet. Contoh konsultasi atau komunikasi antara
konselor dan konseli bisa dilakukan lewat telepon, email, messenger, facebook dan lain-
lain. Yang perlu dipersiapkan dalam electronic counseling yang mendasar adalah
konselor dan konseli harus memiliki paket internet yang memadai

D. Langkah-Langkah layanan bimbingan dan konseling Secara Daring


Mengacu Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, layanan bimbingan konseling terbagi dalam 4

5
komponen utama, yakni layanan dasar, layanan responsif, layanan peminatan dan perencanaan
individual, serta dukungan sistem.

Dengan situasi pandemi Covid-19 ini dalam pelaksanaannya, pelayanan BK dari rumah
dapat dilaksanakan secara daring. jika peserta didik dan guru memiliki sarana prasarana yang
memadai berupa perangkat digital dan akses internet. Selain perangkat teknologi, juga
membutuhkan keterampilan guru untuk memanfaatkan teknologi pembelajaran dan aplikasi yang
mendukung. Layanan BK secara daring dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :

1. Persiapan

a). Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah terkait peran guru BK di era new normal dan
proses pendampingan peminatan/penjurusan bagi peserta didik baru secara daring.

b). Menyiapkan rencana pelayanan bimbingan dan konseling dengan tahapan : menganalisis hasil
evaluasi pelayanan bimbingan dan konseling selama masa pandemi Covid-19 dan era new
normal, menyiapkan instrumen assesmen kebutuhan pelayanan bimbingan dan konseling di masa
pandemi Covid-19 dan era new normal yang diisi baik oleh peserta didik, guru, maupun orang
tua.

c). Menentukan prioritas layanan dasar yang diberikan. Layanan dasar difokuskan pada
kecakapan hidup, seperti penyesuaian diri pada kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19 dan
era new normal.

d). Menentukan metode dan interaksi yang dipakai dalam penyampaian layanan bimbingan dan
konseling secara daring, menyusun program dukungan bagi orang tua dalam mendampingi
peserta didik selama melaksanakan kegiatan BDR, menyusun program tahunan dan semester
secara daring yang fleksibel dan adaptif, serta membuat Rencana Pelaksanaan Layanan BK (RPL
BK) secara daring.

e). Merencanakan alur kolaborasi dengan wali kelas, guru mata pelajaran, maupun orang tua
peserta didik serta mengomunikasikan kepada kepala sekolah.

f). Mempersiapkan perangkat digital yang dibutuhkan untuk memfasilitasi aktivitas layanan
bimbingan dan konseling secara daring (PC/laptop/HP/akses internet).

6
g). Mempersiapkan media layanan bimbingan dan konseling untuk aktivitas layanan bimbingan
dan konseling secara daring. Juga meningkatkan kecakapan memanfaatkan teknologi informasi
untuk pembelajaran agar mampu menyediakan layanan BK secara bervariasi dan bermakna.

2. Pelaksanaan

a. Melaksanakan proses penjurusan, peminatan dan asesmen secara daring berdasarkan data
obyektif yang dapat dipertanggungjawabkan dengan mempertimbangkan potensi akademik
peserta didik, tujuan/cita-cita masa depan, serta daya dukung keluarga dan lingkungan.

b. Adanya asesmen kesiapan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan BDR, baik kesiapan
melaksanakan proses belajar mandiri maupun fasilitas pendukung belajar. Asesmen dapat
dilakukan secara luring dengan formulir/ angket yang diberikan secara langsung maupun secara
daring dengan menggunakan formulir daring, seperti Google Form, Microsoft Form, Zoho Form,
Padlet, Mentimeter, Talkfusion, atau aplikasi lain.

c. Menyediakan data terkait potensi akademik maupun hasil asesmen daya dukung peserta didik
(terkait ketersediaan sarana prasarana untuk kegiatan pembelajaran secara daring) sebagai bahan
konsultasi bagi guru mata pelajaran untuk melaksanakan diferensiasi dalam proses pelaksanaan
pembelajaran maupun evaluasi kegiatan BDR secara daring.

d. Membuka akses komunikasi kepada seluruh peserta didik bimbingannya melalui berbagai
jalur/media komunikasi secara daring. Membuka akses komunikasi dengan orang tua peserta
didik sebagai mitra dalam bersinergi mendukung keberhasilan peserta didik.

e. Memberikan layanan dasar yang difokuskan pada kecakapan hidup, seperti penyesuaian diri
pada kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19 dan era new normal, penguatan keterampilan
belajar, membangun keterlibatan dan motivasi peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran
jarak jauh secara mandiri, kreativitas, dan ketahanan peserta didik menghadapi kesulitan selama
melaksanakan kegiatan BDR.

f. Adanya layanan untuk membantu penguatan literasi teknologi yang mendukung peserta didik
dalam pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: layanan kelas
besar/klasikal/kelompok menggunakan berbagai media komunikasi daring (web sekolah, blog,
Instagram, Facebook, Youtube, Zoom Meeting, Cisco Webex, Microsoft Teams, Google Meet,

7
Grup WhatsApp, Line, Telegram atau aplikasi lain). Layanan individual menggunakan media
interaksi pribadi melalui tulisan, suara, maupun audio visual menggunakan berbagai pilihan
media komunikasi daring, seperti chat pribadi Instagram, WhatsApp, Line, Telegram atau
aplikasi lain. Guru BK juga memberikan layanan perencanaan individual untuk membantu
peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan cita-citanya secara daring.

g. Guru BK berkolaborasi dengan guru mata pelajaran dan wali kelas untuk membantu
mengidentifikasi, memberikan dukungan, dan membantu pengentasan masalah peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar. Adanya kegiatan dukungan bagi orang tua peserta didik untuk
memberikan pendampingan kepada peserta didik selama pelaksanaan kegiatan BDR dan layanan
responsif untuk membantu peserta didik dalam mengentaskan permasalahan yang dihadapi, baik
masalah pribadi, akademik, sosial, maupun karier. Layanan konseling individual maupun
kelompok dapat dilaksanakan secara daring dengan perantara media komunikasi, seperti chat
pribadi pada aplikasi sosial media.

h. Melaksanakan pengembangan diri secara berkelanjutan agar mampu memberikan layanan


bimbingan dan konseling yang lebih adaptif terhadap perubahan. Mendokumentasikan setiap
kegiatan layanan yang diberikan dan pengembangan diri yang dilaksanakan sebagai bukti kinerja
dalam bentuk jurnal maupun jejak digital.

3. Evaluasi

Memberikan umpan balik atas setiap karya yang dihasilkan oleh peserta didik selama layanan
bimbingan dan konseling. Melakukan evaluasi dalam setiap proses layanan BK, evaluasi proses,
evaluasi hasil ataupun evaluasi program.

4. Tindak Lanjut

Dengan melaksanakan refleksi dan menindaklanjuti hasil evaluasi layanan bimbingan dan
konseling yang telah diberikan untuk meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling
berikutnya. Serta membuat laporan hasil pelaksanaan program layanan BK kepada Kepala
Sekolah.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada,
sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai
perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik
untuk mencapai kesejahteraan hidup. peran Guru BK di masa pandemi covid-19 Antara lain
yaitu: mengedukasikan siswa dengan layanan informasi, membantu membuat panduan regulasi
diri, layanan konseling online, mengembangakan life skill dimasa krisis, motivasi memilikki
mental hygine dan sebagai motivator siswa. Media yang dapat digunakan guru BK Selama
Pandemi yaitu : Media Whatsapp, Media website bimbingan, Media cybercounseling dan media
Elektronic- counseling. Sedangkan Langkah-Langkah layanan BK Secara Daring yaitu
persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut.

B. SARAN

Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca, demi kesempurnaan makalah ini. Terlepas dari kekurangan-
kekurangan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca

9
DAFTAR PUSTAKA

https://itjen.kemdikbud.go.id/public/post/detail/apa-itu-bimbingan-konseling, diakses pada 18


November 2020

https://www.kompasiana.com/ekakartikayanti0927/5f34a439097f36031a516ee2/peran-guru-bk-
saat-pandemi-covid-19?page=all, diakses pada 18 November 2020

https://www.oborkeadilan.com/2020/08/peran-guru-bimbingan-dan-konseling.html, diakses pada


18 November 2020

https://radarsemarang.jawapos.com/rubrik/untukmu-guruku/2020/05/27/media-bimbingan-dan-
konseling-dalam-masa-pandemi-covid-19/, diakses pada 18 November 2020

https://ayobandung.com/read/2020/10/16/142046/pelaksanaan-layanan-bk-di-era-new-normal,
diakses pada 18 November 2020

https://www.gurupendidikan.co.id/bimbingan-dan-konseling/, diakses pada 18 November 2020

10

Anda mungkin juga menyukai