Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI

SITOHISTO TEKNOLOGI

PEMBUATAN PREPARAT JARINGAN

Di sususn oleh:

1. Dwi Permata Sari (36183081J)


2. Eva Fadilah (36183087J)
3. Nilla Anggun Rianti (36183089J)

UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA

2019
LAPORAN SITOHISTO TEKNOLOGI

Tanggal Praktikum : Rabu, 11 Desember 2019


Nilai Paraf

I. Judul Praktikum
Pembuatan preparat histologi dari organ tikus
II. Tujuan Praktikum

Untuk membuat preparat histologi dari organ-organ hewan (tikus) yang


kemuadian diamati dengan mikroskop untuk mengetahui sel/jaringan organ yang
dibuat preparat.

III. Prinsip

Automatic Tissue Processor Yaitu yaitu alat yang secara otomatis melakukan
gerakan melakukan proses persiapan jaringan dengan timer yang sudah di setting.

IV. Dasar Teori

Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kultur jaringan secara detail
dengan menggunakan bantuan alat Mikroskop.Objek yang di teliti adalah sediaan
jaringan yang dipotong tipis. histologi juga biasa disebut dengan ilmu anatomis
mikroskopis. Histologi sangat berguna dalam mempelajari fungsi fifiologi sel-sel
dalam tubuh,baik Manusia,Hewan serta Tumbuhan. Di bidang kedokteran ilmu
histologi digunakan sebagai penelitian tumor merupakan hasil dari pemeriksaan
(sampel) jaringan. Histologi sangat menggantungkan diri pada penggunaan mikroskop
dan teknik penyediaan contoh jaringan.
Tahap-tahap pembuatan jaringan :
 Fikasasi adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk mempertahankan
elemen-elemen sel agar tetap pada tempatnya dan tidak mengalami bentuk
maupun ukuran.
 Washing adalah proses pencucian untuk menghilangkan larutan fikasasi
dalam kultur jaringan.Proses washing dilakukan dengan tujuan agar tidak
terdapat molekul-molekul fiksatif.
 Dehidrasi adalah proses penarikan molekul air dalam jaringan.Tujuan dari
proses dehidrasi adalah agar seluruh ruang-ruang antar sel jaringan dapat diisi
dengan molekul paraffin.
 Clearing adalah proses penjernihan atau mentrasparankan kultur
jaringan.Clearing berfungsi untuk menarik alcohol atau dehidran yang lain
dari dalam jaringan agar dapat digantikan dengan molekul paraffin.
 Impregnasi adalah proses pengualaran xylem dari dalam jaringan yang akan
digantikan oleh cairabn paraffin.
 Embeding adalah proses penanaman jaringan kedalam media paraffin.Tujuan
dari proses embedding adalah untuk mempermudah dalam proses pemotongan
sampel.
 Cutting adalah proses pemotongan jaringan dengan menggunakan mikrotom.
 Staining adalah proses pewarnaan jaringan dengan menggunakan zat
warna.Tujuan dari pewarnaan jaringan adalah untuk mempermudah dalam
proses penelitian di mikroskop.
V. Alat & Bahan
 Sampel organ  Objek glass
 Objeck glas  Alcohol
 Mikroskop 70%,80%,90%,100%
 Waterbath  Xylol
 Mikrotom  Parafin
 Pinset  Eosi
VI. Prosedur
1. Organ atau jaringan yang akan dibuat terlebih dahulu harus melewati proses fiksasi.
Proses fiksasi dilakukan dengan cara merendam organ atau jaringan didalam larutan
fiksati. Salah satu larutan fiksasi yang bisa digunakan adalah formalin. Organ atau
jaringan direndam dalam larutan formaldehid selama 24 jam. Pada praktikum proses ini
tidak dilakukan. Sudah disediakan organ yang sudah difiksasi.
2. Setelah proses fiksasi, dilakukan pemotongan jaringan. Yaitu bagian mana dari organ
yang ingin dianalisa, dipotong sesuai penampang yang diinginkan. Pada praktikum
jaringan yang dipotong adalah organ-organ tikus
3. Tahap selanjutnya adalah Dehidrasi. Tujuan proses dehidrasi ini untuk menghilangkan
air yang terdapat didalam sel. Dilakukan dengan menggunakan alkohol dari konsentrasi
yang rendah ke konsentrasi yang tinggi. Jaringan direndam di dalam alkohol 70%
selama 1 jam, kemudian dipindahkan lagi ke alkohol 70 % selama 1 jam sampai
sebanyak 3 kali. Hal yang sama dilakukan pada alkohol 80 % dan alkohol 100%.
4. Jaringan tersebut kemudian direndam ke dalam larutan xylol. Tahap ini disebut
Clearing yang bertujuan untuk menjernihkan preparat, sehingga tampak lebih
transparan. Dilakukan peremdaman di larutan xylol selama 15-20 menit sebanyak 2
kali pada larutan dan konsentrasi yang sama
5. Tahap berikutnya Impregnasi yaitu proses pengeluaran cairan pembening (xylol)
dari dalam sel dan menggantikannya dengan parafin. Hal ini dilakukan agar mudah
dalam pemotongan dengan menggunakan mikrotom. Jaringan yang sudah melewati
tahap clearing kemudian direndam kedalam parafin yang sudah dicairkan .
6. Jaringan kemudian ditanam didalam block parafin dan diletakkan sesuai dengan
proyeksi yang diinginkan.
7. Block parafin yang sudah mengeras kemudian dipotong dengan menggunakan
mikrotom
8. Setelah itu slice yang sudah terpotong direndam didalam water bath
9. Slice tersebut diambil dari waterbath dengan menggunkan objek glass secara tegak
lurus terhadap permukaan air.
10. Preparat yang tersebut direndam ke dalam xylol selama 5 menit dan dilakukan
sebanyak 2 kali. Gunanya untuk menghilangkan parafin
11. Preparat dicuci dengan alkohol, mulai dari konsentrasi yang paling tinggi ke
konsentrasi yang rendah. Masing-masing dilakukan sebanyak dua kali
12. Dilakukan pewarnaan dengan hematoksilin selama 5 menit
13. Pewarnaan berikutnya dengan menggunakan eosin selama 3 menit dan kemudian
cuci dibawah air mengalir
14. Setelah pewarnaan preparat dicuci lagi dengan menggunkan alkohol, mulai
darialkohol berkonsentrasi rendah ke alkohol berkonsentrasi tinggi.
15. Keringkan preparat, kemudian berikan balsem di atasnya kemudian tutup dengan
deck glass
16. Letakkan label pada objek glass untuk penamaan
17. Lihat dibawah mikroskop, mulai dari pembesaran terendah
VII. Pembahasan

Kata Histologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Histo yang berarti jaringan
dan Logos yang berarti ilmu. Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel
dan matriks ekstraseluler dari jaringan. Jaringan dibentuk oleh dua komponen yang
saling berinteraksi yaitu sel dan matriks ekstrasel. Matriks ekstrasel terdiri atas
banyak jenis molekul, dan kebanyakan diantaranya sangat rumit dan membentuk
struktur kompleks, seperti serabut dan membran basal. Fungsi matriks ekstrasel ini
adalah sebagai penunjang mekanis bagi sel- sel, mengangkut nutrien ke sel- sel,
dan membawa katabolit dan produk sekresi. Walaupun menghasilkan matriks
ekstrasel, sel tersebut dipengaruhi dan kadang diatur oleh molekul- molekul
matriks. Sehingga terdapat semacam interaksi intensif antara sel- sel dan matriks.
Jaringan yang berasal dari manusia tentulah yang paling ideal karena
struktur histologi yang harus dipelajari adalah struktur histologi manusia. Jaringan
tubuh ini dapat diambil dari cadaver (jenazah) dengan syarat jaringan atau organ
tersebut diambil kurang dari 3 jam setelah kematian, sebab bila lebih lama sudah
terjadi pembusukan atau autolisis. Sayangnya syarat tersebut pada masa kini
hampir mustahil dapat dipenuhi. Cara lain adalah mengambil jaringan atau organ
tersebut dari kamar operasi. Setelah jaringan atau organ tubuh yang akan dibuat
sajian histologi diisolasi dari sumbernya, jaringan tubuh tersebut kemudian
diproses hingga menjadi sajian histologi. Rangkaian proses pembuatan blok
preparat jaringan terdiri atas :
1. Fiksasi (Fixation)
2. Dehidrasi (Dehydration)
3. Pembeningan (Clearing)
4. Pembenaman (Impregnasi/Embedding)
5. Pengecoran (Blocking)
6. Pemotongan jaringan (Cutting)
7. Pewarnaan (Staining)
8. Perekatan (Mounting)
9. Pelabelan (Labelling)

VIII. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah tahapan pembuatan sediaan jaringan
adalah sebagai berikut:
1. Kami telah mengetahui pembuatan sediaan preparat dari tahap awal
penerimaan sampel hingga pelabelan dan siap untuk diperiksa.
2. Tahapan pembuatan preparat jaringan Tahapan dalam pembuatan sedian
jaringan adalah fiksasi, dehidrasi, pembeningan, pembenaman, pengecoran,
pemotongan jaringan, pewarnaan, perekatan (mounting), pelabelan (labelling).

IX. Daftar Pustaka


http://sitohistokunjunganlabtangerang.blogspot.com/2016/12/makalah-
sitohistoteknologi-laporan.html (diakses 2019)
https://www.google.com/search?
q=GAMBAR+TISSUE+PROCESSOR&safe=strict&client=firefoxd&sxsrf=ACYBG
NQ6oXvYsuPzgBwzq34mjhX53OS0iA:1576250620717&source=lnms&tbm=isch&s
a=X&ved=2ahUKEwixjcyS97LmAhUXIbcAHZuSDwEQ_AUoAXoECAwQAw&bi
w=1525&bih=741#imgrc=fccutUlc0cTK6M (diakses,2019)
X. Lampiran

No Gambar Keterangan
Proses Fikasasi suatu usaha yang
1. Tisue processor
dilakukan manusia untuk
mempertahankan elemen-elemen sel
agar tetap pada tempatnya dan tidak
mengalami bentuk maupun ukuran.

2. Tissue Cassete Untuk menempatkan sempel yang


akan dilakuakan Tissue prosessing
dengan harapan tidak tertukkar
dengan sampel lain.

3. Embeding Tissue Untuk proses blocking embediing


dengan menggunakan preplast cair
panas.
Proses pendinginan setelah
pengeblokan.

Mikrotom Alat mekanis yang digunakan unruk


memotong spesimen biologis
menjadi bagian tipis transparan
untuk pemeriksaan mikroskopis.
Mikrotom menggunakan baja, kaca
atau berlian pisau tergantung pada
spesimen yang sedang diiris dan
ketebalan yang diinginkan dari
bagian yang dipotong.

Water Bath
Flattening Table

Anda mungkin juga menyukai