ACARA 1
PENGENALAN MIKROSKOP
DI SUSUN:
DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)
CO ASISTEN:
Calvin (18/20437/SPKS F)
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 1
A. JUDUL ACARA : MIKROSKOP
B. TUJUAN : Memahami cara penggunaan mikrokop secara tepat
dan benar. Memperkenalkan bagian-bagian
mikroskop dan cara penggunaannya.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Penjelasan tentang mikroskop (manfaat, jenis)
Manfaat Mikroskop adalah untuk sebuah penelitian yang dapat membantu
kita untuk melihat/mengamati/meneliti benda-benda atau unsur-unsur lainnya
yang sangat kecil agar terlihat oleh mata.
Jenis-jenis mikroskop:
1. Mikroskop Cahaya.
2. Mikroskop Monokuler.
3. Mikroskop Binokuler.
4. Mikroskop Trinokuler.
5. Mikroskop Elektron.
2. CARA KERJA
Ada dua cara pengerjaan atau penggunaan dalam mikroskop:
JELASKAN BAGIAN-BAGIAN
PADA MIKROSKOP
1. Lensa okuler, fungsinya tempat melihat objek atau untuk
memperbesar bayangan benda yang di amati dan memproyeksikan
ke arah mata.
2. Tabung , berfungsi menghubungkan antara lensa okuler dan lensa
objektif.
3. Revolver,fungsinya memilih per besaran lensa obyektif yang akan di
gunakan.
4. Lensa objektif, fungsinya untuk memperbesar obyek dan
memproyeksikan bayangan ke arah lensa okuler.
5. Sekrup pengarah kasar, berfungsi mengatur posisi naik turunnya body
tabung dengan skala yang besar.
6. Sekrup pengarahhalus, berfungsi mengatur posisi naik turunnya body
tabung dengan skala yang kecil sehingga didapatkan fokus yang lebih
baik pada sampel penelitian.
7. Lengan mikroskop,fungsinya sebagai pegangan ketika akan
membawa atau memindahkan mikroskop.
8. Sendi inklinasi, berfungsi untuk mengatur posisi lengan mikroskop.
9. Meja preparat,fungsinya sebagai tempat meletakkan preparat yang
akan di amati.
10. Kondensor,fungsinya untuk memproyeksikan sinar agar menyinari
obyek yang akan di amati.
11. Diafragma,fungsinya untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk
dengan jalan mengatur besar kecilnya lubang yang di lalui cahaya.
12. Cermin, fungsinya untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke
dalam mikroskop
13. Kaki mikroskop,fungsinya menjaga mikroskop agar dapat berdiri
dengan benar di atas meja.
14. Penjepit, berfungsi untuk menjaga slide yang berisi sampel penelitian
tetap berada ditempat yang sama dan tidak bergeser-geser.
F.KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 1 “Pengenalan Mikroskop” yang
telah dilaksanakan dapat di kesimpulan bahwa:
1. Mikroskop adalah alat untuk melihat atau memperoleh bayangan yang besar
dari benda kecil yang tidak terlihat oleh mata dan dapat di lihat dan diamati
susunannya dengan benda ini. Jadi, Mikroskop adalah alat yang digunakan
untuk melihat benda yang bersifat mikroskopis.
2. Mikroskop sangat dibutuh dalam bidang pertanian karena alat ini dibutuhkan
untuk meneliti sel, gen, jaringan-jaringan, maupun organ tunggal, hama
ataupun penyakit pada tumbuhan yang sedang di teliti.
4. Bagian optik dari mikroskop terdiri dari: lensa okuler, lensa obyektif,
diafragma, kondensor dan cermin.
DI SUSUN:
DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)
CO ASISTEN:
Calvin (18/20437/SPKS F)
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 2
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Jelaskan apa itu sel? Bagaimana struktur sel tanaman?
Sel dalam bahasa yunani berarti Cellula (ruang/bentuk kecil), ataupun
sel merupakan unit terkecil maupun unit yang sederhana penyusun makhluk
hidup, didalam sel terdapat komponen-komponen Protoplasmik dan non
protoplasmik.
Protoplasmik merupakan organel-organel yang memiliki fungsi di
dalam sel. Non protoplasmik merupakan benda ergastik yang merupakan
hasil metabolisme dari organel-organel sel tersebut.
D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
1. Bawang merah
2. Aquades
Alat:
1. Cover glass
2. Scalpel
3. Pinset
4. Pipet tetes
5. Kaca preparat
6. Mikroskop
2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam meneliti:
1. Mengambil bawang merah yang ingin di teliti.
2. Potong bawang merah dengan scalpel.
3. Ambil bagian epidermis dalamnya dengan disayat tipis
menggunakan scalpel.
