Anda di halaman 1dari 13

NAMA : FITRI SUCI KARLINA PUTRI

NIM : F1D120006
TANGGAL PERCOBAAN :9 NOVEMBER
JUDUL : FOTOSINTESIS
ASISTEN :ANDIKA JULYANTO SYACHPUTRA S.pd

1. Pengamatan Tanaman kacang hijau (Vigna Radiata) yang ditanam dengan 2


Kondisi Berbeda
a. Daun yang ditanam di Kondisi Terang (A) dan Kondisi Gelap (B)

b. Batang yang ditanam di Kondisi terang (A) dan Kondisi gelap (B)
Format sama dengan diatas
perlakuan dengan menumbuhkan kacang hijau dengan intensitas cahaya yang berbeda
akan mempengaruhi sifat morfologi tanaman. Morfologi tanaman kacang hijau yang
ditumbuhkan di tempat gelap menghasilkan batang tidak kokoh, karena garis tengah batang
lebih kecil sehingga tanaman menjadi mudah rubuh. Cahaya berpengaruh terhadap arah
pertumbuhan akar dan perluasan atau tidak bergulungnya daun. Daun berusaha mendapatkan
lebih banyak cahaya untuk proses fotosintesis. Cahaya akan menghambat pertumbuhan
batang sehingga pada bagian batang yang tidak terkena cahaya menjadi lebih panjang.
Cahaya juga mempengaruhi pertumbuhan xylem sehingga mempengaruhi perkembangan
batang. Selain berpengaruh terha-dap proses fotosintesis, cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan. Tumbuhan yang diletakkan di tempat
gelap akan tumbuh lebih cepat dari pada yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya.
Tumbuhan yang diletakkan di tem-pat gelap akan tumbuh lebih cepat daripada yang
diletakkan di tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi tumbuhan menjadi pucat karena
kekurangan klorofil, kurus dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti itu disebut
mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak adanya cahaya, hormone auksin merangsang
pemanjangan sel-sel sehingga tumbuh lebih Panjang. Sebaliknya, dalam keadaan banyak
cahaya hormone auksin mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan tanaman terhambat.
Cahaya menyebabkan hormone auksin rusak tersispersi ke sisi gelap. Laju tumbuh
memanjang pada tanaman dengan segera berkurang sehingga batang lebih pendek, namun
tanaman lebih kokoh, daun berkemban sempurna, dan berwarna hijau. Selain berpengaruh
pada pertumbuhan tanaman, cahaya dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Tumbuhan yang
tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil sehingga daun menjadi pucat. Akan
tetapi, jika intensitas cahaya terlalu tinggi, klorofil akan rusak ( Ningsih. 2019: 4-5).

2. Pengamatan Daun Tanaman kacang hijau (Vigna Radiata) yang tertutup


alumunium Foil dan Tidak tertutup Alumunium Foil
a. Daun yang tertutup (A) dan Tidak tertutup (B)
Klorofil yang terdapat pada bagian daun katuk yang terbuka mampu menyerap cahaya
matahari sehingga dapat terjadi proses fotosintesis dan dapat mendistribusikan amilum,.
Sedangkan, klorofil pada bagian daun katuk yang tertutup alumunium foil tidak mendapatkan
cahaya sehingga klorofil tersebut tidak melakukan fotosintesis dan tidak mampu
mendistribusikan amilum, oleh sebab itu ketika dilakukan Uji Amilum pada bagian daun
yang tertutup tersebut tidak mengalami perubahan warna yaitu tetap berwarna kuning pucat.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka pada bagian daun katuk yang tertutup dan yang
terbuka dapat terpisahkan dengan jelas karena klorofil pada bagian yang dapat melakukan
fotosintesis terkena cahaya matahari dengan baik sehingga mampu menghasilkan amilum,
sedangkan bagian daun yang tertutup dapat terpisahkan dengan jelas sebagai bagian yang
tidak dapat melakukan fotosintesis karena klorofilnya tidak terkena cahaya matahari,
sehingga bagian tersebut berwarna kuning pucat karena tidak mengandung amilum ( Zuraida.
2015: 1025).
DAFTAR PUSTAKA

Ningsih,M.S., 2019. Pengaruh Intensistas Cahaya terhadap Pertumbuhan dan


Perkembangan Tanaman Kacang hijau. Jurnal AGROSWAGATI. 7(1).
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Agroswagati/article/download/2844/1530
Zuraida,U.N., 2015. Kelayakan Teoritis Lembar Kegiatan Siswa Uji Amilum Hasil
Fotosintesis Untuk Melatihkan Keterampilan Proses Terintegrasi. Jurnal
BioEdu. 4(3).
https://media.neliti.com/media/publications/247463-kelayakan-teoritis-lembar-
kegiatan-siswa-a559cabc.pdf
NAMA : FITRI SUCI KARLINA PUTRI
NIM :F1D120006
TANGGAL PERCOBAAN : 9 NOVEMBER 2010
JUDUL : RESPIRASI
ASISTEN :ANDIKA JULYANTO SYACHPUTRA S.pd

1. Pengamatan pada Berat Kecambah sebelum di rendam dan setelah di rendam 6


jam
Berat Kecambah sebelum direndam = 2 gram
Berat Kecambah setelah direndam = 3 gram

Data menunjukkan bahwa perendaman kacang hijau mengakibatkan dimensi kacang


hijau (panjang, tinggi, dan lebar) menjadi lebih besar dan akhirnya mencapai dimensi
maksimum. Perubahan dimensi tersebut dikarenakan masuknya air ke dalam kacang hijau
melalui proses difusi. Sebagaimana diketahui, kacang-kacangan mengandung banyak granula
pati yang tersusun dari amilosa (berpilin) dan amilopektin (bercabang). Masuknya air ke
dalam kacang hijau dapat merusak kristalinitas amilosa dan merusak helix sehingga granula
membengkak.
Faktor yang mempengaruhi nilai difusivitas diantaranya adalah suhu dan kadar air
bahan. Semakin tinggi difusivitas air maka semakin mudah melewatkan air (masuk/keluar).
Difusivitas air yang tinggi pada proses perendaman kacang hijau mengakibatkan kadar air
kacang hijau akan semakin tinggi, sehingga dapat berpengaruh pada pertambahan berat dan
dimensi( Agustina. 2013: 37).
2. Pengamatan pada Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, dan Lebar Daun Tanaman
Kacang Hijau (Vigna Radiata)

Tabel 1. Pengamatan pada Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, dan Lebar Daun
Kode Tinggi Tanaman Jumlah Daun
Lebar Daun Minggu ke-
Tanaman Minggu ke- Minggu ke-
Gelas A 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 15 21 27.8 1 2 2 0.4 0.8 1
2 15 23 28 1 2 2 0,3 0.6 0.9
3 14 21 26.7 2 2 3 0.2 0.6 1
Gelas B 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 14 20 29.1 1 2 3 0.5 0.9 1
2 17 21,2 29.3 2 3 4 0.6 0.9 1.2
3 15 20.7 29 1 2 2 0.3 0.7 1
Gelas C 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 12 19 28 1 2 3 0.3 0.7 1
2 16 20,9 29.5 2 3 3 0.3 0.8 1.1
3 15 20,8 30 1 2 3 0.2 0.6 1
Rerata 14,7 21,9 28,6 1.3 2.2 2.7 0,34 0,73 1,02

Berdasarkan tabel pengamatan diatas, maka dibuatlah grafik yang dapat dilihat
pada grafik 1 berikut.
Grafik 1. Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, dan Lebar Daun yang diukur selama 3
minggu

Chart Title
35

30

25
Tinggi Tanaman
20 Jumlah Daun
Axis Title Lebar Daun
15

10

0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3

Kandungandominan kapas terdiri atas serat-serat tumbuhan (selulosa). Alasan utama


pemakaian kapas sebagai media tanam adalah karena kapas dapat menjagakelembapan
yang lebih lama dan lebih baik daripada media tanah, sehinggatanaman yang ditanam di
media kapas dapat tumbuh lebih cepat daripada ditanah. Tekstur kapas yang lembut
sangat cocok untuk akar tanaman yangmasih mudah dan lemah, sehingga akar muda
tersebut dapat berkembang lebihbaik untuk jangka waktu tertentu hal ini karena kapas
memiliki stuktur yang lembut dan daya ikat unsur hara rendah. Umumnya kapas tahan
terhadap kondisi menyimpan air dan pemakaian yang normal, tetapi jika air berlebihan
kapas akan membusukdengan warna kecoklatan dan bau busuk kapas tersebut
mengakibatkan pertumbuhan jumlah daun yang berkurang. media tanam kapas tidak
dapat menyerap nutrisi dengan baik. Selain itu, kapas tidak mengandung unsur hara
yang dapat mendukung kehidupan tanaman dalam jangka waktu yang lebih
lama(Nurifah.2020:258).
DAFTAR PUSTAKA

Agustina,N., Sry, W dan Warji. 2013. Pengaruh Suhu Perendaman Terhadap Koefisien
dan Sifat Fisik Kacang Merah. Jurnal Tehnik Pertanian Lampug. 2(1).
https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JTP/article/download/144/153
Nurifah, G. dan Resti, F. 2020. Pengaruh Media Tanam pada Hidroponik terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Kailan. Jurnal JAGROS. 4(2).
http://journal.uniga.ac.id/index.php/JPP/article/download/925/774
NAMA : FITRI SUCI KARLINA PUTRI
NIM :F1D120006
TANGGAL PERCOBAAN :23 DESEMBER 2020
JUDUL : KOMPONEN EKOSISTEM
ASISTEN :ANDIKA JULYANTO SYAHCPUTRA S.pd

1. Tabel Pengamatan Ekosistem Hutan


Komponen ekosistem Nama spesies/ nama lokal
Abiotik 1. Tanah
2. Udara
3. Cahaya matahari
4. Batu
Biotik
1. Komba – komba ( Eupatorium Odoratum)
2. Pohon jambu mete( Anacardium
Occidentale)
Konsumen 1. Sapi ( Bos taurus)
2. Ular ( Serpentes)
3. Katak (polypedates )
4. Siput ( Gastropoda)
5. Ulat kaki seribu (Spiristreptus)

Pengurai 1. Jamur ( Fungi)

2. Tabel Pengamatan Ekosistem Padang Rumput


Komponen ekosistem Nama spesies/ nama lokal
Abiotik 1. Cahaya matahari
2. Tanah
3. Udara
Biotik
Produsen: 1. Rumput (Poaceace)
2. Pohon kayu jawa ( Lannea cormendalica)
Konsumen 1. Sapi ( Bos taurus)
2. Anjing ( Canis Lupus )
3. Kuda ( Equus Caballus)
4. Burung pipit ( Estrildidae)
Pengurai 1. Jamur ( Fungi)
3. Tabel Pengamatan Ekosistem Laut/Danau/Sungai/Kali (pilih salah satu)
Komponen ekosistem Nama spesies/ nama lokal
Abiotik 1. Cahaya matahari
2. Air
3. Udara
4. Bebatuan
5. Pasir
Biotik
Produsen: 1. Lamun (Enhalus Acoroides)
Konsumen 1. Ikan
2. Duri babi( Echinoidea)
Pengurai 1. Bintang laut ( Asteroidea)
2. Bakterioplankton

Berdasarkan ketiga tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa setiap ekosistem memiliki
ciri khas tersendiri.
Padang rumput merupakan tempat hidup berbagai makhluk hidup.
Beranekaragam interaksi terjadi, seperti contoh dalam padang rumput terdapat hewan
yaitu kambing, kambing tersebut makan rumput, rumput bisa hidup karena faktor
lingkungan abiotik seperti tanah, air dan cahaya matahari, semua interaksi ini
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena satu komponen dengan
komponen lain saling berhubungan.
Komponen penyususn ekosistem laut dibagi menjadi dua yaitu komponen
biotik dan abiotic. Komponen biotik pada ekosistem laut seperti ikan, duri babi,
lumut, plankton, bintang laut dan sebagainya. Sedangkan air laut melingkupi
keseluruhan ekosistem sehingga merupakan komponen abiotik yang sangat penting
dan merupakan media bagi organisme laut untuk hidup di dalamnya. Hal ini jugalah
yang menjadi penyusun atau pembentuk tumbuh-tumbuhan dan bintang-binatang
untuk hidup. Pada kedalaman yang bebeda, berbeda pulan suhu airnya dikarenakan
kualitas cahaya matahari yang semakin sedikit. Hal ini mempengaruhi suhu air laut
pada kedalaman tertentu, sehingga komponen biotik pada lapisan tertentu juga
berbeda.
Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat
makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof yang sering disebut
produsen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pepohonan bertindak sebagai produsen.
Pada ekosistem hutan Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua
disebut konsumen primer Konsumen biasanya diduduki oleh hewan herbivora.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa belalang sebagai konsumen (Herbivora).
Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.
Terlihat pada gambar bahwa ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora).
Jika ular mati, maka akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai
dekomposer yang mengubah ular yang mati itu menjadi zat hara yang akan
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa jamur berperan sebagai dekomposer.
4. Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan
a. Rantai Makanan
1.) Rantai Makanan di Ekosistem Hutan
a) Komba-komba – katak – ulat kaki seribu - jamur
2.) Rantai Makanan di Ekosistem Padang Rumput
a) Rumput – Belalang – Burung – Jamur
3.) Rantai Makanan di Ekosistem Laut/Danau/Sungai/Kali
a) lumut – ikan – bintang laut

b. Jaring-Jaring Makanan
1) Jaring Makanan di Ekosistem Hutan
2) Jaring Makanan di Ekosistem Padang Rumput

3) Jaring Makanan di Ekosistem Laut/Danau/Sungai/Kali


Interaksi antar makhluk hidup yang terjadi pada sebuah ekosistem, berguna untuk menjaga
kestabilan ekosistem tersebut. Jika interaksi antar makhluk tidak berjalan dengan baik dan
seimbang, akan ada sebuah ketimpangan yang terjadi pada suatu ekosistem, dan itu tidak baik
untuk ekosistemnya, atau untuk makhluk hidup yang ada di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA

Djufri. 2016. Potensi Padang Rumput sebagai Peluang Usaha Prospektif Belum
Dimanfaatkan Secara Optimal. Jurnal Biologi. 4(2).

Fahmi, N.A., Yuni,P dan Ainun R. 2015. Keragaman Flora Pada Ekosistem Hutan Rakyat di
Desa Prancak Kabupaten Sumenep. Jurnal pendidikan.3(1).

Setiawan, F., Syawaludin.A , Yuli. A, dan Andreas,H. 2012. Deteksi Perubahan Pada Lamun
Menggunakan Tehnologi Penginderaan Jauh dan Kaitannya dengan Kemampuannya
Menyimpan Karbon di Perairan Teluk Banten. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3(3).

Anda mungkin juga menyukai