REPLIKASI DNA
Disusun Oleh :
Mardiana 160384205022
Fianti Juliantika 160384205035
Herbin Sianturi 180384205044
Nathania Cress Dachi 190384205008
Hani Chaswindi 190384205045
Dosen Pengampu :
Elfa Oprasmani,S.Pd.,M.Pd
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufiq,
serta hidayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Replikasi DNA” dengan tepat waktu. Shalawat dan salam selalu
penulis sampaikan kepada Nabi kita, Muhammad SAW, yang telah
memberikan petunjuk hingga akhir zaman untuk kita umatnya. Dalam
penyusunan makalah ini tentu penulis mengalami masalah, namun itu semua
dapat teratasi dengan berbagai dukungan dan bimbingan dari pihak lain.
Demikian penyusunan dari makalah ini, Penulis menyadari bahwa
dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun khususnya
dari Dosen Mata Kuliah Biologi Molekuler guna menjadi acuan bekal
pengalaman bagi Penulis untuk lebih baik lagi di masa yang akan datang, demi
kesempurnaan dari makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
hanya terjadi pada fase S (pada mamalia),Replikasi terjadi sebelum sel
membelah dan selesai sebelum fase M.
5
5. Enzm ligase
Enzim ini berfungsi untk melekatkan fragme-ragmn okazaki yang
terbentuk pada lagging strand membentuk satu untai DNA tuggal
6. Ezim primase
Enzim ini memungkinkan akses pembentukan DNA primer
6
ujung 3'-OH bebas dari sebuah primer RNA dan sintesis DNA
berlangsung secara berkesinambungan, searah dengan arah pergerakan
garpu replikasi.
b) Pembentukan lagging strand
Lagging strand ialah untaian DNA yang terletak pada sisi yang
berseberangan dengan leading strand pada garpu replikasi. Untaian ini
disintesis dalam segmen-segmen yang disebut fragmen Okazaki. Pada
untaian ini, primase membentuk primer RNA. DNA polimerase dengan
demikian dapat menggunakan gugus OH 3' bebas pada primer RNA
tersebut untuk mensintesis DNA dengan arah 5'→3'. Fragmen primer
RNA tersebut lalu disingkirkan (misalnya dengan RNase H dan DNA
Polimerase I) dan deoksiribonukleotida baru ditambahkan untuk mengisi
celah yang tadinya ditempati oleh RNA. DNA ligase lalu
menyambungkan fragmen-fragmen Okazaki tersebut sehingga
sintesis lagging strand menjadi lengkap.
7
tunggal DNA baru yang disebut leading strand (2) dan lagging strand (1).
DNA polimerase yang membentuk lagging strand harus mensintesis
segmen-segmen polinukleotida diskontinu (disebut fragmen Okazaki (7)).
Enzim DNA ligase (4) kemudian menyambungkan potongan-
potongan lagging strand tersebut.
c) Dinamika pada garpu replikas
Bukti-bukti yang ditemukan belakangan ini menunjukkan bahwa
enzim dan protein yang terlibat dalam replikasi DNA tetap berada pada
garpu replikasi sementara DNA membentuk gelung untuk
mempertahankan pembentukan DNA ke dua arah. Hal ini merupakan
akibat dari interaksi antara DNA polimerase, sliding clamp, dan clamp
loader.
Sliding clamp pada semua jenis makhluk hidup memiliki struktur
serupa dan mampu berinteraksi dengan berbagai DNA polimerase
prosesif maupun non-prosesif yang ditemukan di sel. Selain itu, sliding
clamp berfungsi sebagai suatu faktor prosesivitas. Ujung-C sliding
clamp membentuk gelungan yang mampu berinteraksi dengan protein-
protein lain yang terlibat dalam replikasi DNA (seperti DNA polimerase
dan clamp loader). Bagian dalam sliding clamp memungkinkan DNA
bergerak melaluinya. Sliding clamp tidak membentuk interaksi spesifik
dengan DNA. Terdapat lubang 35A besar di tengah clamp ini. Lubang
tersebut berukuran sesuai untuk dilalui DNA dan air menempati tempat
sisanya sehingga clamp dapat bergeser pada sepanjang DNA. Begitu
polimerase mencapai ujung templat atau mendeteksi DNA berutas ganda
(lihat di bawah), sliding clamp mengalami perubahan konformasi yang
melepaskan DNA polimerase.
Clamp loader merupakan protein bersubunit banyak yang mampu
menempel pada sliding clamp dan DNA polimerase.
Dengan hidrolisis ATP, clamp loader terlepas dari sliding clamp sehingga
DNA polimerase menempel pada sliding clamp. Sliding clamp hanya
dapat berikatan pada polimerase selama terjadinya sintesis utas tunggal
8
DNA. Jika DNA rantai tunggal sudah habis, polimerase mampu berikatan
dengan subunit pada clamp loader dan bergerak ke posisi baru
pada lagging strand. Pada leading strand, DNA polimerase III bergabung
dengan clamp loader dan berikatan dengan sliding clamp.
9
Perbedaan utama keempat antara sintesis RNA dan DNA adalah
bahwa, sementara hanya satu untai DNA pada satu waktu yang
ditranskripsikan, pada kebanyakan kasus, kedua untaiannya secara
simultan dapat direplikasi. Ini terjadi pada garpu replikasi, persimpangan
dimana dua untai DNA orang tua dibelah terpisah dan di mana kedua
anakan itu disintesis, masing-masing oleh molekul polimerase DNA yang
berbeda. Salah satu dari molekul polimerase DNAini terus-menerus
menyalin untai induk yang membentang dalam bentuknya sampai lima
arah dari garpu replikasi, sehingga mensintesisnya. untai anakan yang
dihasilkan, yang dikenal sebagai leading strand, dalam arah 5` sampai 3` .
Namun, karena DNA polimerase kedua padagarpu replikasi juga
mensintesis DNA dalam arah 5` sampai 3` juga harus melakukan
perjalanandengan garpu replikasi, maka cara menyalin untai induk yang
membentang dari garpu replikasidalam dari arah 5` sampai 3` dengan
sintesis lagging strand secara tidak kontinu, yaitu potongan(blok-blok).
Dilakukan dengan mengikat template lagging strand sekitar sehingga
bisamemperpanjang primer RNA yang baru disintesisnya dalam arah 5`
menuju 3` sampaimenemukan primer yang disintesis sebelumnya. DNA
polimerase kemudian melepaskan darikerangka untai tertinggal dan
rebinds ke itu hulu dari posisi sebelumnya, di mana kemudian
memperluas primer RNA berikutnya untuk disintesis. Dengan demikian,
lagging strand disenesis secara putus-putus sedangkan ledding strand
disintesis secara terus menerus.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Pada sel,
replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Replikon adalah suatu wilayah
dari kromosom yang merupakan unit replikasi. Replikasi adalah proses duplikasi
DNA secara akurat. Dalam proses replikasi terlibat beberapa protein/enzim
diantaranya,Enzim Helicase,Enzim Topodomease,Enzim DNA polimerase,Enzim
ligase,Ezim primase. Garpu replikasi atau cabang replikasi (replication fork) ialah
struktur yang terbentuk ketika DNA bereplikasi. Garpu replikasi ini dibentuk
akibat enzim helikase yang memutus ikatan-ikatan hidrogen yang menyatukan
kedua untaian DNA, membuat terbukanya untaian ganda tersebut menjadi dua
cabang yang masing-masing terdiri dari sebuah untaian tunggal DNA. Masing-
masing cabang tersebut menjadi "cetakan" untuk pembentukan dua untaian DNA
baru berdasarkan urutan nukleotida komplementernya. DNA polimerase
membentuk untaian DNA baru dengan memperpanjang oligonukleotida yang
dibentuk oleh enzim primase dan disebut primer. Fragmen Okazaki
adalah DNA pendek berbentuk fragmen (bagian-bagian) dalam proses replikasi
DNA pada bagian unaian DNA lamat (lagging strand).
3.2 Saran
Kami tentu masih menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak serta kritik dan saran yang kami
dapatkan serta dapat membaperbaiki dengan baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
12