4. Ambil sayatan dengan pinset dan letakkan di atas kaca preparat.
5. Ambil air dengan pipet lalu teteskan air ke atas permukaan sayatan.
6. Tutup dengan cover glass disalah satu sisinya.
7. Taruh preparat di atas meja benda pada mikroskop.
8. Kunci preparat tepat di bawah lensa.
9. Pilih lensa yang paling kecil untuk memudahkan melihat posisi
preparat.
10. Putar sekrup makro untuk mendapatkan gambar kasar.
11. Lalu putar sekrup mikro untuk memperdalam gambarnya.
12. Pindahkan lensa ke perbesaran (40) untuk melakukan pengamatan
yang sebenarnya.
E. HASIL
JELASKAN BAGIAN-BAGIAN
SEL
1.Sitoplasma:bagian sel yang terbungkus membran sel
3.Nukleus: inti sel yang bisa kamu temukan pada sel eukariotik.
F.KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 2 “sel sitologi” yang telah dilaksanakan
dapat kita ambil kesimpulan bahwa:
1. sel merupakan unit terkecil maupun unit yang sederhana penyusun makhluk
hidup, didalam sel terdapat komponen-komponen Protoplasmik dan non
protoplasmik.
3. Sel memiliki tiga struktur utama, yaitu membran sel, sitoplasma, danorganel
sel: Nukleus (Inti Sel), Retikulum Endoplasma, Ribosom, Kompleks Golgi, L
isosom, Badan Mikro, Mitokondria, Kloroplas, Sentriol.
DI SUSUN:
DIMAS ABIMANYU ADWANDA (20/21987/SPKS G)
CO ASISTEN:
Calvin (18/20437/SPKS F)
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 3
A. JUDUL ACARA : BENDA ERGASTIK
B. TUJUAN : Mengenal benda ergastik di dalam sel
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Jelaskan apa itu benda ergastik?
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun
anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan,
pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan,
terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola.
Benda ergastik merupakan komponen yang tidak memiliki membran. Jadi
didalam sel dia seperti cairan yang bebas.
Berbentuk cair:
1. Minyak atsiri.
2. Lemak.
3. Minyak.
4. Asam-asam organik terlarut.
5. Protein terlarut.
Berbentuk padat:
1. Kristal kersi.
2. Aleuron.
3. Kalsium oksalat.
3. Manfaat mempelajari benda ergastik
Manfaat dari praktikum kalih ini adalah agar praktikan dapat mengenal
benda-benda mati dan bentuknya dalam sel dan bentuk bagian-bagian benda
tersebut, juga memberi pengalaman kepada praktikan dalam menyiapkan
preparat untuk pengamatan benda-benda mati atau ergastik ini, memberi
pengalaman maupun ilmu ke pada praktikan terkait macam-macam bentuk
maupun jenis benda ergastik.
D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
Kentang
Air
Alat:
Jarum
Scalpel
Pipet tetes
Cover glass
Kaca preparat
Mikroskop
2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam meneliti:
1. Ambil satu buah kentang.
2. Potong sebagian kentang dengan scalpel.
3. Ambil potongan kentang yang lebih kecil .
4. Tusuk-tusuk permukaan kentang yang terbuka.
5. Bersihkan kaca preparat dari debu.
6. Teteskan air secukupnya diatas permukaan kentang yang sudah
ditusuk-tusuk.
7. Ambil cairan kentang menggunakan pipet.
8. Teteskan cairan kentang diatas kaca preparat.
9. Bersihkan cover glass dari debu.
10. Tutup cairan dengan cover glass.
11. Letakkan preparat di meja benda pada mikroskop.
12. Hidupkan lampu pada mikroskop.
13. Fokuskan preparat di tengah lampu.
14. Pilih lensa yang paling kecil untuk memudahkan melihat posisi
preparat.
15. Putar secrup makro untuk mendapatkan gambar kasar.
16. Putar secrup mikro untuk mendapatkan gambar yang lebih tajam.
17. Pilih lensa yang lebih besar 40x.
18. Putar secrup makro dan mikro untuk mendapatkan gambar yang lebih
fokus.
E. HASIL
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum benda argastik yang telah dilaksanakan dapat
kita ambil kesimpulan bahwa:
2.Benda dalam sel yang nonprotoplasmik berarti benda yang tanpa zat-zat
kehidupan (benda mati) yang berbentuk butiran atau kristal.
