Anda di halaman 1dari 30

Proses Replikasi DNA Dan

Proses Perbaikan DNA

Kelompok 6 ---- NISA LUSIANI UTARI 3120013


ANISHALWA N. 3120014
FRANS PANDU W. 3120035
ERNAWATI 3120055
SILKA MUSLIMATI A. 3120080
DNA (Deoxyribonucleic Acid)

DNA (Asam Deoksiribonukleat),


adalah salah satu jenis asam nukleat
berbentuk seperti rantai panjang
yang saling berpilin dengan struktur
double helix yang memiliki
kemampuan pewarisan sifat.
Keberadaan asam deoksiribonukleat
ditemukan di dalam nukleoprotein
yang membentuk inti sel. Setiap DNA
tersusun dari dua buah rantai
polinukleotida.
Dalam DNA untai ganda, basa nitrogen
berpasangan. Pasangan Adenin dengan
Timin (AT) dan guanin berpasangan
dengan sitosin (GC). Bentuk DNA
menyerupai tangga spiral, yang sisi-sisi
tangganya dibentuk oleh untaian
molekul gula dan fosfat deoksiribosa.
Anak tangga di bentuk oleh basa
nitrogen.
Sifat DNA
▪ Jumlah DNA konstan pada setiap
jenis sel dan spesies.
▪ Kandungan DNA dalam sel
bergantung jumlah kromosom.
▪ Bentuk DNA pada inti sel eukariotik
seperti benang yang tidak
bercabang.
▪ Bentuk DNA pada inti sel
prokariotik, plastid, dan
mitokondria berbentuk sirkuler.
Fungsi DNA
Pembawa informasi Ekspresi informasi
Perantara duplikasi
genetika genetik
diri dan pewaris sifat
DNA memiliki fungsi
pembawa informasi DNA mengandung
DNA terdiri atas kode
genetik makhluk hidup. semua informasi sifat
genetik dan informasi
Dimana DNA membawa manusia hidup. DNA
genetika yang ada di
instruksi bagi terdiri dari 46
dalam tubuh dapat di
pembentukan ciri dan kromosom.
ekspresikan oleh DNA.
sifat manusia.
Replikasi DNA.

Replikasi DNA adalah suatu Prokariota terus-menerus


proses penggandaan DNA melakukan replikasi DNA
sebagai materi genetik mahluk Eukariota, replikasi DNA
hidup. Pada sel, replikasi DNA nya terjadi pada fase S
(Sintesis DNA) siklus sel,
terjadi sebelum pembelahan sebelum mitosis atau
sel. meiosis I.
Replikasi DNA pada
organisme prokariotik
Replikasi DNA di mulai pada pangkal
replikasi. Replikasi DNA berlangsung
pada kedua arah mengelilingi
kromosom sirkuler sampai kromosom
telah di produksi. Replikasi dibantu
oleh enzim dalam mengenali urutan
dan menempel pada DNA serta
memisahkan kedua rantai dan
membentuk gelembung replikasi.
Replikasi DNA pada
organisme eukariotik.

Replikasi DNA, di mulai pada tempat spesifik, dimana kedua untai


DNA induk berpisah membentuk gelembung replikasi. Gelembung
replikasi terentang secara lateral dengan replikasi DNA bergerak ke
dua arah. Pada akhirnya, gelembung replikasi akan menyatu di
tengah dan sintesis rantai DNA selesai.
Proses
replikasi
DNA
Replikasi diawali dengan terbentuknya ori (origin of
replication)/titik awal replikasi. Ori adalah rangkaian
nukleotida khusus pada rantai DNA. Sel prokariotik
memiliki DNA yang pendek, sehingga hanya di awali
dengan 1 ori saja. Namun, karena DNA eukariotik
sangat panjang, maka di perlukan ratusan hingga
ribuan ori untuk memulainya.
Suatu protein akan mengawali replikasi dengan mengenali bagian ori
dan menyebabkan rantai DNA terbuka membentuk “gelembung”
replikasi. Proses ini akan berjalan dari gelembung ini menuju kedua
arah. Gelembung replikasi pada eukariotik akan saling memanjang dan
akhirnya bertemu dengan gelembung di sebelahnya hingga DNA selesai
digandakan. Di ujung gelembung replikasi akan terbentuk struktur mirip
huruf Y yang disebut dengan garpu replikasi.
Model-Model pada Replikasi DNA

Model Konservatif
Model-model replikasi DNA
Semikonservatif model Dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis
dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai
DNA lama. Akhirnya dihasilkan dua rantai DNA baru yang
masing-masing mengandung satu rantai cetakan molekul
DNA lama dan satu rantai baru hasil sintesis.

