Anda di halaman 1dari 15

Prinsip Pengembangan Kurikulum

Makalah ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum


yang diampu oleh Dr. Hj. Umi Mahmudah, M. A

Disusun Oleh :
Eva Fauziyyah 19150068

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT, karena dengan limpahan rahmat, bimbingan dan
hidayahnya-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Prinsip
Pengembangan Kuruikulum”. Makalah ini disusun oleh penulis untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan Kurikulum melalui pembelajaran system daring/online yang diampu oleh
Dr. Hj. Umi Mahmudah, M. A.

Saya selaku penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan
baik tanpa bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh Karena itu, kami mengucapakan
terima kasih kepada :

1. Dr. Hj. Umi Mahmudah, M. A selaku dosen pengampu mata kuliah Pengembangan
Kurikulum.
2. Orangtua yang telah memberikan dukungan, memberikan semangat dan memfasilitasi
pembelajaran kuliah daring/online dimasa pandemi Covid-19.
3. Semua pihak yang telah membantu menyumbang ide pikiran dalam penyelesaian makalah
ini.
Penulis sadar bahwa didalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, namun penulis tetap berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan bisa
memberikan acuan bagi pengembangan dan penerapan di lapangan selanjutnya. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan ktitik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya hasil yang
lebih baik.

Malang, 14 Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


BAB 1 ............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5
C. Tujuan............................................................................................................................... 5
BAB II............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 6
1. Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum ................................................................ 6
2. Sumber- Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum ...................................................... 7
3. Prinsip-prinsip dalam Pengembangan Kurikulum ........................................................... 9
BAB III ......................................................................................................................................... 13
PENUTUP ................................................................................................................................. 13
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………14
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan suatu hal yang pokok dalam dunia pendidikan. Hal-hal yang
berhubungan dengan pencapaian tujuan suatu pendidikan dipandang sebagai kurikulum.
Seiring berjalannya waktu pengertian kurikulum semakin meluas, sehingga para pelaksana
kurikulum memberi batasan sendiri terhadap pengertian kurikulum.
Namun perbedaan tentang pengertian tersebut tidak menjadi masalah yang besar
terhadap pencapaian tujuan suatu pendidikan, apabila kurikulum tetap berpegang pada
prinsip-prinsip yang mendasarinya. Perwujudan tentang prinsip, aspek dan konsep suatu
kurikulum terletak pada guru, karena guru memiliki tangggung jawab terhadap pencapaian
tujuan kurikulum itu sendiri dan sekaligus menjadi pelaksana kurikulum.1
Oleh karena itu, seseorang pelaksana kurikulum perlu mengetahui dan
melakasanakan prinsip-prinsip apa saja yang terdapat dalam kurikulum. Namun hal ini
sering diabikan oleh para pelaksana kurikulum, sehingga pencapaian tujuan pendidikan
tidak optimal atau bahkan melenceng jauh dari tujuan sebenarnya. Hal ini yang mendasari
penulis untuk menyusun makalah yang berjudul prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
Salah satunya yaitu agar para pelaksana kurikulum dapat memahami dan melaksanakan
prinsip-prinsip tersebut sehingga dapat tercapainya tujuan kurikulum.

1
Trianto Ibnu Badar at-Taubany, Hadi Suseno, Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah,
(Depok,Kencana 2017), hlm. 237.
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan sehinggga tersusunnya rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari prinsip pengembangan kurikulum ?
2. Apa saja sumber dari prinsip pengembangan kurikulum ?
3. Apa saja macam-macam prinsip yang ada dalam pengembangan kurikulum ? Serta
apa pengertian dari setiap pembagian prinsip-prinsip pengembangan kurikulum ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari prinsip pengembangan kurikulum


2. Untuk mengetahui sumber dari prinsip pengembangan kurikulum
3. Untuk mengetahui macam-macam prinsip yang ada dalam pengembangan kurikulum
dan untuk mengetahui pengertian dari setiap macam prinsip yang ada dalam
pengembangan kurikulum.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum

Secara gramatikal, prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian.2 Kata
prinsip menunjukan pada suatu hal yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan,
memiliki sifat mengatur dan mengarahkan, serta sesuatu yang biasanya selalu ada atau
terjadi pada situasi dan kondisi yang serupa.
Prinsip memiliki fungsi yang sangat penting dalam kaitannya dengan keberadaan
sesuatu. Melalui suatu prinsip, orang bisa menjadikan sesuatu itu lebih efektif dan efisien.
Prinsip juga mencerminkan hakikat yang dikandung oleh sesuatu, dan bersifat mengatur
yang aturannya harus diikuti untuk mencapai tujuan secara benar.
Prinsip kurikulum juga bisa diartikan sebagai suatu aturan yang menjiwai
pengembangan kurikulum. Prinsip tersebut mempunyai tujuan agar kurikulum yang
didesain atau dihasilkan sesuai dengan permintaan semua pihak yakni anak didik, orang
tua, masyarakat dan bangsa.
Pengembangan kurikulum adalah usaha untuk menentukan rencana dan pengaturan
yang bermuatan tentang tujuan, isi, materi pelajaran, dan cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan perkembangan
peserta didik dan tujuan suatu lembaga.
Menurut Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran (2013:64),
Pengembangan kurikulum adalah proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi,
pengambilan keputusan, dan kreasi elemen-elemen kurikulum. Jika proses pengembangan
kurikulum berjalan secara efektif dan efisien maka hasil dari aktifitas pengembangan
kurikulum tersebut diharapkan sesuai dengan harapan masyarakat.3
Kurikulum akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan
suatu lembaga. Ketika kurikulum tidak dikembangkan maka lembaga itu juga akan
mengalami ketertinggalan. Namun dalam mengembangkan kurikulum tidak serta merta

2
Arti Kata Prinsip, Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 20 Februari 2021
3
Kunalfi, Prinsip Pengembangan Kurikulum, diakses pada tanggal 20 Februari 2021
sesuai dengan keinginan para pengelola lembaga. Melainkan harus mempertimbangkan
beberapa hal seperti landasan yang mencakup falsafah negara, tujuan pendidikan, faktor
siswa dan masyarakat, dan bahan pelajaran yang disajikan.
Penenetuan bidang kurikulum dalam tingkatan awal yang rendah, disusun dari
suatu kesatuan yang utuh. Kurikulum disusun dalam pokok-pokok secara garis besar.
Kemudian dari garis besar dibahas lebih mengarah ke bagian-bagian lebih mendalam
(Suheri, Citra K, Hendrikus, 2017).
Pertimbangan berikutnya adalah model berdasarkan konsep kurikulum yang
mendasarinya kemudian prinsip-prinsip pengembangan kurikulum agar dalam prosesnya
terdapat rambu-rambu yang mengatur pengembangan kurikulum
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukan pada suatu pengertian
tentang berbagai hal yang harus dijadikan patokan dalam menentukan sesuatu yang
berkaitan dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum
(curriculum planning).
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa pengertian prinsip pengembangan
kurikulum adalah suatu dasar (patokan) yang mengatur sebuah proses rancangan
pembelajaran agar dapat terealisasi sesuai dengan tujuan sehingga dapat memberikan
kondisi belajar yang lebih efektif dan efisien.

2. Sumber- Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum

Dalam kajian tentang sumber-sumber prinsip pengembangan kurikulum, Peter F.


Oliva mengemukakan bahwa pada prinsip pengembangan kurikulum paling tidak ada 4
(empat) sumber yang menjadi acuan sebuah pengembangan kurikulum yaitu :
a. Data empiris (empirical data)
Data empiris adalah data yang bersumber dari hasil observasi atau percobaan. Data
empiris merujuk pada pengalaman yang terdokumentasi dan terbukti efektif.
b. Data hasil penelitian (experimental data)
Data eksperimen menunjuk pada temuan-temuan hasil penelitian. Data hasil penelitian
merupakan data yang dipandang valid dan reliabel, sehingga tingkat kebenarannya
lebih meyakinkan untuk dijadikan prinsip dalam pengembangan kurikulum.
c. Kisah rakyat (folkfore curriculum) yang menyangkut tentang keyakinan masyarakat
dan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Data-data banyak diperoleh dari bukan hasil
penelitian yang data-data tersebut terbukti efektif untuk memecahkan masalah-masalah
kehidupan yang kompleks, diantaranya adat atau kebiasaan yang ada dimasyarakat.
d. Akal Sehat (Common sense), pemahaman bersama atau pengertian umum yang ada
dalam suatu masyarakat.4
Berdasarkan sumber-sumber pengembangan yang dikemukakan Oliva tersebut, dapat
dikategorikan bahwa hanya ada 2 (dua) sumber yang menjadi prinsip pengembangan
kurikulum, yaitu :
a. Sumber ilmiah
Didapat dari data-data dari kegiatan yang bersifat ilmiah seperti halnya penelitian, data-
data empiris tentang kelemahan dan kekurangan kurikulum sebelumnya, informasi
faktual dan sebagainya
b. Sumber non ilmiah.
Didapat dari hal-hal yang bersifat non ilmiah seperti cerita rakyat, legenda, mitos dan
sebagainya yang telah menjadi keyakinan umum oleh suatu masyarakat dan memiliki
nilai-nilai tertentu di dalamnya.

