PENDAHULUAN
Tanah salin mempunyai ciri pH<8, EC > 4 mS/cm, SAR < 15. Variasi
salinitas Tanah dan air sangat ditentukan oleh jarak lokasi dari pantai, macam
garam terlarut, bahan induk, iklim, vegetasi, dan pengelolaan lahan. Tingkat
kerentanan antara tanaman semusim dengan tanaman tahunan berbeda pada tanah
salin.
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
1
2. PEMBAHASAN
Salinitas merupakan tingkat kadar garam yang terlarut pada air. Tanah
dikatakan salin apabila mengandung garam-garam yang dapat larut dalam jumlah
banyak sehinga mengganggu pertumbuhan tanaman. Penyebab lahan salin primer
terbagi atas dua bagian yaitu penyebab primer dan penyebab sekunder. Lahan
salin primer teradi secara alami dan sekitar 7% dari permukaan bumi. Lahan salin
sekunder terjadi akibat aktifitas manusia. Penyebab tanah salin antara lain :
(1)tanah tersebut mempunyai bahan induk yang mengandung deposit garam;
(2)intrusi air laut,akumulasi garam dari irigasi yang digunakan atau gerakan air
tanah yang direklamasi dari dasar laut; (3)iklim mikro dimana tingkat penguapan
melebihi tingkat curah hujan secara tahunan. Tanah salin mempunyai kadar garam
(NaCl) netral yang larut dalam air sehingga dapat mengganggu pertumbuhan
kebanyakan tanaman. Tanah salin mempengaruhi tanaman karena kandungan
garam laut yang tinggi (Muharram,2011).
Tanah garaman disebut juga tanah salin yaitu tanah yang mempunyai
kadar garam netral larut dalam air sedemikian sehingga dapat mengganggu
pertumbuhan kebanyakan tanaman. Proses penimbunan garam mudah larut dalam
tanah sehingga membentuk tanah garaman atau tanah salin disebut salinisasi.
Jumlah H2O yang berasal presipitasi tidak cukup untuk menetralkan jumlah H2O
yang hilang oleh evaporasi dan evapotranspirasi. Sewaktu air diuapkan ke
atmosfer, garam-garam tertinggal dalam tanah. Garam-garam tersebut terutama
adalah NaCl, NaSO4, CaCO3dan / atau MgCO3 (Candrabarata, 2011).
Tanah salin dapat ditemukan di dua daerah yang berbeda, yaitu daerah pantai
yakni salinitas yang disebabkan oleh genangan atau intrusi air laut dan daerah arid
dan semi arid yakni salinitas yang disebabkan oleh evaporasi air tanah atau air
permukaan
2
2.3.Pengaruh Tanah Salin
Kondisi tanah salin merupakan cekaman bagi tanaman yang tidak toleran.
Berbagia jenis tanaman mempunyai daya tahan yang berbeda dalam menghadapi
kondisi salin dimana tanaman tumbuh,sehingga pengaruhnya terhadap berbagai
aktivitas kehidupan yang terkait dengan pertumbuhan juga bervariasi. Pengaruh
yang bervariasi tersebut karena akibat dari cara adaptasi tanaman yang berbeda-
beda. Cara adaptasi yang dilakukan tanamanagar mampu bertahan hidup pada
lahan dalam kondisi salin secara umum ada dua macam yaitu
penghindaran(avoidance) dan toleran(tolerance). Secara umum pertumbuhan
tanaman akan mengalami gangguan apabila mengahadapi lingkungan dalam
kondisi salin,kecuali bagi tanaman yang toleran. Pengaruh yang ditimbulkan oleh
kondisi salin tersebut karena efek dari Na+ dan Cl-. Efek dari kedua ion tersebut
akan berakibat buruk bagi pertumbuhan bahkan fatal bagi tanaman yang peka
(Djukri,2009).
3
CaCO3, dan dolomit. Disarankan menggunakan ZA dibaning Urea sebagai
sumber N karena ZA lebih masam disbanding Urea, sehingga mengkontribusi
penurunan pH Tanah. 4). Kontrol EC air irigasi merupakan hal penting agar tidak
menambah konsentrasi garam dalam larutan Tanah.
2. Penggunaan varietas yang tahan salin, misal varietas padi yang toleran
terhadap garam antara lain : Johns 349, Kalarata, PoY~ali, Nonabokra, dan
Benisail.
3. Perbaikan tanah dengan pengairan air irigasi (air irigasi yang digunakan
memiliki DHLT ekstrak jenuh kurang dari 0,75 mmhos/cm karena pada air
seperti ini kandungan natrium dan boron yang rendah) sehingga garam di
daerah perakaran tercuci keluar.
4
tanah yang tingkat salintasnya tidak terlalu tinggi. Dengan cara single row
bed maka akan terjadi akumulasi garam di daerah perakaran. Penggunaan
irigasi sprinkler pada saat pre-emergen dapat mencegah akumulasi garam
atau dengan spesial furrow (Rhodes dan Loveday, 1996).
5
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah tanah salin merupakan tanah
yang mengandung garam mudah larut yang jumlahnya cukup besar bagi
pertumbuhan kebanyakan tanaman seperti NaCl. Kandungan NaCl yang berlebih
dapat menghambat pertumbuhan tanaman, sehingga ada beberapa tanaman yang
tidak dapat tumbuh dengan baik pada tanah salin. Selain itu, salinitas pada tanah
dapat menyebabkan berkurangnya unsur hara dalam tanah. Oleh karena itu
diperlukan beberapa cara untuk mengatasinya baik dalam hal pengolahan tanah,
pengairan maupun pemilihan tanaman yang akan dibudidayakan pada tanah salin.
3.2. Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
Karyanto, A, L. Zen dan M.S. Hadi. 2012. Ketersediaan Hara Dalam Tanah.
http://dc127.4shared.com/doc/eTJK4mmd/preview.html. Diakses 18 Maret 2019.