Tani Organik Merapi dirilis pada bulan september 2008 oleh Bapak Untung dan Bapak Sugiyarto. Bapak Untung memiliki basic ekonomi sedangkan Bapak Sugiyarto memiliki basic sastra. Meskipun mereka berdua tidak ada basic di pertanian, tetapi keinginan mereka untuk berwirausaha lebih tinggi sehingga hal itu bukan menjadi penghalang. Bermodalkan tabungan hasil kerja mereka sebelumnya, mereka menyewa lahan seluas 1,5 ha, dengan harga sewa 25 juta dibayar selama 3 tahun. Total modal yang dikelarkan adalah 300 juta termasuk saprodi dan pemasarannya yang semuanya dari tabungan mereka. Niat awal terbentuknya usaha ini selain membuka usaha, mereka juga ingin mensejahterakan petani yang ada di daerah tersebut. Selain itu, mereka juga berusaha untuk melestarikan lingkungan dan menghasilkan produk yang bermanfaat dan menyehatkan. Selain mengolah lahan sewaan, mereka juga mengajak para kelompok tani yang ada di daerah tersebut. Tetapi tidak semua petani memberi tanggapan positif, karena mereka harus mau hasil mereka berkurang bisa sampai 50% dari hasil yang sebelumnya saat mereka belum organik. Sehingga untuk anggota awal dari TOM ini masih sangat sedikit. Selain itu terkadang ada petani yang mulai kurang berminat sehingga memilih keluar. Permasalahan anggota yang minim yang belum terpecahkan, mucul masalah yang lain. Minimnya pengalaman tentang pertanian, muncul berbagai permasalahan yang itu memerlukan ilmu tentang pertanian, seperti hama dan penyakit, produksi yang kurang maksimal, dan ketersediaan pupuk organik yang terbatas. Akhirnya mereka belajar sendiri dari internet dan banyak berkomunikasi dengan petani. Sehingga mereka mulai pengadaan pembuatan pupuk kompos dari kotoran ternak. Berhubung belum memiliki ternak sendiri mereka mengumpulkannya dari para petani yang memiliki hewan ternak dan dikumpulkan untuk dijadikan kompos. Seiring berjalannya waktu, mulai ada modal untuk mengembangkan bidang peternakan yang bisa membantu dalam produksi pupuknya. Ketika produksi yang dihasilkan kurang maksimal akan berakibat pada minimnya pendapatan yang bisa membuat kerugian. Untuk menanggulangi masalah ini mereka mencari referensi jurnal atau buku tentang budidaya pertanian, atau bertanya langsung kepada petani. Pada saat itu mereka baru merasa bahwa jangan hanya puas dengan ilmu yang dimiliki dan sudah handal dalam hal tersebut. Seorang pengusaha harus memiliki ilmu yang banyak dan wawasan luas. Dengan semangat ini mereka mulai belajar kembali tentang pertanian. Ketika produksi mulai membaik, hal yang sangat merugikan dan akan selalu ada saat berwirausaha di bidang pertanian adalah hama dan penyakit. Sejak awal mereka sudah mengusung nama pertanian organik, sehingga mereka harus menghasilkan produk yang murni organik. Padahal pestisida yang ada waktu itu belum ada yg organik atau nabati. Permasalahan ini sangat rumit dan perlu tenaga ahli. Kemudian mereka bertanya kepada tenaga ahli yang ada agar diperoleh solusi yang tepat dengan tetap mempertahankan inti dari organik tersebut. Kemudian diperolehlah solusi yaitu menanam tanaman yang bisa menghalau hama dan pestisida nabati. Tanaman penghalang ini bisa berupa keningkir, kemangi, dll. Setelah semua dirasa cukup, tantangan atau permasalahan dalam membuka usaha ini belum selesai, disaat akan mencapai titik impas sebuah bencana alam yaitu erupsi merapi tahun 2010 merusak semua komoditas tanaman yang ada termasuk saprodi yang ada. Pada saat itu Bapak Untung mulai malas mengurusi, tetapi berkat semangat dari partner usahanya Bapak Sugiyarto, usaha ini tetap berlanjut. Untuk menutupi kerugian ini menjual motor dan barang berharga yang lain. Berhubung uang yang diterima belum cukup, Pak Untung mulai mencari modal dengan hutang ke bank dan memperoleh beberapa investor yang berasal dari temannya dulu. kemudian mereka memulai kembali usahanya. Usaha ini sempat vakum selama setahun sehingga tahun ke 4 mereka mulai jalan kembali. Usaha itu tidak sia - sia, dalam kurun waktu setahun setelah mulai bangkit mereka mulai dapat mencapai titik impas usaha mereka.