Adiasa,Yunita.2012.”BendaErgasti”,http://ntadiasa.blogspot.com/2012/05/ ,
diakses pada 21 Oktober 2020 pukul 20.00 WIB.
DI SUSUN:
CO ASISTEN:
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 4
A. JUDUL ACARA : JARINGAN TANAMAN
B. TUJUAN : Mengenal derivat epidermis : Trikoma dan
Stomata, serta sel epidermis itu sendiri pada
epidermis bawah daunNicotiana tabaccum.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Jelaskan apa itu jaringan tanaman?
Jaringan Adalah sekumpulan sel yang secara bersama-sama memiliki
bentuk, struktur dan fungsi tertentu. Jaringan pada organ Tumbuhan di bedakan
menjadi beberapa kelompok maupun bagian yaitu:
Jaringan epidermis.
Jaringan parenkim.
Jaringan penguat yang terdiri dari: sklerenkim dan kolenkim.
Jaringan berkas pengangkut.
D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Alat:
Mikroskop.
Gelas benda.
Gelas penutup.
Jarum preparat.
Cutter/scalpel.
Pipet tetes.
Bahan:
Daun Nicotiana tabaccum.
Air.
Tisu .
2. CARA KERJA
Prosedur dalam melihat preparat:
1. Siapkan mikroskop pada posisi perbesaran lemah (10x110).
2. Naikkan meja benda.
3. Siapkan gelas benda yang sudah di tetesi oleh air dan gelas penutupnya.
4. Ambil epidermis bawah dari daun Nicotiana tabaccum.
5. Lalu letrakkan irisan tipis epidermis bawah daun Nicotiana tabaccum
tersebut, pada tetesan air diatas gelas bedan yang sudah disiapkan tadi.
6. Letakkan preparat tadi diatas meja benda tepat pada bidang yang terang
pada mikroskop untuk di amati.
7. Sambil mengamati melalu tropong, atur lensa mikroskop dengan
menggerakkan skrum mikro lensa kearah atas secara perlahan serta
menggerakkan skrup meja preparat hingga sel-sel epidermis, trikoma dan
stomata terlihat.
8. Lalu gambar sel epidermis, trikoma daan stomata yang sudah diamati
tadi.
9. Beri keterangan pada gambar yang telah diamati agar dapat dipahami
dengan baik.
E. HASIL
JELASKAN BAGIAN-BAGIANNYA
A. Epidermis.
B. Stomata.
1. Sel penutup (guard cell).
2. Mulut stoma.
3. Sel tetangga.
C. Trikoma kelenjar (trikoma glanduler).
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 4 jaringan tanaman yang telah
dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:
DI SUSUN:
CO ASISTEN:
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 5
A. JUDUL ACARA : ORGANOLOGI AKAR
B. TUJUAN Untuk mengetahui dan Mengenal struktur anatomi
akar mulai dari epidermis sampai empulur pada
batang dicotyledoneae dan
monocotyledoneaeElaeis guineensis dan
Theobroma cacao / Coffea sp.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Apa definisi organologi akar
Organologi akar merupakan Ilmu anatomi yang mempelajari bentuk,
struktur dan susunan organ akar.
Fungsi Akar:
Mengokohkan tegaknya tumbuhan.
Menyerap air dan garam mineral serta. mengalirkannya ke batang dan
daun.
Menyimpan cadangan makanan.
2. Bagaimana perbedaan struktur anatomi akar Dicotyledoneae dan
Monocotyledoneae
Akar mempunyai struktur anatomi seperti : Epidermis, korteks,
perisikel, endodermis, silinder pusat. Pada silinder pusat terdapat berkas
pengangkut tipe radial, yaitu xilem dan floem bergantian menurut arah jari-
jari.
Struktur anatomi akar monokotil ialah batas ujung akar dan tudung akar
jelas, terdapat empulur yang luas sebagai pusat akar dan letak xylem dan
floem berselang seling. Batang Monocotyledoneae: Epidermis, hipodermis,,
sklerenkim, parenkim, berkas pengangkut dengan selubung sklerenkim
Sedangkan untuk akar dikotil diantaranya batas ujung akar dan tudung
akar tidak jelas, tidak terdapat empulur atau empulur sempit, letak xilem di
dalam, dan floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas). Batang
Dicotyledoneae: Epidermis, felogen, kelenjar minyak (jika ada), parenkim,
floem, kambium, xilem, empulur dan jari-jari empulur.
3. Manfaat mempelajari organologi akar?
D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Alat:
Mikroskop
Bahan:
Preparat akar Elaeis guineensis dan akarTheobroma cacao / Coffea sp.
