Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Ovum dan Sperma

Sel telur (ovum) adalah sel reproduksi (gamet) yang dihasilkan oleh
ovarium dari organisme berjenis kelamin betina. Berbeda dengan hewan (termasuk
manusia), tumbuhan betina juga menghasilkan sel telur yang terlindung oleh bakal
biji (ovulum). Sel telur manusia, berbentuk bulat, berdiameter lebih-kurang 145 µm,
dengan jumlah kromosom 23 (haploid / n). Pewarisan sifat (informasi genetik) dari
pihak wanita,terdapat dalam sel telur ini.Sel telur manusia, tidak dapat diperbaharui.
Sel telur manusia hanya dibuat sekali, yaitu pada saat masih janin (dalam
kandungan ibu). Indung telur (ovarium) tidak memproduksi sel telur. Ovarium hanya
melepaskan sel telur yang telah matang atau siap dilepaskan, dan itupun dapat
dipastikan "hanya sebulan sekali". Sel telur tersebut adalah sel telur yang bertumbuh-
kembang sejak masa janin. Akibatnya, jumlah sel telur senantiasa berkurang, sejalan
dengan bertambahnya peluang kalainan pada "mainboard" sistem informasi genetik
manusia. Semakin tua seorang wanita saat hamil, akan semakin besar pula peluang /
kemungkinan terjadinya anak dengan kelainan atau kecacatan. Secara umum, batasan
usia reproduksi sehat bagi wanita berkaitan dengan.
Sperma istilah berasal dari kata Yunani (σπέρμα)''''sperma (yang berarti
"benih") dan mengacu ke sel-sel reproduksi laki-laki. Dalam jenis reproduksi seksual
dikenal sebagai anisogamy dan oogamy, ada perbedaan ditandai dalam ukuran gamet
dengan yang lebih kecil yang disebut sel "laki-laki" atau sperma.
Sel sperma manusia adalah sel reproduksi pada laki-laki dan hanya akan
bertahan hidup di lingkungan yang hangat, sekali meninggalkan tubuh kelangsungan
hidup sperma berkurang dan dapat menyebabkan sel mati, mengurangi kualitas
sperma. Sel sperma datang dalam dua jenis; "laki-laki" dan "perempuan". Sperma sel-
sel yang menimbulkan perempuan (XX) keturunan setelah pembuahan berbeda dalam
bahwa mereka membawa kromosom X, sedangkan sperma sel-sel yang menimbulkan
laki-laki (XY) keturunan membawa kromosom.
Struktur Ovum

Gambar 1. Struktur Ovum


Beberapa lapisan pelindung, yaitu :
1. Membran Vitellin yaitu lapisan transparan di bagian dalam ovum.
2. Zona Pellusida yaitu lapisan pelidung ovum yang tebal dan terletak di bagian
tengah. Terdiri dari protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoa.
3. Korona Radiata yaitu merupakan sel-sel granulosa yang melekat disisi luar oosit
dan merupakan mantel terluar ovum yang paling tebal.
Ovum merupakan gamet betina yang nantinya akan melakukan fusi
(penyatuan) dengan spermatozoon untuk membentuk zigot pada proses pembuahan.
Ovum pada manusia bersifat microlechital yaitu ovum dengan kuning telur yang
sedikit dan memiliki ukuran kecil dengan rata-rata berdiameter 1,5µ.
Membran plasma dari sel telur disebut membran vitelline, dan memiliki
fungsi yang sama seperti pada sel lain, terutama untuk mengontrol apa yang masuk
dan keluar dari mereka.
Zona pelusida, lebih dikenal sebagai ‘jelly mantel’, adalah yang tebal, lapisan
berbasis protein meliputi bagian luar membran vitelline yang membantu melindungi
sel telur. Hal ini juga terlibat dalam pengikatan sperma selama pembuahan dan
mencegah lebih dari satu sperma memasuki sel telur.
Lapisan terluar disebut korona radiata. Hal ini terdiri dari beberapa baris sel
granulosa yang mrmbiarkan telur menempel setelah dikeluarkan dari folikel. Korona
radiata menyediakan sel telur dengan protein esensial dan bertindak seperti
pembungkus gelembung, melindunginya saat berjalan menuruni tuba falopi.

PENGERTIAN SEL SPERMA


Sel sperma berasal dari bahasa Yunani yang berarti “benih”. Oleh karena itu,
dapat dikatakan jika sel sperma adalah sistem reproduksi utama pada laki-laki. Sel
sperma adalah sel di dalam reproduksi laki-laki yang dibentuk di testis. Sel inilah
yang nantinya akan bertemu dengan sel telur (ovum) pada wanita untuk bersatu dan
membentuk zigot yang merupakan cikal bakal janin atau manusia. Sel sperma pada
manusia bersifat haploid yang ebrjumlah 23 kromosom, sehingga jika nantinya sel
sperma bertemu dengan sel telur pada wanita, maka lengkaplah sel tersebut menjadi
sel yang bersifat diploid yang memiliki jumlah kromosom sebanyak 46 buah.
Sel sperma berbentuk seperti layaknya seekor kecobong yang memiliki ukuran kepala
sekitar 5 mikrometer-3 mikrometer, sedangkan ekornya memiliki ukuran sekitar 50
mikrometer. Sel sperma pertama kali diteliti dan ditemukan oleh seorang ilmuwan
yang bernama Anthony van Leuwenhook pada tahun 1677. Sperma secara garis besar
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Sel ini juga memiliki beberap
aenzim yang berguna untuk mendukung tugasnya dalam mencapai sel telur. Energy
yang diperoleh dari sel sperma berasal dari mitokondria yang dikandungnya.
Sperma dikeluarkan oleh seorang laki-laki melalui ejakulasinya dan keluar
melalui saluran reproduksi termasuk uretra. Karena saluran kencing dan saluran
reproduksi pada laki-laki itu adalah satu, beda halnya dengan wanita. Saat keluar,
maka sperma akan langsung masuk ke dalam vagina wanita dan dengan kemampuan
pergerakannya bergerak sampai ke ovarium untuk bertemu dengan sel telur (ovum).
Sel sperma yang bergerak disebut juga dengan spermatozoa, sedangkan sel
sperma yang tidak bergerak disebtu dengan spermatium. Sel sperma terkandung di
dalam cairan semen. Jadi, air mani yang disebut oleh orang awam adalah gabungan
dari cairan semen dan sel sperma.
B. STRUKTUR SEL SPERMA

Gambar 2. Struktur Sperma


Seperti yang telah disebutkan di atas, sperma secara garis besar dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Kepala
Kepala pada sel sperma berbentuk lonjong dan terdapat inti sel (nucleus)
dengan kadungan iformasi genetic berupa DNA di dalamnya. Informasi genetic inilah
yang akan bertemu dengan informasi genetic dari sel telur dan akan menentukan
apakah janin nya seorang laki-laki ataupun perempuan.
Pada kepala sel sperma ini juga diselubungi oleh dua enzim yang membantu
sel sperma untuk menembus pertahanan reproduksi wanita. Terdapat enzim
hialuronidase yang berfungsi untuk menembus lapisa korona radiate pada sel telur,
dan enzim akrosin yang berfungsi untuk menembus zona pelusida.
2. Badan
Bagian tengah dari sel sperma mengandung banyak mitokondria yang berguna
sebagai sumber energy bagi sel sperma dalam menjalankan aktivitasnya. Di dalam
mitokondria ini, terdapat 11 buah mikrotubulus, serta mempunyai ATP-ase untuk
menghidrolisis (mengolah ATP sebagai bahan utama sumber energi).
3. Ekor
Ekor sperma berbentuk flagella (alat gerak pada mikroorganisme) yang
berbentuk sitoskeleton serta memiliki ukurn yang panjang sekitar 50 mikrometer.
Ukuran panjang dari ekor sel sperma ini sangat menentukan sebuah kecepatan dari sel
sperma. Rata-rata, sel sperma dapat bergerak dengan kecepatan 30 inci/jam.

Dapus :
Susilawati.2011.Spermatology.Malang:UBpress
Chandradinata.2006.Buku Ajar Patologi Obstentri.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai