Anda di halaman 1dari 8

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Konsep
Pada subbab ini akan dijelaskan preposisi-preposisi penelitian agar peneliti dan

pembaca mendapatkan gambaran yang jelas mengenai preposisi tersebut, maka. Menurut
Malo dkk. (1985: 47) konsep-konsep yang dipakai dalam ilmu sosial walaupun kadangkadang istilahnya sama dengan yang dipergunakan sehari-hari, namun makna dan
pengertiannya dapat berubah.
Konsep memiliki arti sebagai berikut: 1).Rancangan atau buram surat, 2) ide yang
diabstrakkan dari peristiwa konkret, ketiga. Gambaran mental dari objek, proses, atau apapun
yang ada di luar bahasa, yang dipergunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.
Di samping adanya perbedaan mengenai ilmu makna dan pengertian suatu konsep
dalam bahasa sehari- hari, sering juga terdapat perbedaan di antara para ahli atau peneliti
sendiri mengenai makna dan pengertian istilah yang sama yang mereka pergunakan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka penelitian ini akan menjabarkan atau mendefenisikan
istilah yang dianggap sama dari beberapa ahli karena banyaknya arti atu defenisi yang
dipakai dalam penelitian ini. Istilah- istilah tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.

14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

a.

Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat atau ilmu pengetahuan

yang mempelajari keseluruhan jaringan, hubungan antar manusia dalam masyarakat


(Ratna, 2003: 1).

b.

Sastra
Sastra adalah hasil karya manusia berdasarkan kreatifitas dalam mengungkapkan

apa yang dialami, dan direnungkan dengan menggunakan bahasa sebagai medianya.
Seperti yang dinyatakan Ratna (2003 :1).

c.

Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra menurut pendapat Ratna (2003: 1) adalah pendekatan sastra yang

dengan mempertimbangkan segi- segi kemasyarakatan yang ada dalam karaya sastra. Segi
kemasyarakatan yang berhubungan dengan masyarakat, baik penciptanya, masyarakat
yang diceritakan dalam karya sastra itu dan pembacanya. Dalam penciptaan karya sastra
seorang pengarang membutuhkan pengetahuan tentang sosiologi guna mengungkap
masalah dalam karya yang akan diciptakannya. Pengarang juga dapat menjadikan
pengalamannya sendiri dan pengalaman orang bermasyarakat yang dapat menjadi objek
karya yang akan dihasilkannya.

15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

d.

Interaksi Sosial
Menurut Basrowi (2005: 138) interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang

mempertemukan orang dengan orang. Kelompok dengan kelompok maupun orang dengan
kelompok manusia.Bentuknya tidak hanya bersifat kerjasama, tapi bisa juga bentuk
persaingan, pertikaian,dan sejenisnya. Interaksi dapat dikatatakan berhasil apabila adanya
komunikasi dua arah yang saling memberi respon yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih. Interaksi dapat terjadi dimana saja seperti dalam pertemuan dan organisasiorganisasi lainnya.

e.

Proses Sosial
Proses sosial menurut Basrowi (2005: 136) merupakan aspek dinamis dari

kehidupan masyarakat. Di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia yang
satu dengan manusia yang lain. Proses hubungan tersebut berupa interaksi sosial yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara terus-menerus. Interaksi sosial yang
dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara kedua belah pihak, yaitu anatara
individu yang satu dengan individu yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu.

f. Kerja Sama
Hendropuspito (1989: 236) mengatakan bahwa kerja sama adalah suatu bentuk
proses sosial dimana dua atau lebih perorangan atau kelompok mengadakan kegiatan guna
mencapai tujuan yang sama. Kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh dua kelompok atau
lebih tentu untuk memperoleh hasil yang diinginkan sesuai dengan kesepakatan dari awal
sebelum melakukan kegiatan kerja sama.

16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

g. Komunikasi Sosial
Komunikasi sosial menurut Basrowi (2005: 143) adalah suatu proses sosial yang saling
memberikan tafsiran kepada atau dari perilaku pihak lain. Melalui tafsiran perilaku pihak
lain, seseorang mewujudkan perilaku sebagai reaksi terhadap maksud atau peran yang
ingin disampaikan oleh pihak lain itu. Dalam hidup bermasyarakat komunikasi adalah hal
yang sangat penting untuk mewujudkan hubungan yang baik dalam keakraban dan kerja
sama guna mencapai tujuan yang diharapkan.

h. Kontak Sosial
Menurut Dirdjosisworo (1985: 273) kontak sosial mengandung arti bersama-sama
menyentuh secara fisik (persinggungan adani). Maka kontak sosial dapat diartikan sebagai
hubungan-hubungan melalui percakapan satu dengan yang lain.

2.2

Landasan Teori
Dalam sebuah penelitian, dibutuhkan landasan teori yang mendasarinya karena

landasan teori merupakan kerangka dasar sebuah penelitian. Pertama analisis struktural.
Analisis ini melihat unsur-unsur yang terdapat dalam suatu karya sastra (unsur intrinsik )
seperti penokohan, alur, perwatakan, latar, sudut pandang, dan tema. Kemudian membongkar
dan meneliti karya sastra berdasarkan teks untuk melihat keterkaitan dan keterjalinan semua
unsur dan aspek karya sastra ( Teeuw, 1988 : 135 ). Analisis struktural dapat dijadikan titik
tumpu proses penelitian.

Selanjutnya analisis struktural merupakan penelitian yang

menganalisis suatu karya sastra secara keseluruhan, baik unsur-unsur di dalam karya sastra,
muapun unsur-unsur di luar karya sastra tersebut.

Teeuw ( 1988 : 154 ) berpendapat

17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

analisis struktural merupakan langkah awal dalam proses pemberian makna, tetapi tidak
boleh dimutlakkan dan juga tidak boleh ditiadakan.
Unsur-unsur pembangun yang terdapat dalam novel Asa, Malaikat Mungilku yang
pertama adalah penokohan. Penokohan dalam novel ini dapat kita lihat melalui tokoh-tokoh
yang digambarkan oleh Astuti J Syahban yaitu Asa, Joko Syahban, Astuti J syahban, Brita,
Reh, dokter Suma, Kris dan Ulie. Perwatakan Asa dalam novel ini digambarkan pengarang
merupakan gadis kecil yang baik hati, taat beribadah dan selalu ceria. Joko Syahban yang
merupakan ayah Asa memiliki watak yang lembut dan juga baik, Joko adalah seorang ustadz
di mesjid yang berada dekat dari rumah mereka. Astuti J Syahban merupakan seorang ibu, dia
memiliki perwatakan yang lembut juga penyayang terhadap keluarga, terutama kepada Asa
yang menderita penyakit.
Selanjutnya tokoh Brita yang merupakan kakak Asa, dia memiliki watak yang suka
bercanda kepada Asa tapi terkesan dingin dalam keluarga. Brita memilki satu orang adik lagi
yang berjenis kelamin laki-laki bernama Reh. Perwatakan Reh dalam novel ini tidak begitu
menonjol karena Reh baru saja lahir. Sedangkan dokter Suma merupakan tokoh yang ramah
dan sopan kepada pasien-pasiennya, Kris adalah paman Asa yang memilki watak suka
bercanda kepada orang namun sangat sayang kepada Asa, bahkan dia mengganggap Asa
sebagai anaknya sendiri. Sedangkan Ulie adalah tante Asa yang merupakan istri dari Kris
memiliki watak yang bijak, dia dapat memberikan semangat kepada ibu Asa dan juga
keluarga untuk terus tetap berjuang menyembuhkan Asa.
Alur dalam novel ini adalah alur maju. Peristiwa yang dialami oleh keluarga Asa
dapat dijadikan sebagai pelajaran atau pengetahuan bagi kehidupan yang akan datang untuk
mengenal gejala atau penyembuhan penyakit lupus seperti yang diderita oleh Asa. Latar
dalam novel tersebut terletak di Solo dan Surabaya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan

18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

bahwa tema dalam novel tersebut adalah perjuangan, semangat dan doa adalah hal yang
membuat kita terus bertahan untuk menjalani kehidupan.
Kedua, analisis sosiologi sastra. Dengan menggabungkan dua disiplin ilmu yang
berbeda, sosiologi dan sastra, secara harfiah harus di topang oleh dua teori yang berbeda,
yaitu teori-teori sosiologi dan teori-teori sastra. Masalah yang perlu dipertimbangkan adalah
dominasinya dalam analisis sehingga tujuan yang dimaksudkan dapat tercapai secara
maksimal.
Sosiologi dan sastra memiliki objek yang sama yaitu manusia dalam masyarakat.
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Menurut
Damono (1984: 3-4) mengungkapkan bahwa pendekatan sosiologi ini pengertiannya
mencakup berbagai pendekatan, masing-masing didasarkan pada sikap dan pandangan teoritis
tertentu, namun semua pendekatan ini menunjukkan satu ciri kesamaan, yaitu mempunyai
perhatian terhadap sastra sebagai institusi sosial yang diciptakan oleh sastrawan sebagai
anggota masyarakat.
Dalam sosiologi sastra yang mendominasi jelas teori-teori yang berkaitan dengan sastra,
sedangkan teori-teori yang berkaitan dengan sosiologi berfungsi sebagai komplementer.
Kesusastraan Indonesia saat ini tidak sedikit yang membicarakan masalah proses
sosial, karena proses sosial merupakan segala bentuk proses yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, baik itu proses komunikasi sosial, kontak sosial maupun kerja sama. Sastra
tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena sastra menceritakan masalah-masalah yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat. Masalah-maslah yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat merupakan proses dalam berlangsungnya kehidupan masyarakat sosial.
Bentuk-bentuk proses sosial yang akan diungkapkan dalam novel Asa, Malaikat
Mungilku ini mengacu pada unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel tersebut. Teori

19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

sosiologi menurut Nyoman Kutha Ratna (2003

:18) bahwa teori sosiologi yang dapat

menopang analisis sosiologis adalah teori-teori yang dapat menjelaskan hakikat fakta-fakta
sosial, karya sastra sebagai sistem komunikasi, khususnya dalam kaitannya dengan aspekaspek ekstrinsik, seperti: kelompok sosial, kelas sosial, interaksi sosial, kontak sosial dan
sebagainya. Selain sosiologi sastra penulis juga akan membicarakan tentang proses sosial,
karena dalam tulisan ini penulis akan membahas tentang proses sosial yang terdapat dalam
novel Asa, Malaikat Mungilku karya Astuti J. Syahban. Berbicara tentang proses sosial
berarti membicarakan proses-proses yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Menurut
Basrowi (2005 : 136) proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat, di
dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang
lainnya.
Beberapa masalah sosiologi sastra menurut Umar Junus dan Wellek dan Warren
(dalam Harahap, 2006: 33) ada tiga hal yaitu: (1) pengarang atau pencipta karya sastra
dengan latar belakang kehidupannya dihubungkan dengan karya sastra yang dihasilkannya,
(2) karya sastra sebagai cermin masyarakat tempat karya sastra tersebut dihasilkan, jadi
sebagai dokumen sosiobudaya, dan (3) pembaca karya sastra, bagaimana pengaruh sebuah
karya sastra terhadap masyarakat pembacanya.

2.3

Tinjauan Pustaka
Suatu penelitian hendaklah memiliki objek, karena objek adalah unsur yang paling

utama dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini objek yang akan dikaji adalah novel Asa,
Malaikat Mungilku karya Astuti J. Syahban. Berdasarkan pengamatan penulis novel ini
belum pernah diteliti oleh mahasiswa di Departemen Sastra Indonesia Universitas Sumatera
Utara maupun di lembaga-lembaga pendidikan tinggi yang lain, sedangkan di Universitas

20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Muhamadiyah Surakarta kajian sosiologi sastra sudah pernah dikaji oleh Sutri dengan judul
Dimensi Sosial Dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata (http://google.com/Kajian
sosiologi sastra pada karya tulis).
Pada penelitian yang dilakukan Sutri dalam skipsinya yang berjudul Dimensi Sosial
Dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata menggunakan teori sosiologi sastra yang
mendeskripsikan unsur-unsur karya sastra sebagai unsur-unsur pembangun yang terdiri dari
tema, fakta cerita dan sarana sastra. Sutri menelaah dimensi social yang meliputi: 1)
Menampilkan tokoh anak-anak sekolah yang serba kekurangan tetapi memilki sumber
imajinasi kuat yang terjelma dari guru-gurunya. Inspirasi ini menjadi motivasi membentuk
pribadi yang mandiri dan mencapai cita-citanya. 2) Menganalisis pendekatan sosiologi sastra
terutama berhubungan dengan dimensi social perekonomian dan kemiskinan. PPada
kesempatan ini dilakukan analisis terhadap novel Asa, Malaikat Mungilku dari segi
sosiosastra, karena karya ini tidak terlepas dari unsur kemanusiaan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat, dengan melihat unsur kemanusiaan dalam novel Asa, Malaikat
Mungilku karya Astuti J. Syahban. Unsur kemanusiaan itu meliputi: lingkungan, kerja sama
dan komunikasi sosial.

21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai