Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BUDAYA LAHAN KERING KEPULAUAN DAN PARIWISATA

OLEH :
MARIA MARGARETH MEYLAN NYI ENI
(1907020215)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syuhkur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
bimbingan dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan
baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas ujian akhir budaya lahan kering dan
pariwisata.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini.

Penulis mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga
terdapat banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak
senantiasa diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik lagi kedepannya. Semoga makalah
ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan untuk kita semua.

Kupang, Mei 2022

Penulis

i
Daftar isi

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
daftar isi................................................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN...............................................................................................................................iv
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................iv
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................v
1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................................v
BAB II..................................................................................................................................................1
PEMBAHASAN...................................................................................................................................1
2.1. Tempat dan Objek Pariwisata di Kabupaten Ngada........................................................1
1. Taman laut 17 Pulau Riung................................................................................................1
2. Air Terjun Ogi.....................................................................................................................2
3. Gunung Inerie......................................................................................................................4
4. Bukit Wolobobo...................................................................................................................5
5. Pemandian Air Panas Mengeruda......................................................................................8
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................10
3.2. Saran...................................................................................................................................11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pulau Flores adalah satu dari empat pulau besar di Provinsi Nusa Tenggara Timur
(NTT) memiliki banyak objek wisata yang menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Flores memiliki beberapa tempat wisata yang sudah cukup dikenal luas diseluruh dunia,
seperti Taman Nasional Komodo yang masuk menjadi tujuh keajaiban dunia, dan Taman
Nasional Kelimutu. Potensi pariwisata menarik lainnya di Pulau Flores, antara lain
perburuan ikan paus di Lamalera, Pemandian Air Panas Mengeruda, Perkampungan
Megalitik Bena, Taman Wisata Alam Laut 17 Pulau di Riung, dan lokasi menarik lainnya
yang masih belum teridentifikasi (Rachmaningrum dan Falahah 2012). Potensi keindahan
alam serta keunikan budaya masyarakat yang masih mempertahankan nilai kearifan lokal
dalam kehidupan sehari-hari menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Pengembagan suatu kawasan harus berdasarkan potensi yang ada, seperti potensi sumber
daya alam, sumber daya manusia dan potensi dalam bentuk daya tarik wisata baik berupa
daya tarik wisata alam dan budaya yang dimilki oleh suatu kawasan (Darsana 2011).
Potensi sumber daya lokal atau yang relevan penting untuk diketahui sebelum
memasarkan tempat wisata. Identifikasi potensi sumber daya lokal akan membantu dalam
membuat keputusan berdasarkan informasi pada permasalahan terkait, seperti
perencanaan, publikasi, investasi, dan manajemen (Yan, 2017).
Kabupaten Ngada merupakan salah satu kabupaten di Provinsi NTT terletak di Pulau
Flores memiliki banyak Obyek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) serta didukung
budaya yang masih asli menjadikan kabupaten ini sangat potensial untuk pengembangan
pariwisata. Potensi yang ada di Provinsi NTT khususnya Pulau Flores sangat menarik
minat wisatawan dan menjadikan jumlah kunjungan wisatawan di Pulau Flores
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jumlah kunjungan wisatawan Nusantara di