2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam melihat preparat akar:
1. Siapkan mikroskop pada posisi perbesaran lemah (10x10).
2. Meja benda dinaikkan .
3. Letakkan prepat akar Elaeis guineensis diatas meja benda pada
mikroskop tepat pada bidang yang terang.
4. Atur lensa dengan cara menggerakkan sekrup mikro lensa secara
perlahan serta gerakkan sekrup meja preparat hingga jaringan penyusun
akar dapat kelihatan dengan jelas. Lalu gambarkan penampang
melintang elaesis guineensis dan berikan keterangan gambarnya.
5. Setalah selesai meneliti dan menggambar akar Elaesis guineensis,
kembalikan preparat ke dalam kotak preparat.
6. Selanjutnya letakkan preparat Theobroma cacao diatas meja benda pada
mikroskop dengan posisi tepat pada bidang yang terang.
7. Lalu gambarkan penampang melintang akar Theobroma cacaoberi
keterangan gambar bagian-bagian penyusun akar agar dapat dipahami.
E. HASIL
I. Elaeis guineensis.
A. Korteks.
1. Bulu akar.
2. Epidermis.
3. Hipodermis.
4. Parenkim
Korteks.
5. Aerenkim.
6. Endodermis.
B. Stele.
7. Perisikel
8. Xilem.
9. Floem.
10. Empulur
3. Struktur anatomi akar monokotil ialah batas ujung akar dan tudung akar
jelas, terdapat empulur yang luas sebagai pusat akar dan letak xylem dan
floem berselang seling.
4. Sedangkan untuk akar dikotil diantaranya batas ujung akar dan tudung
akar tidak jelas, tidak terdapat empulur atau empulur sempit, letak xilem di
dalam, dan floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas).
5. Pada penelitian kali ini yang saya dapatkan yaitu, saya dapat memahami
dan mengetahui bentuk, struktur, bagian-bagian serta fungsi dari
organologi akar tumbuhan Elaeis guineensis dan Theobroma cacao.
G. REFERENSI
c
c
c
c
Kuswanto,Heri. 2015. “Laporan resmi praktikum BP”.
https://fdokumen.com/document/organologi-baru-
5594956e34ba7.html. Diakses pada 18 November 2020 pada
pukul 14.26 WIB.
DI SUSUN:
CO ASISTEN:
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Apa definisi organologi batang.
Organologi batang adalah ilmu yang mempelajari atau yang
berhubungan dengan struktur dan fungsi maupun susunan organ dari batang
tumbuhan itu sendiri. Seperti Sel-sel, jaringan, organ, sistem organ.
Peranan Batang:
Sebagai alat transportasi dan penyokong.
Untuk menyimpan cadangan makanan.
Mengandung klorofil untuk fotosintesis.
D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
Preparat batang Saccharum officinarum dan Theobroma cacao / Coffea
sp.
Alat:
Mikcroskop.
2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam melihat preparat dan hasilnya:
1. Siapkam mikroskop pada pebesaran lemah yaitu 10x10
2. Naikkan meja benda
3. Letakkan preparat batang Saccharum officinarum diatas meja benda
pada mikroskop posisi preparat tepat pada bidang yang terang.
4. Sambil melihat dari tropong atur lensa mikroskop dengan
menggerakkan skrup mikro lensa secara perlahan serta menggerakkan
skrup meja preparat hingga jaringan penyusun batang kelihatan jelas.
5. Gambarkan hasil pengamatan dan berikan keterangan bagian-bagian
batang dari arah luar ke dalam.
6. Setalah selesai meneliti dan menggambar penampang melintang
Saccharum officinarum, kembalikan preparat ke dalam kotak preparat.
7. Selanjutnya letakkan preparat Theobroma cacao diatas meja benda pada
mikroskop dengan posisi tepat pada bidang yang terang.
8. Lalu gambarkan penampang melintang batang Theobroma cacao beri
keterangan gambar bagian-bagian penyusun batang agar dapat
dipahami.
E. HASIL
II.Theobroma cacao
A. Korteks.
B. Stele.
1. Felem.
2. Felogen.
3. Feloderm.
4. Parenkim
korteks.
5. Daerah
dilatasi.
6. Floem.
7. Kambium.
8. Xilem.
9. Jari-jari
empulur.
10. Empulur.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 6 Organologi batang yang telah
dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Organologi batang merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur,
fungsi maupun bagian-bagian dari batang tumbuhan baik itu dicotil dan
monocotil.
DI SUSUN:
CO ASISTEN:
ACARA 7
A. JUDUL ACARA : ORGANOLOGI DAUN
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Apa definisi organologi daun
Organologi daun adalah ilmu yang mempelajari atau yang berhubungan
dengan struktur dan fungsi maupun susunan organ dari daun tumbuhan itu
sendiri. Seperti stomatanya, berkas pembuluh yang terdiri dari xylem dan
floem dan lainnya.
Merupakan organ yang berfungsi;
sebagai tempat keluar masuknya gas karbon dioksida dan oksigen.
sebagai tempat melakukan fotosintesis.
mengatur proses transpirasi atau penguapan apabila tubuh tumbuhan
kekurangan atau kelebihan air.
sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif. Misalnya, tumbuhan
cocor bebek dapat membentuk tunas liar, yaitu tunas adventif yang tumbuh
di daun.
2. Bagaimana perbedaan struktur anatomi daun Dicotyledoneae dan
Monocotyledoneae
Struktur anatomi dari daun monokotil adalah letak stomatanya tersebar,
mesofil bersifat homogeny, berkas pembuluh yang terdiri dari xilem dan
floem yang tidak teratur dan di antara xilem dan floem tidak dijumpai
kambium.
sedangkan struktur anatomi daun dikotil diantaranya letak stomata
tersusun dalam deret memanjang yang sejajar sumbu daunnya, mesofil
terdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan spons, berkas pembuluh
yang terdiri dari xilem dan floem letaknya teratur dan di antara xilem dan
floem terdapat cambium.
D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
Preparat daun Elaeis guineensis dan Theobroma cacao / Coffea sp.
Alat:
Mikroskop.
2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam melihat preparat:
1. Siapkam mikroskop pada pebesaran lemah yaitu 10x10.
2. Naikkan meja benda.
3. Letakkan preparat daun Elaeis guineensis diatas meja benda pada
mikroskop posisi preparat tepat pada bidang yang terang.
4. Sambil melihat dari tropong atur lensa mikroskop dengan
menggerakkan skrup mikro lensa secara perlahan serta menggerakkan
skrup meja preparat hingga jaringan penyusun daun Elaeis guineensis
kelihatan jelas.
5. Gambarkan hasil pengamatan dan berikan keterangan bagian-bagian
batang dari arah luar ke dalam.
6. Setalah selesai meneliti dan menggambar daun Elaesis guineensis,
kembalikan preparat ke dalam kotak preparat.
7. Selanjutnya letakkan preparat Theobroma cacao diatas meja benda pada
mikroskop dengan posisi tepat pada bidang yang terang.
8. Lalu gambarkan penampang melintang daun Theobroma cacao beri
keterangan gambar bagian-bagian penyusun daun agar dapat dipahami.
E. HASIL
JELASKAN BAGIAN-
I. Elaeis guineensis.
BAGIANNYA
I. Elaeis guineensis.
A. Pelepah daun.
1. Epidermis atas.
2. Jaringan air.
3. Parenkim.
4. Berkas
pengangkut.
5. Epidermis
bawah.
B. Helai anak daun.
6. Epidermis atas.
7. Jaringan air.
8. Mesofil.
9. Berkas
pengangkut.
10. Epidermis
bawah.
2. Daun sendiri memiliki berbagia kegunaan atau fungsi bagi tumbuhan itu
sendiri di antaranya tempat keluar masuknya atau bertukarnya
carbondioksida dan oksigen, tempat terjadinya penguapan air dan terjadi
nya fotosintesis maupun tempat berkembang secara vegetative.
3. Daun lengkap adalah daun yang memiliki, upih daun atau pelepah daun
(vagina), tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina), tanaman Elaeis
guineensis yang memiliki daun yang lengkap.
5. Dari praktikum kali ini saya dapat mengetahui berbagai jaringan yang
terdapat pada organologi daun dicotil ataupun monocotil struktur atau
bentuk dan susunannya di dalam daun tanaman Elaeis guineensis dan
Theobroma cacao / Coffea sp.
G. REFERENSI
Sari,Anjar.2016.“Organologi”.
https://www.academia.edu/36367691/ORGANOLOGI_I_docx#:~:.
diakses pada 24 November 2020 pada pukul 13.56 WIB.
Anonim. 2019.“Perbedaan Monokotil dan Dikotil pada Tumbuhan”.
https://www.zonareferensi.com/perbedaan-monokotil-dan-dikotil/.
diakses pada 24 November 2020 pada pukul 15.26 WIB.
DI SUSUN:
CO ASISTEN:
ACARA 8
A. JUDUL ACARA : Morfologi AKAR (Radix).
B. TUJUAN : Mempelajri sistem perakaran pada tumbuhan
dicotyledoneae Solanum Licopersicum dan
monocotyledoneae Elaeis guineensis.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Jelaskan apa itu morfologi?
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik
dan struktur tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa
Latin morphus yang berarti wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu.
Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan secara
visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat dikenali
dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap kelompok yang
terbentuk.
Alat:
Alat Tulis (Buku dan Pulpen).
Alat dokumentasi berupa Camera/HP.
4. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam meneliti:
1. Amati perakaran pada Solanum Licopersicum dan Elaeis guineensis.
2. Setelah diamati kita diminta untuk menggambarkan perakaran pada
tanaman tersebut.
3. Beri keterangan bagian-bagian akarnya.
E. HASIL
Solanum Licopersicum. JELASKAN BAGIAN-
BAGIANNYA
Solanum Licopersicum.
A. Akar Primer.
B. Akar Lateral.
C. Rambut Akar.
D. Ujung Akar.
E. Tudung Akar.
3. Akar memiliki fungsi sebagai penyerapan air dan unsur hara, serta untuk
memperkuat berdirinya tumbuhan, Kadang juga sebagai tempat
penimbunan makanan.
4. Akar Elaeis guineensis merupakan akar serabut yang terdiri dari akar
primer sekunder tersier dan kuartener.
DI SUSUN:
CO ASISTEN:
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 9
A. JUDUL ACARA : MORFOLOGI BATANG(Caulis)
B. TUJUAN : Mengenal morfologi batang, percabangan serta
tataletak dari daun dan metamorfosis pada batang
Elaeis guineensis.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Jelaskan Apa itu Morfologi?
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik
dan struktur tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa
Latin morphus yang berarti wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu.
Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan
secara visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat
dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap
kelompok yang terbentuk.
2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam meneliti:
1.Gambar batang serta percabangan pada batang Elaeis guineensis
dengan bagian-bagiannya.
2.Gambarkan tata letak daun pada tumbuhan tersebut.
E. HASIL
JELASKAN BAGIAN-
BAGIANNYA
A. Daun Tombak.
B. Buah.
C. Titik Tumbuh.
D. Pelepah.
E. Pangkal Batang.
F. Akar Adventif.
5. batang kelapa sawit dibungkus oleh pelepah kelapa sawit hingga umur 11
sampai 15 tahun dan akan rontok dengan sendirinya pada saat kelapa
sawit berumur di atas 15 tahun.
G. REFERENSI
Abdullah, Abulkhair . 2014. “Morfologi
Batang”.https://www.slideshare.net/AboeKhair/morfologi-batang.
diakses pada 1 Desember 2020 pada pukul 08.22 WIB.
DI SUSUN:
CO ASISTEN:
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 10
A. JUDUL ACARA : MORFOLOGI DAUN (Folium).
B. TUJUAN : Untuk mempelajari variasi bentuk, warna, tata letak
serta motifikasi pada daun, sebagai sempel daun
majemuk Elaeis guineensis dan sebagai sempel
daun tunggal Saccharum officinarum.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Jelaskan Apa itu Morfologi?
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik
dan struktur tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa
Latin morphus yang berarti wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu.
Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan
secara visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat
dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap
kelompok yang terbentuk.
Susunan daun:
Daun tunggal: jika pada satu tangkai daun hanya terdapat satu helaian
saja.
Daun majemuk: jika tangkai daun bercabang-cabang, dan masing-masing
tanak tangkai daun mendukung anak daun.
D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
sebagai sempel daun majemuk Elaeis guineensis dan sebagai sempel
daun tunggal Saccharum officinarum.
Alat:
Alat tulis (Buku dan Pulpen) untuk menggambar daun-daun
tersebut.
2. CARA KERJA
Prosedur kerja untuk meneliti:
1.Gambarkan daun, beri keterangan dan deskripsi dari daun Elaeis
guineensis dan Saccharum officinarum.
E. HASIL
Elaeis guineensis. JELASKAN BAGIAN-
BAGIANNYA
Elaeis guineensis.
A. Helai daun.
B. Ujung daun.
C. Tulang Daun.
D. Pangkal Daun.
E. Tepi Daun.
F. Pelepah Daun.
G. Duri.
3. Daun yang lengkap atau daun sempurna mempunyai ciri-ciri seperti, Upih
daun atau pelepah daun (vagina), Tangkai daun (petiolus), Helaian daun
(lamina).
DI SUSUN:
CO ASISTEN:
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 11
A. JUDUL ACARA : MORFOLOGI BUNGA (Flos) dan BUAH
(Fructus).
B. TUJUAN : Mengenal bentuk, struktur dan fungsi dari bunga
jantan dan betina maupun buah tumbuhan Elaeis
guineensis
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Jelaskan Apa itu Morfologi?
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik
dan struktur tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa
Latin morphus yang berarti wujud atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu.
Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan secara
visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat dikenali
dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap kelompok yang
terbentuk.
D. METODE
1. BAHAN DAN ALAT
Bahan:
Tanda bunga jantan dan betina tumbuhan Elaeis guineensis dan buah
Elaeis guineensis yang masih utuh dan sudah di belah.
Alat:
Alat tulis (buku dan pulpen) untuk menggambar bunga dan buah
Elaeis guineensis.
2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam mengamati bahan penelitian:
Untuk bunga Elaeis guineensis:
1.Gambar struktur bunga dan bagian-bagiannya.
2.Hitung jumlah bunga dalam satu spikelet untuk menentukan jumlah
bunga dalam satu tandan.
2. Bunga dikatakan sempurna jika dalam satu bunga terdapat putik dan
benang sari(kedua sel gamet. Bunga juga dikatakan lengkap jika terdapat
bagian lainnya seperti kepala putik, tangkai putik, bakal buah, kepala
sari, tangkai sari, mahkota, kelopak, dasar bunga dantangkai bunga).
7. Buah pada suatu tumbuhan dibedakan menjadi dua jenis yaitu buah sejati
dan buah semu. Buah sejati merupakan buah yang semata-mata terbentuk
dari bakal buah, Sedangkan buah semu merupakan buah yang di mana
proses pembentukan buahnya ada sebagian dari bagian bunga yang terikut
sehingga bunga yang telah berubah sedemikian rupa menjadi bagian buah
yang sangat penting.
G. REFERENSI
DI SUSUN:
CO ASISTEN:
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 12
A. JUDUL ACARA : Responsibiltas Tanaman.
B. TUJUAN : Mengenal pertumbuhan, mulai dari
perkecambahan sampai pertumbuhan kecambah
tanaman serta responnya terhadap rangsang
lingkungan.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Apa itu responsibilitas tanaman?
Responsibilitas tanaman merupakan respon sebuah tanaman terhadap
rangsangan yang mereka rasakan dari Lingkungan dan perubahannya,
merupakan stimulus yang memacu respons organisme, Salah satu ciri
makhluk hidup adalah kemampuannya bereaksi terhadap rangsang, adanya
respons terhadap stimulus.
Tumbuhan tidak mempunyai sistem saraf. Karena itu, respons yang
cepat pada tumbuhan tidak ada. Oleh karena itu, respon tumbuhan berupa
gerak pertumbuhan.
Sedangkan daun tanaman yang terkena cahaya, lebih kecil dan lebih
tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya, stomata tanaman yang
terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan
yang sedikit mendapat cahaya, akar tanaman yang terkena lebih lebar
dibanding sedikit mendapat cahaya.
D. METODE
1.BAHAN DAN ALAT
Bahan:
Biji Vigna radiata.
Tanah.
Air.
Kapas.
Alat:
2 Buah Polybeg.
2 Buah Petridish/mangkuk .
Alat Tulis dan selotip.
2.CARA KERJA
Prosedur kerja dalam meneliti:
Percobaan I:
1. Siap kan dua petridish lalu Masukkan kapas ke dalam
Petridish/mangkuk dan siram dengan air .
2. Setelah kapas dibasai dengan air secara merata, kemudian biji Vigna
radiata di kecambahi di atas kapas tadi sebanyak masing-masing
petridish 5 biji.
3. Lalu satu petridish di tempatkan di tempat yang gelap dan tanpa adanya
cahaya sedikitpun dan satunya di tempat yang terang dengan cahaya
matahari langsung, biar kan selama tujuh hari lamanya.
4. Setelah tujuh hari lakukan pengamatan, catat jumlah biji yang
berkecambah.
Percobaan II:
1. Siap kan dua polybeg yang berisi tanah lalu siram dengan air setelah itu
biji Vigna radiata di kecambahi sebanyak 5 biji.
2. Lalu satu polybeg di tempatkan di tempat yang gelap dan tanpa adanya
cahaya sedikitpun dan satunya di tempat yang terang dengan cahaya
matahari langsung, biar kan selama tujuh hari lamanya.
3. Setelah tujuh hari lakukan pengamatan, catat tinggi tanaman dan jumlah
daunnya.
E. HASIL
JELASKAN BAGIAN-
BAGIANNYA
Vigna radiata.
A. Daun.
B. Batang.
C. Cotyledon.
D. Akar.
Keterangan :
Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pertumbuhan pada
kecambah kacang hijau terbaik adalah pada perlakuan terang pada media
tanah, Walaupun batangnya pendek namun lebih tebal dibandingkan yang
sedikit mendapat cahaya, stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya
kecil dengan jumlah yang banyak, daunnya lebih hijau, dan akar tanaman
lebih lebar dan berkembang dengan baik. Tanaman yang tumbuh dengan baik
yaitu yang di tempatkan atau mendapat perlakuan terang dengan intensitas
cahaya yang memadai agar tumbuh dengan sempurna.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 12 Responsibiltas Tanaman yang
telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Responsibilitas tanaman merupakan respon sebuah tanaman terhadap
rangsangan yang mereka rasakan dari Lingkungan ataupun dari dalam
tubuh tumbuhan tersebut.
Diah, Putu Kirana Purnama Dewi. 2016. “pengaruh cahaya bagi pertumbuhan
tanaman kacang hijau”.
https://www.slideshare.net/Diahkirana99/pengaruh-cahaya-bagi-
pertumbuhan-tanaman-kacang-hijau. di akses pada 08 Desember
2020 pada pukul 14.10 WIB.
DI SUSUN:
CO ASISTEN:
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 13
A. JUDUL ACARA : ASPEK EKOLOGI TANAMAN
B. TUJUAN : Mengenal ekosistem dan komunitas penyusunnya.
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Apakah ekosistem itu? Jelaskan ekosistem di perkebunan kelapa
sawit?
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem adalah suatu
sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga
suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ada hubungan yang sangat erat
(simbiosis mutualistik) sampai hubungan yang saling berlawanan
(antagonistik). Agar dapat bertahan hidup, hewan maupun tumbuhan,
termasuk manusia, harus mampu mengatur dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Dalam ekosistem ditemukan adanya populasi, yaitu sekelompok
individu sejenis yang menetap di suatu tempat tertentu pada waktu tertentu
pula. Berbagai populasi dalam suatu lingkungan abiotik membentuk
komunitas. Jadi komunitas adalah suatu satuan yang terbentuk dari
lingkungan biotik dan abiotik. Tempat hidup komunitas disebut habitat.
Ekosistem di perkebunan kelapa sawit:
1. Lingkungan biotik :
Flora : kelapa sawit , gulma, lcc, rumput, Turnera subulata , dan
tumbuhan lainnya.
Fauna : belalang, bekicot, tikus, ular, capung, kupu-kupu, kumbang
tanduk dll.
Produsen : kelapa sawit , Turnera subulata, lcc,
Konsumen tingkat I : belalang , bekicot, kupu kupu, kumbang tanduk,
burung dll.
Konsumen tingkat II : ular.
2. Lingkungan abiotik : angin, , kelembapan udara, batu, air , cahaya
matahari, dll.
2. CARA KERJA
Prosedur kerja dalam meneliti:
1.Mahasiswa bertugas untuk mengamati suatu ekosistem kebun kelapa
sawit.
2.Mengamati ekosistem yang terdiri dari flora dan fauna apa saja yang
terdapat di ekosistem tersebut.
3.Lalu data flora dan fauna apa saja yang terdapat di ekosistem tersebut,
lalu gambarkan atau di foto.
E. HASIL
Elaeis guineensis.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 13 Aspek Ekologi Tanaman yang
telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang berinteraksi baik interaksi antar
makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya.
2. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
berhubungan timbal balik ataupun ada juga yang merugikan.
DI SUSUN:
CO ASISTEN:
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2020
ACARA 14
A. JUDUL ACARA : HERBARIUM
B. TUJUAN : Memperkenalkan teknik pembuatan Herbarium
C. PENDAHULUAN
Point:
1. Apakah Herbarium itu? Apakah manfaat pembuatan pembuatan
herbarium?
Herbarium adalah suatu koleksi spesimen tumbuhan yang diawetkan
berikut data terkait yang digunakan untuk keperluan penelitian ilmiah.
Herbarium dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk
mentakrifkan takson tumbuhan, ia mempunyai holotype untuk tumbuhan
tersebut. Herbarium juga dapat digunakan sebagai bahan penelitian untuk para
ahli bunga atau ahli taksonomi.
Herbarium dipakai untuk mendukung studi ilmiah lainnya seperti
survey ekologi, studi fitokimia, penghitungan kromosom, melakukan analisa
perbandingan biologi dan berperan dalam mengungkap kajian evolusi