Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PRAKARYA

BUDIDAYA KACANG TANAH

D
I
S
U
S
U
N

OLEH KELOMPOK 4:

1. RABIATUL AULIA
2. OKTA VINA
3. NILUH SRI ASTUTI
4. NI KOMANG PUTRIANI
5. MARLIANA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Budidaya Kacang
Tanah” Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan
pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.

Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
laporan ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak yang membaca.

Bone Pute, 12 Februaru 2020

Penyusun

 
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................. 

Daftar Isi......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................. 
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 
C. Tujuan.............................................................................................................. 

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kacang Tanah................................................................................ 


B. Penyiapan Lahan Untuk Kacang Tanah........................................................... 
C. Pemilihan Benih Kacang Tanah....................................................................... 
D. Pengolahan Tanah Dalam Budidaya Kacang Tanah Organik.......................... 
E. Hama dan Penyakit pada Kacang Tanah..........................................................
F. Perawatan dan Pemupukan Kacang Tanah.......................................................
G. Panen Budidaya Kacang Tanah........................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................
B. Saran................................................................................................................

DAFTARPUSTAKA..................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kacang tanah dengan nama ilmiah Arachis hypogaea merupakan tanaman polong-


polongan yang termasuk anggota family Fabaceae. Kacang tanah ini mengandung zat-zat
yang penting bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, kacang tanah juga merupakan kacang-
kacangan terpenting setelah kedelai. Kacang tanah kaya akan lemak; protein yang tinggi
bahkan jauh lebih tinggi dari protein pada daging, telur dan kacang soya; zat besi; vitamin E;
vitamin B kompleks; vitamin A dan K; fosforus; lesitin, kolin dan kalsium.

Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia, namun saat ini
telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis Masuknya kacang tanah
ke Indonesia pada abad ke-17 diperkirakan karena dibawa oleh pedagang-pedagang
Spanyol,Cina,atau Portugis sewaktu melakukan pelayarannya dari Meksiko ke Maluku
setelah tahun 1597 Pada tahun 1863 Holle memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada
tahun 1864 Scheffer memasukkan pula Kacang Tanah dari Mesir Republik Rakyat Cina dan
India kini merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia.

Di Indonesia, kacang tanah merupakan tanaman yang paling banyak ditanam setelah
padi, jagung dan kacang kedelai. Budidaya kacang tanah (Arachis hypogaea) biasanya
diaplikasikan sebagai tanaman sela ataupun tumpang sari.

Budidaya kacang tanah cocok di daerah dengan curah hujan sedang. Curah hujan
yang terlalu tinggi menyebabkan bunga sulit diserbuki dan zona perakaran terlalu lembab
sehingga menyuburkan pertumbuhan jamur dan penyakit yang menyerang buah. Penyinaran
matahari penuh dibutuhkan saat perkembangan daun dan pembesaran buah. Budidaya kacang
tanah idealnya berada di ketinggian 50-500 meter dari permukaan laut. Namun, tanaman ini
bisa beradaptasi hingga ketinggian 1500 meter.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana penyiapan lahan untuk kacang tanah?
b. Bagaimana pemilihan benih kacang tanah?
c. Bagaimana pengolahan tanah dalam budidaya kacang tanah organik
d. Apa saja hama dan penyakit pada kacang tanah?
e. Bagaimana perawatan dan pemupukan kacang tanah?
f. Bagaimana panen budidaya kacang tanah?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui cara penyiapan lahan untuk kacang tanah
b. Untuk mengetahui cara pemilihan benih kacang tanah
c. Untuk mengetahui cara pengolahan tanah dalam budidaya kacang tanah organik
d. Untuk mengetahui jenis hama dan penyakit pada kacang tanah
e. Untuk mengetahui cara perawatan dan pemupukan kacang tanah
f. Untuk mengetahui panen budidaya kacang tanah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kacang Tanah

Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan dari family fabiodeae yang juga
merupakan tanaman penting dari keluarga polong-polongan kedua setelah tanaman kedelai.
Kacang tanah merupakan salah satu tanaman tropic yang tumbuh secara perdu yang memiliki
tinggi 30 – 50 cm dan tanaman yang mengeluarkan daun yang kecil. Kacang tanah
merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari Amerika Selatan, tepatnya
berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa
Amerika). Di Benua Amerika penanaman berkembang yang dilakukan oleh pendatang dari
Eropa. Kacang Tanah ini pertama kali masuk ke Indonesia pada awal abad ke-17, dibawa
oleh pedagang Cina dan Portugis (Batavia Reloed, 2012).

Kacang tanah memiliki beberapa manfaat yang paling banyak kacang tanah
digunakan sebagai bahan makanan oleh masyarakat tetapi begitu banyaknya konsumsi
kacang tanah di dalam masyarakat kurang dapat memenuhi konsumsi kacang tanah sehingga
produksi kacang tanah mengalami penurunan selain memiliki kebutuhan yang banyak.
Kacang tanah sebagai bahan makanan yang paling banyak digunakan oleh bahan baku
industry yang diubah dengan bentuk lain seperti kacang atom, rempeyek, manisan dan lain-
lain (Pitojo, 2005). Selain itu, sisa hasil kacang tanah yang tidak dipakai dapat digunakan
sebagai makanan ternak sehingga seluruh bagian dari kacang tanah dapat digunakan sebagai
bahan baku makanan industri maupun pakan ternak.

Peninggkatan produksi kacang tanah dilakukan dengan berbagai cara seperti


perluasan penanaman kacang tanah sehingga memiliki produksi yang baik dan lain-lain tetapi
kendala dalam budidaya kacang tanah begitu banyak seperti kendala lahan yang banyak
digunakan sebagai perumahan, kendala dari hama dan penyakit tanaman. Sebenarnya
tanaman kacang tanah memiliki sifat yang tidak rentang serangan karat daun jika digunakan
dari varietas yang tahan terhadap karat daun (Hidayat, dkk, 2004).

B. Penyiapan Lahan Untuk Kacang Tanah

Penyiapan lahan merupakan cara untuk menyiapkan lahan yang akan digunakan
dalam proses budidaya tanaman yang meliputi kegiatan seperti pembukaan lahan, pembuatan
bedengan untuk tanaman dan pembersihan dari gulma. Tujuan dari penyiapan lahan ini
adalah untuk membuka dan membersihkan lahan dari berbagai tanaman yang tidak
diinginkan sehingga dapat digunakan dalam proses budidaya tanaman.

Penyiapan lahan yang harus diperhatikan adalah dari tanamannya karena jika tanaman
yang akan dibudidayakan jika terdapat gulma disekitar tanaman maka akan dapat
berpengaruh dalam proses pertumbuhan tanaman. Sedangkan dari aspek tanah yang
diperhatiakan merupakan penggunaan lahan sebulum tanaman kacang tanah dibudidayakan
karena jika lahan tersebut digunakan oleh tanaman legume lainnya maka sebaiknya dilakukan
penamban bahan organic karena kacang tanah ini juga dapat berasosiasi dengan
mikroorganisme terutama rhizobium sp. sehingga jika tanaman sebelumnya adalah kedelai
maka perlu penambahan bahan organic yang dapat menyediakan tanaman berbagai unsur
hara yang dibutuhkan oleh tanaman karena kebutuhan unsur hara bagi tanaman memiliki
perbedaan.
Teknik persiapan lahan untuk tanaman kacang tanah dilakukan dengan cara
pembersihan area yang akan ditanami oleh kacang tanah, pencangkulan yang dilakukan dapat
mencabut akar tanaman yang tidak diinginkan (gulma) yang berada disekitar areal lahan
sehingga lahan bersih dari berbagai tanaman yang tidak diinginkan dan juga pengukuran
lahan yang akan digunakan karena dapat menghitung jumlah populasi kacang tanah yang
akan digunakan sehingga dapat menghemat biaya dan juga dapat menghemat penggunaan
benih kacang tanah.

C. Pemilihan Benih Kacang Tanah

Benih kacang tanah didapatkan dari kacang yang dibiarkan sampai tua, kira-kira 100
hari. Buah yang siap dijadikan benih warnanya kehitaman dan apabila dibuka tidak memiliki
selaput pada bagian dalam cangkang. Setelah benih dipanen, sortasi terlebih dahulu
kemudian jemur selama 4-5 hari. Untuk menjaga kualitasnya, benih kacang tanah sebaiknya
disimpan selama 3-6 bulan saja. Cangkang kacang sebaiknya tidak dikupas selama masa
penyimpanan. Buka cangkang hanya apabila benih akan digunakan. Benih yang paling baik
untuk ditanam adalah benih yang baru.

Adapun Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah yang baik adalah:

a. Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.


b. Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.
c. Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.
d. Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
e. Kadar air benih berkisar 9-12 %.
D. Pengolahan Tanah Dalam Budidaya Kacang Tanah Organik

Dalam budidaya kacang tanah organik,untuk mendapat hasil maksimal, tanah tempat
budidaya kacang tanah harus digemburkan terlebih dahulu dengan dibajak hingga menjadi
butiran halus. Kemudian tambahkan kapur sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan secara
merata dengan tanah yang telah dibajak, diamkan selama 2 hari.

Gunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos sebagai pupuk dasar.
Apabila tersedia, gunakan campuran pupuk kandang dari kotoran ayam dengan kotoran
kambing atau sapi. Campurkan dengan tanah secara merata. Budidaya kacang tanah bisa
dilakukan dengan bedengan atau tanpa bedengan. Bedengan diperlukan apabila lahan yang
digunakan rawan tergenang air. Drainase yang baik diperlukan untuk menjaga kesehatan
tanaman.

Penanaman kacang tanah dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak tanam 25×25
cm. Isi setiap lubang dengan satu butir benih. Diperlukan sekitar 50 kg benih untuk satu
hektar luasan tanam. Setelah benih ditanam, siram setiap pagi dan sore. Kacang tanah akan
berkecambah setelah 4-7 hari.

E. Hama dan Penyakit pada Kacang Tanah

Hama pada tanaman kacang tanah yaitu:

a. Uret

Gejala memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akhirnya tanaman layu
dan mati. Pengendalian: olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk kandang yang sudah
matang, menanam serempak, penyiangan intensif, Penggunaan Pestona dengan cara
disiramkan ke tanah, jika tanaman terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan.
b. Ulat Penggulung Daun

Gejala daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian:


penyemprotan menggunakan Pestona.

c. Ulat Grayak (Spodoptera litura)

Gejala ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok.


Pengendalian: (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2)
penyemprotan menggunakan Natural Vitura.

d. Ulat Jengkal (Plusia sp)

Gejala menyerang daun kacang tanah. Pengendalian: penyemprotan menggunakan


Pestona.

e. Kumbang Daun

Gejala daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga.
Pengendalian: (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan menggunakan Pestona.

Penyakit pada tanaman kacang tanah yaitu:

a. Penyakit layu atau “Omo Wedang”

Penyebab bakteri Xanthomonas solanacearum (E.F.S.). Gejala: daun terkulai


seperti disiram air panas, akhirnya mati. Bila dipotong tampak noda coklat pada bagian
pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk.
Pengendalian: Pergiliran tanaman, gunakan varietas yang tahan. Penting melakukan
pencegahan menggunakan Natural GLIO.

b. Penyakit sapu setan

Penyebab Mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis Aphis.


Gejala bunga berwarna hijau tua seperti daun-daun kecil, ruas-ruas batang dan cabang
menjadi pendek, daun-daun kecil rimbun. Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan
dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (sanitasi lingkungan), menanam tanaman
yang tahan, menanggulangi vektornya menggunakan Pestona atau Natural BVR.

c. Penyakit Bercak Daun

Penyebab : Jamur Cercospora personata dan Cercospora arachidicola. Gejala:


timbul bercak-bercak berukuran 1-5 mm, berwarna coklat dan hitam pada daun dan
batang. Pengendalian: dengan menggunakan Natural GLIO di awal tanam sebagai
tindakan pencegahan.

d. Penyakit Gapong

Penyebab: diduga Nematoda. Gejala: Polong kosong, juga bisa busuk.


Pengendalian: tanahnya didangir dan dicari nematodanya.

e. Penyakit Sclerotium

Penyebab: cendawan Sclerotium rolfsii. Gejala: tanaman layu. Pengendalian:


gunakan varietas yang resisten, air jangan sampai menggenang, membakar tanaman yang
terserang cendawan. Pencegahan: gunakan Natural GLIO pada awal tanam
f. Penyakit Karat

Penyebab: cendawan Puccinia arachidis Speg. Gejala: pada daun terdapat bercak-
bercak coklat muda sampai coklat (warna karat). Daun gugur sebelum waktunya.
Pengendalian: gunakan varietas yang resisten, tanaman yang terserang dicabut dan
dibakar. Pencegahan: gunakan Natural GLIO pada awal tanam.

F. Perawatan dan Pemupukan Kacang Tanah

Kacang tanah sudah tumbuh serempak setelah satu minggu dan mulai berbunga pada
umur 20 hari dan berlanjut hingga umur 75 hari. Hanya bunga yang keluar diatas umur 30
hari yang akan menjadi polong. Setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan, akan tumbuh
ginofor atau bakan buah pada hari ke-3 sampai ke-4. Kemudian ginofor tersebut akan menuju
dan menembus tanah untuk membentuk polong.

Perawatan yang diperlukan pada saat tanaman berbunga antara lain, pemberian pupuk
tambahan. Sebaiknya tambahkan pupuk yang banyak mengandung posfor, supaya buahnya
bagus dan banyak. Selain itu, lakukan penyiangan dan pembubunan tanah sehingga menutupi
akar, batang dan daun bagian bawahnya. Hal ini bertujuan untuk memperbanyak biji.

G. Panen Budidaya Kacang Tanah

Kacang tanah dipanen pada umur 90 hari setelah tanam. Ciri-ciri fisik kacang tanah
siap panen antara lain batangnya mengeras, daun mulai menguning dan berguguran. Selain
itu kita juga bisa mengambil sampling dan memeriksa secara langsung apakah bijinya sudah
terisi penuh atau tidak.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam budidaya kacang tanah (Arachis hypogaea L)  hal-hal yang harus diperhatikan
adalah : Memperhatikan syarat utama pertumbuhan atau faktor yang menunjang pertumbuhan
dan perkembangan kacang tanah, baik iklim, cuara hujan, media tanam (jenis tanah,
kandungan Unsur pH, kadar air serta unsur hara didalamnya) maupun ketinggian tempat.

Adapun Teknik atau pedoman  dalam budidaya Kacang tanah,  (Arachis hypogaea L) adalah :

a. Pembibitan (persyaratan benih atau memilih bibit yang berkualitas)


b. Pengolahan Media Tanam (persiapan dan pembukaan lahan, pembentukan bedengan
pengapuran, dan pemberian pupuk)
c. Teknik Penanaman (penentuan pola tanam, pembuatan lubang tanam, Perendaman
Benih, serta cara penanaman)
d. Pemeliharaan Tanaman (Penyulaman, Penyiangan dan Pembumbunan, Pengairan dan
Penyiraman, Pemeliharaan Lain)
e. Pemberatasan Hama dan Penyakit dan
f. Panen
B. Saran

Penulis menyadari bahwa pada makalah ini memiliki banyak kekurangan, sehingga
untuk menambah wawasan pembaca disarankan agar menambah referensi dari sumber lain.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2009. Budidaya kacang tanah. http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/525FC5A3-B929-


4DD8-8CF1-2C1D26DB1E27/16083/BudidayaKacangTanah1.pdf. Diakses tanggal 11 Oktober
2013.

Anonymous. 2011. Teknologi budidaya kacang tanah.


http://pustaka.litbang.deptan.go.id/agritek/sltr1103.pdf. Diakses tanggal 11 Oktober 2013.

Darmawan. 2012. Produksi kacang tanah menurut provinsi.


http://www.deptan.go.id/infoeksekutif/tan/tp-atap2010-aram2011/prod%20kacang%20tanah.pdf.
Diakses 11 Oktober 2013

Ismantarti. 2009. Membuat aneka olahan kacang tanah. Cybex.deptan.go.id/lokalita/membuat-


aneka-olahan-kacang-tanah. Diakses tanggal 17 Oktober 2013.

Kemal. 2011. Kacang tanah.


http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/kacang_tanah.pdf. Diakses tanggal 11 Oktober 2013.

Anda mungkin juga menyukai