DI SUSUN OLEH
NAMA : MIA ATMAWATI.R
NIM : 19.901.009
LAPORAN PRAKTIKUM I
PEMBUATAN PREPARAT DARI JARINGAN MENCIT (TIKUS PUTIH)
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan preparat dari
jaringan.
2. Mahasiswa dapat memahami prosesing jaringan agar menjadi
preparat yang siap untuk diamati.
3. Mahasiswa mengetahui cara pewarnaan preparat dari jaringan.
II. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu dengan teknik atau
metode histopatologi baik dari proses fiksasi, dehidrasi, clearing,
impregnasi ,embedding, dan Mounting
III. Prinsip
Jaringan segar yang diambil segera difiksasi dengan formalin 10% ,
Xilol, alcohol bertingkat , dan paraffin selama ± 21 – 24 jam. Pada
proses fiksasi akan mempertahankan bentuk jaringan agar mudah
untuk melalukan proses embedding. Jaringan yang sudah difiksasi di
embedding dengan paraffin, kemudian dipotong dengan ketebalan
tertentu,dan diwarnai untuk memperjelas jaringan yang diamati.
B. Bahan
10x
40x
VIII. Pembahasan
Pembuatan preparat jaringan merupakan suatu kegiatan pembuatan
preparat yang menggunakan jaringan tubuh manusia atau hewan untuk
melihat jaringan yang disusun oleh banyak sel dan berbagai sel dan
memakan proses yang lebih rumit dari pembuatan jenis preparat
lainnya.
Pada praktikum yang dilaksanakan dari tanggal September 2018
sampai November 2018 di laboratorium Sitohistologi, Jurusan Analis
kesehatan, politeknik kesehatan Denpasar, dilakukan praktikum
pembuatan preparat dari jaringan tikus putih (mencit). Langkah
pertama yang dilakukan yaitu pengambilan jaringan segar dari tikus
putih (mencit). Tikus putih (mencit dibunuh dengan menggunakan
kloroform, teknik ini disebut dengan teknik euthanasi. Teknik
euthanasi yang dilakukan untuk membunuh mencit yaitu euthanasia
secara fisik. Dengan pemberian kloroform atau eter yang akan
menyebabkan kenaikan kortikosteron plasma (Kortison,Katekolamin).
Bila bahan-bahan kimia dan enzim-enzim jaringan merupakan subjek
yang akan diamati maka seringkali diperlukan pembunuhan hewan
dengan cara fisik. Setelah mencit mati, dilakukan pembedahan pada
mencit dengan merentangkan posisi mencit (perut berada pada bagian
atas). Selanjutnya keempat kaki mencit ditusuk agar mencit tidak
bergerak saat melakukan pembedahan. Pembedahan mencit dilakukan
dari bawah perut kemudian vertical ke atas dengan menggunakan pisau
bedah. Kemudian diambil organ-organ mencit seperti ginjal, hati,
pancreas, ovarium dll. Organ yang diambil dibersihkan terlebih dahulu
menggunakan xylen. Kemudian sebelum dilakukan fiksasi sebaiknya
jaringan disimpan dalam botol yang berisi alcohol. Langkah
selanjutnya setelah pengambilan organ segar dari mencit dilakukan
proses hitopatologi yang dimulai dari prosesing tissue prosesor dengan
menggunakan alat tissue prosesor. Sebelumnya tissue prosesor
dinyalakan terlebih dahulu. Pada alat tissue prosesor terdapat 12
chamber. Pada chamber 1 berisi formalin 10%. Proses ini dinamakan
proses fiksasi. Tujuan dari proses fiksasi ini yaitu untuk
mempertahankan elemen – elemen sel atau jaringan agar tetap pada
tempatnya dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun ukuran.
Selanjutnya pada prosesing tissue prosesor ini terdapat proses
dehidrasi tujuan dari proses ini untuk mengeluarkan cairan yang
terdapat dalam jaringan atau organ agar seluruh ruang-ruang antar sel
dalam jaringan dapat diisi dengan molekul paraffin. Proses dehidrasi
ini menggunakan alcohol bertingkat mulai dar konsentrasi rendah
sampai tinggi (70%, 80%,90%,, 96%, 100%). Selanjutnya terdapat
proses Clearing, tujuannya untuk menarik alkohol atau dehidran yang
lain dari dalam jaringan agar dapat digantikanoleh molekul parafin.
Proses clearing ini menggunakan xylol. Selanjutnya terdapat proses
impregnasi bisa juga disebut infiltrasi parafin yaitu proses pengeluaran
xilen dari dalam jaringan yang akan digantikan oleh parafin cair.
Prosesing tissue prosesor ini memakan waktu 21 – 24jam.
Tahapan yang kedua yaitu pada alat paraffin block. Tahapan ini
dilakukan setelah proses fiksasi jaringan. Tahapan ini disebut dengan
embedding. Embedding merupakan proses penanaman jaringan ke
dalam media parafin. Tujuannya adalah untuk mempermudah dalam
melakukan proses pemotongan atau pengirisan sampel. Dinyalakan
alat paraffin block 30 menit sebelum digunakan. Setelah siap
digunakan, diambil kaset metalik dan diisi dengan sedikit paraffin
blok, kemudian jaringan dikeluarkan dari kaset plastik dan ditanam
pada kaset metalik, dalam proses penanaman peru diperhatikan posisi
dari jaringannya. Jika terdapat jaringan carcinoma maka jaringan
tersebut menghadap ke kaset metalik. Setelah jaringan dimasukkan ke
dalam kaset metalik jaringan agak ditekan dan diisi kembali dengan
paraffin kemudian ditutup dengan kaset plastic dan diisi dengan
paraffin sampai penuh. Kaset dipindahkan pada cool block yang ada
pada paraffin block dengan suhu 80C sampai parafinnya sedikit beku.
Kemudian kaet dipindahkan pada cool block dengan suhu 4OC sampai
jaringan dan paraffin benar-benar beku. Setelah jaringan benar- benar
beku jaringan siap untuk dipotong menggunakan mikrotom.
Tahap ketiga yaitu proses pemotongan, proses pemotongan
menggunakan alat mikrotom dengan 2 jenis pisau yaitu pisau yang
tumpul dan pisau yang tajam. Pertama blok paraffin dipasang pada
mikrotom kemudian dipasang pisau mikrotom yang tumpul untuk
proses treaming. Proses treaming dilakukan untuk meratakan
permukaan blok paraffin agar jaringan yang di dapatkan sama seperti
jaringan yang ditanam pada kaset. Hasil dari proses treaming ini
dibuang, apabila jaringan yang terlihat pada pita paraffin pada prses
treaming ini sudah menyerupai jaringan yang terdapat pada kaet maka
proses treaming ini dapat dihentikan. Setelah proses treaming ini
dilakukan penggantian pisau yang lebih tajam agar jaringan yang
dipotong lebih baik dan tidak putus- putus hasilnya. Kemudian
dilakukan pemotongan dengan mengayunkan tuas mikrotom setelah
selesai pita paraffin dditarik kebawah dan dilihat jaringan yang layak
dan bagus untuk diambil. Jaringan diambil dengan menggunakan kuas
dan direntangkan diatas waterbath yang berisicampuran aquadest dan
5ml etanol dalam suhu 52 OC. dilihat jaringan yang akan diambil.
Jaringan diambil dengan objek glass, petama dekatkan objek glass ke
jaringan kemudian angkat perlahan objek glass maka jaringan akan
tertempel pada objek glass. Objek glass ditiriskan pada tissue kering,
kemudian diletakkan diatas hotplate dengan suhu 75OC selama 25
menit. Proses ini dinamakan proses pengeringan yang bertujuan untuk
mengurangi kadar etanol di dalam jaringan, dan untuk merekatkan
jaringan dengan objek glass agar pada saat proses pewarnaan jaringan
tidak mudah lepas. Setelah 25 menit jaringan siap untuk proses
pewarnaan.
Tahapan pewarnaan diawali dengan proses Deparafinisasi dengan
pencelupan jaringan pada xylol I, II, III yang masing masing memakan
waktu 3-5 menit. Kemudian selanjutnya proses hidrasi yaitu dengan
mencelupkan jaringan ke alcohol bertingkat dari konsetrasi yang tinggi
ke rendah ( Absolute – 70%) selama 3- 5 menit. Selanjutnya dibilas
dengan menggunakan aquadest selama 3-5 menit. Selanjutnya Jaringan
dicelupkan pada zat warna Hematoxilin selama 5 menit warna
Hematoxilin ini akan mewarnai ini sel menjadi warna biru.Selanjutnya
dibilas dengan menggunakan air mengalir sampai air sisa cucian benar-
benar bersih dari warna. Kemudian Jaringan dicelupkan pada zat
warna Eosin selama 5 menit. Warna eosin ini akan mewarnai
sitoplasma menjadi warna merah muda.Selanjutnya dibilas dengan
menggunakan air mengalir sampai air sisa cucian benar-benar bersih
dari warna.Proses selanjutnya yaitu dehidrasi yaitu dengan
menggunakan alcohol dengan konsentrasi bertingkat jaringan
dicelupkan dari alcohol konsentrasi rendah ke tinggi (70% - Absolute).
Selama 3-5 menit.Selanjutnya yaitu proses clearing dengan Xylen
I,II,III. Proses ini dilakukan selama 5 menit.Setelah selesai jaringan
keringkan dengan diangin-anginkan.
Tahapan selanjutnya yaitu Mounting. Proses mounting ini berfungsi
untuk Memberi warna cerah dan sebagai pelindung dan pengawet
jaringan dari mikroba dan bakteri, selain itu dapat mempertajam indeks
dan merekatkan jaringan. Jaringan yang sudah diwarnai diberi bahan
entelan dengan menggunakan lidi dan dituangkan diatas jaringan.
Kemudian Jaringan ditutup dengan menggunakan cover glass. Sebagai
proses akhir objek glass dimasukkan sekali ke dalam xylen. Setelah
proses mounting terdapat proses labeling. Pada laber ditulis minimal
No.Preparat dan Nama Pasien.Selanjutnya yaitu proses pengamatan.
Proses pengamatan dilakukan dengan mikroskop dimulai dengan
perbesaran 4x, 10x, dan 40x.
Setelah dilakukan pengamatan, diduga jaringan yang didapat yaitu
jaringan hati. Terdapat warna merah muda yang merupakan sitoplasma
dan terdapat warna biru yang merupakan inti sel. Kekurangan pada
preparat yang dibuat yaitu posisi preparat yang longitudinal. Kemudian
masih ada sedikit lipatan- lipatan pada jaringan. Lipatan-lipatan pada
jaringan dapat disebabkan karena proses perentangan jaringan pada
waterbath yang kurang ditarik, maka diperlukan banyak latihan agar
jaringan yang dibuat baik dan layak dalam proses pemeriksaan.