Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI

MODUL : Penggunaan Mikroskop


KELOMPOK : 14 / Rabu Siang
Nama Praktikan : Gerald Nathanael
NRP : 5008211027
Nama Praktikan : Siti Fatimah Amarasuli
NRP : 5008211034

ASISTEN
Nama Asisten : Adian Galihditya S. W.
NRP : 02211940000065

DOSEN PENGAMPU
Nama Dosen Pengampu : Dr.Eng. Raden Darmawan, S.T., M.T.
NIP : 197805062009121001
Nama Dosen Pengampu : Hikmatun Nimah, S.T., M.S., Ph.D.
NIP : 198410102009122006

Tanggal Praktikum : 1 Maret 2023


Tanggal Pengumpulan Laporan : 8 Maret 2023

LABORATORIUM KIMIA FISIKA DAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA - FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN
REKAYASA SISTEM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
A. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk:
1. Melatih menggunakan mikroskop dengan jalan melihat morfologi jamur, yeast,
bakteri, dan beberapa mikroorganisme.
2. Mengenal bentuk-bentuk mikroorganisme.
3. Melatih pembuatan preparat.

B. Tinjauan Pustaka
Mikroskop merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melihat mikroba
dengan ukuran yang tidak terlihat kasat mata. Mikroskop memiliki beberapa
komponen yang berfungsi sebagai berikut diantaranya seperti gambar berikut.
(Johnson and Case, 2019)

Optilab merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengambil foto hasil
perolehan di dalam mikroskop (Dewi dkk., 2019). Berikut merupakan cara
menggunakan optilab.
1. Siapkan alat sesuai dengan gambar di bawah ini

2. Hubungkan mikroskop dengan analog yang tersedia


3. Hubungkan optilab camera microscope dengan komputer atau laptop yang
tersedia
4. Kalibrasi nilai piksel pada mikroskop yang sudah terhubung dengan optilab
camera microscope dengan komputer atau laptop
5. Optilab sudah dapat digunakan (Riva dan Agus, 2018)
C. Alat dan Bahan
I. Alat
Alat yang dibutuhkan untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:
1) Mikroskop
2) Kamera mikroskop OptiLab
3) Kaca preparat / object glass
4) Cover glass / deck glass
5) Pipet tetes
6) Kawat ose
7) Bunsen
8) Penjepit tabung reaksi
9) Beaker glass 50ml

II. Bahan
Bahan yang dibutuhkan untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:
1) Bakteri / suspensi bakteri
2) Jamur
3) Sampel : air minum, air kran, air kolam, air sungai, air parit, air hujan, air
tampungan AC.
4) Kertas lensa / tissue lensa
5) Tissue kering
6) Aquadest steril
7) Immersion oil

D. Prosedur
I. Mengamati Bentuk-Bentuk Jamur dan Yeast
a. Persiapan Mikroskop
1. Terlebih dahulu download aplikasi OptiLab. Link sebagai berikut :
2. Keluarkan mikroskop dengan hati – hati dari lemarinya dan tempatkan diatas
meja untuk bekerja. Tetapkan tinggi bangku duduk sedemikian hingga dengan
mudah dapat melihat lensa okuler (jika penggunaan mikroskop tanpa
OptiLab.).
3. Sambungkan kabel OptiLab dengan PC/Laptop.
4. Klik aplikasi OptiLab.
5. Tekan tombol power mikroskop untuk menyalakan mikroskop. Simbol (0)
untuk mematikan daya mikroskop, dan simbol (I) untuk menyalakan daya
mikroskop.
6. Atur intensitas cahaya dengan memutar knob intensitas cahaya searah jarum
jam.
7. Posisikan meja mikroskop pada level paling bawah dengan memutar focusing
knob kebawah (berlawanan jarum jam).
8. Tempatkan spesimen (preparat) pada meja mikroskop dengan menarik tuas
keatas.
9. Gunakan tuas untuk memindahkan spesimen (preparat) sesuai y-axis (atas-
bawah).
10. Gunakan tuas untuk memindahkan spesimen (preparat) sesuai x-axis (kiri-
kanan).
11. Atur perbesaran lensa obyektif yang dipakai dengan memutar revolving
nosepiece. Jika menggunakan perbesaran 1000x, gunakan immersion oil
dengan cara meneteskan diatas deck glass.
12. Putar fokus makro (kasar) untuk mendekatkan spesimen (preparat) ke lensa
objektif.
13. Putar fokus mikro (halus) untuk memfokuskan spesimen (preparat).
14. Atur interpupilary distance untuk mencegah kelelahan mata pada saat
observasi dengan memutar eyepiece ke arah atas atau turun.
15. Setelah selesai memakai mikroskop dan sebelum disimpan, kondensor harus
diputar kebawah dan tubus diputar kebawah, kemudian mikroskop beserta
lensanya dibersihkan dengan kertas lensa. (Dilarang membersihkan dengan
alkohol!).

b. Persiapan Preparat
1. Mounting Medium Lactophenol
1) Susunan lactophenol adalah 20 gr phenol kristal, 20 gr asam lactat, 40 gr
glycerol, dan 20 ml air. Dimulai dengan melarutkan phenol dalam air,
kemudian ditambah asam lactat dan glycerol. Cairan ini tidak
menyebabkan pengurangan sel – sel dan tidak menguap.
2) Setetes lactophenol ditempatkan diatas obyek glass yang bersih.
3) Dengan ose diambil mold (jamur) dari substrat dan dimasukkan ke tetes
lactophenol pada obyek glass tadi.
4) Ratakan dengan ose sampai semuanya basah oleh cairan lactophenol.
5) Tutup dengan deck glass dan periksalah dibawah mikroskop dengan
pembesaran 450x
6) Gambar preparat yang masih utuh dengan bagian – bagiannya.

2. Methylene Blue 0,1%


1) Teteskan yeast yang telah dilarutkan dalam methylene blue 0,1% pada
objek glass yang bersih.
2) Tutup dengan deck glass, lalu periksa di bawah mikroskop.
3) Periksalah dengan perbesaran kuat 100x
4) Bedakan antara sel mati dan sel hidup (misalnya inti, vaccoula, dinding
sel, dll.)

II. Mengamati Bentuk-Bentuk Bakteri


1. Teteskan yeast yang telah dilarutkan dalam methylen blue 0,1 % pada obyek glass
yang bersih.
2. Tutup dengan deck glass, lalu periksa dibawah mikroskop.
3. Periksalah dengan pembesaran kuat 100 x
4. Bedakan antara sel mati dan sel hidup ( misalnya inti, vaccoula, dinding sel, dll )

Daftar Pustaka
Dewi, Kadek Dyah Utami dkk. (2019). Cytomorphometry pada Peripheral Blood
Mononuclear Cell (PBMC) Anjing Kintamani Bali yang Mengalami Demodekosis. Bali:
Universitas Udayana.
Fauzia, Riva dan Agus Purwanto. (2018). PERBANDINGAN TEKNIK ANALISIS CANNY
EDGE DETECTION DENGAN SOFTWARE IMAGE RASTER OPTILAB CAMERA
MICROSCOPE PADA PENGUKURAN DIAMETER CORE SERAT OPTIK
PLASTIK SH.4001-1.3. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Johnson, Ted R. and Christine L. Case. (2019). Laboratory Experiments in Microbiology: 12 th
edition. New York : Pearson, Inc.
TUGAS

1. Bagaimana cara mold berkembang biak?


Mold dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Berdasarkan perbedaan spora
aseksual dan seksualnya, dapat dibedakan menjadi
Divisi Spora Aseksual Spora Seksual

Zygomycota Sporangiospora Zigospora

Ascomycota Konidiospora Askospora

Basidiomycota Fragmentasi Basidiospora

a. Zygomycota
Proses reproduksi zygomycota diilustrasikan pada gambar berikut ini

b. Ascomycota
Proses reproduksi ascomycota diilustrasikan pada gambar berikut ini
c. Basidiomycota
Proses reproduksi basidiomycota diilustrasikan pada gambar berikut ini
Sumber ilustrasi: Willey, Joanne M., Kathleen M. Sandman, and Dorothy H. Wood.
(2020). PRESCOTT’S MICROBIOLOGY, ELEVENTH EDITION. New York:
McGraw-Hill Education.

2. Sebutkan penggunaan/arti mold yang diperiksa diatas?


Mold adalah fungi yang bersifat multiseluler dan berbentuk filamen. Mold tersusun atas
filamen yang bernama hifa, dengan hifa-hifa tersebut membentuk jaring-jaring benang
bernama miselium. Beberapa mold dapat digunakan dan menguntungkan manusia, seperti
Rhizopus oligosporus untuk pembuatan tempe, Aspergillus wentii untuk pembuatan
kecap, dan Mucor javanicus untuk pembuatan tape.

3. Apa yang disebut hypha?


Hifa adalah filamen pembentuk mold. Hifa dapat memiliki sekat antar bagian sel (septa)
yang disebut dengan hifa bersepta dan dapat tidak memiliki sekat antar bagian sel yang
disebut hifa senositik (coenocytic).

4. Bagaimana yeast berkembang biak, dan apakah hal ini sesuai dengan preparat yang
diamati ?
Yeast umumnya berkembang biak secara aseksual, yang sering disebut dengan budding.
Sel baru terbentuk sebagai bud dari sel induk dengan pembelahan sel secara tidak merata.
Sel anak ini yang kemudian melepaskan diri dari sel induk, meninggalkan bekas luka
pada sel induk. Sel anak hanya bisa muncul dari sisi sel induk yang belum memiliki bekas
luka. Ketika seluruh sisi sel induk memiliki bekas luka, sel induk tersebut tidak bisa
bereproduksi lagi.

5. Apakah yang mempengaruhi aktivitas yeast ?


Suhu, kelembaban, nutrisi, pH, dan kondisi anaerob dapat memengaruhi aktivitas yeast.

6. Sebutkan semua pembagian bakteri beserta contoh contohnya ?


A. Bentuk
a. Basil (bacillus) = berbentuk seperti batang atau silinder (Contoh : Bacillus
anthracis)
b. Kokus (coccus) = berbentuk bulat (Contoh : Staphylococcus aureus)
c. Spiral (sprillum) = berbentuk lengkung atau seperti spiral (Contoh : Treponema
pallidum)
B. Karakteristik Dinding Sel
a. Bakteri gram negatif = memiliki lapisan peptidoglikan tipis (Contoh :
Streptomyces, Streptococcus, Mycrobacterium, dll)
b. Bakteri gram positif = bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan tebal (Contoh :
Enterobacteria, Vibrio, dll)
c. Bakteri tidak berdinding sel = tidak memiliki dinding sel (Contoh : Micoplasma)
C. Cara mendapatkan makanan
a. Bakteri Autotrof = Bakteri yang memproduksi makanannya sendiri (Contoh :
nitrobacter, nitrasococcus, dll)
b. Bakteri Heterotrof = Bakteri yang memperoleh makanannya dari organisme lain
(Contoh : Borellia, Methanobacterium, Clostridium, dll)
D. Kebutuhan terhadap oksigen
a. Aerob = Bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup (Contoh : Bakteri
nitrifikasi)
b. Anaerob = bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen (Contoh : Micrococcus
denitrificans)
E. Jumlah dan letak flagel
a. Amfitrik = terdapat 1 flagela di masing-masing sisi (Contoh : Aquaspirillum
serpens)
b. Peritrik = memiliki flagela di seluruh bagian bakteri (Contoh : Salmonella typhi)
c. Atrik = tidak memiliki flagela (Contoh : Escherichia coli)
d. Monotrik = memiliki hanya 1flagela pada 1 sisi (Contoh : Pseudomonas
aeruginosa)
e. Lafotrik = memiliki beberapa flagela di 1 sisi (Contoh : Pseudomonas fluorescens)

7. Apa tujuan pemakaian immersion oil ?


Immersion oil digunakan untuk menghilangkan pembiasan yang muncul di celah-celah
udara antara preparat dengan lensa sehingga dengan dilakukannya immersion oil, celah
antara lensa dengan preparat dapat ditutup dan cahaya bisa dibiaskan langsung menuju
lensa secara lurus. Immersion oil dapat digunakan pada perbesaran 1000 kali untuk
memperjelas gambar yang terlihat dari

8. Bagaimana cara bakteri memperbanyak diri ?


Bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri atau pembelahan biner. Pembelahan
biner merupakan proses ketika 1 bakteri membelah diri menjadi 2 sel yang bersifat
identik dan pembelahan biner terjadi ketika proses replikasi terjadi. Hal tersebut berlanjut
terus setelah bakteri membelah diri sehingga semakin lama jumlahnya akan semakin
banyak dengan jumlah pertumbuhan berupa bilangan biner

9. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri?


A. Nutrisi : pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh nutrisi yang didapatkan diantaranya
seperti kebutuhan nitrogen, kebutuhan belerang (sulfur), Kebutuhan logam, natrium,
dan masih banyak nutrisi lainnya. Berdasarkan kebutuhan nutrisinya Bakteri dibagi
menjadi 4 yaitu Autotrof, Heterotrof, Fotoautotrof, Kemoautotrof
B. Media : Media merupakan tempat untuk pengembangbiakan bakteri/mikroba. Media
pengembangbiakan bakteri dibagi menjadi 3 yaitu media cair, padat, dan semi padat
atau semi cair
C. Kondisi : Kondisi merupakan sebuah keadaan eksternal atau keadaan diluar yang
mempengaruhi pertumbuhan dari bakteri. Contoh dari kondisi yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri diantaranya suhu, kadar oksigen, pH, kondisi lingkungan, dan
masih banyak lagi

Anda mungkin juga menyukai