B. Budidaya Pertanian Atau Produksi Pertanian Primer
Dalam budiya organik dengan cara menggunakan benih/bibit yang bukan hasil rekayasa, penggunaan pupuk dan pestisida yang organik dengan memanfaatkan potensi alam lokal dan limbah dari budidaya pertanian. Dalam pertanian organik ini hasil dari budidaya yang berupa tanaman padi, sayuran dan tanaman hortikultura yang sehat dan aman dikonsumsi karena tidak meninggalkan residu pupuk buatan maupun pesisida sintetis. Pada saat ini Kelompok Tani Gemilang (TOM) sudah mengupayakan lahan 5 ha yang sudah ditangani secara organik dan telah mendapat sertifikat Organik sesuai dengan kaidah-kaidah SNI.
C. Panen, Pasca Panen, dan Pemasaran
Sistem pemasaran yang dilakukan adalah dengan membeli hasil panen sayuran organik dari petani mitra sesuai dengan harga, jadwal dan jumlah yang telah disepakati, jika hasil panen sayuran organik memenuhi standar prosedur operasional TOM, maka sayuran tersebut akan dilanjutkan ketahap pengemasan dan siap dipasarkan ke seluruh supermarket di Yogyakarta. Apabila hasil sayuran organik tersebut tidak sesuai dengan standar prosedur operasional dari TOM dan supermarket, maka sayuran organik tersebut akan dikembalikan ke petani mitra. Sedangkan kewajiban petani mitra CV. Tani Organik Merapi dalam menjalani kemitraan ini adalah bersungguh-sungguh dalam menjalani usahatani sayuran organik tersebut, mampu menghasilkan sayuran secara organik, mengikuti standar prosedur operasional budidaya sayuran organik yang telah ditetapkan oleh TOM, mengikuti aturan tanam dan aturan panen yang telah ditetapkan oleh TOM dan 15 petani mitra tersebut. Tahapan kemitraan CV. Tani Organik Merapi. Menjalani mitra dengan suatu lembaga atau perusahaan memerlukan tahapan-tahapan tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh kedua belah pihak. Tahapan tersebut dapat berupa atauran-aturan yang telah disepakati dari mulai awal bergabung sampai tercapainya tujuan yang diinginkan bersama. Tahapan yang dilakukan dalam menjalin mitra dengan TOM adalah petani melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir secara langsung di kantor CV. Tani Organik Merapi, selanjutnya TOM melakukan verifikasi data yang diajukan oleh calon petani mitra dengan melihat jenis sayuran yang mereka tanam, jika jenis sayuran tersebut merupakan jenis sayuran yang dibutuhkan oleh TOM, maka TOM akan menerima pendaftaran tersebut untuk masuk kedalam tahap pengecekan lapangan bersama tim LSM. Tahap pengecekan lapangan disini adalah dengan mengecek kelayakan kondisi lahan dan sekitaran lahan untuk usahatani organik, jika kondisi lahan dan sekitaran lahan memenuhi persyaratan untuk usahatanai sayuran organik, maka LSM dan TOM akan memberikan sertifikasi plasma dengan TOM sebagai petani mitra sayuran organik CV. Tani Organik Merapi dan mengisi surat kesanggupan sebagai petani sayuran organik sesuai dengan standar prosedur operasional CV. Tani Organik Merapi.
D. Kendala-Kendala Yang Dihadapi
Kendala yang dialami selama proses pendirian hingga berdirinya saat ini sangat kompleks. Kendala pertama adalah kendala ang bersangkutan dengan proses produksi seperti kendala masalah bibit, kemudian mengenai kesuburan tanah, tentang pengendalian hama dan penyakit serta kendala mengenai pengemasan. Adapula kendala yang bukan mengenai produksi berasal dari luar produksi yaitu antara lain pasar yang belum terbentuk pada awal pendirian, kemudian kendala prosuksi yang kurang karena petani yang mau bergabung dengan pertanian organik masih minim, kendala manajemen serta kendala pada permodalan.