Sedangkan menurut Sukmadinata dalam bukunya Pengembangan Kurikulum Teori dan


Praktek5 menyebutkan beberapa sumber pengembangan kurikulum diantaranya ialah :
a. Kehidupan dan pekerjaan orang dewasa, di mana isi kurikulum disesuaikan sebagai
persiapan anak untuk menjalani kehidupan dan pekerjaan orang dewasa.
b. Budaya masyarakat, termasuk di dalamnya semua disiplin ilmu yang ada sebagai
pengetahuan ilmiah, nilai-nilai, perilaku, benda material dan unsur kebudayaan
lainnya.
c. Anak, sebagai pusat atau sumber kegiatan pembelajaran. Perhatian dalam
menyusun pengembangan kurikulum bukan sesuatu yang akan diberikan pada anak
tapi bagaimana potensi yang ada pada anak dapat dikembangkan secara optimal.

4
Peter F Oliva, Developing The Curriculum, III (United States: Harper Collins Publishers, 1992), 28
5
N. S. Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), 33.
d. Pengalaman penyusunan kurikulum sebelumnya, baik sesuatu yang negatif maupun
hasil evaluasi positif atas pelaksanaan kurikulum sebelumnya.
e. Tata nilai di masyarakat, termasuk nilai-nilai apa saja yang akan diajarkan di
sekolah atau dalam pelaksanaan kurikulum.
f. Kekuasaan sosial-politik tertentu termasuk lembaga, arah kebijakan dan produk-
produk politik berupa peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Prinsip-prinsip dalam Pengembangan Kurikulum

Dalam proses pengembangan Kurikulum yang tidak dapat kita abaikan adalah
pentingnya memahami Prinsip-prinsip yang digunakan, yaitu sebagai berikut :
a. Prinsip Efektivitas
Prinsip efektivitas adalah sejauh mana perencanaan kurikulum dapat
dicapai sesuai dengan apa yang direncanakan, oleh sebab itu dalam proses
pendidikan prinsip efektifitas dapat dilihat dari dua sisi sebagai berikut :
 Efektivitas mengajar pendidik berkaitan dengan sejauh mana kegiatan belajar
mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.
 Efektivitas belajar anak didik, hal ini berkaitan dengan sejauh mana tujuan-
tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar
mengajar yang telah laksanakan.

Prinsip efektivitas belajar mengajar dalam dunia pendidikan mempunyai


keterhubungan yang sangat erat antara pendidik dan peserta didik, kepincangan
salah satu keduanya menjadi penyebab terhambatnya pencapaian tujuan pendidikan
atau prinsip efektivitas proses belajar mengajar tidak akan tercapai, maka faktor
pendidik dan peserta didik dan perangkatperangkat lainnya yang bersifat
operasional, sangatlah penting adanya dalam pengembangan kurikulum PBA
khususnya atau dalam hal efektivitas proses pendidikan.6

6
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teoritik dan Praktik..., hlm. 203.
b. Prinsip Efisiensi

Prinsip efisiensi seringkali dimaknai oleh banyak orang dengan prinsip


ekonomi, adanya modal, biaya, tenaga, serta waktu yg sedikit dengan hasil yang
memuaskan. Prinsip yang dimaksud adalah efisiensi dalam proses belajar mengajar
akan tercipta, apabila usaha, biaya, waktu serta tenaga yang digunakan untuk
menyelesaikan program pengajaran secara optimal dengan hasil yang dicapai bisa
seoptimal mungkin, maka tentu dengan pertimbangan yang rasional dan sesuai
(wajar).7

Banyak lembaga Pendidikan yang kurang paham terhadap prinsip efiesiensi,


padahal prinsip efisiensi dalam pengembangan kurikulum sangatlah urgen bagi
sebuah lembaga pendidikan, sehingga gulung tikar karena tidak mampu membiayai
keberlangsungan lembaga pendidikannya dan hanya tergantung kepada pemerintah
serta tidak punya usaha lain untuk kemajuan dan keberlangsungan lembaganya.
Baik diperkotaan lebih-lebih dipedesaan, tentu hal ini semua difaktor belakangi
dengan sebuah rencana pendirian lembaga yang kurang matang, latah dan ikut-
ikutan.

c. Prinsip Kontinuitas (Kesinambungan).

Prinsip kesinambungan dalam pengembangan kurikulum PBA adanya


keterkaitan antara tingkat pendidikan, jenis program Pendidikan serta bidang studi,
maka perlu penjelasan sebagai berikut : 8

 Kesinambungan diantara berbagai tingkat sekolah Bahan pelajaran yang


dibutuhkan untuk belajar lebih lanjut pada tingkat pendidikan yang lebiih
tinggi hendaknya sudah diajarkan pada tingkat pendidikan sebelumnya atau
dibawahnya. Bahan pelajaran yang telah dijarkan pada tingkat pendidikan

7
Wina sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Grup, 2005), hlm. 22-24.
8
Khaeruddin, Mahfud, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasinya di Madrasah,(MDC
Jateng : Pilar Media, 2007), hlm. 80.
yang lebih rendah tidak harus diajarkan lagi pada jenjang pendidikan yang
lebih tinggi sehingga terhindar dari tumpang tindih dalam menyusun serta
mengatur bahan pelajaran dalam proses belajar mengajar dalam
pengembangan kurikulum.9
 Kesinambungan diantara berbagai bidang studi Kesinambungan yang
dimaksud adalah kesinambungan diantara berbagai bidang studi yang
menunjukkan bahwa dalam pengembangan kurikulum harus
memperhatikan hubungan antara bidang studi atau kesinambungan bidang
studi, misalnya keberlangsungan bidang studi di tingkat dasar ke bidang
studi tingkah menengah kemudian ditingkat tinggi dan seterusnya bidang
studi Nahu (Bahasa Arab)yang diajarkan di tingkat dasar Jurmiah atau
Imriti maka ditingkat berikutnya yang lebih tinggi diajarkan alfia ibn malik
dan seterusnya.

d. Prinsip Fleksibilitas

Fleksibilitas dalam pengembangan kurikulum artinya adalah kurikulum harus


luwes, mudah disesuaikan, diubah, dan tidak kaku dan mempunyai gerak serta
kebebasan dalam bertindak. Maka dalam kurikulum pengembangan Bahasa Arab,
prinsip fleksibilitas dapat dibagi menjadi dua macam sebagai berikut :

 Fleksibilitas dalam memilih program pendidikan, baik dalam bentuk pengadaan


program-program pilihan seperti bentuk jurusan, Program spesialisasi, serta
program-program Pendidikan keterampilan yang dapat dipilih oleh peserta
didik atas dasar kemampuan dan minat.
 Fleksibilitas dalam pengembangan program pengajaran, baik dalam bentuk
memberikan kesempatan kepada para pendidik dalam mengembangkan sendiri
program-program pengajaran dengan berpatok pada tujuan dan bahan
pengajaran di dalam kurikulum yang masih bersifat umum.

9
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik..., hlm. 204.
e. Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Siswa
dan Lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa siswa memiliki posisi


sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi siswa disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan siswa serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti
kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.

f. Beragam dan Terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman


karakteristik siswa, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai
dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan
wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar
substansi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Prinsip pengembangan kurikulum adalah suatu dasar (patokan) yang mengatur sebuah
proses rancangan pembelajaran agar dapat terealisasi sesuai dengan tujuan sehingga
dapat memberikan kondisi belajar yang lebih efektif dan efisien.
 Sumber- Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum, dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Sumber ilmiah
Didapat dari data-data dari kegiatan yang bersifat ilmiah seperti halnya penelitian,
data-data empiris tentang kelemahan dan kekurangan kurikulum sebelumnya,
informasi faktual dan sebagainya.
2. Sumber non ilmiah.
Didapat dari hal-hal yang bersifat non ilmiah seperti cerita rakyat, legenda, mitos
dan sebagainya yang telah menjadi keyakinan umum oleh suatu masyarakat dan
memiliki nilai-nilai tertentu di dalamnya.
 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum meliputi :
1. Prinsip Efektifitas
2. Prinsip Efensiensi
3. Prinsip Kesinambungan (Kontinu)
4. Prinsip Fleksibilitas
5. Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Siswa dan
Lingkungannya.
6. Beragam dan terpadu

B. Saran

Untuk dapat memahami Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum, kita perlu


memperbanyak membaca buku ataupun jurnal yang membahas terkait dengan prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum.
DAFTAR PUSTAKA

At-Taubany, Trianto Ibnu Badar. 2017. Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di


Madrasah. Depok : Kencana.
Arti Kata Prinsip, Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 20 Februari 2021
https://kbbi.web.id/prinsip
Kunalfi. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Olivia, Peter F. 1992. Developing The Curiculum III. United States : Harper Collins
Publisher.
Sukmadinata, N.S. 2004. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Idi Abdullah, Pengembangan Kurikulum Teoritik dan Praktik.
Sanjaya Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Khaeruddin dan Mahfud. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan
Implementasinya di Madrasah. Jateng : Pilar Media.

Anda mungkin juga menyukai