iv
Kabupaten Ngada tahun 2018 tercatat sebanyak 133.551 wisatawan meningkat menjadi
166.552 wisatawan dengan rincian jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 25.120 pada
tahun 2018 meningkat menjadi 45.266 pada tahun 2019, sedangkan untuk jumlah
wisatawan domestik sebanyak 108.431 pada tahun 2018 meningkat menjadi 121.286 pada
tahun 2019 (BPS 2020)
Tingkat keberhasilan industri pariwisata sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
sekitar (Soemarwoto 1997). Pariwisata dapat memiliki efek positif, netral atau negatif
terhadap lingkungan alam (Budowski 1976; Higginbottom et al. 2003). Selain itu juga,
lingkungan disebut sebagai komponen kunci pariwisata (Holden 2008). Pembangunan
pariwisata secara berkelanjutan memiliki orientasi pada kelestarian sumber daya alam dan
budaya. Berdasarkan Permenpar Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi
Pariwisata Berkelanjutan, pariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang
memperhitungkan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan saat ini dan masa depan,
memenuhi kebutuhan pengunjung, industri, lingkungan dan masyarakat setempat serta
dapat diaplikasikan ke semua bentuk aktivitas wisata di semua jenis destinasi wisata,
termasuk wisata masal dan berbagai jenis kegiatan wisata lainnya. Pengembangan sektor
wisata diharapkan agar masyarakat dapat memperoleh penghasilan dari potensi sumber
daya alam dan budaya lokal tanpa mengubah tata guna lahan dan budaya lokal. Holden
(2008) menyatakan bahwa pariwisata dapat membantu melindungi lingkungan dari
bentuk-bentuk pembangunan yang berpotensi lebih merusak, seperti pembalakan dan
penambangan. Wisata dapat memiliki peran yang sangat bermanfaat dalam regenerasi
lingkungan yang tertekan secara ekonomi.
Kondisi sarana pariwisata sangat menentukan peluang pengembangan destinasi
wisata. On-site management¸ penataan sarana pariwisata, termasuk pengadaan fasilitas
baru, penanaman atau introduksi vegetasi, akomodasi, tempat perbelanjaan, fasilitas
hiburan, serta penataan akses lalu lintas ke kawasan, sangat menentukan keberhasilan
pengembangan destinasi pariwisata. Ketersediaan infrastruktur memiliki keterkaitan yang
kuat dengan tingkat perkembangan wilayah antara lain dicirikan oleh laju pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi akan meningkat jika
tersedia fasilitas infrastruktur yang baik (Rohmadin 2016).
Prasarana pariwisata tidak hanya berupa penyediaan penginapan, makanan dan
minuman, perencanaan perjalanan wisata, agen perjalanan, industri kerajinan,
pramuwisata, tenaga yang terampil tetapi juga mencakup prasarana ekonomi seperti jalan
raya, jembatan, terminal, pelabuhan, lapangan udara serta prasarana yang bersifat umum
seperti pembangkit tenaga listrik, ketersediaan air bersih, fasilitas olahraga dan rekreasi,
pos dan telekomunikasi, bank, money changer, perusahaan asuransi, periklanan,
percetakan dan banyak sektor perekonomian lainnya yang menunjang kegiatan pariwisata
(Spillane 1990).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
Apa saja tempat dan objek pariwisata di Kabupaten Ngada.

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
Untuk mengetahuii berbagai tempat dan objek pariwisata di Kabupaten Ngada.

v
vi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Tempat dan Objek Pariwisata di Kabupaten Ngada


1. Taman laut 17 Pulau Riung

Di Provinsi ini kamu dapat menikmati wisata alam yang sangat menakjubkan, tempat
wisata ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan yang datang dari berbagai penjuru
dunia.
Namanya ialah Taman Laut 17 Pulau Riung, penyematan angka 17 diambil dari
tanggal kemerdekaan Bangsa Indonesia dengan maksud supaya lebih mudah diingat.
Taman Laut 17 Pulau Riung memiliki kekayaan fauna dan flora yang sangat beragam.
Lokasi Taman Laut 17 Pulau Riung berada di Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada,
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Taman Laut 17 Pulau Riung ini merupakan gugusan-gugusan dari beberapa pulau
kecil dan besar yang membentang dari Toro Padang di sebelah barat hingga ke Pulau
Pangsar di sebelah timur.
Karena itu Taman Laut 17 Riung berada di antara 5 Desa, yakni Desa Sambinasi,
Desa Namangase, Desa Benteng Tengah, Desa Tadho, serta Desa Lengkosambi.
Jam buka Taman Laut 17 Pulau dibuka selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari.
Tiket masuk Taman Laut 17 Pulau Riung murah sekali, hanya perlu mengeluarkan
uang sebesar Rp. 5.000,- per orangnya untuk wisatawan domestik. Sedangkan untuk
wisatawan mancanegara harus merogoh lebih dalam lagi yakni sebesar Rp. 100.000,-
per orangnya.
Fasilitas yang ada di Taman Laut 17 Pulau Riung sudah lengkap, yakni:
• Penginapan atau homestay
• Area parkir
• Rumah makan
• Tempat penyewaan perahu dan alat untuk snorkeling

1
Taman Laut 17 Pulau Riung memiliki alam yang sangat indah, birunya laut ditambah
dengan heningnya suasana membuat tempat ini cocok untuk menjauhkan diri dari
segala rutinitas yang ada.
Disini juga dapat melihat kekayaan alam yang tersimpan dibawah laut, kegiatan
snorkeling ataupun diving tak boleh dilewatkan.
Hamparan pasir putih yang bersih menambah eksotiknya Taman Laut 17 Pulau Riung,
selain itu kamu bisa menyewa kapal untuk mengunjungi pulau-pulau yang ada.
Taman Laut 17 Pulau Riung memiliki 24 gugusan pulau dengan keunikannya
tersendiri, kamu mungkin tidak bisa mengunjungi semuanya.

2. Air Terjun Ogi

Air Terjun Ogi adalah sebuah air terjun cantik dengan ketinggian sekitar 80 m.
Pemandangan alam yang tersaji di sekitar area air terjun pun namp ak hijau karena
dihiasai dengan berbagai pepohonan rimbun serta persawahan warga.
Hal ini menjadikan objek wisata ini sangat cocok dikunjungi untuk menyegarkan
badan karena memiliki udara yang sejuk dan menyegarkan.
Dengan hijaunya pemandangan yang tersaji membuat air terjun seperti tersembur
keluar dari balik pepohonan hijau dan kemudian jatuh ke kolam.
Kolamnya cukup luas dan bisa dijadikan sebagai tempat berenang bagi para
pengunjung. Kemudian, tersedia pula gazebo sederhana bagi pengunjung untuk
beristirahat sejenak atau bahkan menghabiskan makan siang bersama sambil
menikmati bunyi gemericik air terjun.

2
Gazebo tersebut terletak tidak jauh dari kolam air terjun. Pihak pengelola telah
menyedikan sebanyak 4 buah pondok, 2 diantaranya memiliki atap, sedangkan yang
lainnya hanya memiliki tempat duduk dan meja saja.
Selain itu, pengunjung pun dapat mengabadikan momen dengan berfoto bersama.
Salah satunya sambil berdiri di pagar pembatas antara kolam air terjun dan pondok
kemudian mengambil latar air terjun yang mengalir deras dari ketinggian tebing.
Lokasi Air Terjun Ogi terletak di Kelurahan Fobata, Kecamatan Bajawa, Kabupaten
Ngada, Nusa Tenggara Timur. Jarak dari Kota Bajawa ke tempat wisata ini kurang
lebih 8 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.
Rute menuju Air Terjun Ogi sangat mudah dilalui, disamping lokasinya yang tidak
terlalu jauh dari pusat kota, akses jalannya pun sudah beraspal.
Selama perjalanan pengunjung tidak akan menjumpai papan penunjuk arah menuju
Air Terjun Ogi, lokasinya dekat dengan area pesawahan warga.
Sebagai informasi, perlu diketahui bahwa belum ada angkutan umum untuk menuju
ke lokasi Air Terjun Ogi. Maka dari itu lebih baik menggunakan kendaraan pribadi
atau bisa kendaraan sewaan.
Jalur menuju lokasi Air Terjun Ogi dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun
roda empat, dan jalannya pun sudah di beton.
Jam operasional Air Terjun Ogi dibuka setiap hari Senin hingga Minggu selama 24
jam nonstop. Dengan demikian pengunjung bisa leluasa mengatur waktunya sesuai
dengan kesempatan yang dimiliki.
Tiket Air Terjun Ogi dibedakan menjadi:
• Pengunjung dewasa membayar Rp. 5.000 per orang
• Untuk anak-anak sebesar Rp. 3.000 per orang
• Sedangkan untuk wisatawan mancanegara harus membayar sebesar Rp. 20.000
per orang
• Tiket parkir motor membayar Rp. 3.000 per unit
• Parkir mobil sebesar Rp. 5.000 per unit

Fasilitas umum yang ada di sekitar Air Terjun Ogi terdiri dari :

• Area parkir yang dapat menampung mobil dan motor


• Gazebo serta beberapa tempat duduk di sekitar air terjun
• Warung sederhana

3
3. Gunung Inerie

Gunung Inerie merupakan salah satu gunung berapi tertinggi di bumi Flores. Gunung
ini terakhir kali meletus pada tahun 1970 dan mempunyai ketinggian 2.245 meter di
atas permukaan laut. Tekstur rangkaian gunung yang bergelombang serta lembahnya
yang bervariasi menghadirkan pesona unik tersendiri.

Gunung eksotis ini terletak di Kabupaten Bajawa, Kabupaten Ngada, Pulau Flores,
Nusa Tenggara Timur. Arti nama dari Gunung Inerie itu diambil dari kata ine yang
berarti ibu dan rie yang berarti cantik.

Jadi apabila diartikan, Gunung Inerie adalah ibu yang cantik. Dari puncak Gunung
Inerie kamu dapat melihat pemandangan yang menakjubkan.
Gunung Inerie merupakan salah satu tipe strato vulcano yang dikenal tinggi
menjulang dan pucuknya yang runcing. Bentuknya yang mengerucut membuat
Gunung Inerie dijuluki piramida Mesir.

Rasanya tidak berlebihan jika gunung tertinggi di Flores ini disebut sebagai piramida
alam. Hal ini juga yang menjadi salah satu daya tarik banyak orang yang penasaran
ingin melihat kemegahan Gunung Inerie dari dekat.

Jika kamu berkunjung saat musim kemarau, rumput ilalangnya berwarna kuning
kecokelatan. Namun, jika datang saat musim penghujan semua bukit berbalut warna
hijau bak permadani.

4
Ada dua tempat terbaik untuk menikmati panorama Gunung Inerie, yakni Aimere dan
Penginapan Manulalu. Dari kedua tempat ini, bentuk Gunung Inerie terlihat jelas
seperti piramida yang lancip. Dari puncak Inerie, sejauh mata memandang terlihat
gulungan awan bak kapas yang menghiasi langit. Rasanya seperti sedang berada di
negeri atas awan. Keindahan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Di bagian barat Inerie ada perbukitan hijau berderet yang diselimuti oleh lereng batu
terjal berlapis-lapis.
Treking Inerie dapat dimulai dari kampung adat Bena di Desa Tiworiwu, Kecamatan
Aimere. Kampung adat tersebut bisa ditempuh dengan perjalanan sekitar 30 menit
menggunakan kendaraan dari Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara
Timur. Waktu yang diperlukan untuk mencapai puncak Inerie yang cukup tinggi,
yakni sekitar tiga hingga lima jam.

Pendakian biasanya dilakukan dari dini hari agar sampai di puncak saat matahari
mulai terbit. Musim pendakian biasanya saat musim kemarau atau sekitar bulan Juni
hingga Agustus.

Melihat jalur pendakian Inerie yang cukup menantang, maka tidak disarankan untuk
pemula.

4. Bukit Wolobobo

Bukit Wolobobo merupakan sebuah bukit dengan panorama alam yang sangat indah,
Gunung Inerie yang gagah serta keadaan alam yang masih dihiasi pepohonan yang
sangat rindang.

5
Gunung Inerie merupakan gunung dengan permukaan puncak yang lancip, layaknya
gambar kita sewaktu masih kecil. Dari atas Bukit Wolobobo kita dapat melihatnya
walau kadang tertutup oleh awan.

Udara yang dirasakan sangat sejuk hembusan angin yang cukup kencang menyentuh
tubuhmu. Lokasi ini merupakan tempat yang cocok untuk menikmati alam dan
menenangkan diri.
Karena memang Bukit Wolobobo berada di ketinggian sekitar 1700 mdpl, meskipun
begitu akses menuju ke puncak tak begitu susah karena sudah ditata dengan rapih.

Bukit Wolobobo berada di daerah Bejawa, Flores, dan merupakan lokasi wisata
favorit yang selalu ramai dikunjungi apalagi ketika menjelang sore hari.
Bukit Wolobobo merupakan lokasi terbaik untuk menikmati tenggelamnya matahari
di sebelah barat, dan menyaksikan cantiknya matahari terbit di sebelah timur.

Maka jangan heran jika Bukit Wolobobo selalu ramai di sore hari, mereka memenuhi
beberapa gardu pandang yang ada untuk mencari spot terbaik menikmati tenggelam
ataupun terbitnya matahari.
Menikmati perubahan alam yang sangat mengagumkan dihiasi dengan panorama alam
yang cantik merupakan perpaduan yang saling melengkapi.

Angin yang semakin menusuk tulang tak dijadikan penghalang untuk lebih dekat
dengan alam yang sudah Tuhan ciptakan dengan indah ini.
Indonesia memiliki beberapa tempat dengan julukan negeri di atas awan, yakni
sebuah tempat dimana kamu dapat merasakan sensasi melihat gumpalan awan atau
kabut yang sangat banyak di depan mata.

Hal tersebut dapat di nikmati ketika berada di Bukit Wolobobo, dimana disaat-saat
tertentu kamu dapat menyaksikan awan yang begitu banyak dan merasakan sensasi
seperti berada di atas awa
Gumpalan awan atau kabut tersebut menutupi seluruh pemandangan hijau yang sedari
tadi menghiasi, semuanya menjadi putih seputih awan.

6
Di Bukit Wolobobo banyak tersedia tempat duduk untuk kamu bersantai sambil
menikmati keindahan bukit sejauh mata memandang.

Jauh dari yang namanya hingar bingar kebisingan kota, yang ada hanyalah udara
sejuk yang menyegarkan. Dapat bersantai sejenak untuk menenangkan diri.

Atau bisa juga mencoba untuk bermain ayunan dengan view langsung menuju ke
alam bebas, sungguh mengasyikan sekali.
Alam yang sangat indah sayang untuk dilewatkan, tersedia beberapa spot foto kece
untuk kamu gunakan dalam mengambil beberapa gambar atau video.

Landscape yang dihadirkan Bukit Wolobobo merupakan latar terbaik apalagi ketika
hijaunya pepohonan digantikan dengan gumpalan awan yang putih bersih.
Lokasi Bukit Wolobobo berada di daerah Bajawa, tepatnya di Desa Turekisa,
Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Rute menuju Bukit Wolobobo jika diakses dari Kota Bajawa hanya sekitar 15 menit
saja, dengan keadaan jalan yang cukup baik meskipun dibeberapa tempat ditemukan
beberapa jalan yang berlubang.

Kamupun akan menemukan jalan yang hanya dapat dilalui oleh satu mobil saja,
ditambah lagi dengan akses jalannya yang berkelok-kelok.
Jam operasional Bukit Wolobobo dibuka setiap hari selama 24 jam nonstop, sehingga
kamu dapat mengunjunginya kapan saja kamu inginkan.

Namun yang harus kamu ingat akses jalan menuju bukit cukup terjal dan belum
dilengkapi dengan penerangan yang cukup.
Tiket masuk untuk dapat menikmati keindahan Bukit Wolobobo hanya dengan
membayar sebesar Rp. 5.000,- saja per orangnya.
Fasilitas umum yang ada di sekitar Bukit Wolobobo diantaranya:

Area parkir
Warung makanan
Tempat untuk duduk-duduk
Gardu pandang

7
Spot foto

5. Pemandian Air Panas Mengeruda

Pemandian Air Panas Mengeruda adalah salah satu pemandian air panas alami yang
terdapat di Mengeruda,Desa Piga Kecamatan Soa, Kota Bajawa Kabupaten Ngada,
NTT. Sumber mata air pemandian ini berasal dari Gunung Inelika di Bajawa. Air
panas di sini dikenal memiliki khasiat bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti
penyakit kulit sebab tingkat kepanasannya layak untuk dijadikan sebagai media terapi.
Selain karena suhunya, kandungan belerang serta zat vulkanis lain yang berasal dari
magma bumi yang membuat air panas juga memberikan khasiat menyehatkan.
Bajawa adalah daerah pegunungan yang dilewati setelah Ruteng.[5] Tempat
pemandian air panas Soa terletak sekitar 18 km dari pusat kota Bajawa, atau
perjalanan dari Labuan Bajo selama 8 jam via darat dengan menggunakan mobil.[5]
Pemandian ini merupakan salah satu daya tarik utama pariwisata di Bajawa yang
diminati wisatawan lokal bahkan mancanegara yang singgah di tengah perjalanannya
menuju Kelimutu.

Sumber mata air pemandian air panas ini berasal dari Gunung Inelika di Bajawa.
Mulai dibuka sebagai objek wisata pada tahun 1997.

Bentuk pemandiannya sendiri adalah terdiri dari beberapa kolam yang punya
tingkatan suhu tersendiri, ada yang hangat kuku sampai yang paling tinggi suhunya
adalah aliran air panas yang berbentuk seperti sungai air panas yang mengaliri setiap
kolam. Dari sumber mata air, air panas ini bersuhu hingga 44 derajat Celcius dan

8
ketika mengalir di pemandian suhu, menurun menjadi 36 derajat celcius. Air panas di
sini dikenal memiliki khasiat bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit
kulit sebab tingkat kepanasannya layak untuk dijadikan sebagai media terapi. Selain
karena suhunya, kandungan belerang serta zat vulkanis lain yang berasal dari magma
bumi yang membuat air panas juga memberikan khasiat menyehatkan. Aliran air
panasnya juga bisa seperti jeram yang sangat deras terutama saat musim hujan, bila
sedang musim kemarau terkadang aliran air sedikit dan menyebabkan kolam menjadi
kering.

Hijaunya kawasan pemandian membuat pemandian air panas Manggeruda di Soa,


Bajawa ini dikategorikan sebagai objek eko-wisata. Tempat wisata ini juga
menyediakan berbagai fasilitas seperti toilet, rumah makan, kawasan perkemahan,
hutan dengan jalan setapak. Selain itu, karena letaknya yang memang berada di jalur
perjalanan wisatawan luar kota, travel agent yang menawarkan paket perjalanan
sampai ke Kelimutu dengan sebelumnya singgah di pemandian ini. Hal ini yang
membuat pemandian ini mulai dikenal oleh para wisatawan sebab kawasan
pemandian ini hampir kerap dikunjungi wisatawan luar kota/luar negeri yang
melewati kota Bajawa.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa:Kabupaten Ngada


memiliki banyak sekali objek wisata yang terkenaldan beberapa diantaranya telah
dikelola dengan baik serta beberapa diantaranya masihdalam proses pengembangan
dan perbaikan agar dapat dijangkau dan membantu perekonomian masyarakat sekitar.
Masyarakat bersama dengan pemerintah bekerjasama memperbaiki akses jalan ke
objek-objek wisata agar mudah dijangkau oleh parawisatawan.
Beberapa tempat dan objek wisata di Kabupaten Ngada antara lain :
1. Taman Laut 17 Pulau Riung berada di Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada,
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2. Air Terjun Ogi Lokasi terletak di Kelurahan Fobata, Kecamatan Bajawa,
Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.
3. Gunung Inerie terletak di Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa
Tenggara Timur, Indonesia.
4. Bukit Wolobobo berada di Desa Turekisa, Kecamatan Gelowa Barat, Kabupaten
Ngada, Flores Nusa Tenggara Timur.
5. Pemandian Air Panas Mengeruda terdapat di Mengeruda,Desa Piga Kecamatan
Soa, Kota Bajawa Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

10
3.2. Saran
Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dan juga dapat
meningkatkan pengetahuan bagi pembaca. Di dalam penulisan makalah ini sebagai
penulis saya menyadari pasti terdapat kesalahan dan masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang positif yang membangun dari
pembaca untuk perbaikan makalah selanjutnya. Selain itu penulis menyarankan
kepada pembaca untuk mencari referensi lain apabila terdapat hal yang dirasa
mengandung kekeliruan dan sulit dipahami sehingga pembaca dapat lebih memahami
penjelasan.

11

Anda mungkin juga menyukai