4. Bagaimana suatu kultur sel dapat menggambarkan fungsi fisiologis dan efek suatu material terhadap sel
eukariotik?
- Kultur sel mengandung inti sel yang identik dengan sel tubuh sehingga mengandung informasi genetik
(berupa DNA) yang serupa juga.
- Informasi genetik tersebut berperan dalam proses sintesis protein yang berpengaruh terhadap kondisi
fisiologis maupun patologis pada sel
5. Jika anda ingin melakukan kultur primer dari jaringan rongga mulut, dari mana saja jaringan itu dapat
diambil?
Referensi :
1. https://www.researchgate.net/publication/332845263_Overview_of_the_different_methods_used_in_th
e_primary_culture_of_oral_mucosa_cells
2. https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/154405910708600203
- Epitel oral terdiri dari jaringan yang diklasifikasikan dalam kategori stratified epithelia. Keratinizing
epithelium dan non-keratinizing epithelium dapat dibedakan dalam jaringan ini.
- Mukosa oral menunjukan jaringan epitel dan jaringan ikat pada area yang berbeda pada rongga mulut.
Jaringan epitel terdiri dari keratinosit dan jaringan ikat sebagian besar terbentuk dari fibroblast.
- Fibroblast biasanya diisolasi dari lapisan dermal kulit atau dengan oral mucosal biopsy, sementara
keratinosit bisa didapatkan dari berbagai situs di rongga mulut seperti palatum durum, gingiva, atau
mukosa bukal.
Hemocytometer terdiri dari 4 kamar (set) hitung, setiap kamar hitungnya terdiri dari 16 kotak
Prosedur kerja:
1. hemocytometer dibersihkan dengan alkohol 70% , basahi coverslip dengan air dan tempelkan ke
hemocytometer
2. Aduk tabung secara perlahan untuk memastikan sel-sel terdistribusi secara merata
3. Sebelum sel mengendap, keluarkan 0,5 mL suspensi sel menggunakan pipet steril 5 mL dan letakkan
dalam tabung Eppendorf.
4. ambil 100 μL sel ke dalam tabung Eppendorf baru dan tambahkan 400 μL 0,4% Trypan Blue (konsentrasi
akhir 0,32%). Campurkan perlahan
5. gunakan pipet, ambil 100 μL Trypan Blue sel suspensi dan aplikasikan pada hemocytometer, secara
perlahan isi kedua ruang dibawah coverslip, suspensi akan tertarik karena kapiler aksi.
6. gunakan mikroskop, fokuskan ke grid lines dari hemocytometer dengan perbesaran lensa objektif 10x
7. hitung sel yang tidak berwarna (sel hidup tidak menyerap warna trypan blue) dalam 1 set 16 kotak.
hitung juga sel yang berwarna (sel mati)
8. geser hemocytometer ke set selanjutnya, dan sampai 4 set selesai dihitung.
9. untuk menghitung jumlah viable cells/mL
- rata-ratakan jumlah sel dari setiap set
- kalikan dengan 10000
- kalikan dengan 5 untuk koreksi pengenceran 1:5 dari trypan blue
7. Jika ingin memperoleh stem sel/sel punca yang berasal dari rongga mulut dari mana sumbernya
diperoleh dan bagaimana prosedurnya?
8. Alat apa saja yang umum dipergunakan untuk melaksanakan kultur? Sebutkan dan apa gunanya?
Referensi :
a. Vanderbilt.edu. (2020). CellCultureBasicEU. [online] Available at:
https://www.vanderbilt.edu/viibre/CellCultureBasicsEU.pdf [Accessed 19 Feb. 2020].
b. https://www.labcompare.com/General-Laboratory-Equipment/318-Laboratory-Pumps/
c. https://www.britannica.com/technology/pH-meter
Basic Equipment
- Cell culture hood: digunakan untuk menciptakan lingkungan yang steril pada percobaan kultur sel.
Peralatan ini penting sebagai penahan cipratan infeksi atau aerosol yang dihasilkan oleh banyak
prosedur mikrobiologis serta mencegah kontaminasi kultur sel
- Incubator: menyediakan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan sel, seperti suhu, tingkat
kelembaban, dan tingkat CO2 yang terkendali dan stabil
- Water bath: diperlukan dalam memfasilitasi kultur sel untuk menghangatkan media dan reagent lain
yang digunakan untuk sel
- Centrifuge: digunakan secara rutin dalam kultur jaringan sebagai bagian dari subculture routine untuk
sebagian besar cell lines dan persiapan sel untuk cryopreservation.
- Inverted microscope: mikroskop yang digunakan untuk pengamatan specimen dan jaringan hidup
- Refrigerator: sebagai tempat penyimpanan sel kultur yang kecil, biasanya domestic refrigerator
digunakan untuk menyimpan reagen pada 2-8°C.
- Freezer: untuk penyimpanan reagen pada suhu 5-20°C
- Cell counter: untuk mengukur jumlah dan viabilitas sel (sel hidup dan sel mati) secara akurat dalam
waktu tertentu
- Liquid nitrogen (N2) freezer or cryostorage container: menggunakan nitrogen cair atau karbon dioksida
sebagai media pendingin dan berupa cabinet atau liquid immersion
- Autoclave: untuk menstrerilisasi material yang terkontaminasi
Expanded Equipment
- Aspiration Pump (peristaltic or vacuum) : untuk mengaspirasi sampel atau untuk mereduksi tekanan uap
seperti pada instrument rotary dan oven, tergantung dari jenis aspiration pump.
- pH meter : untuk mengukur aktivitas ion hidrogen didalam larutan
- Confocal microscope : untuk melihat gambaran histologi / histopatologi / atau sitologi dari suatu
preparat.
- Flow Cytometer : teknologi berbasis laser yang digunakan untuk menganalisa ekspresi permukaan sel
dan intraselular molekul, melihat karakteristik serta membedakan tipe tipe sel dalam populasi sel yang
heterogen, menilai kemurnian dari isolasi subpopulation dan menganalisa bentuk dan volume sel.
Memungkinkan untuk menganalisa multi-parameter secara simultan pada satu sel.
Additional Supplies
- cell culture vessels (e.g Flasks, petri dishes, roller bottles, multi-well plates) : berguna untuk menjaga
cultures dari kontaminasi lingkungan luar dan secara bersamaan menjaga lingkungan internal.
- pipettes and pipettors: digunakan untuk memindahkan cairan
- syringe dan needles : digunakan untuk menginjeksikan cairan
- waste containers : untuk membuang benda yang tidak digunakan lagi
- media
- sera/serum
- reagent : zat yang ditambahkan untuk melihat adanya reaksi atau tidak dengan zat tersebut
- cells
9. Bagaimana kita tahu bahwa sel yang kita kultur dalam wadah kultur itu hidup?
Referensi :
1. Alberts B, Bray D, Lewis J, Raff M, Roberts K, Watson JD. Biologi Molekuler Sel. Ed 2. Terj. Kantjono AT.
Jakarta: Gramedia, 1994: 73, 165, 255-7
2. Ryan JA. Introduction to Animal Cell Culture. http://209.85.175.104/search?q=cache:qvQ3REydVvsJ: www.
corning.com/
Lifesciences/technical_information/techDocs/intro_animal_cell_culture.pdf+Introduction+to+
Animal+Cell+Culture&hl= id&ct+clnk&cd=1&gl=id. 10/07/07
3. Freshney RI. A Manual of Basic Technique. Culture of Animal Cells. 4th ed. New York: Willey-Liss; 2000. p.
1-6, 78, 89-104, 309-12, 29-37
- Pada sel yang masih hidup, sel tersebut dapat menampilkan sifat-sifat yang sesuai dengan lingkungan
yang asli. Kehidupan sel dalam kultur sel yaitu proliferasi sel dan sekresi protein oleh sel ke dalam
medium kultur.
- Untuk mengetahui sel yang dikultur itu masih hidup, ialah dengan cara :
o Menguji viabilitas sel. Viabilitas sel dapat memberikan informasi kemugkinan sel untuk dapat
hidup dengan menunjukkan respon sel jangka pendek atau segera seperti perubahan
permeabilitas membran atau gangguan pada jalur metabolisme tertentu.
o Melihat dari mikroskop.
▪ Jika wadah kultur digoyangkan, sel masih melekat pada wadah kultur berarti sel masih
hidup.
▪ Jika wadah kultur digoyangkan, sel sudah tidak melekat pada wadah kultur, bentuknya
sudah berubah menjadi membulat kembali, berarti sel sudah tidak hidup.