Konservatif model Dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi
sebagai cetakan untuk dua rantai DNA baru. Replikasi
ini mempertahankan molekul dari DNA lama dan
membuat molekul DNA baru

Dispersive model Beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan
sebagai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru. Replikasi ini
menghasilkan dua molekul DNA lama dan DNA baru yang
saling berselang-seling pada setiap untai.
Enzim – enzim yang terlibat
dalam replikasi DNA
1. Enzim Polymerase DNA I. Berperan menghilangkan RNA primer yang melekat
pada lagging strand DNA dan menggantinya dengan DNA.
2. Enzim Polymerase DNA II. Belum di temukan fungsi spesifik yang jelas.
3. Enzim Polymerase DNA III. Terdiri dari 7 polipeptida berfungsi membawa
aktivitas 3’-5’ exonuclease dan 5’-3’ exonuclease juga mengikat molekul ATP.
6. Enzim girase DNA.
Berfungsi membuka supercoiled
sebelum replikasi berlangsung.

7. Enzim Topoisomerase,
berfungsi untuk memecah
ikatan fosfodiester dari DNA
dan kemudian menyambungkan
5. Ligase. Memperbaiki rantai yang putus pada Kembali ikatanya.
DNA dupleks, menyambung ujung DNA dupleks
untuk menghasilkan DNA sirkuler,
menyambung sintesa DNA pada proses
rekombinasi, bekerja sama dengan polimerase
DNA pada replikasi DNA. (Mengkatalisis
penggabungan 2 rantai DNA).
8. Enzim helicase.
Berfungsi membuka
putaran segmen DNA
tepat di bagian depan
garpu replikasi, enzim 9. Single Strand Binding Protein (SSBP).
ini mengikat ATP dan Berfungsi menjaga rantai agar tidak
mengikat rantai tunggal saling berdekatan, dalam bentuk mol
DNA. protein yang mengikatkan dirinya pada
rantai, sehingga rantai menjadi kaku dan
lurus, dan tidak bengkok.
8. Enzim primase. Berfungsi menghentikan
perkembangan garpu/ cabang replikasi untuk mencegah
leading strand melampaui lagging. Enzim ini mengawali
pembentukan DNA baru pada leading strand atau DNA
fragmen okazaki pada lagging strand oleh DNA
polymerase.
DNA REPAIR (Perbaikan DNA)
Perbaikan DNA merujuk pada sekumpulan proses mengenali dan membenahi
kerusakan pada molekul DNA yang berlangsung dalam sel. Kerusakan yang banyak
terjadi adalah kerusakan struktural pada molekul DNA sehingga dapat mengubah
ataupun menghilangkan kemampuan transkripsi gen. Akan tetapi, Ketika pembenahan
normal gagal dan apoptosis sel tidak terjadi, “kerusakan DNA permanen” akan terjadi.

Apabila ada kesalahan/kerusakan DNA, maka sel akan melakukan 2 pilihan :


1. Kesalahan tersebut diperbaiki dengan cara menggunakan DNA repair.
2. Jika tidak bisa di tanggulangi, maka sel akan dimatikan daripada membawa
pengaruh yang buruk bagi lingkungan sekelilingnya. Kemudian sel yang normal,
akan melanjutkan perjalanannya untuk melengkapi siklus yang tersisa, yaitu
siklus S (sintesis), G2 (gap 2), dan M (Mitosis).
Perbaikan DNA
Perbaikan DNA dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Damage reversal. Disebut juga penggantian secara
langsung.
2. Damage removal. Penggantian dengan di potong-potong.
3. Damage tolerance. Mentoleransi kesalahan, karena sudah
tidak bisa diperbaiki lagi.
01 Mismatch Repair. Mekanisme perbaikan DNA untuk mengoreksi
kesalahan replikasi seperti ketidaksesuaian basa, pembentukan
loop karena adanya mutase insersi atau delesi, juga kesalahan
pasangan basa yang di akibatkan oleh kesalahan deaminasi.
Mismatch repair dilakukan seketika setelah proses replikasi
berlangsung.

