Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MATA KULIAH

MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN


(Pengendalian Gulma dengan Menggunakan Mulsa)
Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Aura Marjani Ummah 240110120118


Sidik Maulana
240110120119
Frederich Artswendo
240110120120
Ayudhita Putri Yudi
240110120121
Alifia Hayu Anindya
240110120122
Hadyan Riadhi D.
240110120123
7. Gita Aprillia Putri240110120124
8. Lani Hanifah
240110120125
9. Mutia Rizky R.
240110120126
10. Tubagus A. Liga O.
240110120127
11. Fathin Hanifati N.
240110120128
12. Adlan
240110120129
13. Bella Meisya Putri
240110120130

DEPARTEMEN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Tumbuhan sangat penting bagi mahluk hidup, selain sebagai penguat struktur
tanah dan sumber makanan tumbuhan juga memiliki nilai kegunaan dan
keindahan. Tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan sedangkan gulma
merupakan suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya,
tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam)
atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan.
Jenis-jenis gulma yang mengganggu pertanaman tanaman perlu diketahui untuk
menentukan cara pengendalian yang sesuai. Pengendalian gulma tidak ada
keharusan untuk membunuh seluruh gulma, melainkan cukup menekan
pertumbuhan dan atau mengurangi populasinya. Salah satu pengendalian gulma
yaitu dengan penggunaan mulsa. Mulsa adalah material penutup tanaman
budidaya yang dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan
pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga membuat tanaman tersebut tumbuh
dengan baik. Disamping mempertahankan kelembaban tanah, mulsa akan
mempengaruhi temperatur tanah.
Pengendalian gulma pada prinsipnya merupakan usaha meningkatkan daya
saing tanaman pokok dan melemahkan daya saing gulma. Maka dari itu
keunggulan tanaman pokok harus menjadi sedemikian rupa sehingga gulma tidak
mampu mengembangkan pertumbuhannya secara berdampingan atau pada waktu
bersamaan dengan tanaman pokok.
1.2

Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui cara pengendalian

gulma dengan menggunakan mulsa.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mulsa

Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk


menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit
sehingga membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik.
2.2 Manfaat Mulsa
Manfaat mulsa atau penutup tanah adalah sebagai berikut:
1.

Manfaat terhadap tanaman


Dengan adanya bahan mulsa di atas permukaan tanah, benih gulma akan
sangat terhalang. Akibatnya tanaman yang ditanam akan bebas tumbuh
tanpa kompetisi dengan gulma dalam penyerapan hara mineral tanah.
Tidak adanya kompetisi dengan gulma tersebut merupakan salah satu

2.
a.

penyebab keuntungan yaitu meningkatnya produksi tanaman budidaya.


Manfaat terhadap kestabilan agregat dan kimia tanah
Kestabilan agregat tanah
Dengan adanya bahan mulsa di atas permukaan tanah, energy air hujan
akan ditanggung oleh bahan mulsa tersebut sehingga agregat tanah tetap
stabil dan terhindar dari proses penghancuran. Semua jenis mulsa dapat

b.

digunakan untuk tujuan mengendalikan erosi.


Kimia tanah
Fungsi langsung mulsa terhadap sifat kimia tanah terjadi melalui
pelapukan bahan bahan mulsa. Fungsi ini hanya terjadi pada jenis mulsa
yang mudah lapuk seperti jerami padi, alang-alang, rumput-rumputan, dan
sisa-sisa tanaman lainnya. Hal ini merupakan salah satu keuntungan
penggunaan mulsa sisa-sisa tanaman disbanding mulsa plastic yang sukar

3.

lapuk.
Manfaat terhadap ketersediaan air tanah
Teknologi pemulsaan dapat mencegah evaporasi. Dalam hal ini air yang
menguap dari permukaan tanah akan ditahan oleh bahan mulsa dan jatuh
kembali ke tanah. Akibatnya lahan yang ditanam tidak kekurangan air karena
penguapan air ke udara hanya terjadi melalui proses transpirasi. Melalui
proses transpirasi inilah tanaman dapat menarik air dari dalam tanah yang

4.

didalamnya telah terlarut berbagai hara yang dibutuhkan tanaman.


Manfaat terhadap neraca energi
Unsur fisik tanah yang sangat dipengaruhi oleh bahan mulsa ialah suhu
tanah. Suhu tanah ini sangat bergantung pada proses pertukaran panas antara
tanah dengan lingkungannya. Proses ini terjadi akibat adanya radiasi matahari

dan pengaliran panas kedalam tanah melalui proses konduksi. Pemulsaan


mengubah warna tanah yang dengan sendirinya dapat mengubah albedo
tanah. Perubahan suhu tanah terjadi karena perubahan radian energi yang
mencapai tanah. Adanya mulsa akan menyebabkan panas yang mengalir
kedalam tanah lebih sedikit dibandingkan tanpa mulsa. Selain itu, permukaan
tanah yang diberi mulsa memiliki suhu maksimum harian lebih rendah
disbanding tanpa mulsa. Mulsa plastik putih dapat menurunkan suhu tanah.
Hal ini disebabakan radiasi yang direfleksikan kembali akan cukup besar
sehingga berkurang suhu maksimum harian dari tanah yang diberi mulsa.
Sedangkan mulsa plastik hitam cenderung meningkatkan suhu tanah karena
5.

radiasi yang direfleksikan kembali sangat kecil.


Manfaat terhadap pemeliharaan tanaman
Kegiatankegiatan dalam proses budidaya yang cukup menyita waktu,
tenaga, dan biaya antara lain pemupukan, penyiraman dan penyiangan.
Namun dengan pemulsaan dapat memperkecil perlakuan pemupukan kerena
hanya dilakukan sekali saja yaitu sebelum saat panen. Demikain juga dengan
penyiraman perlakuannya hanya dilakukan sekali saja. Selain itu kegiatan
penyiangan tidak perlu dilakukan pada keseluruhan lahan, melainkan hanya
pada lubang tanam atau sekitar batang tanaman.

2.3 Fungsi Mulsa


Fungsi mulsa atau penutup tanah adalah sebagai berikut:
a.
b.

Untuk peningkatan kesuburan tanah;


Mengurangi penyiraman, karena penguapan air dari tanah menjadi

c.

berkurang;
Menjaga suhu tanah lebih stabil. suhu di sekitar perakaran tetap sejuk

d.
e.
f.

hingga akar bisa bekerja lebih optimal;


Pengendali gulma;
Mengurangi erosi air atau angin;
Menambah keindahan lahan pertanian.

2.4 Jenis Bahan Mulsa


Jenis bahan mulsa antara lain yaitu:
1.

Mulsa organik

Mulsa organik meliputi semua bahan sisa pertanian yang secara ekonomis
kurang bermanfaat seperti jerami padi, batang jagung, batang kacang tanah,
2.

daun dan pelepah daun pisang, daun tebu, alang-alang dan serbuk gergaji.
Mulsa anorganik
Mulsa anorganik meliputi semua bahan batuan dalam berbagai bentuk dan
ukuran seperti batu kerikil, batu koral, pasir kasar, batu bata, dan batu gravel.
Untuk tanaman semusim, bahan mulsa ini jarang digunakan. Bahan mulsa ini

3.

lebih sering digunakan untuk tanaman hias dalam pot.


Mulsa kimia atau sintetis
Mulsa kimia atau sintetis meliputi bahan bahan plastic dan bahan
bahan kimia lainnya. Bahan- bahan plastic berbentuk lembaran dengan daya
tembus sinar matahari yang beragam. Bahan plastic yang saat ini sering
digunakan yang sering digunakan sebagai bahan mulsa adalah plastik
transparan, plastik hitam, palstik perak, dan plastik perak hitam.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Jenis Bahan Mulsa


KELEBIHAN

KEKURANGAN

Mulsa Organik
Dapat di peroleh secara bebas/gratis.
a. Tidak tersedia sepanjang musim
Memiliki efek menurunkan suhu tanah.
tanam, tetapi hanya saat musim
Mengonservasi tanah dengan menekan
panen tadi.
erosi.
b. Hanya tersedia di sekitar sentra
Dapat menghambat pertumbuhan
budidaya padi sehingga daerah yang
tanaman pengganggu.
jauh dari pusat budidaya padi
Menambah bahan organik tanah karena
membutuhkan biaya ekstra untuk
mudah lapuk setelah rentang waktu
transportasi.
tertentu.
c. Tidak dapat digunakan lagi untuk
masa tanam berikutnya.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Mulsa Anorganik
Dapat di peroleh setiap saat.
a. Harganya mahal.
Memiliki sifat yang beragam b. Tidak dapat terurai di dalam tanah.
terhadap suhu tanah tergantung
plastik.
Dapat menekan erosi.
Mudah di angkut sehingga dapat
digunakan di setiap tempat.
Menekan pertumbuhan tanaman
pengganggu.
Dapat digunakan lebih dari satu
musim tanam tergantung perawatan
bahan mulsa.

Mulsa Kimia atau Sintetik


a. Dapat di peroleh setiap saat.
a. Tidak memiliki efek menambah
b. Memiliki sifat yang beragam
kesuburan tanah karena sifatnya
terhadap suhu tanah tergantung
sukar lapuk.
plastik.
b. Harganya relatif mahal.
c. Dapat menekan erosi.
d. Mudah di angkut sehingga dapat
digunakan di setiap tempat.
e. Menekan pertumbuhan tanaman
pengganggu.
f. Dapat digunakan lebih dari satu
musim tanam tergantung perawatan
bahan mulsa.

2.6 Kesesuaian Bahan Mulsa dan Tanaman


1. Mulsa Jerami
Mulsa jerami sesuai digunakan untuk-untuk tanaman semusim atau nonsemusim yang tidak terlalu tinggi dan memiliki struktur tajuk berdaun lebat
dengan system perakaran dangkal. Tanaman-tanaman yang selama ini sukses
diberi mulsa jerami antara lain kentang, kedelai, bawang putih dataran
rendah, semangka, dan melon. Dengan adanya mulsa jerami yang memilki
efek menurunkan suhu tanah, kentang pada dataran medium sampai rendah
dapat menghasilkan umbi.
2. Mulsa Plastik
Mulsa plastik sesuai digunakan untuk pembudidayaan tanaman yang
struktur perakannya dangkal tajuk tanaman berdaun tidak terlalu lebat dan
tinggi tanaman di atas 0,5 meter. Berdasarkan efeknya terhadap suhu tanah
maka mulsa plastik dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman akan suhu
tanah tanah.
3. Mulsa Plastik Putih (MPP)
Berdasarkan penelitian, mulsa plastik putih (MPP) memantulkan cahaya
sekitar 45% sehingga 55% cahaya matahari yang dipantulakan dan di serap
secara langsung atau tidak langsung akan berinteraksi dengan tanah. Selain
dapat menurunkan suhu tanah, MPP juga dapat menambah jumlah cahaya
matahari yang di terima oleh tajuk tanaman karena cukup besarnya cahaya
matahari yang dipantulkan. Hal ini kan sangat membantu tanaman dalam
melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, MPP sangat cocok untuk budidaya
semangka, melon, serta berbagai jenis cabai hibrida dan terung-terungan.

4. Mulsa Plastik Transparan (MPT)


Dari hasil penelitian pada tanah yang diberi mulsa plastik transparan
(MPT), cahaya yang matahari yang dipantulkn dan di serap oleh bahan mulsa
sangat sedikit. Sebaliknya cahaya yang diteruskan banyak. Hal ini
menyebabkan MPT memiliki efek menaikkan suhu tanah. MPT sangat cocok
diterapkan pada tanaman-tanaman dataran rendah yang ingin dibudidayakan.
Di dataran tinggi. Namun, tanaman-tanaman tersebut harus memiliki struktur
tajuk yang tidak terlalu tinggi, seperti pada bawang merah dataran tinggi.
5. Mulsa Plastik Hitam (MPH)
Dengan adanya MPH, cahaya matahari yang dipantulkan dan diteruskan
sangat kecil. Banyaknya cahaya matahari yang diserap dapat mencapai 90,5
%, dari jumlah cahaya matahari yang datang. Cahaya yang diserap tersebut
akan dipantukan dalam bentuk panas ke segala arah termasuk tanah.
Penerapan mulasa ini dapat dilakukan pada bawang merah dan asparagus di
dataran tinggi.
6. Mulsa Plastik Perak Hitam (MPPH)
MPPh akn mnyebabkan cahaya matahari yang dipantulkan cukup besar,
bahkan lebih tinggi dari MPP. Akibatnya cahaya matahari yang dipantulkan
cukup besar. Di lain pihak, permukaan hitam dari MPPH akan menyebabkan
cahaya matahari yang di teruskan menjadi sangat kecil, bahkan mungkin nol.
Keadaan ini akan menyebabkan suhu tanah akan tetap rendah.

Gambar 1. Penanaman dengan Mulsa

DAFTAR PUSTAKA
Anggi.
2010.
Mulsa.
Terdapat
pada:
http://anggiarga.blogspot.co.id/2010/03/mulsa.html (diakses pada tanggal 21 November
2015 pukul 20.20 WIB).
Arfi.

2013.
Pengendalian
Gulma.
Terdapat
pada:
http://arfierwindi.blogspot.co.id/2013/03/pengendalian-gulma.html (diakses
pada tanggal 21 November 2015 pukul 20.40 WIB).

Jamaludin.
2014.
Penggunaan
Mulsa
Terdapat
pada:
http://malpertanian.blogspot.co.id/2014/04/laporan-penggunaanmulsa_20.html (diakses pada tanggal 21 November 2015 pukul 20.48 WIB).
Nanda.
2013.
Cara
Pengendalian
Gulma.
Terdapat
http://www.petanihebat.com/2013/11/cara-pengendalian-gulma.html
(diakses pada tanggal 21 November 2015 pukul 20.40 WIB).

pada:

Rizki.
2012.
Makalah
Gulma
Terdapat
pada:
http://rizkiero10.blogspot.co.id/2012/04/makalah-gulma.html (diakses pada
tanggal 21 November 2015 pukul 20.00 WIB).

Anda mungkin juga menyukai