Anda di halaman 1dari 7

DEFINISI, MANFAAT SERTA TUJUAN ABSTRAK

DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH

BAHASA INDONESIA
A3

KELOMPOK 2 :

1. Daniel Tri Satria (1600 8612 0 1412) 7. Novia (1600 8612 0 1221)
2. Dizky Kurniawan (1600 8612 0 1338) 8. Recky Ary Erlangga (1600 8612 0 1368)
3. Dona Wijayanti (1600 8612 0 1316) 9. Saidina Ramatdiyah (1600 8612 0 1293)
4. Dwi Wibowo (1600 8612 0 1241) 10. Sri Daswati (1600 8612 0 1162)
5. Hilda Angriani Sihombing (1600 8612 0 1262) 11. Windy Permata (1600 8612 0 1128)
6. Ni’mah (1600 8612 0 1078) 12. Yola Kadeshi Damanik (1600 8612 0 1124)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI
TAHUN 2019
Pembahasan
Karya Semi Ilmiah

A. Pengertian Karya Semi Ilmiah

Karya semi ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan.
Penulisannya pun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah.
Penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-
katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya
atau sebuah penulisan yang menyaikan fakta dan fiksi. Karangan semi ilmiah sering disebut
karangan ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan
semi ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan non ilmiah. Finoza ( 2005: 193 ) menyebutkan
bahwa karakteristik yan membedakan karangan semi ilmiah, ilmiah, dan non ilmiah adalah
pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah
digunakan bahasa yang khusus dalam bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi ilmiah
bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan
semi ilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah
khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulis, karangan ilmiah menaati kaidah
konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi
ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis.

B. Ciri-ciri karangan semi ilmiah

Ciri-ciri karangan semi ilmiah antara lain:


1. Emotif
Yaitu kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan
dan sedikit informs

2. Persuasif
Yaitu penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk menyajikan pembaca, mempengaruhi
sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.

3. Deskriptif
Yaitu pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.

4. Kritik tanpa dukungan bukti.

C. Karakteristik karangan semi ilmiah

Karakteristik-karakteristik karangan semi ilmiah ada lima, antara lain sebagai berikut:
1. Fakta yang disimpulkan subjektif
2. Gaya bahasa formal dan populer
3. Mementingkan diri penulis
4. Melebih-lebihkan sesuatu
5. Usulan bersikap argumentatif.

D. Bentuk-bentuk karangan semi ilmiah

Ada berbagai bentuk-bentuk dari karangan semi ilmiah, yaitu:


1. Artikel
Karangan faktual secara lengkap dengan panjang terentu yang dibuat untuk dipublikasikan
( melalui koran, majalah, dan sebagainya ) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan
fakta yang dapat menyampaikan, mendidik, dan menghibur.

2. Editorial
Artikel dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan pendirian editor atau
pimpinan surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah.

3. Feature
Feature adalah cerita khas kreatif yang berpijak pada jurnalistik sastra tentang suatu situasi
keadaan, atau aspek kehidupan, dengan tujuan untuk memberi informasi dan sekalius
menghibur khalayak media massa.

4. Resensi buku
Resensi buku adalah bentuk kombinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif
terhadap suati buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmih yaitu ringkasan, deskripsi,
kritik, aspresiasi, dab praduga.

5. Opini
Opini adalah pendapat, ide, atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau prefernsi
tertentu terhadap presektif dan ideologi , akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum
mendapat pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentan
sesuatu yang berlaku pada masa depan dan ebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat
langsung ditentukan. Opini bukanlah merupakan sebuah fakta akan tetapi jika dikemudian
hari dapat dibuktikan atau diverifikasikan, maka opini akan berubah menjadi sebuah
kenyataan atau fakta.

E. Langkah-langkah pembuatan karanga semi ilmiah


1. Memilih topik yang kita sukai dan diminati olem pembaca
2. Mencari sumber yang autoratif
3. Membatasi topik yang dibicrakan dan didukung dengah hal-hal yang konkret dan
spesifik

4. Menentukan suatu tesis percobaan yang menjadi arah dan tujuan yang hendak dicapai
5. Mencari sumber dari topik yang ingin ditulis
6. Mengumpulkan semua buku dan bacaan yang menjadi sumbernya
7. Mencatat tiap judul pada sebuah kartu biografi
8. Membuat ringkasan atau kutipan dari sumber tersebut
9. Mengadakan pengamatan atau wawancara dengan narasumber
10. Merumuskan tesis final
11. Menyusun kerangka karangan yang final.

Karya Populer

A. Pengertian Karya Populer


Karya ilmiah populer merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa
yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Menurut Liang Gee (dalam Dalman, 2012: 17) karangan ilmiah populer adalah
semacam karangan ilmiah yang mencakup ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu menyajikan
fakta-fakta secara cermat, jujur, netral, dan sistematis, sedangkan pemaparannya jelas,
ringkas, dan tepat.
Menurut Wardani (2007: 17) karya populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan
gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan
menarik untuk dibaca.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah
diartikan sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan,
sedangkan ilmiah populer diartikan sebagai menggunakan bahasa umum sehingga mudah
dipahami oleh masyarakat awam.
Sedangkan istilah populer sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan
bahwa populer berarti dikenal dan disukai orang banyak atau umu. Bisa juga berarti sesuai
dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah
populer merujuk pada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah
dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.
Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012: 156) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah
populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada
dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan pernyataan sendiri. Karya ilmiah populer
adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengatahuan dengan teknik
penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
Karangan ilmiah populer tidak selalu merupakan hasil penelitian ilmiah. Tulisan itu
dapat berupa petumjuk teknis, pengalaman, dan pengamatan biasa yang diuraikan dengan
metode ilmiah. Jika karya ilmiah selalu disajikan dalam ragam bahasa yang standar, karya
ilmiah populer apat disajikan dalam ragam standar dan non standar. Penusunan karangan
ilmiah populer akan tetap disebut penulis dan bukan pengarang, karena proses penyusunan
karya ilmiah populer sama dengan proses penyusunan karya ilmiah.
Dalam karya ilmiah populer terdapat persoalan lain seperti kritik terhadap pemerintah,
analisis suatu peristiwa yang sedang populer di tengah masyarakat, jalan keluar bagi
persoalan yang sedang dihadapi masyarakat, atau sekedar informasi baru yang ingin
disampaikan kepada masyarakat.
Karya ilmiah populer biasanya disajikan melalui media surat kabar dan majalah,
biasanya format penyajiannya mengikuti format yang berlaku dalam laras jurnalistik.
Pemilihan topik dan perumusan tema harus dilakukan dengan cermat. Tema itu kemudian
dikerjakan engan jenis karangan tertentu misalnya narasi, eksposisi, argumentasi, atau
deskripsi. Secara lebih perinci lagi, penulis dapat mengembangkan paragraf seperti
pemechan masalah, kronologis, perbandingan, atau sudut pandang.
B. Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni

Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni terletak pada bahasa
penyampaianyang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan dalam bahasa baku
dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesi resmi. Semntara ilmiah populer
ditmpilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat umum.
Dari segi topi bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yan
berjkaitan dengan masyarakat di sekitarnya. Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang
lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam.
Karya ilmiah populer biasanya dapat kita jumpai pada majalah, koran atau tabloid.

C. Tahapan penulisan karya ilmiah popular

Secara umum, ada tiga tahap yang harus kita lakukan alam menulis karya ilmiah, yaitu
tahap prapenulisan, tahap penulisan, tahap pebaikan (editing). Dalam praktiknya proses ini
akan menjadi empat tahap, yaitu:
1. Tahap persiapan (prapenulian)
2. Tahap inkubasi
3. Tahap iluminasi
4. Tahap verifikasi/evaluasi
Hampir semua proses menulis (esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistik, dan lain-lain
melalui tahap-tahap ini. Berikut paparan tahap ini.

a) Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri,


mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi,
menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati,
dan lain-lain yan memperkaya masukan kognitif yang akan diposes selanjutnya.

b) Tahap inkubasi, adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya


sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau
jalan keluar yang dicarinya.

c) Tahap iluminasi, adalah ketika datangnya inspirasi, yaitu gagasan datang seakan-akan
tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini apa yang telah lama kita pikirkan
menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar.

d) Tahap terakhir, yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi
itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai engsn fokus tulisan. Mungkin ada
bagian yang tidak perlu dituliskan atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan dan lain-lain.
Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yan peka sehingga perlu dipilih kata-
kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
D. Ciri-ciri karya tulis populer
Karya tulis populer memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:
1. Struktur
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti, dan
baian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.

2. Komponen dan substansi


Komponen karya ilmiah bervarisi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
kata atau gaya bahasa impersonal.

4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengn struktur baku.
Menurut hakim (2004: 57) cirri-ciri karya ilmiah popular sebagai berikut:

1. Bahan yang berupa fakta yang objektif.


2. Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak teralu formal tetapi taat asas,
disusun secara sistematis, tidak memuat hipotesis.
3. Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
4. Penyimpulan dilakukan dengan emberi fakta.

Sementara itu, karakteristik karangan ilmiah popular yaitu


1. Apabila pembaca arikel jurnal adalah professional atau spesialis dalam suatu disiplin
ilmu, maka pembaca karangan ilmiah popular adalah masyarakat umum, awam atau
professional daalm bidang lain.

2. Apabila pembaca artikel jurnal selain memebrikan nama, lembaga akademik tempat
dia bekerja serta kualifikasi akademiknya, maka penulis karangan ilmiah popular
menuliskan nama tanpa informasi lain, kecuali dia adalah popular.

3. Apabila artikel jurnal ditulis dengan gaya bahasa factual dan dingin demi objektifitas,
maka karangan ilmiah popular ditulis dengan gaya informal, anekot, personal serta
menghibur.

4. Apabila artikel jrnal ditulis dengan kalimat yang lebih kompleks dan relative panjang
serta penuh dengan istilah teknis, maka karangan ilmiah popular ditulis dengan kalimat-
kalimat singkat dan sederhana serta mudah dibaca.
5. Apabila artikel jurnal menyertakan kutipan, catatan kaki (foot note) dan daftar pustaka
agar materi yang ditulis dapat divalidasi, maka karangan ilmiah popular umumnya tidak
menyertakan informasi-informasi tersebut.
6. Apabila artikel jurnal lebih dipenuhi tulisan verbal dn sedikit table, maka karangan
ilmiah popular seringkali dilengkapi dengan berbagai ilustrasi, gambar, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai