Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN

Semester II Tahun Ajaran 2020/2021 Nama : Dimas Abimanyu.


ACARA VI: Responsibilitas No. Mhs : 21987.
Kelas/regu/kel.: SPKS G.
Co. Asisten : Ardi Gunawan.
I. TUJUAN
Mengenal pertumbuhan tanaman serta responnya terhadap lingkungan.
II. DASAR TEORI
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana
makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari
makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang
bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik
(irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan.
Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan  merupakan dua proses yang berjalan


secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada
faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran.
Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena
perubahannya bersifat fungsional.

Tumbuhan  yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih
hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan
kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa
dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan
dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi
ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut
dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air
akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit  pembungkusnya dan
juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji
tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-
bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya
dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau
lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian,
yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan
bayang lembaga (kaulikulus).

Ada dua faktor yang mempengaruhi perkecambahan, yaitu faktor


eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal merupakan faktor luar yang erat
sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa
faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai
berikut: Air dan mineral, Kelembaban, Suhu, Cahaya matahari, nutrisi.
Kemudian Faktor internal merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen
yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Di bawah
ini merupakan macam-macam hormon pada tumbuhan. auksin, giberelin,
sitokinin, gas etilen, asam absisat, dan kalin. Kalin dibedakan menjadi
beberapa bagian, yaitu: Rhizokalin (merangsang pembentukan akar),
Kaulokalin (merangsang pembentukan batang), Anthokalin( merangsang
pembentukan bunga), Filokalin (merangsang pembentukan daun).

Pertumbuhan memerlukan bantuan cahaya matahari yang bermanfaat


sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga
berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat
sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena
cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya.
Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan
menyebabkan terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang
berbeda akan menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda.
Respons tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang berariasi disebut
fotoperiodisme.
III. PROSEDUR KERJA
A. Bahan dan Alat
Bahan : Benih jagung (Zea mays), tanah top soil.
Alat : Polibag Ø 10 cm, sekop, Bagan Warna Daun.
B. Cara Kerja
1. Mengisi polybag dengan top soil.
2. Benih jagung ditanam (2 benih per polybag).
3. Polibag diletakkan sesuai perlakuan:
a. Tanpa cahaya: di tempat gelap.
b. Dengan cahaya: di tempat terang .
Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali.
4. Amati setiap 3 hari (1 minggu 2kali) selama 3 minggu.
5. Catat data tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, warna daun.
IV. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Tabel 1. Pengaruh Cahaya terhadap Tinggi Tanaman
Tinggi Tanaman (cm)
Pengamatan ke-
1
Cahaya
Ulangan
Rerat
1 2 3 1 2 3 Rerata
a
1
Dalam Cahaya 7 3 7 17 15 13 15
0
1
Dalam Gelap 16 15 16 24 23 22 23
7

Tabel 2. Pengaruh Cahaya terhadap Jumlah daun


Jumlah Daun (Helai)
Pengamatan ke-
Cahaya 1
Ulangan
1 2 3 Rerata 1 2 3 Rerata
Dalam Cahaya 2 2 2 2 2 2 2 2
Dalam Gelap 2 2 2 2 2 2 2 2

Tabel 3. Pengaruh Cahaya terhadap Panjang Daun


Panjang Daun (cm)
Pengamatan ke-
Cahaya 1
Ulangan
1 2 3 Rerata 1 2 3 Rerata
Dalam Cahaya 2.5 1.5 1 2 4 2.5 2.5 3
Dalam Gelap 2 1.5 1.5 2 3 2 2 2

Tabel 4. Pengaruh Cahaya terhadap Warna Daun

Warna Daun
Pengamatan ke-
Cahaya 1
Ulangan Ulangan
1 2 3 1 2 3
Dalam Cahaya Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Dalam Gelap Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning

Grafik 1. Grafik Tinggi Tanaman.

Grafik Tinggi Tanaman


30
25
Tinggi Tanaman

24 23 22 23
20
15 17 16 15 16 17 15 15
13
10 10 6.666666666
5 7
3 66667
0
1 2 3 Rerata 1 2 3 Rerata
Ulangan

Dalam Cahaya Dalam Gelap

Grafik 2. Grafik Panjang Daun.

Grafik Panjang Daun


6
Tinggi Tanaman

4 4
2.33333333
2 2.5
2 1.66666666 3 2.5
2 2.5 3
2 333333
1.5 1.5
1 666667
0
1 2 3 Rerata 1 2 3 Rerata
Ulangan

Dalam Cahaya Dalam Gelap

Mulai menanam pada 30 Mei 2021, dari data diatas dapat kita lihat
bahwa, dalam perkecambahan sangat membutuhkan cahaya, apa bila suatu
benih tanaman dalam perkecambahannya tidak mendapatkan cahaya maka
berakibat ke perkembangannya. Tanaman yang mendapatkan cahaya
memiliki ciri yaitu cenderung memiliki daun yang hijau, batang yang kokoh
dan pertumbuhannya lambat, apabila tanaman yang tidak mendapatkan
cahaya dalam perkecambahannya memiliki ciri cepat tumbuhnya
dibandingkan di tempat yang terang, namun terdapat kekurangannya yaitu
batang yang lembek dan kurus serta daunnya akan kelihatan kuning pucat
pertumbuhan ditempat gelap di sebut etiolasi.
B. Pembahasan
Proses pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.
Lingkungan merupakan faktor eksternal yang sangat mengganggu
pertumbuhan tanaman apabila kondisi lingkungan tidak sesuai dengan sifat
tumbuh tanaman. Kondisi lingkungan ini meliputi intensitas sinar matahari,
temperatur, dan tekanan udara serta adanya mikroorganisme yang
mengganggu tanaman.
Menurut Adisarwanto (1999) perlakuan dengan menumbuhkan kacang
hijau dengan intensitas cahaya yang berbeda akan mempengaruhi sifat
morfologi tanaman. Morfologi tanaman kacang hijau yang ditumbuhkan di
tempat gelap adalah batang tidak kokoh, karena garis tengah batang lebih
kecil sehingga tanaman menjadi mudah rebah. Menurut Silvikutur
(2007:25)cahaya berpengaruh terhadap arah pertumbuhan akar dan perluasan
atau tidak bergulungnya daun. Daun berusaha mendapatkan lebih banyak
cahaya untuk proses potosintesis . Cahaya akan menghambat pertumbuhan
batang sehingga pada bagian batang yang tidak terkena cahaya menjadi lebih
panjang. Cahaya juga mempengaruhi pertumbuhan xilem sehingga
mempengaruhi perkembangan batang.
Selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis, cahaya berpengaruh
terhadap pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan. Keadaan
gelap berpengaruhterhadap bentuk luar tumbuhan dan laju perpanjangannya.
Tumbuhan yang diletakkan ditempat gelap akan tumbuh lebih cepat daripada
yang diletakkan di tempat yang terkenacahaya. Tumbuhan yang diletakkan
ditempat gelap akan tumbuh lebih cepat daripada yang diletakkan di tempat
yang terkenacahaya. Akan tetapi tumbuhan menjadi pucat karenakekurangan
klorofil, kurus, dan dauntidak berkembang. Tumbuhan seperti ittu disebut
mengalami etiolasi.
Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang pemanjangan
sel-sel sehingga tumbuh lebih Panjang. Sebaliknya dalam keadaan banyak
cahaya auksin mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan tumbuhan
terhambat. Cahaya menyebabkan auksin rusak terdispersi ke sisi gelap. Lanjut
tumbuh memanjang pada tumbuhan dengan segera berkurang sehingga
batang lebih pendek, namun tumbuhan lebih kokoh, daun berkembang
sempurna, dan berwarna hijau. Selain berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman, cahaya dibutuhkandalam proses fotosintesis. Tumbuhan yang tidak
terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil sehingga daun menjadi pucat.
Akan tetapi, jika intensitas cahaya terlalu tinggi,klorofil akan rusak
(Silvikutur ,2007:25).
Berdasarkan respons tanaman terhadap lama penyinaran matahari,
maka tanaman dapat digolongkan menjadi tiga kelompok. Pertama, golongan
tanaman hari panjang (long day plants) seperti barlei, alfafa, wit dan
sebagainya yang memerlukan cahaya matahari selama 13 jam atau lebih agar
dapat berbunga. Kedua, tanaman hari pendek (short day plants) atau biasa
disebut tanaman C3 seperti padi, kedelai, buncis, kacang-kacangan dan
