Anda di halaman 1dari 10

Contoh Laporan hasil observasi

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan
untuk dapat menyusun laporan ini, sehingga laporan ini dapat saya berikan kepada ibu
Siti Halimah, S.Pd. Saya mengucapkan terima kash kepada semua pihak yang
mendukung termasuk ibu guru. Saya menyadari bahwa laporan ini masih belum
sempurna, maka saya meminta maaf atas kesalahan-kesalahan tersebut. Semoga laporan
ini dapat berguna bagi pembaca. Selamat membaca laporan yang saya buat ini.

Balikpapan, 2 Oktober 2012

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………1
Daftar Isi …………………………………………………......…………2
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………...3
1.1  Latar Belakang ………………………………………………3
1.2  Maksud dan Tujuan …………………………………………3
Bab II Pembahasan ……………………………………………………4
Bab III Penutup …..……………………………………………………7
3.1 Kesimpulan ……………………………….....……………7
3.2 Penutup ……………………………………………………7

“Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau”


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka

bumi ini. Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan,

yaitu komponen biotik dan komponen abiotik . komponen biotik terdiri dari tumbuhan,

hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain : udara, gas, angina,

cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling

mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan

fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu,

kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya

matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.2.1 Tujuan Penelitian

Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Kami ingin mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap

pertumbuhan kacang hijau

b) Kami Ingin mengetahui dan mengkaji masalah pengaruh cahaya matahari terhadap

tanaman kacang hijau.

c) Kami ingin mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat mempengaruhi

pertumbuhan tanaman kacang hijau.

1.2.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari pecobaan ini adalah supaya kita mengetahui betapa pentingnya

pengaruh cahaya matahari bagi makhluk hidup, tak terkecuali terhadap pertumbuhan

tanaman .

1.2.3 Variabel Penelitian


1. Variabel kontrol, meliputi :

media tumbuh, jenis bibit, jumlah air.

2. Variabel bebas, meliputi :

suhu udara, jumlah cahaya, kelembaban udara.

3. Variabel terikat, meliputi :

jumlah daun, tinggi batang, usia tanaman, kualitas tanaman

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Banyak faktor yang mepengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik

untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan

hormon. Untuk proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan

hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi. Menurut leteratur

perkecambahan di pengaruhi oleh hormon auksin , jika melakukan perkecambahan di

tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat namun bengkok, hal itu disebabkan

karena hormon auksin sangat peka terhadap cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata.

Sedangkan di tempat yang perkecambahan akan terjadi relatif lebih lama, hal itu juga di

sebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata ketika terkena cahaya.

Sehingga di hasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas

Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain

dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan

tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang

tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan etiolasi, yaitu pertumbuhan sel

tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap.

Etiolasi = fenomena yang diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh dalah gelap,

bercirikan warna pucat, ruas panjang-panjang, dan daun kecil. (www.kamusilmiah.com)


Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses

fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang

berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun

pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.

Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon

tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang.

Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen.

Istilah auksin berasal dari bahasa yunani yaitu auxien yang berarti meningkatkan.

Auksin ini pertama kali digunakan Frits Went, seorang mahasiswa pascasarjana di negeri

belanda, yang menemukan bahwa suatu senyawa yang belum dapat dicirikan mungkin

menyebabkan pembengkokan koleoptil ke arah cahaya. Fenomena pembengkokan ini

dikenal dengan istilah fototropisme. Senyawa ini banyak ditemukan Went didaerah

koleoptil. Aktifitas auksin dilacak melalui pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat

terpacunya pemanjangan pada sisi yang tidak terkena cahaya matahari. Dan Hasil

penelitian beliau, pada tahun 1928 produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering

terkena sinar matahari.

Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar

matahari. Sinar nila perusak enzim-enzim yang membentuk pembentukan asam indo

asetat (salah satu jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu

lebih cepat, tapi batang tampak layu karena mengandung banyak air.

Akibat tidak ada sinar matahari organ perbanyakan pada tanaman, lama-lama

mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.

Selain itu, Para ahli fisiologi telah meneliti pengaruh auksin dalam proses

pembentukan akar lazim, yang membantu mengimbangkan pertumbuhan sistem akar.

Terdapat bukti kuat yang menunjukkan bahwa auksin dari batang sangat berpengaruh

pada awal pertumbuhan akar. Bila daun muda dan kuncup, yang mengandung banyak
auksin dipangkas, maka jumlah pembentukan akar akan berkurang. Bila hilangnya organ

tersebut diganti dengan auksin, maka kemampuan membentuk akar sering terjadi kembali

2.2 Hipotesis

a)      Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang

terkena sinar matahari.

b)      Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari.

c)      Jumlah daun tanaman etiolasi sama dengan tanaman yang terkena sinar matahari.

d)     Warna daun tanaman etiolasi berwarna kuning pucat, sedangkan warna daun

tanaman yang terkena sinar matahari berwarna hijau.

e)      Tanaman etiolasi memiliki usia lebih pendek daripada tanaman yang terkena sinar

matahari.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu

Percobaan ini dilaksanakan pada tanggal 5 agutus 2009 sampai 12 agutus 2009

3.2 Tempat

Percobaan ini dilaksanakan di kelas X-4, SMA Negeri 3 Jambi

3.3 Alat Dan Bahan

Ø   3 buah gelas aqua.

Ø   Kapas secukupnya.

Ø   Beberapa bibit tanaman kacang hijau.

Ø   Air secukupnya.

Ø   Spidol.

3.4            Cara kerja


1.     Rendamlah beberapa bibit tanaman kacang hijau. Biarkanlah untuk beberapa saat.

2.     Pilihlah bibit tanaman kacang hijau yang tumbuh untuk ditanam.

3.     Siapkanlah 3 buah gelas aqua.

4.     Tulislah pada gelas aqua yang pertama dengan tulisan “pot 1”, gelas aqua yang kedua

dengan tulisan “pot 2”, dan gelas aqua yang ketiga dengan tulisan “pot 3”.

5.     Letakanlah beberapa kapas bengan ketebalan masing-masing 1 cm pada tiap gelas

aqua.

6.     Tanamlah pada tiap gelas aqua tadi dengan masing-masing 5 bibit tanaman kacang

hijau.

7.     Letakanlah gelas aqua yang pertama pada tempat yang terkena cahaya matahari dan

gelas aqua yang kedua di tempat yang redup ( tidak terkena cahaya secara langsung), dan

gelas aqua yang ketiga di tempat gelap yang sama sekali tidak terkena cahaya matahari.

8.     Siramilah ketiga gelas aqua tersebut dengan jumlah air yang sama banyak

(secukupnya) secara rutin setiap pagi dan sore.

9.     Amatilah pertumbuhan ketiga tanaman kacang hijau tersebut dan masukkan data-data

yang ada pada tabel yang sudah disediakan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

1. Tabel Pengamatan

Tabel 1 (POT 1 diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari)


Usia
tanaman Jumlah Keadaan/kualitas
Tinggi batang (cm)
(hari ke- daun tanaman
…)
1 0 0,3 Tanaman segar, daun
2 0 0,6 berwarna hijau tua,
3 0 1,9 batang tanaman tumbuh
4 1 3 ke atas, hanya saja
5 2 6 pertumbuhan tanaman
6 2 9,2 sangat terhambat,
7 2 15
tanaman juga agak layu
karena mendapatkan terlalu

Tabel 2 (POT 2 diletakkan di tempat yang redup)


Usia tanaman Jumlah Tinggi batang Keadaan/kualitas
(hari ke-…) daun (cm) tanaman
1 0 0,5
2 0 1.3
3 1 5 Tanaman segar, daun
4 1 11 berwarna hijau tua,
batang tanaman tumbuh
5 2 18,3 ke atas
6 2 20,5
7 2 22,7

Tabel 3 (POT 3 diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari)


Usia tanaman Jumlah Tinggi batang Keadaan/kualitas
(hari ke-…) daun (cm) tanaman
1 0 0,7 Tsnsmsn sedikit layu,
2 1 3,4 daun berwarna hijau
3 1 7,9 kekuning-kuningan dan
telihat pucat, batang
4 2 12
tanaman tumbuh
5 2 19,1 melengkung,
6 2 22 pertumbuhan tanaman
7 2 24,1 berjalan dengan sangat
cepat.

4.2 Pembahasan

Tanaman kacang hijau yang dietiolasi (tumbuhan yang tumbuh dalah gelap)

pertumbuhannya lebih cepat daripada tanaman yang terkena banyak sinar natahari

maupun di tempat yang redup karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar

matahari. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem,

seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh.

Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu

juga dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta
berwarna hijau kekuning-kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak

mendapat sinar matahari sama sekali sehingga tanaman tidak mampu menghasilkan

karbohidrat untuk pembentukkan klorofil. Tanaman ini juga memiliki kadar air yang

berlebih akibat tidak terkena sinar matahari. Dan karena tidak mendapatkan sinar

matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.

Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari /

diletakkan di tempat redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar

karena mendapatkan cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua.

Pertumbuhannya berjalan normal ke atas. Hormon auksin pada tanaman ini berjalan

dengan normal yang mengakibatkan tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup

sinar matahari untuk pembentukan klorofil dari karboidrat.

Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan

tanaman ini sangat terhambat. tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna

daunnya nampak berwarna hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan

terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan hormon auksin

terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil / pendek.

Dengan demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan

tanaman kacang hijau.

BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1.      Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang

terkena cahaya matahari.

2.      Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari

3.      Kedua tanaman memiliki jumlah daun yang sama banyak, yaitu 2 helai.
4.      Sinar matahari merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi

pertumbuhan tanaman kacang hijau.

5.2 Saran

Di muka bumi ini, tumbuhan adalah sumber makanan, saran kami adalah marilah kita
menjaga kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan
kita tidak akan ada di muka bumi ini. Dan semoga dengan adanya karya ilmiah yang kami
buat yang berjudul “pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau“ para pembaca tertarik membacanya.

Anda mungkin juga menyukai