Kes
WIWIN WIRYANTI S.Pd.,M.Kes,
DANI MAHMUD ST.,MMKes,
SITI HAPSAH S.ST
LEMBAR KERJA
MARET 2922 SITOHISTOTEKNOLOGI
NIM : P07134019063
R angkaian proses pemeriksaan histologi diawali dengan persiapan spesimen yaitu jaringan yang akan
diperiksa di bawah mikroskop.
Apabila specimen lebih dari 1, maka dipisahkan ke dalam container lain dengan identitas lengkap. Bila
specimen harus dikirim ke laboratorium lain, maka dilakukan pengemasan yang benar untuk menghindari
kerusakan specimen.
Persiapan
Sebelum jaringan tubuh diambil beberapa pesiapan perlu dilakukan terdiri dari :
2. Persiapan sampel
Untuk jaringan yang diambil dari kadaver atau manusia, jaringan segera diambil dan dimasukkan kedalam caian
fiksasi.
TUJUAN PRAKTIKUM
Aktivitas praktikum bertujuan mahasiswa mampu memvalidasi spesimen jaringan dan menjelaskan solusi dari
permasalahan yang ada pada sepsimen jaringan tersebut.
1. Specimen jaringan
2. Larutan fiksatif
3. Wadah
4. Label
5. Formulir permintaan pemeriksaan
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Pelaksanaan Praktikum
1. Peserta praktikum diberikan contoh specimen jaringan dalam larutan fiksatif
2. Setiap mahasiswa memvalidasi dan mencatat temuan specimen jaringan yang ditayangkan
3. Ada kasus pada setiap specimen yang ditayangkan
4. Mahasiswa menguraikan solusi dari permasalahan tersebut pada lembar kerja sebagai berikut:
HASIL VALIDASI
Nama Pasien :
Tempat/tanggal lahir:
Jenis kelamin :
No Aspek Hasil
1 Identitas pasien
2 Fiksasi
3 Jumlah jaringan
4 Ukuran
dst
URAIAN
URAIAN
Praktikum 2
PEMATANGAN JARINGAN
REVIEW MATERI
Pematangan jaringan adalah suatu rangkaian proses untuk menyiapkan jaringan menjadi
lebih mudah diolah, dipotong, diwarnai dan dibuat preparat. Proses pematangan jaringan
melalui berbagai tahap sampai dengan menghasilkan preparat yang berkualitas .
Tugas :
https://drive.google.com/file/d/10ZrkcHt6ucHXsV6T6CcTapobxhyp9xp_/view?usp=sharing
Prinsip : Untuk mempersiapkan jaringan supaya matang sehingga dapat diwarnai oleh pewarnaan Hematoxylin -
Eosin
Bahan :
1. Neutral Buffer Formalin 10%
2. Alkohol 70%
3. Alkohol 95%
4. Ethanol
5. Xylol
6. Parafin
Cara Kerja :
1. Disiapkan Alat dan Bahan yang diperlukan
2. Sampel jaringan di potong ukuran 1,5 x 1 x 0,3 cm
3. Dimasukan jaringan yang telah dipotong ke dalam kaset jaringan
4. Dilakukan Prosesing jaringan dengan pencelupan Neutral buffer formalin 10%
5. Disimpan selama 1,5 Jam
6. Dilakukan Prosesing jaringan dengan pencelupan alkohol 70% selama 1 Jam
7. Dilakukan Prosesing jaringan dengan pencelupan alkohol 95% I selama 1 jam
8. Dilakukan Prosesing jaringan dengan pencelupan alkohol 95% II selama 1 jam
9. Dilakukan Prosesing jaringan dengan pencelupan alkohol 95% III selama 1,5 jam
10.Dilakukan Prosesing jaringan dengan pencelupan ethanol I selama 1 jam
11. Dilakukan Prosesing jaringan dengan pencelupan ethanol II selama 1 jam
12. Dilakukan Prosesing jaringan dengan pencelupan ethanol xylol selama 1 jam
13. Dilakukan Prosesing jaringan dengan pencelupan xylol I selama 1 jam
14. Dilakukan Prosesing jaringan dengan pencelupan xylol II selama 1 jam
15. Dilakukan Prosesing jaringan dengan pencelupan parafin I selama 1,5 jam
16. Dilakukan Prosesing jaringan dengan pencelupan parafin II selama 1,5 jam
17.Di Masukan potongan jaringan ke dalam base mould yang berisi parafin
18. Dilakukan pemotongan blok parafin menggunakan mikrotom dengan ketebalan 4-6 π
19. Pembuatan preparat blanko.
UR AIAN :
Praktikum 3
PEWARNAAN HEMATOKSILIN EOSIN
REVIEW MATERI
https://medicallabtechnology.com/hematoxylin-eosin-staining-principle/
Tugas :
UR AIAN :
UR AIAN :
Praktikum 4
PAPSMEAR PEWARNAAN PAPANICOLOU
REVIEW MATERI
Pemeriksaan sitologik adalah pemeriksaan yang sampelnya dari cairan tubuh
manusia yang kemudian diproses, yaitu dilakukan fiksasi dan pemberian pigmen kemudian
dilakukan pembacaan dengan mikroskop. Sediaan yang baik adalah suatu sediaan yang
mampu menggambarkan kondisi sel atau jaringan layaknya ketika sel atau jaringan itu
masih di dalam tubuh. Untuk menghindari atau memperkecil kerusakan sel dan jaringan
ketika terlepas dari tubuh maka perlu dilakukan suatu tindakan yang membuatnya tidak
berubah. Tindakan tersebut kita sebut dengan “fiksasi”
Fiksasi pada sediaan sitologik terbagi menjadi beberapa bagian yaitu fiksasi kering,
fiksasi lembab dan fiksasi basah. Pada jenis fiksasi basah, sediaan sitologik harus direndam
dalam larutan fiksasi terpilih segera setelah pengambilan specimen sitologi masih dalam
kondisi yang lembab. Fiksasi spesimen sitologi yang dilakukan dengan segera dilakukan
guna mencegah pengeringan dan perubahan bentuk sel akibat faktor luar. Hasil dari fiksasi
tersebut akan memungkinkan pewarnaan menjadi jelas dan tentunya menghasilkan
diagnosis yang benar.
Lain halnya ketika fiksasi sitologi dilakukan dengan teknik pengeringan, metode ini
dilakukan untuk sel-sel yang relatif kuat dari faktor lingkungan dandigunakan untuk jenis
pewarnaan yang memiliki prinsip sederhana. Kriteria-kriteria yang harus diperhatikan
dalamfiksasi sediaan sitology adalah :
a. Melapisi sel dengan cepat
b. Minimal menjaga sel dari kerusakan atau kehilangan komponen sel layaknya ketika sel
masih dalam kondisi hidup.
c. Menjaga secara struktur sel maupun komponen sel (kimiawi, enzimatik,imunologi)
d. Menghentikan proses metabolisme autolysis
e. Menghentikan pertumbuhan selular dan mikroorganisme.
f. Meningkatkan diferensiasi optik dan meningkatkan pewarnaan struktur dan komponen
sel.
Tugas :
https://drive.google.com/file/d/11-LmQ7mHDyOtZf60JME8tJWnmOfS3z0_/view?
usp=sharing
UR AIAN :
UR AIAN :