02 Base Excision Repair. Merupakan mekanisme perbaikan DNA


untuk mengoreksi kesalahan replikasi seperti ketidaksesuaian
basa, dilakukan segera setelah proses replikasi berlangsung
Nucleotide Excision Repair. Merupakan mekanisme perbaikan
03 DNA untuk memperbaiki kerusakan DNA akibat induksi sinar UV.

Homologous Recombinant (HR), dan Non-Homologous End


04 Joining (NHEJ).Mekanisme perbaikan DNA untuk merespon
kerusakan pada untai ganda DNA.
Komponen yang terlibat dalam proses DNA repair
Repair sistem Enzim/protein

Base Excision DNA glycosylase, Ap Endonuklease,


Repair DNA Polymerase I,
DNA ligase
Nucleotide UVrA,UVrB,UVrC ,
Excision Repair DNA polymerase I,
DNA ligase

Mismatch Repair Dam metilase, DNA helicase II, SSB protein, DNA
polymerase III, DNA ligase
Base excision repair
1. Enzim DNA Glycosylase, berfungsi untuk menemukan kesalahan
pasangan basa
2. Enzim Ap Endonuklease, berfungsi sebagai perbaikan nukleotida yang
rusak atau tidak cocok dalam DNA.
3. Enzim DNA Polymerase I, berfungsi untuk menghidrolisa DNA jika
terjadi kesalahan (memotong nukleotida yang bukan pasangan
nukleotidanya) dari ujung 3’-OH
4. Enzim ligase, berfungsi untuk memperbaiki rantai yang putus pada DNA
dupleks, menyambung ujung DNA dupleks untuk menghasilkan DNA
sirkuler, menyambung sintesa DNA pada proses rekombinasi,
Nucleotide excision repair
1. Enzim UVrA, berfungsi untuk mendeteksi kerusakan DNA
2. Enzim UVrB, berfungsi untuk mencegah reannealing dari DNA terpotong
3. Enzim UvrC, berfungsi untuk bertanggung jawab untuk membelah
nukleotida dikedua sisi kerusakan DNA
4. Enzim DNA Polymerase I, berfungsi untuk menghidrolisa DNA jika terjadi
kesalahan (memotong nukleotida yang bukan pasangan nukleotidanya) dari
ujung 3’-OH
5. Enzim ligase, berfungsi untuk memperbaiki rantai yang putus pada DNA
dupleks, menyambung ujung DNA dupleks untuk menghasilkan DNA sirkuler,
menyambung sintesa DNA pada proses rekombinasi
Mismatch repair.

1. Enzim dam metilase, berfungsi untuk memetilasi untaian DNA


2. Enzim helicase II, berfungsi untuk menghilangkan segmen yang dipotong
dengan menghapus pasangan basa
3. Enzim SSB protein, berfungsi untuk menstabilkan untain DNA yang baru
diperbaiki
4. Enzim polymerase III, berfungsi mengkatalisis reaksi polimerisasi
deoksiribonukleotida menjadi untai DNA.
5. Enzim DNA ligase,berfungsi untuk memperbaiki rantai yang putus pada
DNA dupleks, menyambung ujung DNA dupleks untuk menghasilkan DNA
sirkuler, menyambung sintesa DNA pada proses rekombinasi
Kesimpulan :

▪ DNA adalah asam nukleat yang memiliki kemampuan


pewarisan sifat.
▪ Replikasi DNA adalah proses penggandaan DNA sebagai
materi genetik mahluk hidup. Dan proses ini di awali
dengan terbentuknya ori (Origin Of Replication), yang
dibantu oleh enzim.
▪ Model-model yang ada pada replikasi DNA : model
Konservatif, Semi konservatif, dan Dispersif.
▪ Repair DNA adalah proses perbaikan molekul DNA yang
berlangsung di dalam sel.
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai