Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini.
Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu komponen
biotik dan komponen abiotik . komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia.
Sedangkan komponen abiotik antara lain : udara, gas, angina, cahaya, matahari, dan sebagainya.
Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan
cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk
hidup lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar
a) Kami ingin mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan
kacang hijau
b) Kami Ingin mengetahui dan mengkaji masalah pengaruh cahaya matahari terhadap tanaman
kacang hijau.
c) Kami ingin mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan
Manfaat dari pecobaan ini adalah supaya kita mengetahui betapa pentingnya pengaruh
cahaya matahari bagi makhluk hidup, tak terkecuali terhadap pertumbuhan tanaman .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Banyak faktor yang mepengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk
internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk
proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor
yang lain ikut mempengaruhi. Menurut leteratur perkecambahan di pengaruhi oleh hormon
auksin , jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat
namun bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap cahaya, jika
pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang perkecambahan akan terjadi relatif
lebih lama, hal itu juga di sebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata ketika
terkena cahaya. Sehingga di hasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari
sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan
yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat
gelap. Peristiwa ini disebut dengan etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan yang sangat cepat
di tempat gelap.
Etiolasi = fenomena yang diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh dalah gelap, bercirikan
Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis.
Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting
dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang
banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu,
Istilah auksin berasal dari bahasa yunani yaitu auxien yang berarti meningkatkan. Auksin
ini pertama kali digunakan Frits Went, seorang mahasiswa pascasarjana di negeri belanda, yang
menemukan bahwa suatu senyawa yang belum dapat dicirikan mungkin menyebabkan
pembengkokan koleoptil ke arah cahaya. Fenomena pembengkokan ini dikenal dengan istilah
fototropisme. Senyawa ini banyak ditemukan Went didaerah koleoptil. Aktifitas auksin dilacak
melalui pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya pemanjangan pada sisi yang
tidak terkena cahaya matahari. Dan Hasil penelitian beliau, pada tahun 1928 produksi auksin
Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari.
Sinar nila perusak enzim-enzim yang membentuk pembentukan asam indo asetat (salah satu jenis
auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tampak
Akibat tidak ada sinar matahari organ perbanyakan pada tanaman, lama-lama mengkerut
Selain itu, Para ahli fisiologi telah meneliti pengaruh auksin dalam proses pembentukan
akar lazim, yang membantu mengimbangkan pertumbuhan sistem akar. Terdapat bukti kuat yang
menunjukkan bahwa auksin dari batang sangat berpengaruh pada awal pertumbuhan akar. Bila
daun muda dan kuncup, yang mengandung banyak auksin dipangkas, maka jumlah pembentukan
akar akan berkurang. Bila hilangnya organ tersebut diganti dengan auksin, maka kemampuan
ih
2.2 Hipotesis
a) Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang terkena
sinar matahari.
b) Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari.
c) Jumlah daun tanaman etiolasi sama dengan tanaman yang terkena sinar matahari.
d) Warna daun tanaman etiolasi berwarna kuning pucat, sedangkan warna daun tanaman yang
e) Tanaman etiolasi memiliki usia lebih pendek daripada tanaman yang terkena sinar matahari.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu
Percobaan ini dilaksanakan pada tanggal 5 agutus 2009 sampai 12 agutus 2009
3.2 Tempat
Kapas secukupnya.
Air secukupnya.
Spidol.
1. Rendamlah beberapa bibit tanaman kacang hijau. Biarkanlah untuk beberapa saat.
4. Tulislah pada gelas aqua yang pertama dengan tulisan pot 1, gelas aqua yang kedua dengan
tulisan pot 2, dan gelas aqua yang ketiga dengan tulisan pot 3.
5. Letakanlah beberapa kapas bengan ketebalan masing-masing 1 cm pada tiap gelas aqua.
6. Tanamlah pada tiap gelas aqua tadi dengan masing-masing 5 bibit tanaman kacang hijau.
7. Letakanlah gelas aqua yang pertama pada tempat yang terkena cahaya matahari dan gelas
aqua yang kedua di tempat yang redup ( tidak terkena cahaya secara langsung), dan gelas aqua
yang ketiga di tempat gelap yang sama sekali tidak terkena cahaya matahari.
