Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KURIKULUM

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengembangan kurikulum yang dibina
Dr. Hj. Umi Mahmudah, M.A

Oleh:

Alvian Izzul Fikri (191250091)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum”. Penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum, kami berharap makalah
ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pengembangan kurikulum.

Meskipun telah disusun secara baik dan maksimal kami sebagai penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami mohon bantuan
pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun agar dalam pembuatan
makalah berikutnya dapat lebih baik lagi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak
pihak yang telah membantu selama proses penyusunan makalah ini .

Malang, 22 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 2
A. Faktor Falsafah ..................................................................................................................... 2
B. Faktor Sosial-Budaya ........................................................................................................... 3
C. Faktor Psikologis ................................................................................................................... 4
D. Faktor Politik ........................................................................................................................ 5
E. Faktor Perkembangan Zaman............................................................................................. 5
F. Faktor Sarana Prasarana ..................................................................................................... 6
BAB III................................................................................................................................................... 7
PENUTUP .......................................................................................................................................... 7
A. KESIMPULAN ..................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sangat penting untuk membangun para generasi muda yang
berpengetahuan dan berwawasan luas. Pendidikan dapat diberikan melalui pendidikan
dua cara yaitu pendidikan formal seperti sekolah dan pendidikan non formal seperti
pendidikan dalam keluarga dan masyarakat.Sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal harus mengacu pada kurikulum karena keberhasilan dalam bidang pendidikan
sangat dipengaruhi oleh adanya pemahaman seluruh warga sekolah dalam
melaksanakan kurikulum tersebut.
Kurikulum pendidikan selalu berubah dan berkembang sesuai dengan
kebutuhan pendidikan yang mana seluruh komponen ikut terlibat dalam memberikan
dorongan untuk melakukan proses perbaikan, modifikasi, dan evaluasi pada
kurikulum yang digunakan.Dalam pengembangan kurikulum terdapat faktor-faktor
yang mempengaruhi pengembangan tersebut, seperti: faktor falsafah, faktor
psikologis, faktor sosial-budaya, faktor politik, faktor perkembangan zaman, dan juga
faktor sarana dan prasarana. Faktor-faktor tersebut mempunyai andil yang cukup
besar dan cukup berpengaruh dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum?
2. Mengapa faktor-faktor tersebut dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum
2. Untuk mengetahui alasan faktor-faktor tersebut dijadikan dasar dalam
pengembangan kurikulum

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Faktor Falsafah
Dalam filsafat pendidikan beberapa sekolah filsafat dikenal, yaitu
perkembangan, esensialisme, perenialisme, rekonstruksionisme dan eksistensialisme.
Setiap aliran memiliki latar belakang dan konsep yang berbeda (Bahri 2011, p. 22-
23). Aliran perkembangan adalah sekolah yang memprioritaskan kebebasan dan
menentang semua bentuk otoritarianisme dan absolutisme. Berbeda dengan aliran
esensialisme yang berupaya menyatukan konflik antara konsepsi idealisme dan
realisme. Perennialisme muncul sebagai sekolah "progresif" yang mundur ke masa
lalu ke abad pertengahan. Sedangkan aliran rekonstruksionisme adalah aliran yang
melihat semua gejala yang berasal dari keberadaan, yaitu cara manusia berada di
dunia yang berbeda dari keberadaan materi.
Sedangkan eksistensialisme adalah aliran yang berfokus pada pengalaman
individu. Dalam pengembangan kurikulum, tentunya harus didasarkan pada sekolah
filosofis tertentu, langkah ini akan memberi nuansa pada konsep dan implementasi
kurikulum yang dikembangkan. Aliran Filsafat Perennialisme, Esensialisme,
Eksistensialisme adalah filosofi yang mendasari pengembangan model kurikulum
subjek-akademik. Filosofi progresivisme memberikan dasar untuk pengembangan
model kurikulum pendidikan pribadi. Sementara itu, filsafat rekonstruktivisme secara
luas diterapkan dalam pengembangan model kurikulum interaksional. Setiap aliran
filsafat harus memiliki kelemahan dan kelebihannya sendiri. Oleh karena itu, dalam
praktik pengembangan kurikulum, penerapan aliran filsafat cenderung dilakukan
secara efektif untuk lebih berkompromi dan mengakomodasi berbagai minat terkait
dengan pendidikan. Meski begitu pada saat ini, di beberapa negara dan terutama di
Indonesia, tampaknya ada pergeseran dalam dasar pengembangan kurikulum, yang
lebih fokus pada filosofi rekonstruktivisme.
Landasan filosofis pendidikan merupakan cabang dari filsafat yang mengkaji
tentang apa, bagaimana, dan mengapa pendidikan. Bagi Seorang guru yang
mempelajari dan memahami landasan filosofis pendidikan akan melakukan berbagai
upaya untuk ketercapaian proses pembelajaran yang ia lakukan. Bagi pendidik yang
peka mengenai filosofis pendidikan akan memahami tujuan ia mendidik. Sehingga,

2
kecermatan dari seorang pendidik untuk memikirkan cara peserta didik belajar,
dengan metode apa peserta didik belajar, dan sejauhmana keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran apakah anak pasif atau aktif, serta sejauhmana keberhasilan
siswa dalam melaksanakan pembelajaran, dan sebagainya.
Pendidikan ada dan ada dalam kehidupan masyarakat sehingga apa yang
diinginkan oleh masyarakat untuk dilestarikan dilaksanakan melalui pendidikan.
Semua kemauan yang dimiliki oleh masyarakat adalah sumber nilai yang memberi
arah pada pendidikan. Dengan demikian pandangan dan wawasan yang ada dalam
masyarakat adalah pandangan dan wawasan dalam pendidikan atau dapat dikatakan
bahwa filsafat yang hidup dalam masyarakat adalah landasan filosofis untuk
implementasi pendidikan. Filsafat adalah studi tentang sifat realitas, sifat ilmu
pengetahuan, sifat sistem nilai, sifat nilai kebaikan, sifat keindahan, dan sifat pikiran.
Oleh karena itu, landasan filosofis pengembangan kurikulum adalah sifat realitas,
sains, sistem nilai, nilai kebaikan, keindahan, dan sifat pemikiran yang ada di
masyarakat. Dalam hal ini yayasan ini terkandung dalam proses pembelajaran
(Rohinah 2019, p. 3)

B. Faktor Sosial-Budaya
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Sebagai
suatu rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kita
maklumi bahwa pendidikan merupakan usaha mempersiapkan peserta didik untuk
terjun ke lingkungan masyarakat. Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan semata,
namun memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta nilai-nilai untuk hidup,
bekerja dan mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat.
Peserta didik berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik formal
maupun informal dalam lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan
masyarakat pula. Kehidupan masyarakat, dengan segala karakteristik dan kekayaan
budayanya menjadi landasan dan sekaligus acuan bagi pendidikan.
Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan muncul manusia – manusia yang
menjadi terasing dari lingkungan masyarakatnya, tetapi justru melalui pendidikan
diharapkan dapat lebih mengerti dan mampu membangun kehidupan masyakatnya.
Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan
kebutuhan, kondisi, karakteristik, dan perkembangan yang ada di masyakarakat.

3
Setiap lingkungan masyarakat masing-masing memiliki sistem-sosial budaya
tersendiri yang mengatur pola kehidupan dan pola hubungan antar anggota
masyarakat. Salah satu aspek penting dalam sistem sosial budaya adalah tatanan nilai-
nilai yang mengatur cara berkehidupan dan berperilaku para warga masyarakat. Nilai-
nilai tersebut dapat bersumber dari agama, budaya, politik atau segi-segi kehidupan
lainnya.
Sejalan dengan perkembangan masyarakat maka nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat juga turut berkembang sehingga menuntut setiap warga masyarakat untuk
melakukan perubahan dan penyesuaian terhadap tuntutan perkembangan yang terjadi
di sekitar masyarakat.
Israel Scheffer (dalam Sukmadinata, 2006: 60) mengemukakan bahwa melalui
pendidikan manusia mengenal peradaban masa lalu, turut serta dalam peradaban
sekarang dan membuat peradaban masa yang akan datang. Dengan demikian,
kurikulum yang dikembangkan sudah seharusnya mempertimbangkan, merespons dan
berlandaskan pada perkembangan sosial – budaya dalam suatu masyarakat, baik
dalam konteks lokal, nasional maupun global.

C. Faktor Psikologis
Syafruddin Nurdin mengatakan, pada dasarnya pendidikan tidak dapat
dipisahkan dari unsur-unsur psikologi, karena pendidikan adalah tentang perilaku
manusia itu sendiri, mendidik berarti mengubah perilaku anak menuju kedewasaan.
Karena itu, proses belajar mengajar selalu dikaitkan dengan teori perubahan perilaku
anak. Beberapa teori perilaku termasuk behaviorisme, psikologi kekuatan,
perkembangan kognitif, teori lapangan (teori Gastalt) dan teori kepribadian. Ada dua
bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum, psikologi perkembangan,
dan psikologi pembelajaran. Psikologi perkembangan mempelajari perilaku individu
mengenai perkembangannya (Nurdin 2005).
Sukmadinata (2006: 46) mengemukakan bahwa minimal terdapat dua bidang
psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu (1) psikologi
perkembangan dan (2) psikologi belajar. Psikologi perkembangan merupakan ilmu
yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya.
Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan
perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu, serta
hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan individu, yang semuanya dapat
4
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum.
Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam
konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori
belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam belajar, yang semuanya
dapat dijadikan sebagai bahan.

Selanjutnya, dikemukakan pula tentang 5 tipe kompetensi, yaitu :

1. Motif; sesuatu yang dimiliki seseorang untuk berfikir secara konsisten atau
keinginan untuk melakukan suatu aksi.
2. Bawaan; yaitu karakteristik fisik yang merespons secara konsisten berbagai situasi
atau informasi.
3. Konsep diri; yaitu tingkah laku, nilai atau image seseorang.
4. Pengetahuan; yaitu informasi khusus yang dimiliki seseorang.
5. Keterampilan; yaitu kemampuan melakukan tugas secara fisik maupun mental.

Dari uraian di atas, setidaknya dapat dipahami, bahwa fondasi psikologis


dalam pengembangan kurikulum menempati posisi dan peran penting. Anak adalah
target dan sekaligus target kurikulum, maka pertimbangan psikologis menjadi sesuatu
yang penting dalam perencanaan dan penyusunan kurikulum, sehingga dimungkinkan
untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

D. Faktor Politik
Bukan hanya sosiologi dan psikologi yang mempunyai dampak dan pengaruh
bagi perkembangan kurikulum. Akan tetapi, politik juga berperan dalam
perkembangan kurikulum dalam suatu Negara. Karena setiap kali tampuk dari
pimpinan disuatu Negara tersebut berganti maka berganti jugalah metode kurikulum
yang akan diterapkan pada periodenya.
E. Faktor Perkembangan Zaman
Dalam perkembangan kurikulum globalisasi sangat mempengaruhinya. Suatu
Negara maju dan berkembang harusnya tidak memiliki system kurikulum yang statis
karena kurikulum harus juga menyesuaikan perkembangan dunia dan zaman.
Kenyataan tersebut jelas telah menunujukkan bahwa perkembangan teknologi
membawa perubahan yang sangat pesat bagi kehidupan di dunia ini. Oelh karena itu
perkembangan kurikulum haruslah sejajar dengan perkembangan suatu Negara.

5
Kandungan kurikulum pendidikan perlu menitikberatkan pada mata pelajaran sains
dan kemahiran teknik atau vokasional karena tenaga kerja yang mahir diperlukan
pada masa teknologi yang begitu canggih ini.
F. Faktor Sarana Prasarana
Setiap mata pelajaran memiliki karakter masing masing. Dengan demikian
mata pelajaran juga membutuhkan sarana prasaran yang berbeda pula. Dalam
menyelenggarakan suatu pelajaran guru tentunya juga membutuhkan sarana yang
sesuai dengan mata pelajarannya begitupun para pesertanya sehingga tercipta suatu
proses pembelajaran yang menarik. Oleh karena sarana prasana juga sangat
berpengaruh dalam perkembangan kurikulum. Semakin memadai sarana prasarana
yang disedikan untuk tenaga pengajarnya maka akan lebih baik pula
perkembangnnya.

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Proses perkembangan kurikulum sebagai sifatnya yang sentiasa berubah turut
dipengaruhi oleh faktor-faktor persekitaran yang merangsang reaksi manusia yang
terlibat dalam kepentingannya. Hasrat terhadap perubahan kurikulum itu
menggambarkan keperluan pendidikan yang menjadi wadah penerus kemajuan bangsa
dan negara itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan
perkembangan kurikulum adalah elemen yang saling berkait antara satu sama lain.
Dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum
itu sendiri mencerminkan idealisme dan perubahan keperluan masyarakat dan negara,
melalui institusi persekolahan yang akan meneruskan kebudayaan.
Dari penjelasan yang telah dicatat dalam beberapa pagaraf yang sudah
tertera diatas jelas sudah bahwa ada banyak aspek yang sangat berpengaruh bagi
perkembangan kurikulum. Seperti psikologi, sosial-budaya, falsafah, begitu juga
dengan politik dan sarana prasarana dan bisa disimpulkan bahwasanya yang menjadi
tolak ukur dari baik atau tidaknya sebuah kurikulum dari ini semua.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Pengembangan Kurikum; Teori dan


Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Chamisijatin, Lisa, dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum SD. Jakarta : Direktorat


Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengembangan Kurikulum (http://istpi.


wordpress.com/2008/10/27/pengembangan-kurikulum/ diakses pada tanggal 20
Nopember 2008).
https://desialuthfi11.blospot.com/2/2019/02/makalah-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html

Anda mungkin juga menyukai