sebagainya yang memerlukan penyinaran selama maksimal 12 jam agar
tanaman tersebut dapat berbunga. Di antara dua golongan tanaman tersebut
terdapat golongan ketiga, yaitu tanaman netral (neutral day plants). Tanaman
hari netral berarti proses pembungaan tidak dipengaruhi oleh lamanya
penyinaran matahari, sebagai contoh tanaman jagung, kubis, dan sebagainya
(Ashari, 2006). Intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan berpengaruh
terhadap aktivitas sel-sel stomata daun dalam mengurangi tranportasi
sehingga mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman, sedangkan
intensitas cahaya yang terlalu rendah akan menghasilkan produk fotosintesa
yang tidak maksimal sehingga pertumbuhan tanaman terhambat (Sudomo,
2009).
Apabila intensitas cahaya terus meningkat dan melebihi yang
semestinya, maka fotokimia yang abnormal akan terjadi dan diikuti oleh
adanya perombakan bermacam-macam komponen sel termasuk klorofil
(Suseno, 1974). Akan tetapi cahaya merupakan faktor penting terhadap
berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang
menjadi kunci dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain di dalam
tanaman (Kramer dan Kozlowski, 1979). Kelembaban udara dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena dapat mempengaruhi proses
fotosintesis. Laju fotosintesis meningkat dengan meningkatnya kelembaban
udara sekitar tanaman (Widiastuti, et al., 2004).
V. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum Fisisologi tanaman pada Acara 6 yang
berjudul Responsibilitas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Responsibilitas tanaman merupakan respon sebuah tanaman terhadap
rangsangan yang mereka rasakan dari Lingkungan ataupun dari dalam
tubuh tumbuhan tersebut.
2. Pertumbuhan pada tanaman merupakan proses kenaikan massa dan
volume yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal) seperti
bertambahnya tinggi, panjang dan lebar pada bagian - bagian tumbuhan.
3. Pertumbuhan di tempat yang gelap lebih cepat tumbuhnya dibandingkan di
tempat yang terang, namun terdapat kekurangannya yaitu batang yang
lembek dan kurus serta daunnya akan kelihatan kuning pucat pertumbuhan
ditempat gelap di sebut etiolasi.
4. Tanaman yang ditumbuhkan di tempat yang memiliki cahaya, cenderung
memiliki batang yang kokoh dan pertumbuhan nya lambat.
5. Dari praktikum ini saya dapat memahami dan mengetahui cara
perkembangan suatu tanaman mulai dari kecambah hingga terbentuk
semua bagian-bagian dari tumbuhan baik berupa akar, batang dan
daunnya. Dan mengetahui apa saja rangsangan yang terjadi baik itu
rangsangan dari dalam ataupun luar tumbuhan itu sendiri.
Daftar Pustaka
Adisarwanto, T. dan Wudianto, R. 1999. Meningkatkan Hasil Panen Kedelai di
Lahan Sawah-Kering-Pasang Surut. Penebar Swadaya. Bogor. 86
hlm.
Ashari, S. 2006. Hortikultura aspek budidaya. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-
press).
Kramer, P. J. and T. T. Kozlowski. 1979. Physiology of woody plants. New York:
Academic Press.
Silvikultur. 2007. Sumber Cahaya Matahari. Jakarta: Pakar Raya.
Sudomo, A. 2009. Pengaruh naungan terhadap pertumbuhan dan mutu bibit.
Tekno hutan tanaman vol. 2 no. 2, :59-66.
Widiastuti, L., Tohari, E. Sulistyaningsih. 2004. Pengaruh intensitas cahaya dan
kadar daminosida terhadap iklim mikro dan pertumbuhan tanaman
krisan dalam pot. Ilmu Pertanian Vol. 11, No. 2, 2004 : 35-42.
Lampiran
Gambar 1. Tanaman Polybag 1 yang Mendapatkan Cahaya.

Gambar 2. Tanaman Polybag 2 yang Mendapatkan Cahaya.

Gambar 3. Tanaman Polybag 3 yang Mendapatkan Cahaya.


Gambar 1. Tanaman Polybag 1 yang Tidak Mendapatkan Cahaya.

Gambar 2. Tanaman Polybag 2 yang Tidak Mendapatkan Cahaya.

Gambar 3. Tanaman Polybag 3 yang Tidak Mendapatkan Cahaya.

Anda mungkin juga menyukai