8. Siramilah ketiga gelas aqua tersebut dengan jumlah air yang sama banyak (secukupnya)
9. Amatilah pertumbuhan ketiga tanaman kacang hijau tersebut dan masukkan data-data yang
BAB IV
1. Tabel Pengamatan
4.2 Pembahasan
Tanaman kacang hijau yang dietiolasi (tumbuhan yang tumbuh dalah gelap)
pertumbuhannya lebih cepat daripada tanaman yang terkena banyak sinar natahari maupun di
tempat yang redup karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Auksin
adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung
Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu juga
dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta berwarna hijau
kekuning-kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak mendapat sinar matahari
sama sekali sehingga tanaman tidak mampu menghasilkan karbohidrat untuk pembentukkan
klorofil. Tanaman ini juga memiliki kadar air yang berlebih akibat tidak terkena sinar matahari.
Dan karena tidak mendapatkan sinar matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati karena
Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di
tempat redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar karena mendapatkan
cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua. Pertumbuhannya berjalan
normal ke atas. Hormon auksin pada tanaman ini berjalan dengan normal yang mengakibatkan
tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup sinar matahari untuk pembentukan klorofil
dari karboidrat.
Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan
tanaman ini sangat terhambat. tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna daunnya
nampak berwarna hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan terlalu banyak
mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan hormon auksin terhambat sehingga tanaman
kacang hijau.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang terkena
cahaya matahari.
2. Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari
3. Kedua tanaman memiliki jumlah daun yang sama banyak, yaitu 2 helai.
4. Sinar matahari merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan
5.2 Saran
Di muka bumi ini, tumbuhan adalah sumber makanan, saran kami adalah marilah kita menjaga
kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan
ada di muka bumi ini. Dan semoga dengan adanya karya ilmiah yang kami buat yang berjudul
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau para pembaca tertarik
membacanya.
BAB 1
1.1 Latar Belakang Masalah
Adanya berbagai perubahan kondisi dan kualitas lingkungan tentunya akan bisa
berpengaruh buruk terhadap manusia. Beragam bentuk kerusakan lingkungan, seperti
pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam,
banjir, longsor, kebakaran hutan, krisis air bersih, sekolah menjadi gersang. Hal ini lama
kelamaan akan dapat berdampak global pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan masyarakat
dan sekolah itu sendiri.
Manusia memang terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan yang terlalu berlebihan
dan tidak memperhatikan kepentingan lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata
dan memelihara kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan kemerosotan kualitas lingkungan
yang begitu parah. Hal ini hendaklah menjadi perhatian khusus bagi penanggung jawab sekolah
dan komunitasnya dalam menata kembali lingkungan sekolah dari segala bentuk berbagai
kerusakan lingkungan, disamping menciptakan dan membangun budaya pelaku pendidikan
dalam berwawasan lingkungan.
Dalam konteks ini, tidaklah berlebihan jika gerakan ramah lingkungan pun bisa kembali
digalakkan melalui program penghijauan lingkungan sekolah secara menyeluruh. Sebab, dalam
rangka menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, sangatlah perlu adanya kerja
sama yang baik antara pemerintah, masyarakat dengan sekolah itu sendiri. Berbagai bencana
alam yang sering melanda sebagian wilayah di negara kita pada dasarnya merupakan akibat
kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan.
Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor,
kebakaran hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah
lingkungan yang bukan tergolong sepele. Betapa tidak? Sebab, tidak terselesaikannya atau
berlarut-larutnya masalah lingkungan akan menghancurkan potensi pemenuhan generasi
mendatang.
Pembangunan di berbagai sekolah hendaklah bisa memperhatikan ekosistem di
sekitarnya. Janganlah, eksistensi lingkungan dikesampingkan oleh dalih penataan lingkungan
tanpa menghiraukan kelestarian dan kenyamanan lingkungannya.
Menyikapi hal ini, sebagai pelaku pendidikan dan anggota masyarakat yang cinta
lingkungan, paling tidak kita secara moral (etika) bisa ikut berpartisipasi pada setiap program
yang berkait dengan kelestarian lingkungan hidup yang dicanangkan oleh pemerintah melalui
lingkungan paling dekat dengan kita yaitu lingkungan sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah proses pembentukan lingkungan penghijauan di SMA Negeri
3SUBANG?
1.2.2 Bagaimanakah kondisi penghijauan di SMA Negeri 3SUBANG?
1.2.3 Bagaimanakah perawatan perawatan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3
SUBANG?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan penghijauan di SMA Negri 3 Subang
1.3.2 Untuk mengetahui kondisi penghijauan di SMA Negeri 3 Subang
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana perawatan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3
Subang
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penerapan penghijauan lingkungan sekolah diharapkan bisa menjadi
salah satu alternatif dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup di wilayah
Indonesia. Disamping adanya kesadaran masyarakat yang tinggi dalam memelihara dan
melestarikan lingkungan hidup dalam rangka mengantisipasi dari segala bentuk pengrusakan dan
pencemaran lingkungan.
BAB 2
2.1 Proses
Hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah:
Pengelolaan limbah/ sampah dan air
Landscaping dan penghijauan
Perawatan fisik bangunan dan lingkungan
Sekolah menjadi pusat penghijauan (green school) yang bermanfaat bagi lingkungan
2.2 Kondisi
Kondisi Penghijauan di SMA Negeri 3 Subang berjalan dengan lancar. Sehingga
lingkungan menjadi hijau, asri, sehat, bersih dan terjaga.
2.3 Perawatan
Cara agar lingkungan tetap terjaga adalah:
Jangan memetik, memangkas, merusak tanaman yang ada.
Dilarang menginjak, bermain di taman rumput dan taman hias yang mengakibatkan rumput-
rumput itu mati.
Dilarang membuang sampah pada tanaman.
Dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah sehingga taman terlihat indah.
Di taman sekolah diupayakan agar terawat dengan cara menyapu, menyiram,
meberi pupuk sehingga bertambah subur.
Berilah obat pembasmi hama sehingga tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.
2.4 Manfaat
Membangun kesadaran siswa agar mempunyai wawasan lingkungan yang luas
merupakan pilar dalam menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari berbagai sumber
pengrusakan dan pencemaran lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah lingkungan yang
mengakibatkan kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.
Dengan pola pendidikan, melalui institusi pendidikan ataupun dengan penyuluhan
langsung ke siswa secara sungguh-sungguh akan terciptalah akar budaya masyarakat yang
mempunyai kesadaran lingkungan yang tinggi. Artinya, etika lingkungan akan menjadi pondasi
dalam setiap pembangunan di Indonesia.
BAB 3
3.1 Kesimpulan
Penataan Lingkungan Sekolah menjadi Green School merupakan penataan
lingkungan sekolah sehingga dapat menciptakan suasana yang asri, sejuk, bersih, sehat dan dapat
mendukung proses pelaksanaan KBM dengan status: dalam ruang atau luar ruang, dalam ruang
dan luar ruang, serta bermanfaat bagi lingkungan luar sekolah.
Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan
yang cakap melalui proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan yang bermutu. Tidak itu
saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup
bermutu yang pada saat ini sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa dimata
dunia sekaligus melestarikan kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia.
3.2 Saran
Mari kita lakukan penghijauan di lingkungan SMA Negeri 3 Subang ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEVINISI SAMPAH
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-
proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam
kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-
jenisnya.
Devinisi Sampah menurut beberapa pendapat:
1. TANJUNG, Dr. M.Sc
Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula
2. RADYASTUTI, W. Prof. Ir (1996)
Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai
3. BASRIYANTA
Sampah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik /
pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai atau dikelola dengan prosedur yang benar
4. KAMUS LINGKUNGAN (1994)
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara
biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat selama manufaktur;
atau materi berlebihan atau buangan.
5. PRIE G. S
Sampah adalah barang yang kita miliki tetapi sama sekali tidak pernah ada gunanya
6. ECOLINK (1996)
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia
meupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis
7. SETYO PURWENDRO
Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah
penginapan, hotel, rumah makan, industri ataupun aktivitas manusia lainnya sehingga dengan
kata lain, sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai.
8. WIJAYA JATI
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Setiap altivitas manusia pasti
menghasilkan sampah.
B. MACAM-MACAM SAMPAH
SAMPAH ORGANIK
Sampah Elastik merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai atau dikelola dengan prosedur
yang benar. Sampah Elastic adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan
terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut kompos). Kompos
merupakan hasil pelapukan bahan-bahan elastic seperti daun-daunan, jerami, ilalang, rumput,
dan bahan lain yang sejenis pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar
khusus seperti pasar sayur mayor, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya elastic seragam, sebagian
besar (95%) berupa sampah elastic sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari
pemukiman sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organic dan
sisanya anorganik. Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun
tumbuhan. Sampah organic dibagi menjadi:
1. Sampah organik basah. Maksudnya sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi.
Contohnnya: kulit buah dan sisa sayuran.
2. Sampah organik kering. Maksudnya bahan organic lain yang kandungan airnya kecil.
Contohnya: kayu atau ranting pohon dan dedaunan kering.
SAMPAH ANORGANIK
Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah anorganik
berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral, minyak bumi, atau dari proses
industry. Sebagian zat anorganik tidak dapat diuraikan oleh alam, sedangkan lainnya hanya
diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya
berupa, botol, botol plastic, tas plastic, dan kaleng. Contoh sampah anorganik adalah: potongan-
potongan/pelat-pelat dari logam, berbagai jenis bebatuan, botol bekas, bahkan kertas
SAMPAH B3
Sampah B3 yaitu sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau produksi yang mengandung
bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak
langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan
manusia. Yang termasuk sampah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun
yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal
yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk sampah B3
bila memiliki satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat
reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain yang bila diuji dengan
toksikologi dapat diketahui termasuk sampah B3.
Jenis-jenis sampah/limbah beracun antara lain:
1) Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
2) Limbah mudah terbakar adalah limbah yang berdektan dengan api, percikan api, atau sumber
nyala lainnya akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar
hebat dalam waktu lama.
3) Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima
oksigen .
4) Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan
lingkungan.
5) Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau
mengandung kuman penyakit.
Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau
mengkorosikan baja, yaitu memiliki Ph sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat
asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
SAMPLE
Sample 1
Seperti yang terjadi dilingkungan masyarakat sekitar sungai Citarum berdasarkan
pengamatan yang saya lakukan masyarkat atau para penjual atau penduduk sekitar dalam
kebiasaan sehari-hari masih sering membuang sampah pada tempat yang sembarangan. Dampak
yang telah dirasakan masyarakat sekitar sudah tidak perlu di singgung lagi karena dampaknya
sudah di rasakan secara berulang kali oleh masyarakat.
Sample 2
Dan juga yang terjadi di lingkungan masyarakat sekitar sepanjang jalan Dayeuh kolot dan
disekitar daerah industri yang ada di pinggir jalan Dayeuh kolot masih belum membuang limbah
industrinya ke selokan dimanan selokan ini mengalir kedaerah lingkungan masyarakat dan
dampaknya sangat dirasakan masyarakat sekitar.
Sample 3
Selain sample diatas pengamatan saya juga tertuju pada sepanjang jalan di daerah Bandung
baik perkotaan maupun perkampungan di setiap pinggir jalan pasti di temukan sampah.
Dampaknya juga sangat banyak dan sering kali dirasakan masyarakat sekitar.
Selain pengamatan saya terhadap sampah saya juga mengamati tidak tersedianya tempat
pembungan sampah yang memadai, tidak ada petugas pembersih sampah yang rutin setiap hari,
tidak ada kesadaran masyarakat terhadap dampak sampah pada lingkungan dan manusia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan semua pengamatan yang saya lakukan, sampah semakin merusak
keindahan alam ini, untuk itu manusia harus segera mengambil langkah untuk mengatasi
dampak buruknya. Dan kita harus menyatukan tekat untuk membangun Indonesia bersih.
- Sampah sangat berbahaya jika tidak dikonisikan dan diolah dengan benar
- Sampah akan dapat teratasi jika ada kerjasama antara masyarakat dan pemerintah
- Perkembangan sampah dilingkungan masyarakat semakin tehun semakin meningkat
- Dampak yang ditimbulkan sampah semakin komplek dan semakin banyak
- Cara ynag paling ampuh dan nomor satu adalah menyadarkan diri sendiri akan pentingnya
kebersihan
Adapun tindakan yang harus segera lakukan:
- Segera menyadarkan diri akan pentingnya menjaga keindahan lingkungan
- Berniat menjadikan Indonesia sebagai negar yang bersih
- Tidak membuang semabrangan karena yakin bahwa sampah akan memberi dampak buruk
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
- Selalu menjaga kebersihan dimanapun kita berada
SARAN
Telah kita rasakan bersama dampak buruk sampah, apakah kita betah dalam
kehidupan yang selalu diancam oleh dampak sampah. Memuang sampah pada tempatnya dan
menggugah kesadaran diri akan mengahasilkan sesuatu perubahan besar bagi kemajuan
Negara Indonesia terutama dalam bidang kebersihan. Jadilah Contoh bagi orang lain yang
baik, bagi kelompaok lain, bagi masyarakat lain, bagi kota lain, bagi provinsi lain, bagi
Negara lain dan jadikanlah Negara kita sebagai teladan Negara-negara lain.
Bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok
aktif
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam pergaulan sehari-hari, kita tidak dapat di pisahkan dari rokok. Hampir setiap
orang di dunia mengenalnya. Beberapa orang menganggap, mengkonsumsi rokok merupakan
hal yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Di dalam kenikmatan sebatang rokok , tersimpan juga bahaya yang begitu besar.
Banyak zat kimia yang sangat berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok. Lebih dari
1000 jenis bahan kimia yang berbahaya terkandung di dalamnya. Meskipun masyarakat
mengetahuinya, tak sedikit dari mereka yang mengabaikan bahaya tersebut.
Dampak dari rokok itu sendiri tidak hanya orang yang menghisap secara langsung
rokok tersebut. Namun juga orang di sekitarnya yang juga menghirup udara di sekitar
perokok tersebut, atau disebut perokok pasif. Akibatnya, kerugian yang di akibatkan asap
rokok tersebut hampir tidak di ketahui oleh perokok pasif tersebut. Akibatnya, banyak orang
tidak bersalah yang merasakan dampak negatif dari rokok tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apakah itu rokok?
2. Apa dampak negatif rokok bagi perokok aktif?
3. Apa dampak negatif bagi perokok pasif?
4. Zat apa yang terkandung dalam rokok?
5. Mengapa orang sulit untuk melepasan diri dari candu rokok?
6. Bagaimana cara untuk melepaskan diri dari candu rokok?
7. Apa yang menyebabkan orang tertarik untuk merokok?
8. Apa upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah pengkonsumsi rokok ?
9. Apa ciri orang yang merokok?
10. Apa dampak positif dan dampak negatif rokok pada sektor ekonomi?
11. Penyakit apa yang dapat ditimbulkan dari rokok ?
12. Kenapa rokok diharamkan oleh MUI?
3. Rumusan Masalah
Dari uraian identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
Apa bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif ?
4. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang rokok.
2. Untuk mengetahui bahaya bahaya rokok bagi perokok pasif maupun perokok aktif.
3. Untuk mencegah ataupun mengurangi penyebaran rokok di kalangan pelajar.
4. Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan bila kita mengkonsumsinya.
BAB II
Pembahasan
2.1 Landasan Teori
Menurut situs Computer Media Learning, Perokok pasif adalah orang-orang yang
tidak merokok, namun menjadi korban perokok aktif karena turut mengisap asap
sampingan (di samping asap utama yang dihembuskan balik oleh perokok)
Adapun untuk mengatasi kecanduan merokok di antaranya adalah hal hal berikut :
Tarbiyah (pendidikan) keimanan yang sungguh sungguh untuk setiap individu masyarakat.
Adanya teladan yang baik saat di rumah, sekolah dan lingkungan lainnya.
Melarang para guru merokok di depan murid muridnya terutama yang masih berusia belia.
Penerangan yang gencar dan intensif tentang bahaya merokok.
Membebankan pajak yang tinggi terhadap berbagai jenis rokok.
Melarang merokok di tempat tempat kerja, stasiun, bandara, dan tempat tempat umum
lainnya.
Menyebarkan fatwa para ulama yang menjelaskan tentang haramnya rokok.
Menyebarkan nasihat nasihat dan peringatan peringatan dokter tentang bahaya rokok.
Peringatan tentang bahaya rokok dalam ceramah ceramah, khutrbah, dan lainnya.
2.2 Pembahasan
Untuk dapat mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif maupun aktif, kita dituntut
untuk memahami bahaya bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif. Sehingga,
bahaya tersebut dapat di hindari dan dapat meminimalisir kemungkinan terjerumusnya kita
kedalam candu rokok. Banyak orang-orang tidak bersalah yang menjadi korban perokok aktif
hanya karena perokok-perokok aktif tersebut mencemarkan udara yang juga mereka hisap.
Walaupun pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam membatasi seseorang untuk
merokok, membatasi peredaran rokok, menaikan harga cukai, hingga menutup pabrik rokok.
namun kebijakan pemerintah tersebut mendapat pertentangan yang sangat keras dari para
buruh, konsumen, dan Industri pabrik rokok. pertentangan yang berat tentu saja dari pabrik
rokok, keuntungan yang bisa diperoleh langsung terhenti, alat-alat pembuat rokok pun
menjadi tidak berguna. Oleh karena itu pemeritnah harus mempunyai solusi untuk
mengatasinya. Pertimbangan lain yang membuat pemerintah bimbang adalah, Petani
tembakau indonesia hanya mampu memasok sekitar 20% dari tembakau yang dibutuhkan
oleh industri yang ada di Indonesia. Artinya 80% lainnya harus impor dan berarti negara
menerima tambahan devisa yg cukup besar dari rokok tersebut.
zat utama yang terkandung dalam rokok adalah Racun utama pada rokok adalah tar,
nikotin, dan karbon monoksida. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan
menempel pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan
peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen(zat pemicu kanker), dan mampu memicu kanker
paru-paru yang mematikan. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat sel darah merah
dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.
Menurut situs http://www.cml.ui.ac.id/, perokok pasif) memiliki resiko yang lebih tinggi
untuk menderita gangguan kesehatan akibat seperti kanker paru-paru dan jantung koroner,
serta gangguan pernafasan. Bagi anak-anak di bawah umur, terdapat resiko kematian
mendadak akibat terpapar asap rokok. Setidaknya tercatat 4000 kematian perokok pasif per
tahun di Amerika Serikat.
Sedangkan dari sumber lainya, yaitu dari situs www.dechacare.com Dari penelitian
terhadap 1.263 pasien kanker paru-paru yang tidak pernah merokok, terlihat bahwa mereka
yang menjadi perokok pasif di rumah akan meningkatkan risiko kanker paru-paru hingga
18%. Apabila hal ini terjadi dalam waktu yang cukup lama, yaitu 30 tahun lebih, risikonya
meningkat menjadi 23%. Bila menjadi perokok pasif di lingkungan kerja atau kehidupan
sosial, risiko kanker paru-paru akan meningkat menjadi 16% sedang bila berlangsung lama,
hingga 20 tahun lebih, akan meningkat lagi risikonya menjadi 27%.
Perokok aktif mungkin menikmati sebatang rokok yang mereka hisap. Namun, tanpa di
sadari mereka telah merusak diri mereka sendiri, terlebih orang di sekitar mereka yang
mereka cintai berada di dekat perokok aktif itu sendiri. Asap rokok tersebut akan menjadi
penyakit yang lebih berbahaya ketika di hisap oleh perokok pasif di sekitar perokok aktif
tersebut. 65 juta orang indonesia adalah perokok aktif. Maka dapat di bayangkan, apabila
seorang perokok aktif merokok di dekat 2 atau 3 orang yang tidak merokok, di tempat umum.
1172 orang indonesia meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan merokok
atau 48 orang per jam. Maka dapat di bayangkan, ternyata perokok pasif memiliki jumlah
yang lebih banyak, dan banyak penyakit berbahaya yang juga menghantuinya.
2.3 Kesimpulan
Dalam uraian pada pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui bahaya
rokok bagi perokok pasif atau perokok aktif, kita harus :
a. Mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif.
b. Pengetahuan bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif dapat kita terapkan untuk
penerapan hidup sehat.
c. Jika kita menguasai pengetahuan tentang bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok
aktif, kita dapat menghidari bahaya rokok tersebut.
d. Perokok pasif jauh lebih menerima akibat yang lebih bahit di banding perokok aktif.
e. Perokok aktif dapat mengidap penyakit kanker apabila telah tergantung berat dengan rokok.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Untuk dapat mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif, kita perlu:
A. Kita harus memiliki pengetahuan mendalam tentang bahaya rokok bagi perokok aktif dan
perokok pasif itu sendiri.
B. Kita harus mengetahui cara menolak ajakan atau tawaran merokok secara tidak menyinggung
dan menyakiti perasaan orang lain.
C. Kita sebisa mungkin harus bisa menjauh dari orang yang sedang menghisap rokok selagi
memungkinkan.
D. Kita di tuntut untuk bisa menarik contoh bahaya rokok dari pengalaman orang-orang di
sekitar kita.
E. Kita di tuntut untuk bisa menjaga diri dari pengaruh rokok.
F. Kita harus bisa menjauhi diri dari pengaruh-pengaruh rokok demi kebaikan masadepan kita
BAB I
Pendahuluan
Makalah ini memegang peranan yang sagat penting dalam peningkatan bercocok tanam,
terhadap tanaman cabi. Di dalam makalah ini menjelaskan tentang Perbandingan
Pertumbuhan Tanaman Terhadap Pemberian Pupuk Kimia dan juga Pupuk Alami.
Melalui makalah ini kalian akan banyak mengetahui bagaimana proses perbandingan
pertumbuhan tanaman terhadap pemberian 4 pupuk kimia :
1. Pupuk Urea
2. Pupuk NPK
3. Pupuk NPK Kuning
4. Pupuk NPK Biru,
4 pupuk alami :
Klasifikasi :
kingdom : Plantarun
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Klas : Dicotyledoneae
Subklas : Sympetalae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L
Menurut berbagai keterangan cabai berasal dari peru yang masuk ke Indonesia d dibawa oleh
bangsa portugis. Pada awal tahun1500-an masehi. Tapi ada juga yang menyebutnya dibawa
oleh saudagar persia dalam perdagangan.
Cabi dibagi dalam 2 golongan utama, yaitu
1. Cabai besar (Capsicum annum L)
a. Cabai Merah (hot Pepper /cabai pedas)
b. Cabai Hijau
c. Cabai Paprika (Sweet Pepper/ cabai manis)
dua golongan cabai tersebut biasanya ada yang Hibrida dan ada yang non Hibrida.
Tumbuhan cabai yang mulanya kecil tumbuh menjadi besar seiring dengan
berjalannya waktu dan perlakuan yang diperolehnya. Pertumbuhan yang dialami oleh
tumbuhan cabai tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pemberian
nutrisi. Dalam hal ini adalah jenis pupuk.
Oleh karena itu saya memilih pengaruh pupuk kimia dan pupuk alami dan juga
penanaman tidak memakai pupuk terhadap pertumbuhan tanaman cabai sebagai objek
penelitian saya.
2. Apakah berbagai jenis-jenis pupuk kimia mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman cabai
merah?
3. Apakah jika tidak memaki pupuk akan mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman cabai?
BAB II
Tinjauan Pustaka
BAB III
Bahan dan metode kerja
- 10 polibek
- sekop
- penggaris
- alat tulis
2. Bahan :
Seleksi biji cabai dengan cara merendam biji cabai yang akan ditanam ke dalam air.
o Amati biji. Jika biji tenggelam,maka biji itu yang baik untuk ditanam. Sedangkan jika biji
tersebut terapung maka biji tersebut kurang baik untuk ditanam.
o Jadi pilih biji yang tenggelam.
Jemur biji cabai yang telah dipilih selama 24 jam.
Siapkan media yang diperlukan untuk penanaman biji cabai seperti polibek, tanah, biji, dll.
Masing masing polibek diberi tanda.
Tanam biji cabai pada polibek yang telah diisi oleh tanah dengan takaran yang sama.
Beri pupuk yang berbeda ke dalam masing masing pot.
Amati dan catat pertumbuhan tanaman cabai pada masing masing polibek setiap hari.
BAB IV
Hasil dan Analisis/Pembahasan
1. Pada polibek pemberian pupuk kotoran ayam,kotoran kambing dan pupuk kimia NPK
kuning, ternyata pertumbuhannya dari hari ke-1 sampai hari ke-31 bisa sampai tumbuh
semua.
2. Pada polibek pemberian pupuk abu bekas bakaran , urea, NPK biru dan NPK biasa pada hari
k-20 ternyata tidak dapat bertumbuh tanaman ini mati.
3. Pada polibek pemberian pupuk kompos ternyata pada hari ke-1 sampai hari ke-20
tanamannya layu.
4. Pada polibek A yang tidak di beri pupuk tenyata pada hari ke-1 sampai hari ke-20
tanamannya layu.
5. Pada polibek B yang tidak di beri pupuk ternyata pada hari ke-1 sampai hari ke-20
tanamannya mati.
4.1 Pembahasan
a. Hasil pengamatan ini,dari hari ke-1 sampai ke- 31 yang tumbuh 31 hari
hanya ada 3 polibek, yaitu pada pemberian pupuk alami (kotoran
ayam),kotoran kambing,dan pupuk kimia (NPK kuning).
b. Dan yang lain dari hari ke-1 sampai ke-31 hanya tumbuh sampai hari ke-
16,hari ke-19. Dan ada beberapa polibek yang tanamannya layu pada hari
ke-20.
BAB V
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan :
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Pengertian Detergent
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan
dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen
mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh
oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.
Detergen sudah sangat akrab di kehidupan kita, terutama bagi ibu rumah tangga. Detergen
digunakan untuk mencuci pakaian. Untuk menyempurnakan kegunaannya, biasanya pabrik
menambahkan Natrium Perborat, pewangi, pelembut, Naturium Silikat, penstabil, Enzim, dan zat
lainnya agar fungsinya semakin beragam. Tapi diantara zat-zat tersebut ada yang tak bisa
dihancurkan/dilarutkan oleh mikroorganisme sehingga otomatis menyebabkan pencemaran
lingkungan. Apabila air yang mengandungi detergen dibuang ke dalam air, tercemarlah air dan
pertumbuhan Alga yang sangat cepat. Hal ini akan menyebabkan kandungan oksigen dalam air
berkurangan dan otomatis ikan, tumbuhan laut, dan kehidupan air lainnya mati.Selain itu limbah
Detergen juga menyebabkan pencemaran tanah yang menurunkan kualitas kesuburan tanah yang
mengakibatkan tanaman serta hidupan tanah termasuk cacing mati. Padahal cacing bisa
menguraikan limbah organik, non organik & menyuburkan tanah.
Bahan utamanya ialah garam natrium yaitu asam organik yang dinamakan asam sulfonik.
Asam sulfonik yang digunakan dalam pembuatan detergen merupakan molekul berantai panjang
yang mengandungi 12 hingga 18 atom karbon per molekul.
Detergen pertama disintesis pada tahun 1940-an, yaitu garam natrium dari alkyl hydrogen sulfat.
Alkohol berantai panjang dibuat dengan cara penghidrogenan lemak dan minyak.
Alkohol berantai panjang ini direaksikan dengan asam sulfat menghasilkan alkil hydrogen sulfat
yang kemudian dinetralkan dengan basa.
Natrium lauril sulfat adalah detergen yang baik. Karena garamnya berasal dari asam kuat,
larutannya hampir netral. Garam kalsium dan magnesiumnya tidak mengendap dalam larutannya,
sehingga dapat dipakai dengan air lunak atau air sadah. Pada masa kini, detergen yang umum
digunakan adalah alkil benzenasulfonat berantai lurus. Pembuatannya melalui tiga tahap. Alkena
rantai lurus dengan jumlah karbon 14-14 direaksikan dengan benzena dan katalis Friedel-Craft
(AlCl3 atau HF) membentuk alkil benzena. Sulfonasi dan penetralan dengan basa melengkapi
proses ini.
Rantai alkil sebaiknya tidak bercabang. Alkil benzenasulfonat yang bercabang bersifat tidak dapat
didegradasi oleh jasad renik (biodegradable). Detergen ini mengakibatkan masalah polusi berat
pada tahun 1950-an, yauti berupa buih pada unit-unit penjernihan serta disungai dan danau-
danau. Sejak tahun 1965, digunakan alkil benzenasulfonat yang tidak bercabang. Detergen jenis
ini mudah didegradasi secara biologis oleh mikroorganisme dan tidak berakumulasi dilingkungan
kita.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
BAB V
PENUTUP
5.1 K esimpulan
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa larutaan detergent sangat berpengaruh sekali terhadap
kondisi fisik ikan yang dapat menyebabkan ikan tersebut melemah bahkan hingga mati.
5.2 Implikasi
Dampak dari kondisi tesebut maka akan menyebabkan populasi ikan-ikan disungai
berkurang.
5.3 Saran
Saran yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca yaitu :
Jangan terlalu banyak menggunakan limbah rumah tangga (larutan detergen) karna
sangat berpengaruh terhadap biotic air.
Untuk para peneliti selanjutnya di harapkan dapat membuah kan hasil yang lebih baik
dari sebelumnya